Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erawati Fitriyani Adji
Abstrak :
Interpretasi lanjut dari Spectral Decomposition Method (SDM) merupakan metode baru yang akan diterapkan untuk mengidentifikasi reservoar hidrokarbon pada lapangan minyak yang terletak di Cekungan Sumatera Selatan. Diharapkan dengan pemanfaatan metode ini akan memberikan hasil yang cukup menjanjikan. Reservoar utama pada lapangan penelitian adalah batuan karbonat berumur Miosen awal yang terletak diatas basement bald dengan persebaran karbonat yang tidak merata. Interpretasi standard kurang memberikan hasil yang baik dikarenakan resolusi seismik pada lapangan FIKA kurang baik akibat keberadaan batuan karbonat yang dapat menyerap energi geolombang seismik secara signifikan dan terletak diatas basement. Selain itu terdapat kesulitan dalam penentuan distribusi lateral dari reservoar karena ketebalan yang ada cukup bervariasi yaitu berkisar antara 30-300ft. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi frekuensi dominan (24 Hz) hasil Spectral Decomposition antara batuan karbonat dan basement tidak dapat dibedakan karena adanya keterbatasan resolusi seismik. Sehingga diperlukan adanya kombinasi metode tambahan berupa Adsorbsi Quality Factor (AQF) untuk meningkatkan hasil Spectral Decomposition dengan algoritma CWT dan hasilnya cukup menjanjikan. Terdapat sebuat prospek baru di sebelah barat dari reservoar Gas-1 yang terdapat dari anomali nilai Absorption Quality Factor yang lebih rendah daripada basement. Reservoar seperti ini dimodelkan sebagai karbonat yang tumbuh pada reef flat hingga reef crest. ......Advance interpretation of Spectral Decomposition Method is a new method which applied to identify hydrocarbon distribution on Carbonate Field in South Sumatera Basin. Result from this method is satisfy enough. Mainly reservoir on FIKA Field is Early Miocene carbonate platform which overlay on basement bald. Standard interpretation haven't give good enough result because of decreasing seismic resolution by carbonate existence. It will adsorb seismic wave significantly. In addition determination of carbonate distribution was difficult because thickness of carbonate varied about 30-300ft. Spectral Decomposition result study at dominant frequency (24 Hz) indicates no significantly difference between carbonate and basement because of limitation from seismic data resolution. Its need additional method to improve CWT Spectral Decomposition result, there are Adsorbsi Quality Factor (AQF). The result was promised and new gas prospect on western side of Gas-1 reservoir was identified. This prospect has anomali on AQF value which lower than basement. The hydrocarbon reservoir from FIKA’s field was modelled as carbonate on reef flat until reef crest.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T45147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawati Fitriyani Adji
Abstrak :
Interpretasi lanjut dari Spectral Decomposition Method (SDM) merupakan metode baru yang akan diterapkan untuk mengidentifikasi reservoar hidrokarbon pada lapangan minyak yang terletak di Cekungan Sumatera Selatan. Diharapkan dengan pemanfaatan metode ini akan memberikan hasil yang cukup menjanjikan. Reservoar utama pada lapangan penelitian adalah batuan karbonat berumur Miosen awal yang terletak diatas basement bald dengan persebaran karbonat yang tidak merata. Interpretasi standard kurang memberikan hasil yang baik dikarenakan resolusi seismik pada lapangan FIKA kurang baik akibat keberadaan batuan karbonat yang dapat menyerap energi geolombang seismik secara signifikan dan terletak diatas basement. Selain itu terdapat kesulitan dalam penentuan distribusi lateral dari reservoar karena ketebalan yang ada cukup bervariasi yaitu berkisar antara 30-300ft. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi frekuensi dominan (24 Hz) hasil Spectral Decomposition antara batuan karbonat dan basement tidak dapat dibedakan karena adanya keterbatasan resolusi seismik. Sehingga diperlukan adanya kombinasi metode tambahan berupa Adsorbsi Quality Factor (AQF) untuk meningkatkan hasil Spectral Decomposition dengan algoritma CWT dan hasilnya cukup menjanjikan. Terdapat sebuat prospek baru di sebelah barat dari reservoar Gas-1 yang terdapat dari anomali nilai Absorption Quality Factor yang lebih rendah daripada basement. Reservoar seperti ini dimodelkan sebagai karbonat yang tumbuh pada reef flat hingga reef crest. ......Advance interpretation of Spectral Decomposition Method is a new method which applied to identify hydrocarbon distribution on Carbonate Field in South Sumatera Basin. Result from this method is satisfy enough. Mainly reservoir on FIKA Field is Early Miocene carbonate platform which overlay on basement bald. Standard interpretation haven't give good enough result because of decreasing seismic resolution by carbonate existence. It will adsorb seismic wave significantly. In addition determination of carbonate distribution was difficult because thickness of carbonate varied about 30-300ft Spectral Decomposition result study at dominant frequency (24 Hz) indicates no significantly difference between carbonate and basement because of limitation from seismic data resolution. Its need additional method to improve CWT Spectral Decomposition result, there are Adsorbsi Quality Factor (AQF). The result was promised and new gas prospect on western side of Gas-1 reservoir was identified. This prospect has anomali on AQF value which lower than basement. The hydrocarbon reservoir from FIKA's field was modelled as carbonate on reef flat until reef crest
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susilo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas Analisis risiko pada kegiatan Praktikum Biokimia Reaksi-Reaksi Hidrokarbon di Laboratorium Dasar Kimia Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko di laboratorium kimia teknik kimia UI. Metode yang digunakan yaitu identifikasi hazard menggunakan Task Risk Analysis, dan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisa risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, likelihood, dan exposure). Hasil analisis penilaian risiko dengan tingkat risiko Very high sebanyak 1 (2,3%), Periority 1 sebanyak 4 risiko (9,3%), Substansial sebanyak 20 risiko (46,5%), Periority 3 Sebanyak 15 Risiko (34,9%), dan Acceptable sebanyak 3 risiko (7%). Dari hasil diatas yang dapat diberikan kepada laboratorium kimia yaitu diperlukannya manajemen risiko untuk setiap kegiatan praktikum lainya dan manajemen keselamatan di laboratorium melalui program keselamatan laboratorium
ABSTRACT
This study discusses the risk analysis Practical activities Biochemical Reactions Hydrocarbons in Basic Chemistry Laboratory of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia 2015. This study has a purpose to assess the level of risk in the basis of chemistry laboratory chemical engineering UI. The method used the identification of hazard using Task Risk Analysis, and for the risk analysis performed using semiquantitative risk analysis with risk assessment criteria (consequence, likelihood, and exposure). The results of risk assessment analysis with Very high level of risk in 1 (2.3%), periority 1 of 4 risk (9.3%), as many as 20 Substantial risk (46.5%), 3 periority Risk total of 15 (34.9 %), and as much as 3 Acceptable risk (7%). From the above results that can be given to the chemical laboratory, need for risk management for each other lab activities and the management of safety in the laboratory by laboratory safety program
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milner, Oscar I.
Boca Raton: Lewis , 1991
542.1 MIL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Suryo Herdiansyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi risiko pengguna laboratorium kimia di Universitas X tahun 2015 menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 107 responden pada bulan Mei-Juni 2015 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner. Parameter yang digunakan pada penelitian adalah skala likert dengan nilai 1(sangat tidak setuju)—4 (sangat setuju). Nilai rata-rata masing-masing dari 9 dimensi paradigma psikometri dihitung untuk melihat kecenderungan persepsi responden terhadap 9 dimensi paradigma psikometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai dimensi paradigma psikometri tergolong sedang (2,45—2,91 dari skala 4). Dimensi knowledge about risk in science, control over risk dan newness memiliki nilai persepsi yang paling rendah oleh seluruh responden. Persepsi risiko berdasarkan jenis kelamin dan status responden memiliki kecenderungan yang sama. Pelatihan secara kontinu perlu diberikan kepada pengguna laboratorium untuk melengkapi pelatihan di awal aktivitas maupun ketika aktivitas sedang berjalan, serta pelatihan untuk penyegaran secara periodik. Pelatihan ini harus dapat memastikan bahwa pemahaman dan kemampuan untuk melaksanakan tindakan perlindungan yang cukup guna mengurangi potensi bahaya yang ada dan risiko yang berhubungan dengan aktivitas di laboratorium. ......The purpose of this study is to provide an overview of chemical laboratory user risk perception at University X 2015 using psychometric paradigm. Research conducted on 107 respondents in the May-June 2015 using cross-sectional design, the primary data is obtained from questionnaire. This study used likert scale as follows : 1 (strongly disagree) -4 (strongly agree). The average value of each of the nine dimensions of psychometric paradigm is determined by the value of 1 (low), 2-3 (moderate), 4 (good). The results showed that the average value of psychometric paradigm dimensions were moderate (2.45 to 2.91 on a scale of 4). Dimensions of knowledge about risk in science, control over risk and newness has the lowest perceived value. Risk perception based on gender and status of the respondent shows the similar tendency. Continuous training should be provided to the user in the laboratory to complete the initial training activities as well as ongoing activities, as well as periodic refresher training. This training must be able to ensure that the understanding and ability to implement sufficient protection measures to reduce the potential hazard and risk associated with the activity in the laboratory.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dea Yasmine Armando
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai identifikasi bahaya, penilaian risiko dan rekomendasi pengendalian risiko generik di Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Tahun 2018 yang dilakukan karena kecelakaan yang terjadi di laboratorium farmasi dan ditemukan beberapa mahasiswa yang tidak menggunakan APD, banyak alat yang pecah, dan mahasiswa yang terkena bahan kimia ke kulit mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan semi kuantitatif yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko W.T Fine. Nilai risiko didapatkan dari perkalian consequences, probability, dan exposure. Hasil menunjukkan bahwa penilaian risiko awal memiliki bahaya dengan risiko Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3 dan Acceptable adalah 60, 115, 173, 105, dan 38 kegiatan. Setelah mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada dan rekomendasi pengendalian, semua risiko dapat diturunkan. Hasil juga menunjukkan bahwa renovasi laboratorium biokimia dan organik perlu dilakukan secepatnya karena risiko atap roboh tidak dapat diprediksi untuk terjadi.
ABSTRACT<>br> This thesis discusses about generic identification of hazard, risk assessment and risk control recommendations in the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Indonesia in 2018 which was done because of accident happened in pharmacy laboratory and found some students still do not use PPE, many laboratory tools broken, and students exposed to chemicals to their skin. This research uses qualitative and semi quantitative methods that refer to the standard of AS NZS 4360 2004 and W.T Fine risk table. Risk value is obtained from the multiplication of consequences, probability, and exposure. The results show that basic risk assessments have hazards with Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3 and Acceptable risk being 60, 115, 173, 105, and 38 activities. After considering the existing controls and control recommendations, all risks can be lowered. The results also show that the renovation of biochemical and organic laboratories needs to be done as soon as possible because the risk of collapsing roofs is unpredictable to occur.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
New York: John Wiley & Sons, 1991
542.1 SAF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This research discusses about phenomenon of clandestine laboratory in Indonesia. This study starts from the background problems which found that clandestine laboratory producing ecstasies and methamphetamine in some regions of Indonesia. This issue then makes author interested to discuss deeper about the production of illegal drugs at clandestine laboratory that revealed in Indonesia. The results of this research answers questions about what factors encourage the development of clandestine laboratory in Indonesia. These factors are, the easiness to obtain chemicals, chemical devices, and also cooperation with foreign syndicates, which often employ drugs designer to produce illegal drugs. This research concludes that the clandestine laboratory can be developed in Indonesia because the perpetrator?s accesses to get basic chemicals drugs maker (precursor) are very easy, the use of controlled legal chemicals are leak frequently and it was used to make drugs, free sales of supporting chemical devices, and involvement of foreign drugs designer to teach how to make drugs.

The results of this study tell that clandestine laboratory will continue to increase if the minimization of the perpetrator access to produce the drugs done as early as possible. Certainly, the phenomenon of clandestine laboratory can be minimized, at least to suppress the circulation of drugs in Indonesia itself.
[Departemen Kriminologi. FISIP UI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>