Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Khansa Tiara Anindiva
"Olahraga cheerleading di Indonesia identik dengan olahraga perempuan. Pada umumnya, laki-laki yang berkecimpung di dunia cheerleading akan memperoleh stereotip negatif. Adanya stereotip negatif tersebut mendorong pembentukan maskulinitas terhadap anggota ICC. Data dikumpulkan dengan metode etnografi yaitu observasi partisipasi, wawancara, dan didukung oleh studi dokumen untuk mendapatkan data yang dalam dan detail. Hasil penelitian saya menunjukan bahwa pembentukan maskulinitas tersebut dilakukan oleh seorang aktor yaitu founder dari ICC. Aktor dalam hal ini memiliki pandangannya sendiri mengenai cheerleading, yang dijelaskan Bourdieu sebagai habitus. Aktor menggunakan habitus yang ia terapkan di dalam sebuah field, yaitu ICC. Dengan habitus dan juga modal yang ia miliki, aktor tersebut dapat menjalankan agency dengan membentuk beberapa aturan untuk menguatkan maskulinitas antar anggota laki-laki di ICC
Cheerleading is known to be women sport in Indonesia. It is known that men who join this kind of sport gain negative stereotypes. The existence of these negative stereotypes lead to establishment of masculinity to ICC members. Data were collected with ethnographic method which is participant observation, interview and supported by document study to obtain deep and detail data.The result of my research shows that establishment ofmasculinity has been done by one actor which is the founder of ICC. In this case, this actor has his own perspective on cheerleading, which later explained by Bordieu as habitus.The actor is usinghabitus to applied in a field, the ICC. With his habitus and capital, the actor be able to run the agency to established rules among men in ICC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library