Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Triyana
Abstrak :
Chatbot merupakan salah satu aplikasi berupa sarana yang dapat mengoptimalkan distribusi layanan kepada pelanggan dengan meminimalkan komunikasi dengan agen manusia langsung di tingkat pertama. Percakapan chatbot dapat diterapkan melalui teks atau text-to-speech atau suara. Pertumbuhan pasar itu sendiri meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk mempertimbangkan platform chatbot terbaik menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk pasar di Indonesia. Dengan demikian, pasar dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan mencapai kepuasan pelanggan dengan pengiriman layanan responsif yang didukung oleh platform chatbot terpilih. ......A chatbot is the most recent application which can optimize service distribution to the customer by minimizing the communication with live human agents in the first level. Chatbot’s conversation could be applied via text or text-to-speech or voice. The marketplace growth itself is mounting in past years. The main purpose of this paper is to consider the best chatbot platform using Analytic Hierarchy Process (AHP) combined with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods for the marketplace in Indonesia. Thus, the marketplace could gain a competitive advantage and achieve customer satisfaction with responsive service delivery supported by a selected chatbot platform.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Sanjaya
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem Chatbot pada customer service bengkel motor dengan menggunakan algoritma cosine similarity. Cosine Similarity merupakan algoritma dengan basis dua vektor yang dihitung persamaannya berdasarkan sudut kedua vektor tersebut untuk mengukur tingkat kemiripan teks. Masukan sistem berupa percakapan teks yang pada proses selanjutnya diubah menjadi vektor dengan besar nilai vektor mengikuti dataset yang ada menggunakan metode Bag Of Words dengan dataset untuk membalas percakapan tersebut. Kemiripan suatu teks menggunakan akurasi dari perhitungan cosine similarity dengan akurasi sebesar 82.7%. Diamati faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi setiap pengguna. Dalam penelitian ini, sistem menggunakan dataset sebesar 472 data katalog sepeda motor.
This paper discusses the development of a chatbot system in a motorcycle garage using the cosine similarity algorithm. Cosine similarity is an algorithm to calculate the degree of similarity of two vectors based on the value of the angle between the two vectors. The chatbot receives an input consisting of a sentence which is then converted into a vector using the Bag of Words algorithm. Using the cosine similarity algorithm, an accuracy of 82.7% is achieved. This paper utilizes 472 motorcycle catalogues as a dataset to perform the calculation and prediction previously mentioned.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafie Dharmawan Prastowo
Abstrak :
Bisnis Layanan Jasa Titip mulai menjadi bisnis yang berkembang. Pelaku dituntut untuk selalu memberikan respon secepat mungkin. Masalah ini merupakan masalah yang selalu dialami oleh penyedia layanan jasa titip. Perkembangan teknologi pada saat ini, sudah terdapat teknologi chatbot yang dapat menggantikan manusia dalam melakukan kegiatan operasional. Penelitian ini berusaha memberikan soluasi berupa chatbot untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bisnis layanan jasa titip. Pengembangan yang dilakukan menggunakan prinsip user-centered design yang melibatkan pengguna secara aktif pada setiap metodenya. Pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan dengan metode wawancara, kuesioner, dan expert review. Hasil yang didapat dijadikan panduan dalam mendesain antarmuka chatbot layanan jasa titip. Evaluasi terhadap prototipe dilakukan secara mixed method dengan menggunakan concept testing dan system usability scale. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan kepada pengguna, desain antarmuka chatbot layanan jasa titip yang dibuat sudah cukup baik dari segi usability dan didapatkan skor SUS yang cukup tinggi. ......Layanan Jasa Titip started to become a thriving business. Businesses are required to always respond as quickly as possible. This problem is a problem that is always experienced by Layanan Jasa Titip. In the current technological development, there is already chatbot technology that can replace humans in carrying out operational activities. This research tries to provide a solution in the form of a chatbot to solve the problems faced by private business services. Development is carried out using the principle of usercentered design that actively involves the user in each method. The collection of system requirements is done by the method of interviews, questionnaires, and expert review. The results obtained are used as a guide in designing the chatbot interface of private services. Evaluation of the prototype was carried out in a mixed-method using concept testing and system usability scale. Based on evaluations made to users, the chatbot interface design of entrusted services is quite good in terms of usability and a high SUS score is obtained.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, DInda Adriani
Abstrak :
Berkembangnya transformasi digital turut mendorong bertumbuhnya nilai transaksi digital. Dengan bertumbuhnya pasar digital, ekspektasi pengguna pun menjadi meningkat. Ketika ekspektasi pengguna tidak dapat terpenuhi oleh penyedia layanan, akan terjadi kegagalan layanan. Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dapat mengurangi kepuasan pengguna yang berujung pada keluhan pengguna. Berangkat dari isu tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aspek-aspek chatbot kepada consumer forgiveness yang kemudian memengaruhi continuous intention pada pemulihan layanan di aplikasi e-health. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti menggunakan teori Computers are Social Actors (teori CASA—teori yang menjelaskan bahwa pengguna menggunakan aturan sosial yang sama saat berinteraksi baik dengan komputer maupun manusia), politeness strategy, dan dimension of trustworthiness. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh secara kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 338 responden dan kualitatif melalui wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan CB-SEM, sedangkan data kualitatif diolah menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antropomorfisme dan transparansi berpengaruh terhadap trustworthiness chatbot, yang kemudian dua dimensi dari trustworthiness tersebut (ability dan integrity) berpengaruh terhadap consumer forgiveness. Selain itu, consumer forgiveness juga berpengaruh signifikan terhadap continuous intention dari pengguna. Aspek positive politeness serta dimensi trustworthiness lainnya, yaitu benevolence, tidak berpengaruh signifikan terhadap customer forgiveness. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyedia layanan e-health, terkhusus pihak pengembangnya, mengenai aspek chatbot apa saja yang harus ada dalam menangani pemulihan layanan. ......The development of digital transformation also encourages the growth of digital transaction value. With the development of the digital market, user expectations are increasing. Service failure will occur when the service provider cannot meet user expectations. Failure to meet customer expectations can reduce user satisfaction, resulting in user complaints. Based on this issue, this research aims to study the influence of chatbot aspects on consumer forgiveness, which then influences continuance intentions for service recovery in e-health applications. To study this topic, researchers used Computers are Social Actors theory (CASA theory—The theory that explains that users employ the same social rules when interacting with both computers and humans), politeness strategies, and dimensions of trustworthiness. The data used in this research was obtained quantitatively through questionnaires filled out by 338 respondents and qualitatively through interviews with thirty informants. The quantitative data obtained was processed using CB-SEM, while the qualitative data was processed using the content analysis method. The research results show that anthropomorphism and transparency influence chatbot trustworthiness, and the two dimensions of trustworthiness (ability and integrity) influence consumer forgiveness. In addition, consumer forgiveness also has a significant effect on users’ continuance intentions. Positive politeness and other dimensions of trustworthiness, namely benevolence, do not significantly affect customer forgiveness. The results of this research are expected to provide input for e-health service providers, especially developers, regarding what aspects of chatbots must be present in handling service recovery.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library