Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhistira Tegar Setiawan
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan berbagi bersama berupa sedekah uang terhadap tingkat kebahagiaan penduduk muslim masyarakat indonesia, untuk melihat perbedaan perilaku setiap individu dalam melakukan redistribusi pendapatan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pada pengolahan kuantitatif menggunakan data cross section dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5. Untuk melihat pengaruh terhadap tingkat kebahagiaan, peneliti menggunakan metode ordered logit sebagai metode estimasi sedangkan untuk kualitatif penulis menggunakan teknik wawancara yaitu teknik purpose dan convenience sampling. Terdapat hubungan signifikan yang positif antara kebahagiaan dengan sedekah bahagia. Hasil dari pengolahan data kualitatif menggambarkan adanya hubungan antara bersedekah dengan kebahagiaan, dimana dalam bersedekah memiliki pola pemberian yang sukarela dan pemberian yang bersifat langsung terpotong setiap bulannya dari pendapatan. Selanjutnya terdapa tiga motivasi yang dominan untuk menentukan bahwa sedekah membuat kebahagiaan, yaitu agama, adanya balasa Material dan non material dimasa depan serta rasa kasih sayang terhadap makhluk lain.

This study discusses the effect of applying voluntary shared sharing in the form of money to the level of happiness of Indonesian people, to see the differences in behavior of each individual in income redistribution. Therefore, this study uses quantitative and qualitative methods. In quantitative processing using cross section data from Indonesian Family Life Survey (IFLS) wave 5. To see the effect on happiness levels, researchers used the ordered logit method as an estimation method while for qualitative authors used interview techniques namely convenience sampling technique. There is a significant relationship between happiness and alms where with an increase Indonesian charity population adds probability of very happiness level. The qualitative results illustrate the relationship between charity and happy, where in giving alms have a voluntary pattern of giving and gifts that are directly deducted each month from income. Then there are three dominant motivations to determine that charity makes happiness, that is religion, the existence of Material and non material material in the future and compassion for other beings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Muhammad Prasojo
"Di tengah pandemi COVID-19, dana sosial seperti donasi online berperan penting bagi masyarakat dikarenakan dampak ekonomi yang tidak bisa terelakkan. Pandemi mengubah cara masyarakat untuk berdonasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadi bagian dari upaya tersebut dengan memeriksa secara empiris mengenai proyek amal, fitur IT dan religiositas yang mendorong sikap orang untuk terlibat dalam kampanye penggalangan dana yang diluncurkan di banyak komunitas, memberikan pemahaman yang lebih mengenai tanggapan donatur. Penelitian ini mengadopsi teori motivasi sebagai kerangka teori dan melakukan studi kuantitatif menggunakan data primer. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan survei online kepada warga negara Indonesia dengan umur 18-60 tahun. Sebanyak 180 responden terkumpul yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Charitable Projects, internet technology features, dan religiosity berpengaruh positif secara signifikan terhadap attitude toward online donation for those affected by COVID-19, sedangkan trust in charities organizations tidak signifikan berpengaruh di Indonesia. Penelitian ini secara empiris mendukung bahwa Proyek Amal, Fitur IT dan Religiositas memainkan peran penting dalam memprediksi sikap donor untuk berdonasi secara online.

Amid the COVID-19 pandemic, social funds such as online donations play an important role for the community due to the unavoidable economic impact. The pandemic is changing the way people donate. This study aims to be part of that effort by empirically examining the intrinsic and extrinsic motivations that drive people's attitudes to engage in fundraising campaigns launched in many communities, providing a better understanding of donor responses. This study adopts motivation theory as a theoretical framework and conducts a quantitative study using primary data. Data were collected by purposive sampling method using an online survey of Indonesian citizens aged 18-60 years. A total of 180 respondents were collected which were then processed and analyzed using Partial Least Square- Structural Equation Method (PLS-SEM). The results showed that Charitable Projects, internet technology features, and religiosity had a significant positive effect on attitudes toward online donation for those affected by COVID-19, while trust in charities organization had no significant effect in Indonesia. This study empirically supports that Charity Projects, IT Features and Religiosity play an important role in predicting donor attitudes to donate online."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidah Li Silmi
"Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia tidak sebanding dengan tingkat kesadaran masyarakat Korea Selatan yang masih rendah dalam budaya donasi. Munculnya ketidakpercayaan terhadap organisasi amal menjadi salah satu hambatannya. Sementara Korea Selatan merupakan negara yang sangat kental dengan ajaran Konfusianisme yang telah menjadikan masyarakatnya memiliki jiwa altruistik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menjelaskan fenomena budaya donasi di dalam masyarakat Korea. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analisis. Teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan ini berdasarkan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Korea dalam berdonasi bukan karena budaya donasi belum mengakar di Korea, melainkan masyarakat Korea telah mempunyai cara tersendiri dalam melakukan donasi.

Being one of the fastest growing economies countries in the world is not comparable to the level of Korean society awareness that has been low on donation culture. Lack faith in charitable organization is one of the obstacles. Meanwhile, South Korea is a country that is very thick with Confucian thought that make Koreans have altruistic soul. The purpose of this journal is to explain the cultural phenomenon of donating in Korean society. This journal applies descriptive analysis method by collecting secondary data. The result of this research shows the low level of Korean society participation in donating not because donation culture is has not taken root in Korea, but Korean society has its own way of making donation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library