Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismet Firdaus
Abstrak :
Proses pelaksanaan pembangunan Indonesia tidak semulus rencana yang disusun. Di pertengahan tahun 1997, pembangunan Indonesia mengalami terpaan krisis multidimensi yang menambah secara drastis angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Strategi pemerintah dan LSM untuk mengurangi angka kemiskinan akibat krisis dengan bantuan asing mengalami banyak kegagalan dan menambah masalah baru, yaitu pemerataan hutang dan ketergantungan. Ada dua fenomena menarik menjelang tahun 2000, yaitu : pertama, munculnya kesadaran dari sejumlah LSM untuk mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri, dan mulai melakukan penggalangan dana lokal, dan kedua, keberhasilan lembagalembaga zakat masyarakat dalam menggalang dana filantropi Islam berupa zakat, infak dan sedekah. Perkembangan tersebut, memberikan inspirasi bagi Pemerintah untuk mulai serius mengembangkan potensi dana filantropi lokal tersebut. Sebagai wujud nyatanya yaitu : diterbitkannya Undang-undang tentang pengelolaan zakat No. 38 tahun 1999. Salah satu bagian dalam UU Zakat tersebut membentuk Badan Amil Zakat Naslonal (BAZNAS). Sampai tahun 2003, BAZNAS sebagai institusi pemerintah cukup berhasil menggalang dana filantropi Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran umum penggalangan dana, mengambarkan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam dan menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif mengenai strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam di divisi pelaksana penghimpunan, BAZNAS periode I tahun 2002 - 2003. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode studi dokumentasi dan wawancara dari bulan Juli sampai Oktober 2004. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dari divisi pelaksana penghimpunan, BAZNAS. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah pertama, konsep umum penggalangan dana meliputi : pengertian, alasan-alasan, prinsip-prinsip, penggalang dana, keterampilan penggalang dana dan sumber dana. Kedua, konsep strategi-strategi penggalangan dana meliputi : kampanye media, acara khusus, kerjasama dengan perusahaan, seminar & diskusi, dan memanfaatkan nomor rekening serta layan donatur. Ketiga, filantropi Islam, terdiri dari : Pengertian filantropi Islam , dan macam-macam rilantropi Islam. Hasil analisis temuan lapangan menunjukkan bahwa aecara umum ada perkembangan ke arah yang lebih baik dari aspek - aspek umum keorganisasian penggalangan dana filantropi Islam BAZNAS dari 2002 ke 2003. Begitu pula dengan strategi-strategi penggalangan dananya yang bertambah dan semakin bervariasi di tahun 2003. Selama periode kepengurusan I tersebut, BAZNAS mengembangkan 9 strategi penggalangan dana, yaitu : 1. Strategi kampanye media terdiri dari : media cetak (print media) dan media elektronik (broadcast media). 2. Kerjasama dengan perusahaan, dalam tiga bentuk : pertama, dengan pendirian UPZ Mitra dengan menggalang charity fund BUMN dan BUMS. Kedua, sponsorship perusahaaan. Ketiga, kerjasama program pelanggan peduli kemanusiaan dengan pasar swalayan. 3. Menampilkan tokoh zakat yang netral dan bersih dalam seminar (diskusi), 4. Strategi keanggotaan dan mempertahankannya. 5. Pelayanan pembayaran: membuka nomor rekening cantik di bank bank terkemuka, 6. Strategi funding instans untuk program penyaluran, 7. Kerjasama dengan departemen-departemen pemerintah, 8. Strategi kampanye program DINNAR (Dana Infak Abadi untuk Pendidikan Anak Negeri), 9. Strategi pelayanan pembayaran melalui pelayanan konter dan penjemputan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dilihat dari aspek internal dan eksternal. Faktor penghambat internal terdiri dari : kendala kurangnya personalia penggalang dana (amilin) dan kendaraan dinas, Keterbatasan dana untuk kampanye promosi media. Sedangkan penghambat eksternal terdiri dari : masih rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran zakat maal umat Islam, muzaki yang tidak memberikan identitas dirinya, pengurus UPZ mitra banyak yang merangkap pekerjaan, pimpinan perusahaan kurang mendukung pendirian UPZ, sebagian besar pengurus UPZ Mitra adalah karyawan biasa dan citra negatif sebagai organisasi pemerintah. Faktor pendukung internal terdiri dari : pengalaman kerja dan komitmen kerja secara professional dari staf penggalang dana, beberapa orang pengurus BAZNAS mempunyai kredibilitas yang baik, dan beberapa pengurus BAZNAS merupakan pimpinan di Perusahaan BUMN. Faktor pendukung eksternal terdiri dari: dukungan dana operasional dari Pemerintah, dukungan kebijakan Presiden dan Menteri Agama, dukungan promosi gratis radio Ramako dan media internal perusahaan serta lokasi kantor cukup strategis. Berdasarkan kesimpulan ini, maka direkomendasikan kepada koordinator staf pelaksana penghimpunan dan stafnya untuk : mengajukan penambahan star profesional, membangun kredibilitas melalui audit keuangan, melibatkan partisipasi donatur dalam pengggalangan dan penyaluran dana, mendiversirfikasi kerjasama dengan perusahaan untuk mendapatkan dana sponsorship dan Coorpotare Social Responsibility (CSR) dengan isu lingkungan hidup atau locality development. serta melakukan studi efek ivitas terhadap strategi-strategi penggalangan dana yang telah dijalankan selama periode kepengurusan I 2002-2003. Sedangkan bagi akademisi dan peneliti yang berminat pada tema ini, disarankan untuk mengkaitkan tema penggalangan dana filantropi Islam ini dengan upaya-upaya pengentasan kemiskinan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaim Saidi
Depok: Piramedia, 2004
361.8 ZAI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid Abidin
Depok: Piramedia, 2005
361.8 HAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Juwaini
Depok: Piramedia, 2005
361.8 AHM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wang, Gaoli
Beijing: China Intercontinental Press, 2006
SIN 361.260 51 WAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan lembaga amil zakat secara langsung terhadap loyalitas muzaki; serta peran interaksi kualitas pelayanan lembaga amil zakat dan kepuasan muzaki sebagai moderating variable dalam mempengaruhi loyalitas muzaki, melalui penyebaran kuesioner terhadap 150 muzaki di Jabodetabek pada bulan November 2013. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM) dengan program LISREL 8,5. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif variabel kualitas pelayanan secara langsung terhadap variabel loyalitas muzaki namun tidak signifikan; serta kualitas pelayanan memiliki peran yang tidak terlalu besar dengan mendukung kepuasan muzaki dalam mempengaruhi loyalitas muzaki. Sehingga peran interaksi kualitas pelayanan dan kepuasan muzaki sebagai moderating variable dalam mempengaruhi loyalitas muzaki cukup kecil.
ABSTRACT
The research aims to know the influence of the service quality management institution of zakah directly against muzaki loyalty; as well as the role of the interaction of the service quality management institution of zakah and satisfaction muzaki as moderating variable in influencing loyalty muzaki, through the dissemination of a questionnaire of 150 muzaki in Jabodetabek area in November 2013. This research used the Structural Equation Model analysis (SEM) with program LISREL 8.5. The results showed there was a positive influence of variable quality of service directly to the variable muzaki loyalty but not significant; as well as the quality of service has a role which is not great with support in influencing loyalty muzaki satisfaction muzaki. So the role of the interaction of the service quality and customer satisfaction as a moderating variable muzaki in influencing loyalty muzaki is small enough.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soni Andrie Wijaya
Abstrak :
Setiap kelompok yang berkompetisi biasanya memiliki penggemar. Penggemar selalu hadir untuk mendukung idolanya. Seiring dengan berkembangnya teknologi kini seorang penggemar dimampukan untuk mengirim pesan atau komentar kepada idolanya. Interaksi pun terjadi antara penggemar dengan idolanya melalui sosial media. Dari terpaan informasi melalui sosial media tersebut akhirnya seseorang menjadi anggota fandom untuk yang diidolakannya. Seperti misalnya seorang yang tergabung dalam fandom terhadap klub Sepakbola yang diidolakannya. Ia tidak akan segan untuk menandai klub tersebut bahkan menandai personel klub tersebut dalam komentar yang disampaikanya. Meskipun komentar dan semangat yang disampaikan tidak pernah dibalas oleh idolanya hal itu tidak menyurutkan niat sang penggemar untuk mendukung idolanya. Namun ada juga seorang penggemar yang menyampaikan kritik agar idolanya menjadi lebih baik lagi. Dalam fandom sendiri juga erat kaitannya dengan kehadiran penggemar dan antifans. Antifans mendasari perilakunya dengan kebencian dan rasa muak. Sehingga kerapkali komentar yang disampaikan adalah hinaan. Seringkali anggota fandom yang merupakan seorang penggemar dan seorang antifans berkonflik. Di mana sang penggemar membela idolanya dari segala kritik dan hinaan. Serta hal inilah yang menjadikan kolom komentar pada akun sosial media dari suatu komunitas penggemar menjadi interaktif. Konflik yang terjadi tentunya dipicu oleh rivalitas antara penggemar satu kelompok dengan penggemar kelompok lainnya dan keduanya saling familiar karena saling mengamati perkembangan rivalnya. Dari komentar- komentar yang disampaikan tersebut penulis menyimpulkan terdapat tipe pelontar komentar yakni fanatik positif, realistis, dan fanatik negatif. Komentar- komentar yang disampaikan juga dibagi menjadi empat tipe yakni komentar membela, komentar menyemangati, komentar kritik, dan komentar menghina. Dari studi fandom ini penulis juga menjelaskan tingkatannya yakni entertainment social level ,personal intense level, dan borderline pathological. Melalui tiga faktor utama tersebut yakni tipe pembicara, tipe pembicaraan, serta tingkatan fandom. Penulis hendak menjelaskan mengapa hubungan berbasis medium digital tersebut dapat bertahan. Temuan studi ini membuka peluang hubungan parasosial yang awalnya di tingkat personal sangat mungkin untuk dikaji dalam level kelompok. Hal ini di dorong oleh teknologi yang memudahkan pembentukan & kolaborasi. ......Every group that compete in competition usually has a fans. The fans always there to support their idol.Along with the development of technology, a fan is now enabled to send messages or comments to his idol. Interaction between a fan and his idol also happen through social media. Through information exposure by the social media finally a fan can be a member of fandom. As an example a person that joined in the fandom of football club that he love. He will never regret to tag the club or even the club's member in the comment that he sent. Eventhough the comments and the support that was sent never been replied by his idol. This issue never decrease the will from the fan to support his idol. But also there's a fan that send the critics to his idols to be better. In the 'fandom' itself has a closely related between the presence of fans and antifans. Antifans underlies his behavior with hatred and disgust. So that usually the comments that he sent was the insults. More often a member of fandom and antifans were in conflict. And this is the reason that makes the comment column can be interactives. The conflict is certainly triggered by rivalry between supporters of one group and supporters of the other groups and both are familiar with each other as they observe the development of their rivals. From the comments conveyed, the authors conclude that there are types of commentators namely positive, realistic, and negative fanatics. The comments delivered were also divided into four types namely defensive comments, encouraging comments, critical comments, and derogatory comments. From this fandom study the authors also explained the level of entertainment social level, personal intense level, and borderline pathological. Through these three main factors, namely the type of speaker, type of conversation, and the level of fandom. The author wants to explain why digital media- based relationships can survive. The findings of this study open opportunities for parasocial relations which at the personal level are initially very likely to be studied at the group level. This is driven by technology that facilitates the formation & collaboration.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Lukman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>