Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roma Kyo Kae Saniro
Abstrak :
Tesis ini membahas subjektivitas perempuan dalam tiga novel Wattpad Indonesia, yaitu She is The Boss (2017), Invalidite (2017), dan Sin (2016) dengan menggunakan kerangka konseptual Simone de Beauvoir. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural berupa analisis narator dan telaah karakteristik tokoh. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan narator eksternal membantu pengungkapan karakter tokoh perempuan yang ditampilkan seakan tampak berdaya untuk membentuk subjektivitas perempuan. Namun, relasi kuasa yang dipengaruhi oleh tokoh laki-laki dan peran gender tokoh perempuan serta laki-laki melahirkan ambiguitas subjektivitas perempuan. Dengan kata lain, subjektivitas perempuan tiga novel Wattpad Indonesia hanyalah sebuah kesemuan. Dapat dikatakan bahwa ketiga novel ini mendukung sistem patriarkal yang ada di masyrakat. Popularitas dan kisahan novel pun menjadikan novel ini disebut sebagai sastra populer yang bertujuan untuk menghibur dengan tema yang ringan berkaitan dengan hubungan cinta laki-laki dan perempuan yang mendapatkan masalah dan berhasil menyelesaikannya. Hal ini pun menunjukkan sastra populer di Indonesia masih menunjukkan kepatuhan terhadap patriarkal. Begitu pula total pembacaan yang banyak menunjukkan bahwa selera masyarakat terhadap novel seperti ini bermakna bahwa sistem patriarkal terus-menerus dilanggengkan. ......This thesis discusses the subjectivity of women in three Wattpad Indonesia's novels, namely She is The Boss (2017), Invalidite (2017), and Sin (2016) using the conceptual framework of Simone de Beauvoir. The method used is a qualitative research method with a structural approach in the form of a narrator analysis and an analysis of character characteristics. The results revealed that the use of an external narrator helps reveal the character of the female character who is displayed as if it seems empowered to shape the subjectivity of women. However, the power relations influenced by male figures and the gender roles of female and male characters give birth to the ambiguity of female subjectivity. In other words, the female subjectivity of three Wattpad Indonesia's novels is just an art. It can be said that these three novels support the patriarchal system that exists in society. The popularity and narratives of novels also make this novel known as popular literature which aims to entertain with light themes related to the love relationship between men and women who get into problems and succeed in solving them. This also shows that popular literature in Indonesia still shows adherence to patriarchy. Likewise, the total number of readings shows that people's appetite for novels like this means that the patriarchal system is constantly being perpetuated.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Nurhasyyati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis kacamata dan fungsinya di dalam cerpen Kacamata karya Lao She. Kacamata tersebut berperan sangat penting dalam perkembangan cerita dan para tokohnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kacamata dan fungsinya di dalam cerita. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan objektif yang pada dasarnya memusatkan pada unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu sendiri. Analisis unsur intrinsik tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran pada cerpen ini merupakan landasan penulis untuk menganalisis kacamata dan fungsinya di dalam cerpen. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu kacamata memiliki fungsi sebagai pembawa alur dan penjalin ketiga tokoh di dalam cerita.
ABSTRACT
This Thesis analyzes glasses and its function in Lao She Short Story?s Glasses. These glasses is important in the development of the story and the development of the characters. The purpose of this study is to describe the glasses and its function in this short story. This study uses an objective approach that?s basically focused on the elements on a literature work. The analysis of the intrinsic elements such as the character and characterization, plot and plotting from this short story is the writer?s reason to analyze the glasses and its function in this short story. The conclusion that we can get from this study is that the glasses has an important role in developing the storyline and to link the three characters in this short story.
2015
S59607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hutami
Abstrak :
ABSTRAK
Novel Acek Boyak menggambarkan perjuangan tokoh Atak dalam melawan penjajah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh paparan kepribadian dan kebudayaan orang Tionghoa dalam novel Acek Botak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitik. Analisis unsur intrinsik dilakukan untuk mengetahui tokoh & penokohan, latar, alur, dan tema. Selanjutnya, pendekatan kepribadian dan kebudayaan dilakukan untuk mengetahui latar belakang perilaku tokoh Tionghoa. Terakhir, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan psikologi sastra untuk mengetahui bagaimana karakter tokoh utama novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Tionghoa dalam novel Acek Botak yang digambarkan melalui tokoh, seperti Atak, memiliki sifat yang cenderung positif.
ABSTRACT
Acek Botak novel describes the struggle of Atak against the invaders. This study aims to get exposure about the personality and cultur of Chines in the novel. The method used in this research is descriptive-analytic. Intrinsic analysis was done to know characters & characterizations, setting, plot, and theme. Furthermore, the personality and cultural approach was done to know the background of Chinese behaviour. Lastly, this research was conducted with the psychology literature approach to know the character of Atak. The result showed that the presence of Chinese in Acek Botak, such as Atak, have positive characters.
2015
S59450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Thalita Avila
Abstrak :
Sebagai negara multikultural, Prancis memiliki budaya dan tradisi yang datang dari luar negaranya, salah satunya berasal dari keturunan imigran Magribi. Kedatangan imigran ke Prancis seringkali menimbulkan permasalahan mengenai hegemoni budaya dan permasalahan identitas. Artikel ini membahas mengenai kesadaran tokoh perempuan atas posisi subjek mereka dalam novel Kiffe Kiffe Demain (2004) karya Faïza Guène. Novel pertamanya ini menceritakan kehidupan sehari-hari seorang remaja asal Maroko yang ditinggalkan oleh ayahnya dan hidup berdua dengan ibunya yang niraksara. Bukan hanya kental dengan isu identitas, novel ini juga menghadirkan banlieue sebagai latar belakang tempat tinggal yang seringkali distigmatisasi oleh masyarakat. Dalam novel ini, terlihat penyimpangan dua budaya yang membatasi tokoh perempuan untuk mendapatkan posisi subjek. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fakta mengenai proses tokoh perempuan dalam mencapai kesadarannya untuk meraih posisi subjek di masyarakat dan signifikansinya melalui pemaknaan pengalaman keterasingan yang timbul dari marginalisasi, objektivikasi, dan diskriminasi. Untuk memperdalam analisis mengenai struktur naratif, penelitian ini menggunakan teori struktur naratif milik Roland Barthes (1975). Kemudian analisis juga diperdalam dengan teori eksistensialisme milik Jean Paul Sartre (2017) dalam esainya yang berjudul L’existentialisme est un humanisme dan konsep keterasingan dalam esainya yang berjudul  L’être et le néant. Hasil penelitian ini adalah munculnya kesadaran perempuan akan posisi subjeknya di masyarakat setelah mendapatkan perlakuan marginal, objektivikasi, dan pengalaman afektif yang membuatnya terasing. ......As a multicultural country, France has cultures and traditions that come from outside the country, one of which comes from the descendants of Maghreb immigrants. The arrival of immigrants to France often raises issues regarding cultural hegemony and identity issues.  This article explores how female characters in Faïza Guène's novel, Kiffe Kiffe Demain (2004), understand their subject position. This first novel tells about the daily life of a teenager from Morocco who was abandoned by her father and lives alone with her illiterate mother. This book is not only rife with identity concerns, but it also depicts the banlieue as the setting for a neighborhood that is frequently stigmatized by society. In this novel, there is a deviation between two cultures that restricts female characters from getting the subject position. This study aims to reveal facts about the process of female characters in achieving their awareness to achieve a subject position in society and its significance through the meaning of experiences of alienation arising from marginalization, objectification, and discrimination. This study makes use of Roland Barthes's (1975) theory of narrative structure to enhance the understanding of narrative structure. The analysis is then supplemented with Jean-Paul Sartre's (2017) existentialism theory in his essay L'existentialism est un humanism and the concept of alienation in his essay L'être et le néant. The result of this study is the emergence of women's awareness of their subject's position in society after receiving marginalization, objectification, and affective experiences that make them alienated.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karamina Alyani
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai fungsi karakter dan struktur narasi dalam film Sand Storm karya Elite Zexer yang berasal dari Israel. Dalam jurnal yang berjudul Review:Headline Acts dikatakan bahwa dalam film Sand Storm sebagian besar memuat mengenai narasi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif di mana penelitian ini bersifat menggambarkan, menguraikan suatu hal dengan apa adanya, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata atau penalaran, gambar, dan bukan angka-angka. Naratif dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk naskah atau gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan mengkaji sumber melalui buku-buku, berita, jurnal ilmiah yang berkaitan dengan topik tersebut. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa adanya kesesuaian antara film Sand Storm dengan teori yang digunakan oleh Todorov. peneliti menemukan 3 hal yang paling sesuai yaitu terdapat 6 bagian pada struktur narasi dalam film Sand Storm, 6 bagian tersebut adalah keseimbangan (ekuilibrium), gangguan (disruption), kesadaran terjadi gangguan, puncak gangguan, upaya memperbaiki gangguan, dan keseimbangan. Film Sand Storm menggunakan Plot Linear. Terdapat 5 fungsi karakter dalam Film Sand Storm yang didukung oleh teori Vladimir Propp, 5 fungsi tersebut adalah The Hero atau Pahlawan, Villain atau Penjahat, Helper atau Penolong, Panderma atau Donor, dan Dispatcher atau Pengirim. ......This research discusses the function of the characters and narrative structure in the film Sand Storm by Elite Zexer from Israel. In the journal entitled Review: Headline Acts it is said that in the film Sand Storm mostly contains the narrative of mother and daughter. The method used is a qualitative method where this research is described, deciphering a thing as it is, the data collected is in the form of words or reasoning, images, and not numbers. Narratives in research present information in the form of manuscripts or images. The data collection technique used in this writing is a literature study by reviewing sources through books, news, scientific journals related to the topic. The data analysis used is descriptive analysis. From the results of the study, it was found that there was a compatibility between the film Sand Storm and the theory used by Todorov. The first most suitable result is that there are 6 parts to the narrative structure in the film Sand Storm, the 6 parts are equilibrium, disruption, awareness of disturbances, peak disturbances, efforts to correct disturbances, and balance. The second most suitable result is the film Sand Storm using Linear Plot. The third most appropriate result is that there are 5 characters functions in Sand Storm that are supported by Vladimir Propp's theory, these 5 functions are The Hero or Hero, Villain or Villain, Helper or Helper, Panderma or Donor, and Dispatcher or Sender.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Savitri Prada Gayatri
Abstrak :
Fahrenheit 451 merupakan sebuah novel yang ditulis oleh Ray Bradbury dan dipublikasi pada tahun 1953. Buku tersebut telah di adaptasi kedalam beberapa bentuk media lain, termasuk film, dan baik buku ataupun novel telah mengangkat banyak isu seperti pembakaran buku, sensor dan perbatasan pengetahuan. Fokus dari penulisan ini adalah untuk mengamati dua karakter, yakni Clarisse dan Mildred agar dapat melihat peran mereka diperlihatkan di dalam film-film, karena kedua film diproduksi di waktu yang berbeda yakni pada tahun 1966 dan tahun 2018. Meskipun diproduksi di dua era yang berbeda, film-film yang dibuat oleh Truffaut dan Bahrani memperlihatkan peran yang sama bagi kedua karakter. Penulis berpendapat bahwa penggambaran karakter dan juga tahun yang berbeda dalam adaptasi dapat memperlihatkan perbedaan dan perkembangan kedua karakter. ......Fahrenheit 451 was written in 1953 by Ray Bradbury and had been adapted to different forms of media, including films. The focus of this paper is to look at two characters from the film (Clarisse and Mildred) to see how their characters are portrayed differently since they are from different eras. The paper chose Fahrenheit 451 as the source text and will look at the 2 film adaptations by François Troufaut (1966) and Ramin Bahrani (2018). Despite making film adaptations from the same text, both films by Truffaut and Bahrani have different ways of adapting their film and portraying Clarisse and Mildred. The author argued that different characterizations in the film and the respective year of the adaptation can signify the difference and the development of Clarisse and Mildred’s characters.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Safana Julia Maharani Putri
Abstrak :
Film Man In Love (2021) adalah film bergenre romansa Taiwan yang disutradari oleh Yin Chen-hao (殷振豪). Film ini mengisahkan A-Cheng, seorang penagih utang yang baik hati, bertemu dengan Hao Ting yang harus menanggung utang ayahnya. A-Cheng menawarkan pengurangan utang pada Hao Ting sebagai imbalan untuk berkencan dengannya. Meskipun awalnya digambarkan kasar dan menakutkan, A-Cheng sebenarnya adalah orang baik, dan pertemuannya dengan Hao Ting menjadi titik balik transformasi karakternya yang mendalam. Masalah penelitian ini berfokus pada bagaiman prinsip kebajikan Rén tercermin dalam karakter A-Cheng dan penggunaan Tona warna dalam film ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana prinsip kebajikan Rén tergambarkan dalam perilaku A-Cheng, meskipun terdapat stigma dan konflik dalam kehidupannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan intrinsik yang berfokus pada unsur penokohan dan warna sinematografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A-Cheng yang merupakan penagih utang yang kasar mempunyai kualitas-kualitas Rén, dibuktikan dengan cinta kasih yang diberikan kepada orang-orang disekitarnya. Prinsip kebajikan Rén yang terdapat dalam diri ACheng dapat mengubah persepsi orang-orang disekitarnya terhadap dirinya. Hal ini membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berbuat kebaikan.......Man In Love (2021) is a Taiwanese romantic film directed by Yin Chen-hao (殷振豪). The story revolves around a kind-hearted debt collector named A-Cheng, who meets Hao Ting, a woman burdened with her father's debt. To alleviate her burden, A-Cheng devises a unique repayment scheme: reducing the debt in exchange for dates with him. Initially, A-Cheng is portrayed as a rough and intimidating individual due to his physical appearance, but he is actually a good person. His encounter with Hao Ting becomes a pivotal moment, leading to a profound transformation in his character. This research problem focuses on how the Confucian principle of Rén (仁) is reflected in A-Cheng's character and the use of color tones in the film. The research also aims to reveal how the principle of Rén is depicted in A-Cheng's behavior despite the stigma and conflicts in his life. The method used in this study is qualitative, employing an intrinsic approach that focuses on characterization and cinematographic color elements. The results show that A-Cheng, a seemingly rough debt collector, possesses qualities of Rén, as evidenced by the love and care he shows to those around him. The principle of Rén within A-Cheng can alter the perception of people around him, proving that every individual has the potential to do good.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vergian Vico Sukarno
Abstrak :
Karya sastra adalah karya fiksi yang bersifat imajinatif sekaligus ekspresi imajinasi pengarangnya. Karya sastra yang akan diteliti adalah novel berjudul Belenggu karya Armijn Pane. Novel ini dipilih karena memuat hal yang menarik untuk dibicarakan, yaitu tokoh Sukartono yang memiliki karakter bertentangan. Hal ini membuat Sukartono menjadi tokoh yang kompleks di dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. Penelitian ini akan memaparkan karakter tokoh utama yang terdapat dalam novel Belenggu, yaitu Sukartono (Tono). Analisis dilakukan menggunakan metodologi deskriptif dengan pendekatan intrinsik, khususnya tokoh dan penokohan. Menggunakan teknik dramatik pelukisan tokoh oleh Burhan Nurgiyantoro yaitu teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa Sukartono memiliki karakter positif yaitu peduli, tanggung jawab, haus akan ilmu, tidak emosional, lemah lembut, tetapi juga memiliki beberapa karakter negatif yang bertentangan dengan karakter positifnya yaitu pembohong, egois, kurang komunikatif, dan workaholic. ......Literary works are fictional works that are imaginative as well as expressions of the author's imagination. This novel was chosen because it contains interesting things to talk about, namely the character of Sukartono who has conflicting characters. This makes Sukartono a complex character in the novel Belenggu by Armijn Pane. This research will explain the character of the main character in the novel Fetter, namely Sukartono (Tono). The analysis was carried out using a descriptive methodology with an intrinsic approach, especially characters and characterization. Using dramatic techniques of character painting by Burhan Nurgiyantoro, namely conversation techniques, behavior techniques, mind and feeling techniques, consciousness flow techniques, character reaction techniques, reaction techniques of other characters, background painting techniques, and physical painting techniques. Based on data analysis, it was found that Sukartono had positive characters, namely caring, responsible, thirsty for knowledge, not emotional, gentle, but also had several negative characters that were contrary to his positive characters, namely liars, selfish, less communicative, and workaholic.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nur Izza
Abstrak :
Film Nice View (2022) merupakan film karya sutradara Wen Muye yang menceritakan kisah Jing Hao bersama dengan keenam karyawannya dalam mendirikan usaha reparasi ponsel dan melewati tantangan uji kualitas produk hasil reparasinya di kota Shenzhen. Penelitian ini mengkaji keterkaitan aspek intrinsik yaitu alur dengan latar tempat dalam membangun cerita melalui analisa langkah-langkah yang dilakukan tokoh Jing Hao dan kesesuaian penggambaran Shenzhen dalam film dengan realitanya. Untuk menjawab pertanyaan digunakan pendekatan intrinsik dan diperkuat dengan data-data dari sumber sekunder. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tokoh, alur cerita dan latar tempat dalam film ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dalam menceritakan tema perjuangan Jing Hao dan karyawannya di tengah kota penghasil keajaiban yaitu Shenzhen. Shenzhen memiliki peran penting sebagai pengemas cerita melalui citra pemukiman dan perkotaan yang digambarkan dalam film. Terdapat juga korelasi judul Bahasa Cina yaitu 奇迹·笨小孩 yang merupakan representasi alur cerita dari awal hingga akhir sedangkan judul Bahasa Inggris yaitu Nice View merupakan bukti keberhasilan Jing Hao. ......Nice View (2022) is a film by director Wen Muye that tells the story of Jing Hao and his six employees establishing a cell phone repair business and passing the challenges of testing the quality of the repaired products in Shenzhen. This article examines the relationship between intrinsic aspects, namely plot and setting, in building the story by analyzing the steps taken by the character Jing Hao and the suitability of the depiction of Shenzhen in the film with its reality. To answer the question, an intrinsic approach is used and reinforced with data from secondary sources. The results revealed that the characters, storyline and setting in this movie are interrelated and influence each other in telling the theme of the struggle of Jing Hao and his employees in the middle of the miracle-producing city of Shenzhen. Shenzhen plays an important role in packaging the story through the residential and urban imagery depicted in the movie. There is also a correlation between the Chinese title 奇迹-笨小孩 which is a representation of the storyline from beginning to end while the English title Nice View is evidence of Jing Hao's success.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Saqeenarava Nitisara
Abstrak :
Maskulinitas telah menjadi konsep penting sejak peradaban manusia muncul, dengan setiap budaya mengembangkan pemahaman dan idealnya sendiri. Di Cina, maskulinitas ideal didasarkan pada dua elemen utama dari pemikiran tradisional, yaitu Wén (文) yang identik dengan kemampuan intelektual, literasi, dan kehalusan, serta Wǔ (武) yang melambangkan kekuatan fisik. Artikel ini menganalisis karakter Yang Rui dalam film "Operation Red Sea" (2018) karya Dante Lam sebagai representasi pria ideal menurut konsep Wén-Wǔ. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk mengeksplorasi bagaimana karakter Yang Rui menjadi simbol pria yang ideal. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakter Yang Rui merupakan figur dengan maskulinitas ideal, memadukan kemampuan intelektual dengan kekuatan fisik. Karakter ini juga menjadi penegasan akan pentingnya mempertahankan keseimbangan elemen Wén-Wǔ dalam konsep maskulinitas Cina. Dengan demikian, film ini tidak hanya menampilkan aksi heroik namun juga mengantarkan pesan budaya tentang maskulinitas ideal dalam konteks modern. ......Masculinity has been a significant concept since the dawn of human civilization, with each culture developing its own understanding and ideals. In China, the ideal masculinity is based on two main elements derived from traditional thought: Wén (文) associated with intellectual ability, literacy, and refinement, and Wǔ (武) symbolizing physical strength often correlated with military. This article analyzes the character Yang Rui in Dante Lam’s film “Operation Red Sea” (2018) as a representation of ideal men according to the Wén-Wǔ concept. This analysis utilizes descriptive-qualitative method to explore how Yang Rui epitomizes the ideal balance between intellectual ability and physical strength. The findings indicate that Yang Rui embodies the ideal masculinity, combining strategic skill and intellectuality with bravery and physical ability. Additionally, this character also serves as an emphasize regarding the importance of maintaining the balance of Wén-Wǔ elements in the Chinese concept of masculinity. Thus, this film not only showcases heroic action but also conveys a profound cultural message about the ideal masculnity in modern context.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>