Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rimba Naufal Hafizh
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa filtrasi biodiesel B30 menggunakan ceramic membrane filter dengan metode crossflow filtration berdasarkan variasi transmembrane pressure dan ukuran diameter pori filter. Pada penelitian ini, digunakan ceramic membrane filter dengan ukuran pori yang telah ditentukan antara lain 0.05, 0.1, 0.2, 0.4, dan 1.2 µm serta nilai TMP yang digunakan sebanyak 3 variasi yaitu 0.5, 1, dan1.5 bar. Sampel biodiesel B30 yang diambil dari tangki penyimpanan kapal laut, dialirkan secara kontinyu melalui membran dengan tekanan yang diatur. Kemudian, parameter filtrasi seperti fluks permeat dan penurunannya, serta kekeruhan atau turbiditas biodiesel diukur dan dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TMP dan ukuran diameter pori filter memiliki pengaruh terhadap performa filtrasi. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai TMP dan semakin besar ukuran pori maka fluks permeat yang dihasilkan akan semakin besar. Akan tetapi pada semakin meningkatnya nilai TMP maka penurunan fluks permeat juga semakin tinggi. Penyebab utama penurunan fluks permeat yang tinggi pada TMP tinggi dapat disebabkan salah satunya oleh pembentukan endapan pada membran atau membrane fouling. Hal ini dapat menyebabkan fluks permeat yang dihasilkan jadi berkurang jumlahnya sehingga menurunkan keefektifan performa filtrasi. Untuk evaluasi pengaruh diameter pori terhadap performa filtrasi dilakukan uji turbiditas. Hasil uji menunjukkan bahwa pada ukuran pori 0.4 µm menunjukkan hasil peningkatan kejernihan yang paling baik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami laju pembentukan endapan pada membran. Endapan yang terbentuk pada membran sangat berpengaruh pada proses filtrasi karena mempengaruhi hasil dari fluks permeat. Hal ini perlu dilakukan karena akan memberikan pemahaman yang mendalam terkait agar pemilihan variable performa filtrasi seperti material, TMP dan ukuran pori dapat ditentukan untuk proses filtrasi biodiesel yang paling efektif. ......This research aims to evaluate the performance of B30 biodiesel filtration using a ceramic membrane filter with crossflow filtration method based on variations in transmembrane pressure and filter pore diameter size. In this study, ceramic membrane filters with predetermined pore sizes of 0.05, 0.1, 0.2, 0.4, and 1.2 µm were used, along with three variations of TMP (transmembrane pressure), namely 0.5, 1, and 1.5 bar. B30 biodiesel samples taken from the storage tank of a ship were continuously passed through the membrane under controlled pressure. Then, filtration parameters such as permeate flux and its decline, as well as the turbidity of biodiesel, were measured and evaluated. The research results showed that both TMP value and filter pore diameter size have an influence on filtration performance. The study indicated that higher TMP values and larger pore sizes result in higher permeate flux. However, as the TMP value increases, the decline in permeate flux also becomes higher. The main cause of significant decline in permeate flux at high TMP values can be attributed to the formation of deposits on the membrane, known as membrane fouling. This can reduce the amount of permeate flux produced, thereby decreasing the effectiveness of filtration performance. To evaluate the effect of pore diameter on filtration performance, turbidity tests were conducted. The test results showed that the 0.4 µm pore size exhibited the best clarity improvement. Further research is needed to understand the rate of deposit formation on the membrane. The deposits formed on the membrane significantly affect the filtration process as they influence the outcome of permeate flux. This is necessary to gain a deeper understanding in order to determine the most effective variables for biodiesel filtration, such as material selection, TMP, and pore size.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Riva Ariella
Abstrak :
Ultrapure water merupakan air yang digunakan pada unit khusus di rumah sakit, seperti unit laboratorium dan unit hemodialisis, dengan standar kualitas yang diterapkan lebih ketat dibandingkan air minum. Dalam kaitannya dengan pengolahan ultrapure water, membran filtrasi merupakan metode yang paling banyak digunakan menghilangkan partikulat sampai ukuran nano dan lebih efektif apabila dibandingkan dengan teknologi konvensional. Teknologi pre-treatment tepat guna harus dilakukan untuk menjaga efektivitas Instalasi Ultrapure Water untuk operasi yang berkelanjutan. Optimalisasi proses dapat dilakukan dengan kombinasi hybrid menggunakan Activated Carbon (AC) komersial berbahan dasar tempurung kelapa/batubara dan membran ultrafiltrasi keramik yang memiliki keunggulan tahan terhadap fouling. Proses hybrid ini menggunakan karbon aktif bubuk tempurung kelapa dan di pre-coat permukaan membran keramik flat sheet skala lab luas permukaan 13,1 cm2, ukuran pori 10 – 20 nm dengan sistem batch selama 1 jam. Pada penelitian ini mengamati proses adsorpsi single, filtrasi membran keramik dan hybrid PAC/Membran Keramik UF dengan pre-coat dengan menggunakan kedua matriks air yaitu air tanah dan air PAM. Kombinasi PAC/Ceramic UF pada air tanah efektif menyisihkan kekeruhan, logam besi, TDS, senyawa organik, dan sisa klor dengan efisiensi penyisihan secara berturut-turut sebesar 53,8%; 78,57%; 2,56%; 47,5%; dan 8,33%. Sementara itu, kombinasi PAC/Ceramic UF pada air PAM efektif menyisihkan kekeruhan, logam besi, TDS, senyawa organik, dan sisa klor dengan efisiensi penyisihan secara berturut-turut sebesar 51,2%; 71,43%; 6,29%; 81,87%; 75%. ......Ultrapure water is used in specialized units in hospitals, such as laboratory units and hemodialysis units, with quality standards that are stricter than those for drinking water.In the processing of ultra-pure water, membrane filtration is the most widely used method of removing particles to nanosize and is more effective when compared to conventional technology. Proper pre-treatment technology must be used to maintain the efficiency of the ultrapure water installation for sustainable operation. The process can be optimized with a combination of a commercial activated carbon (AC) base of coconut or coal and a ceramic ultrafiltration membrane that has the advantage of fouling resistance. The hybrid process uses coconut-coated activated carbon powder on a pre-coated surface of a ceramic membrane flat sheet of laboratory surface scale of 13.1 cm2, 10–20 nm porous size, with a batch system for 1 hour. This study investigated single adsorption with powder activated carbon (PAC), single filtration ceramic membrane UF and and hybrid PAC/Ceramic Membrane UF with precoat using both groundwater and PAM water matrices. The combination between PAC and Ceramic UF in groundwater effectively removes hardness, metal, TDS, organic compounds, and chlorine residues with a sequential cleaning efficiency of 53,8%; 78,5%; 2,56%; 47,5%; and 8.33%. Meanwhile, the combination PAC/Ceramic UF with PAM Water effectively removes hardness, metal, TDS, organic compounds, and chlorine residues with a sequential cleaning efficiency of 51,2%; 71,43%; 6,29%; 81,87%; 75%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fillia Rezki Fajri
Abstrak :
Industri air limbah wine menghasilkan air limbah yang memiliki karakteristik tinggi kandungan organik serta pH bersifat asam. Pengolahan konvensional dalam mengolah air limbah industri wine sangat kompleks, sehingga membutuhkan penanganan secara khusus. Saat ini, terdapat teknologi pengolahan yang sesuai dengan karakteristik air limbah wine yaitu proses oksidasi Fenton dan teknologi membran. Teknologi membran memiliki ukuran pori yang berbeda-beda, saat ini banyak pemanfaatan membran jenis nanofiltrasi dalam pengaplikasian pengolahan limbah industri. Membran nanofiltrasi memiliki kemampuan yang mirip dengan reverse osmosis yang dapat menyisihkan kandungan bahan organik serta anorganik. Proses filtrasi pada penelitian ini dilakukan secara konstan fluks dengan variasi fluks 40 LMH, 50 LMH, dan 60 LMH. Hasil penyisihan COD, besi, dan warna pada fluks 40 LMH, 50 LMH, dan 60 LMH secara berturut-turut adalah 64% ; 93%; 100%, 75%; 93% ; 100%, dan 76%; 94%; 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan paling efektif pada fluks 60 LMH. Namun fluks 60 LMH rentan mengalami fouling yang menyebabkan permeabilitas menurun seiring berjalannya waktu. Selain itu, reversibility pada kondisi pengoperasian fluks 60 LMH didominasi oleh jenis irreversible fouling, sehingga proses mechanical backwash tidak cukup untuk mengembalikan performa membran dan membutuhkan chemical cleaning. ......The wine wastewater industry produces wastewater that is characterized by high organic content and an acidic pH. Conventional processing of wine industry wastewater is very complex, so it requires special handling. Currently, there are processing technologies that suit the characteristics of wine wastewater, namely the Fenton oxidation process and membrane technology. Membrane technology has different pore sizes, currently many nanofiltration type membranes are used in industrial waste processing applications. Nanofiltration membranes have capabilities similar to reverse osmosis which can remove organic and inorganic materials. The filtration process in this study was carried out at constant flux with flux variations of 40 LMH, 50 LMH, and 60 LMH. The COD, iron and color removal results at fluxes of 40 LMH, 50 LMH and 60 LMH respectively were 64%; 93%; 100%, 75%; 93% ; 100%, and 76%; 94%; 100%. The results showed that the removal efficiency was most effective at a flux of 60 LMH. However, 60 LMH flux is susceptible to fouling which causes permeability to decrease over time. Apart from that, reversibility at 60 LMH flux operating conditions is dominated by irreversible fouling, so the mechanical backwash process is not enough to restore membrane performance and requires chemical cleaning.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donanta Dhaneswara
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Zhahirah Dadona
Abstrak :
Teknologi pengolahan air limbah wine terdapat banyak alternatif dan menggunakan berbagai kombinasi pengolahan untuk menghasilkan kualitas air yang lebih baik. Pada penelitian ini, dilakukan kombinasi pengolahan menggunakan Fenton heterogen dengan katalis fly ash serta membran ultrafiltrasi. Penelitian berorientasi pada performa membran ceramic UF sebagai teknologi pengolahan filtrasi. Performa yang ditinjau khususnya pada mekanisme serta efisiensi penyisihan COD, warna, UV274, dan besi serta pengaruhnya terhadap variasi fluks (80 LMH, 100 LMH, 120 LMH). Eksperimen yang dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan membran UF berbentuk flat sheet material ceramic dengan luas permukaan sebesar 13,1 cm2 yang akan difiltrasi dengan konsep multicycle sebanyak 8 siklus. Mekanisme fouling yang terbentuk dan keterkaitannya terhadap efisiensi penyisihan parameter menunjukkan hasil yang optimal pada fluks yang lebih tinggi. Pada keseluruhan eksperimen, didapatkan penurunan performa yang diindikasikan dari penurunan normalized permeability serta peningkatan besar energi (tekanan pompa) yang tidak lebih dari 35%. Sedangkan itu, didapatkan penurunan penyisihan keseluruhan eksperimen pada parameter warna >79%, COD >66%, dan besi >77%. Sedangkan itu, untuk parameter UV274 tidak efektif tersisihkan oleh membran ceramic UF, dengan maksimal penyisihan hanya berkisar pada 13%. Penggunaan fluks 100 LMH cenderung lebih optimal dengan mempertimbangkan besar tekanan (pompa) yang tepat serta mekanisme fouling yang lebih stabil dengan efisiensi penyisihan yang lebih baik. ......There are many alternative wine wastewater treatment technologies and various treatment combinations are used to produce better water quality. In this study, a combination of treatment using heterogeneous Fenton with fly ash catalyst and ultrafiltration membrane was conducted. The research was oriented towards the performance of ceramic UF membrane as filtration treatment technology. The performance reviewed was specifically on the mechanism and efficiency of COD, colour, UV274, and iron removal and its effect on flux variations (80 LMH, 100 LMH, 120 LMH). Experiments were conducted on a laboratory scale using a UF membrane in the form of a flat sheet of ceramic material with a surface area of 13.1 cm2 which will be filtered with the concept of multicycle for 8 cycles. The fouling mechanism formed and its relationship to the parameter removal efficiency showed optimal results at higher fluxes. In all experiments, there was a decrease in performance indicated by a decrease in normalised permeability and an increase in energy (pump pressure) of no more than 35%. Meanwhile, a decrease in the overall experimental removal was obtained for colour parameters >79%, COD >66%, and iron >77%. Meanwhile, the UV274 parameter was not effectively removed by the ceramic UF membrane, with a maximum removal of only around 13%. The use of 100 LMH flux tends to be more optimal by considering the right amount of pressure (pump) and a more stable fouling mechanism with better removal efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Fajri Adhwiyan
Abstrak :
Pertumbuhan ekonomi global berdampak pada meningkatnya permintaan bahan bakar. Indonesia menggunakan biodiesel sebagai alternatif yang ramah lingkungan dengan penggunaan yang diatur secara bertahap. Namun, masalah penyumbatan filter pada mesin biodiesel menjadi tantangan. Penggunaan ceramic membrane filter telah ditemukan sebagai metode untuk mengurangi masalah ini, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji pengaruhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengkaji sifat fisika kimia serta kontaminan yang terbentuk dari campuran bahan bakar biodiesel (B30) pada tangki penyimpanan kapal laut sebelum dan setelah menggunakan ceramic membrane filter. Pengujian yang dilaksanakan meliputi nilai densitas, viskositas kinematik, water content, cleanliness, FBT, total gliserin, dan bacterial growth. Hasil penelitian menunjukkan beberapa perbedaan pada setiap variabel yang diuji. Nilai densitas dan viskositas kinematik cenderung tidak memiliki perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah menggunakan ceramic membrane filter. Sementara itu, hasil pengujian karakteristik menunjukkan menurunnya nilai karakteristik kontaminan yang terbentuk dari penggunaan ceramic membrane filter dengan variasi ukuran pori 0.05 µm, 0.1 µm, 0.2 µm, dan 1.2 µm. Water Content menurun dari yang sebelumnya bernilai 305 ppm menjadi 290 ppm, 158 ppm, 289 ppm, 201 ppm, dan 206 ppm pada masing-masing sampel ukuran ukuran pori. Nilai cleanliness menggunakan ISO Code 4406 sebelum menggunakan ceramic membrane filter adalah 21/19/15. Setelah menggunakan ceramic membrane filter terdapat penurunan dengan sampel yang paling baik mengurangi jumlah kontaminan adalah sampel 0.1 µm dengan nilai 15/14/13. Nilai FBT turun yang sebelumnya bernilai 7.57 menjadi 1-1.05. Bacterial Growth juga menurun yang sebelumnya bernilai 80 menjadi 8-43 RLU. Sementara itu, nilai total gliserin cenderung tidak memiliki perubahan yang signifikan dengan rentang hasil uji antara 0.04 %-massa sampai 0.05 %-massa pada setiap sampel yang diuji. ......Global economic growth has led to an increasing demand for fuel, which is still predominantly dominated by fossil energy sources. Indonesia has been using biodiesel as an environmentally friendly alternative, with its usage regulated gradually. However, filter clogging issues in biodiesel engines remain a challenge. The use of ceramic membrane filters has been discovered as a method to reduce these problems, but further research is needed to examine their effect. This study aims to investigate and evaluate the physicochemical properties and contaminants formed from the biodiesel fuel mixture (B30) in marine vessel storage tanks before and after using ceramic membrane filters. Testing includes density, kinematic viscosity, water content, cleanliness, FBT, total glycerin, and bacterial growth. The research results indicate several differences in each tested variable. Density and kinematic viscosity values tend to show no significant differences before and after using a ceramic membrane filter. However, the testing results of characteristic parameters show a decrease in the values of contaminant characteristics formed from the use of ceramic membrane filters with pore size variations of 0.05 µm, 0.1 µm, 0.2 µm, and 1.2 µm. Water content decreased from its initial value of 305 ppm to 290 ppm, 158 ppm, 289 ppm, 201 ppm, and 206 ppm for each pore size sample. The cleanliness value using ISO Code 4406 before using the ceramic membrane filter was 21/19/15. After using the ceramic membrane filter, there was a decrease, with the best sample reducing the number of contaminants to a value of 15/14/13 for the 0.1 µm sample. The FBT (Filter Blocking Tendency) value decreased from its initial value of 7.57 to 1-1.05. Bacterial growth also decreased from 80 to 8-43 RLU (Relative Light Units). Meanwhile, the total glycerin value tends to show no significant change, with test results ranging from 0.04% to 0.05% by mass for each tested sample.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riva Khansa Tsabita
Abstrak :
Industri minuman anggur di Indonesia mengalami peningkatan minat di kalangan masyarakat, di mana hal ini mendorong pertumbuhan pasar dalam negeri. Industri minuman anggur pasti menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai zat organik yakni senyawa-senyawa seperti polifenol, gula, asam organik, dan senyawa terkait lainnya sehingga pengolahan air limbah industri minuman anggur menjadi semakin penting. Teknologi pengolahan dengan menggunakan membran saat ini tengah berkembang pesat di beberapa dekade terakhir karena kelebihannya dalam mengolah air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis terkait efisiensi penyisihan serta performa dari teknologi membran dengan jenis material yang berbeda (PES dan keramik) untuk proses ultrafiltrasi dan juga pore size yang berbeda dari membran keramik (50 KDa dan 1 KDa) untuk proses ultrafiltrasi dan nanofiltrasi pada air limbah wine sintetik. Metode penelitian dilakukan pada kondisi constant flux dan juga menggunakan metode single filtration serta multicycle filtration dengan backwash di tengah siklus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa membran keramik memiliki efisiensi penyisihan senyawa organik yang lebih unggul dibandingkan dengan membran PES (penyisihan warna, COD, dan TOC). Selain itu, membran keramik juga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap fouling. Terkait membran keramik dengan pore size berbeda, pada penelitian ini masih belum dapat didefinisikan mana membran dengan efisiensi penyisihan yang lebih baik. Namun, jika dilihat dari performa membran, membran keramik 50 KDa (ultrafiltrasi) masih lebih unggul dari segi efektivitas proses backwash dan ketahanan pada permeabilitas membran. ......The wine beverage industry in Indonesia is experiencing increased interest among the public, which is driving the growth of the domestic market. This industry inevitably generates liquid waste containing various organic substances such as polyphenols, sugars, organic acids, and related compounds, making wastewater treatment become more important. Membrane treatment technology has rapidly developed over the past few decades due to its advantages in wastewater processing. This study aims to provide an analysis of the removal efficiency and performance of membrane technology using different materials (PES and ceramic) for ultrafiltration processes, as well as different pore sizes of ceramic membranes (50 KDa and 1 KDa) for ultrafiltration and nanofiltration processes on synthetic wine wastewater. The research methodology involved constant flux conditions and utilized both single filtration and multicycle filtration methods with backwash during the cycles. The results of the study indicate that ceramic membranes have superior organic compound removal efficiency compared to PES membranes (color, COD, and TOC removal). Additionally, ceramic membranes exhibit better resistance to fouling. Regarding ceramic membranes with different pore sizes, the study has not yet defined which membrane has better removal efficiency. However, in terms of membrane performance, the 50 KDa ceramic membrane (ultrafiltration) is superior in terms of backwash process effectiveness and membrane permeability resistance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Aditya
Abstrak :
Limbah cair yang dihasilkan dari industri tahu masih mengandung padatan tersuspensi dan oksigen terlarut yang dapat mencemari perairan. Oleh karena itu harus diturunkan kadarnya sebelum dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kombinasi metode koagulasi-flokulasi dan mikrofifltrasi untuk mengolah limbah cair industri tahu. Koagulan yang digunakan pada penelitian ini adalah PAC dan membran yang digunakan adalah keramik. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pH limbah 6 hingga 9; tekanan pada proses mikrofiltrasi 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pH 7 pada tahap koagulasi-flokulasi dan tekanan 1 bar pada proses mikrofiltrasi. Kombinasi proses ini menghasilkan penyisihan COD sebesar 71 , TSS sebesar 98 dan kekeruhan sebesar 97.
The wastewater generated from tofu plant still contains suspended solids and oxygen dissolved that can contaminate water. Therefore, the levels must be lowered before being discharged. This study aims to look at the performance of combination of coagulation flocculation and microfiltration for treating wastewater from tofu plant. Coagulant will be used in this study is PAC and the membrane will be used is ceramic. Variations are made on this study that wastewater pH of 6, 7, 8 and 9 microfiltration pressure of 0,5 bar, 1 bar and 1,5 bar. The best result were obtained from this research that pH 7 is the optimum condition for coagulation flocculation process and 1 bar is the optimum condition for microfiltration. This combination resulted 71 removal of COD, 98 of TSS and 97 of turbidity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library