Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
Husaini Ibrahim
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Muhammad Arief Kurniawan
"Pemakaman adalah lahan yang difungsikan sebagai tempat penguburan jenazah. Akan tetapi di samping fungsinya yang sudah jelas, dalam kebudayaan Kristen Eropa yang berlangsung selama berabad-abad, pandangan terhadap pemakaman sejatinya selalu mengalami perubahan, sehingga fungsi pemakaman seringkali dicampurkan dengan fungsi ruang lain yang sama sekali tidak berkaitan. Fenomena tersebutlah yang disoroti oleh Foucault dalam teorinya mengenai ruang heterotopia (1967). Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk melihat ruang-ruang lain berdasarkan fenomena yang terdapat pada Pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor. Pemakaman tersebut menarik untuk dikaji menggunakan teori heterotopia Foucault karena letaknya yang relatif berbeda dari Pemakaman Belanda di Hindia-Belanda pada zamannya, yang umumnya terletak di lingkungan gereja atau di lahan terbuka. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa di Pemakaman Kebun Raya Bogor terdapat ruang-ruang lain pada pemakaman tersebut yang terwujud dalam tiga prinsip heteropologi, yaitu: adanya konsep ruang heterotopia krisis dan deviasi, perubahan fungsi pemakaman, dan penggabungan ruang-ruang lain yang tidak berkaitan.
Cemetery is an area that designated as a place for burial of the dead body. However, despite its obvious function, in European Christian culture that lasted for centuries, the view of the cemetery was actually always changing, so that the function of the cemetery was often mixed with other completely unrelated functions of space. This phenomenon is highlighted by Foucault in his theory of heterotopia (1967). In this regard, this study intends to look at other spaces of phenomena found in the Dutch Cemetery in the Bogor Botanical Gardens. The cemetery is interesting to study using Foucault's heterotopia theory because of its relatively different location from the Dutch cemeteries in the Dutch East Indies at that time, which were generally located in churches or in open fields. Based on the results of the study, it was concluded that at the Bogor Botanical Gardens Cemetery there are other spaces in the cemetery which are manifested in three heteropological principles: the concept of space of heterotopia crisis and deviation, changes in the function of the cemetery, and the incorporation of other unrelated spaces."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ziana Naz Zahra Hidayat
"Belanda yang telah mengokupasi Indonesia selama berabad-abad lamanya meninggalkan sejumlah peninggalan budaya dari para pelakunya, termasuk peninggalan yang paling dekat dengan kehidupan sebagai seorang manusia; makam. Di Indonesia, tinggalan dari bangsa penjajah berupa makam dapat ditemui di seluruh wilayahnya, salah satunya adalah Bogor. Di Kabupaten Bogor, terdapat kompleks makam keluarga milik mantan tuan tanah Bogor berkebangsaan Belanda pada abad ke-19 yaitu Gerrit Willem Casimir van Motman. Kompleks makam keluarga yang dilengkapi dengan mausoleum dibangun dengan megah, sampai akhirnya penghancuran yang dilakukan secara sengaja terjadi. Pasca penghancuran identitas yang dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga tersebut tidak lagi dapat dikenali. Bentuknya pun tidak lagi sama. Untuk memperoleh informasi serta gambaran tambahan mengenai bangunan makam keluarga van Motman, penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada kajian bentuk makam dengan membandingkan makam keluarga van Motman di Bogor dengan Museum Prasasti menggunakan metode penelitian studi literatur dan observasi lapangan. Meskipun hasil perbandingan keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, perbedaan tetap ditemukan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tempat pembuatan bangunan makam, juga rentang waktu yang cukup jauh pada situs tersebut.
The Dutch, who have occupied Indonesia for centuries, have left a number of cultural materials, including the closest remains to life as a human being; tombs. In Indonesia, the colonizer's cultural materials in the form of tombs can be found throughout the region, one of which is Bogor. In Bogor regency, there is a family cemetery belonging to a former Dutch Bogor landlord in the 19th century named Gerrit Willem Casimir van Motman. The family cemetery, which is equipped with a mausoleum, was built magnificently, until the deliberate destruction occurred. After the destruction the identity of those buried in the family cemetery are no longer recognizable and the tomb is no longer in its original form. In order to obtain additional information and description about the building of the van Motman family tomb, this research was conducted by focusing on the study of the shape of the tomb by comparing the van Motman family tomb in Bogor with Museum Prasasti using the research method of literature study and field observation. Although the results of the comparison of the two did not reveal significant differences, differences were still found. This is due to the difference in the place of manufacture of the tomb building, as well as the considerable time span of the sites."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amanda Amilia Atmaheni
"Penelitian ini menyelidiki ketersediaan masa depan pemakaman Jakarta dalam memenuhi kebutuhan pemakaman penduduknya dan mengeksplorasi potensi optimalisasi ruang terbuka hijau aktif (taman dan hutan kota) untuk digunakan sebagai pemakaman. Selain itu, penelitian ini mengkaji sikap masyarakat terhadap rencana optimalisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Kondisi terkini pemakaman Jakarta dinilai melalui proyeksi kematian dan ketersediaan pemakaman. Potensi optimalisasi ruang terbuka hijau aktif dianalisis menggunakan analisis kesesuaian lahan. Sikap masyarakat diukur melalui kuesioner online, mengumpulkan tanggapan dari 223 partisipan mengenai pengalaman, persepsi, dan preferensi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaman di Jakarta hanya dapat menampung pemakaman hingga tahun 2038 sebelum terjadi defisit, dengan asumsi kota ini tetap konsisten dengan rencana yang ada. Optimalisasi ruang terbuka hijau aktif dapat menciptakan sekitar 178.406 petak pemakaman tambahan, yang berpotensi menunda defisit hingga tahun 2042. Pendapat publik mengenai optimalisasi ini terbagi, dengan 58% setuju dan 42% tidak setuju. Meskipun masyarakat mengakui pentingnya pemakaman, banyak yang masih memiliki persepsi negatif karena legenda urban yang diperkuat oleh penggambaran media dalam film horor dan acara uji nyali. Temuan ini menekankan perlunya pendidikan publik yang komprehensif dan dialog untuk mengatasi kekhawatiran dan membangun konsensus mengenai solusi pengelolaan pemakaman yang berkelanjutan.
This study investigates the future availability of cemeteries in Jakarta to meet the burial needs of its population and explores the potential of optimizing active green spaces (parks and urban forests) for cemetery use. Additionally, it examines public attitudes towards this optimization proposal. The study employs both quantitative and qualitative methods. The current state of Jakarta's cemeteries is assessed through mortality projections and cemetery availability analysis. The potential for optimizing active green spaces is analyzed using land suitability analysis. Public attitudes are measured through an online questionnaire, collecting responses from 223 participants (N: 223) regarding their experiences, perceptions, and preferences. The findings indicate that Jakarta's cemeteries can only accommodate burials until 2038 before a deficit occurs, assuming the city remains consistent with current plans. Optimizing active green spaces could create around 178,0406 additional burial plots, potentially delaying the deficit until 2042. Public opinion on this optimization is divided, with 58% in favor and 42% opposed. While the public acknowledges the importance of cemeteries, many still hold negative perceptions due to urban legends reinforced by media portrayals in horror films and paranormal shows. These findings highlight the need for comprehensive public education and dialogue to address concerns and build consensus towards sustainable cemetery management solutions in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ponco Sudewo
"Skripsi ini mengkaji kesiapan pelayanan pengurusan pemakaman online di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Pelayanan pemakaman online dibuat untuk mengatasi berbagai permasalahan pelayanan pemakaman di Jakarta. Namun sampai saat ini pelayanan pengurusan pemakaman online belum berjalan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma post postivist dan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan belum siapnya beberapa faktor terkait dengan kesiapan electronic government dan kesiapan public e service seperti kurangnya kesiapan infrastruktur telekomunikasi kurangnya tingkat konektivitas antar lembaga dalam hal sharing berbagi data terkait dengan data pemakaman kurangnya kesiapan sumber daya manusia dan belum siapnya dana dan anggaran.
This thesis discusses about the readiness of arrangement funeral online services in Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta. Funeral online services were made to overcome the problems of funeral services in Jakarta. However the funeral online services have not been implemented This research used post positivist paradigm and descriptive design.The results showed unreadiness to several factors associated with electronic government readiness and public e service readiness such as the lack of readiness of the telecommunications infrastructure lack the level of connectivity among institutions in terms of sharing data related to the funeral the lack of readiness of human resources and unprepared funds and budget."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61372
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aliza Diniasti Saleh
"
ABSTRAKPenguburan merupakan kegiatan manusia dalam usaha untuk menyingkirkan mayat dari lingkungan orang yang masih hidup. Penguburan itu dilaksanakan secara berpola dan menurut aturan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Pola kebudayaan dan struktur sosial masyarakat, yang merupakan gagasan kolektif, sangat merpengaruhi kegiatan tersebut (Hastings 1961:411; Howells 1962:15-; Koentja_raningrat 1980a:227; 1980b:70-71; Seligman 1953:24).
Kegiatan yang berhubungan dengan penguburan meliputi: (1) perawatan mayat, (2) persiapan sesaji dan upacara, dan (3) pelaksanaan penguburan (Binford 1972: 232). Semua itu memerlukan pengelolaan dan pembagian kerja yang cermat, karena melibatkan sebagian besar atau bahkan seluruh warga masyarakat (Binford 1972:400; Soe--jono 1977a:9-10). Di samping. itu, kegiatan ini juga melibatkan bermacam-macam kelompok fungsional dalam ma_syarakat, seperti pemimpin upacara, keluarga si mati, dan kriawan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa_
"
1984
S11439
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi catatan Sastrasadarga, tentang pepundhen-pepundhen atau tempat-tempat yang dianggap keramat oleh penduduk setempat di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Naskah ini terdiri dari lima teks, yaitu: Kyai Teko ing Kampung Balong (h.2-6); Kyai Lo, Pasarean Pamidhangan ing dhusun Kebak, Kramat (h.8-11); Kyai Bathang pupundhen ing dhusun Jagamasan, Kebakkramat, Surakarta (h.12-14); Gusgimbal pupundhen ing dhusun Bekonang, Surakarta (h.15-18); Pasugihan ing Redi Kemukus (h.20-29). Naskah ini disusun oleh Sastrasadarga dari catatan para sesepuh daerah tersebut. Diperoleh Pigeaud dari Sastrasadarga di Surakarta pada tanggal 21 Desember 1929. Naskah ini bersama lanjutannya (FSUI/LS.86), telah dibuatkan salinan ketikannya oleh Panti Boedaja pada bulan Mei 1931. Untuk keterangan salinan ketikan tersebut, lihat pada FSUI/LS.84."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.86-K 6.02
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah merupakan kumpulan catatan dari berbagai sumber, tentang berbagai masalah, yang digabung menjadi satu himpunan, dan disimpan dalam sebuah kotak. Kotak ini berisi 20 bendel catatan, sebagai berikut: tulisan tangan Dr. Pigeaud, ditulis tahun 1925, tentang beberapa makam kramat di Desa Tambaknegara, Banyumas. Sebagian tulisan dalam bahasa Belanda (3-11), sebagian bahasa Melayu (15-22), dan sebagian lagi bahasa Jawa (23-37). Bagian bahasa Jawa berupa catatan/kutipan dari 64 naskah yang Pigeaud temukan di makam-makam yang dikunjunginya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.87-BG 1.04
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah merupakan kumpulan catatan dari berbagai sumber, tentang berbagai masalah, yang digabung menjadi satu himpunan, dan disimpan dalam sebuah kotak. Kotak ini berisi 20 bendel catatan, sebagai berikut: catatan tentang makam serta perdikan di daerah Cirebon, sebagian disusun oleh Sultan Sepuh pada tahun 1924."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.87-BG 1.06
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah merupakan kumpulan catatan dari berbagai sumber, tentang berbagai masalah, yang digabung menjadi satu himpunan, dan disimpan dalam sebuah kotak. Kotak ini berisi 20 bendel catatan, sebagai berikut: catatan makam di daerah Cirebon, disusun tahun 1925 oleh Pigeaud dari beberapa sumber."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.87-BG 1.07
Naskah Universitas Indonesia Library