Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naibaho, Robert Hotasi
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Anestetik topikal telah menjadi pilihan utama dalam prosedur fakoemulsifikasi untuk ekstraksi katarak karena efeknya yang cepat, murah, aplikasi tidak nyeri, kepuasan pasien yang baik, dan menghindari risiko anestesia umum. Anestetik topikal yang paling sering digunakan adalah tetes mata tetrakain 0,5 . Obat ini aman dan efektif dalam menghilangkan nyeri, tetapi durasi kerjanya singkat sehingga seringkali harus dilakukan penambahan saat operasi. Pemberian berulang ini dapat bersifat toksik pada epitel kornea. Saat ini telah berkembang sediaan baru berupa gel lidokain 2 yang memiliki waktu kontak lebih lama dengan epitel korena dan efektivitas yang baik dalam menghilangkan nyeri. Tujuan : untuk membandingkan efektivitas gel lidokain 2 dengan tetes mata tetrakain 0,5 dalam operasi fakoemulsifikasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis acak tersamar tunggal yang dilakukan pada Maret-April 2017. Terdapat 72 subjek penelitian berusia ge; 40 tahun yang menjalani prosedur fakoemulsifikasi. Semua subjek secara acak dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok gel lidokain 2 dan kelompok tetes mata tetrakain 0,5 . Anestetik topikal diaplikasikan 5 menit sebelum operasi kemudian 5 menit setelah operasi subjek memberikan penilaian skala nyeri intraoperatif dengan menggunakan numerical rating scale dan mengisi kuesioner kepuasan subjek terhadap obat anestetik topikal yang diberikan. Dokter bedah mata juga diberikan kuesioner kepuasan terhadap obat anestetik topikal. Hasil: Skala nyeri kelompok gel lidokain lebih rendah dibandingkan kelompok tetes mata tetrakain p
ABSTRACT Background Topical anesthetics have become the primary choice in phacoemulsification procedures for cataract extraction. Topical anesthesia is a rapid, low cost alternative with faster postoperative functional recovery, relatively painless application, improved patient satisfaction, quick anesthesia effect, and it avoids the many risks associated with general anesthesia The most common topical anesthetic drug used is tetracaine eye drops 0.5 . This drug is proven to be safe and effective in relieving pain, but the duration of action is short, so additional doses during surgery is often needed. Repeated administration of 0,5 tetracaine drops can cause corneal epithelial damage because it is toxicity. Newer drug, 2 lidocaine gel, has longer contact time with corneal epithelium and is effective in relieving pain. Objective to compare the effectiveness of 2 lidocaine gel with 0,5 tetracaine drops in phacoemulsification surgery. Method The study is a single blinded randomized clinical trial, conducted at RSUPN Cipto Mangunkusumo from March to July 2017 in patients underwent phacoemulsification cataract surgery. There were 72 subjects with age ge 40 years old who received randomization and divided into 2 groups 2 lidocaine gel group and 0,5 tetracaine eye drop group. Topical anesthetics were applied 5 minutes before surgery. Five minutes after surgery, subjects assessed the scale of pain perceived during surgery using a numerical rating scale and filled the subject satisfaction questionnaire on topical anesthetic drugs administered. The ophthalmologists were also given a satisfactory questionnaire for topical anesthetic drugs. Result The lidocaine gel group pain scale was lower than the tetracaine eye drop group p
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Satu uji klinik acak buta tunggal untuk membandingkan efektifitas biaya teknik pembedahan antara ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE) dan fakoemulsifikasi (PEA) telah dilakukan di Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia (HUKM) antara Maret 2000 sampai Agustus 2001. Biaya yang dihitung pada kajian ini ialah biaya yang ditanggung oleh pihak rumah sakit, pasien, serta rumah tangga pada waktu sebelum pembedahan, satu minggu, dua bulan (untuk kedua-dua teknik) dan enam bulan (untuk ECCE saja). Penilaian efektifitas pembedahan katarak menggunakan ?Visual Function 14? (VF-14) yaitu kualitas hidup mengenai fungsi penglihatan. Hasil analisis biaya masing-masing 50 subjek pada ECCE dan PEA menunjukkan bahwa rata-rata biaya pembedahan untuk satu kasus ECCE setelah enam bulan pembedahan sebesar USD 458 (± USD 72) dan bagi PEA sebesar USD 528 (± USD 125). Skor VF-14 meningkat dengan signifikan setelah seminggu, dua bulan dan enam bulan pasca pembedahan dibandingkan sengan skor sebelum pembedahan bagi kedua teknik (p < 0,001). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara teknik pembedahan ECCE dan PEA (p = 0.225). Hasil kajian menunjukkan bahwa biaya dengan teknik pembedahan ECCE lebih efektif dibandingkan dengan PEA yaitu biaya per peningkatan satu unit kualitas kehidupan (VF-14) untuk ECCE adalah USD 14 dibandingkan dengan PEA sebesar USD 20.
Abstract
A randomized single blinded clinical trial to compare the cost-effectiveness of cataract surgery between extracapsular cataract extraction (ECCE) and phacoemulsification (PEA) was conducted at Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia (HUKM) from March 2000 until August 2001. The cost of a cataract surgery incurred by hospital, patients and households were calculated preoperatively, one week, two months (for both techniques) and six months (for ECCE only). Effectiveness of cataract surgery was assessed using Visual Function 14 (VF-14), quality of life measurement specifically for vision. The cost analysis results from each 50 subjects of ECCE and PEA group showed that average cost for one ECCE after six months post-operation is USD 458 (± USD 72) and for PEA is USD 528 (± USD 125). VF-14 score showed a significant increased after a week, two months and six months post-operation compared to the score before operation for both techniques (p<0.001). However, there was no significant difference between them (p = 0.225). This study indicated that ECCE is more cost effective compared to PEA with cost per one unit increment of VF-14 score of USD 14 compared to USD 20 for PEA.
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universiti Kebangsaan Malaysia. Department of Community Health], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Malhotra, Raman
Edinburgh: Elsevier, 2008
617.742 MAL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library