Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Andriyani Budi Listyo
Abstrak :
Spirooxindole-pyran merupakan kelompok senyawa derivat spirooxindole yang banyak diteliti dalam dua dekade terakhir karena bioaktivitasnya yang baik. Senyawa ini telah berhasil disintesis dengan reaksi multikomponen dalam satu wadah menggunakan L-proline sebagai katalis. Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis derivat senyawa spirooxindole-pyran dengan menggunakan katalis kompleks Zn[(L)-proline]2 dan uji aktivitas antioksidan senyawa hasil sintesis. Metode yang digunakan adalah reaksi multikomponen dalam satu wadah, melalui kondensasi Knoevenagel dan adisi Michael. Optimasi kondisi reaksi juga telah dilakukan dari reaksi reaksi antara senyawa isatin, asam barbiturat, dan 8-hydroxyquinoline untuk memperoleh kondisi reaksi terbaik yang akan diaplikasikan untuk sintesis variasi senyawa spirooxindole-pyran lainnya. Karakterisasi katalis kompleks Zn[(L)-proline]2 dilakukan dengan menggunakan instrumen FT-IR, XRD, EDS dan TEM. Karakterisasi derivat spirooxindole-pyran dilakukan dengan mengukur titik lelehnya. Penentuan struktur molekul padatan hasil reaksi dilakukan menggunakan instrumen Spektrofotometer UV-Vis, FT-IR dan LC-MS/MS. Dalam penelitian ini kondisi terbaik untuk sintesis derivat spirooxindole-pyran adalah dengan menggunakan 10% mol katalis Zn[(L)-proline]2 pada suhu 70°C, selama 6 jam dalam pelarut H2O. Hasil dari variasi senyawa yang diperoleh sebanyak 4 produk. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa katalis Zn[(L)-proline]2 dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi sintesis derivat spirooxindole-pyran yang ramah lingkungan karena dapat digunakan dalam medium air. Hasil uji aktivitas antioksidan bahwa semua produk yang dihasilkan memiliki potensi sebagai senyawa antioksidan yang lebih baik dibanding senyawa prekursor.
......Spirooxindole-pyran is a group of spirooxindole derivative compounds that has been widely studied in the last two decades because of its good bioactivity. This compound has been successfully synthesized by one pot multicomponent reaction using L-proline as a catalyst. In this study, spirooxindole-pyran derivative compounds was synthesized using a complex catalyst Zn [(L) -proline]2 and tested the antioxidant activity of synthesized compounds. The method used is one pot multicomponent reaction through Knoevenagel condensation and Michael additions. Optimization of reaction conditions using isatin , barbituric acid, and 8-hydroxyquinoline will be done to obtain the best reaction conditions that will be applied for the synthesis of various other spirooxindole-pyran compounds. Characterization of the Zn [(L) -proline]2 complex catalyst was carried out using FT-IR, XRD, EDS and TEM instruments. The characterization of the spirooxindole-pyran derivatives was carried out by measuring their melting point. Determination of the molecular structure of the solids was carried out using the UV-Vis, FT-IR and LC-MS / MS spectrophotometer instruments. In this study the best conditions for the synthesis of the spirooxindole-pyran derivative were to use 10% mol of Zn [(L) -proline]2 catalyst at 70 ° C, for 6 hours in H2O solvent. The results of the variety of compounds obtained were 4 products. From these results it can be concluded that the Zn [(L) -proline]2 catalyst can be used as a catalyst in the synthesis reaction of spirooxindole-pyran derivatives which is environmentally friendly because it can be used in water medium The results of the antioxidant activity test showed that all the products produced had better potential as antioxidant compounds than precursor compounds.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Harahap, Sahala
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan kebutuhan bahan bakar dan menipisnya persediaan bahan bakar fosil menyebabkanperlunya dikembangkan bahan bakar minyak yang dapat diperbaharui dengan bahan bakuminyak nabati. Minyak nyamplung merupakan salah satu minyak nabati yang potensial untukdikembangkan sebagai bahan bakar minyak karena ketersediannya yang cukup banyak, danminyak nyamplung bukan merupakan minyak pangan sehingga tidak akan menganggu stabilitaspangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbandingan komposisi katalisB2O3/? Al2O3 pada proses catalytic cracking minyak nyamplung sehingga memperoleh yieldbiofuel yang optimum. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu sintesis katalis,karakterisasi katalis dan proses perengkahan katalitik. Hasil katalis yang telah disintesadikarakterisasi dengan BET Brunauer Emmett-Teller , AAS, Spektrofotometri UV-Vis. Produkhasil proses catalytic cracking dianalisa menggunakan GC-MS Gas Cromatography- MassSpectrometry . Pembuatan katalis dengan cara impregnasi dan telah berhasil ditunjukan denganhasil uji BET. Karakterisasi katalis B2O3/? Al2O3 mempunyai luas permukaan diatas 100 gr/m2.Komposisi katalis B2O3/? Al2O3 berpengaruh terhadap yield biofuel yang dihasilkan. Secarakeseluruhan perbandingan komposisi katalis B2O3 terhadap katalis ? Al2O3 paling optimum sebesar 15 B2O3 menghasilkann gasoline 28,25 , kerosene 6,29 dan diesel 6,99 .
ABSTRACT
The increasing in fuel needs along with decreasing of its availability cause the needs ofdevelopment in renewable oil fuel by using vegetable oil. Nyamplung oil has a great potentialto be developing as oil fuel because of its abundant availability and will not influence the foodstability because it is not included as cooking oil. This research is going to study about the ratioof B2O3 Al2O3 catalyst composition related to minyak nyamplung catalytic process to result theoptimum yield of biofuel. This research is conducted in 3 steps including catalyst synthesis,catalyst characterisation, and catalytic cracking process. The product of syntesis catalsyt ischaraterised by BET, AAS, and UV Vis Spectrofotometer. Mean while the product of catalyticprocess cracking is analysed by using GC MS. The production of catalyst by using impregnationmethod has been successful shown by the result of BET. B2O3 Al2O3 catalyst characterisationhas surface area above of 100 gr m2. The B2O3 Al2O3 catalyst conposition is influencing thebiofuel yield product. In conclusion, the most optimum ratio of B2O3 Al2O3 catalyst to B2O3 Al2O3 catalyst is 15 B2O3 and is resulting of 28.25 gasoline, 6.29 kerosene and 6.99 diesel.
2017
T48701
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library