Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Said Taufik Riza
"Baik buruknya kinerja suatu perusahaan mengakibatkan saham dari perusahaan tersebut menjadi pertimbangan bagi para investor untuk dimasukkan dalam portfolio. usahanya. Dalam memilih alternative investasi dalam bentuk saham sangatlah penting dilakukan suatu analisa secara detil" terhadap kinerja suatu perusahaan sebelum investor membuat keputusan untuk berinvestasi terhadap saham suatu perusahaan. Dalam hal ini seorang investor harus mengetahui apakah nilai suatu saham sudah sesuaikah dengan harganya, apakah harga saham tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah ?
Dalam penulisan karya akhir ini penulis akan meiakukan penilaian terhadap salah satu saham perusahaan publik yaitu saham PT. Bank Mega Tbk yang usahanya bergerak di bidang industri perbankan, sehingga dapat disimpulkan apakah saham tersebut undervalued atau overvalued, dimana seharusnya seorang investor membeli saham-saham yang undervalued dan menjual saham-saham yang overvalued. Serta investor mampu memprediksi secara akurat perkembangan saham yang dibelinya tersebut.
Analisis fundamental akan dilakukan sebelum kita membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan masa depan. Karena prospek perusahaan terkait erat dengan faktor-faktor ekstemal yang ada pada industri dimana perusahaan tersebut berada. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama tiga tahun terakhir, yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Dengan melakukan analisis tersebut, maka penulis dapat menyusun asumsi-asumsi yang diperlukan dalam membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan, baik neraca maupun laporan laba rugi dari perusahaan untuk masa depan.
Berdasarkan proyeksi laporan keuangan tersebut, penulis akan menghitung proyeksi free cash flow to equity dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, dan akhimya melalui pendekatan discounted cash flow valuation dapat diperoleh value of equity dari PT. Bank Mega Tbk. Setelah diperoleh nilai tersebut, maka dapat dihitung intrinsic value of equity per share dari PT. Bank Mega Tbk, yang melalui penelitian ini diperoleh nilainya sebesar Rp. 2.756,- per lembar saham.
Dengan membandingkan intrinsic value of equity per share tersebut diatas dan harga pasar dari saham PT. Bank Mega Tbk per tanggal 30 Desember 2004, yaitu sebesar Rp. 1.950,- maka dapat disimpulkan bahwa saham PT. Bank Mega Tbk tersebut berada pada posisi undervalued. Dengan demikian disarankan agar investor membeli saham PT. Bank Mega Tbk pada saat ini untuk portfolio investasi jangka panjangnya, karena saham yang undervalued akan cenderung terus meningkat harganya mendekati intrinsic valuenya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Dianawati
"ABSTRAK
Adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara-negara Asia sejak pertengahan tahun 1997 memberikan dampak yang luas terhadap dunia bisnis. Hal tersebut memmbulkan efek berganda terhadap sistem ekonomi secara keseluruhan yaitu terjadinya penurunan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing yang sangat drastis, menurunnya indeks harga saham di bursa, melonjaknya tingkat pengangguran, pergerakan suku bunga yang tidak stabil, dan penurunan nilai impor.
Industri TPT yang merupakan salah satu industri yang selama ini memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan devisa negara juga terkena dampaknya karena sebagian besar output yang dihasiIkan adalah komoditi ekspor, bahan baku yang digunakan masih banyak yang diimpor dan besarnya hutang dalam mata uang asing yang dimiliki perusahaan-perusahaan dalam industri ini.
Pembahasan yang dilakukan dalam karya akhir ¡ni adalah mengenai analisa kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri TPT baik sebelum dan sesudah krisis serta analisa penilaian prospek saham perusahaan dalam industri ¡ni bagi para investor di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan melalui analisa industn, analisa laporan keuangan, analisa rasio dan analisa penilaian perusahaan. Periode laporan keuangan yang dianalisa adalah tahun 1994 - 2000 sehingga dapat rnemberikan gambaran yang iebih jelas tentang kinerja keuangan perusahaan baik sebelum dan setelah krisis. Dalam analisa penilaìan, model yang digunakan adalah Free Cash Flow to The Firm (FCFF). Asumsi yang digunakan unluk memprediksi FCFF untuk periode 2001-2005 ini lebih didasarkan dengan data historis masing-masing perusahaan dan sumber-surnber lain seperti prediksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia, Bappenas, dll.
Dari ketiga sample perusahaaanyaitu PT. Karwell Indonesia Tbk., PT Ricky Pulsa Globalindo Tbk., dan PT Eratex Ojaja Tbk., seluruhnya mengalami kerugian pada saat krisis. Perbedaannya adalah setelah krisis, dimana masing-rnasing perusahaan berusaha meningkatkan efisiensinya tetapi hanya PT Eratex yang berhasil memperoleh laba setelah krisis sedangkan dim perusahaan sampe! yaltu PT Karwell dan PT Ricky masih menderita kerugian pada tahun 2000. Persamaan yang terjadi adalah adanya kenaikan tingkat leverage ketiga perusahaan sampel setelah krisis sehingga resiko bagi investor semakin meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham saat ini dari ketiga perusahaan sampel adalah overvalue yaltu nilai intninsik saham PT Karwell sebesar Rp. (206).- PT Ricky sebesar Rp. (263),- dan PT Eratex sebesar Rp. (1.499),- lebih kecil dari harga saham saat ini. Harga saham saat ini dari ketiga perusahaan ini adalah sebesar Rp. 410 untuk PT Karwell,- Rp. 185,- untuk PT Ricky dan Rp. 365,- untuk PT Eratex. Dengan hasil yang diperoleh ini, maka penulis berkesimpulan bahwa sebaiknya para investor tidak menanamkan investasinya pada ketiga perusahaan sampel diatas. Sedangkan bagi pihak manajemen dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya untuk mengantisipasi risiko usaha yang ada seperti persaingan, pasokan bahan baku, kuota, tenaga kerja, kebijakan pemerintah, perubahan nilai tukar mata uang asing dan kondisi dalam negeri.
Kajian dalam kasus ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi para investor, manajemen dan pemerintah dengan selalu memantau perubahan yang terjadi, balk pada skala makro ekonomi Indonesia, informasi perusahaan dan perkembangan ekonomi dunia sebelum mengarnbil tindakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Widyo Sharif
"Tujuan penulisan laporan magang ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian dari proses valuasi ekuitas dengan landasan teori serta mengevaluasi kesesuaian praktis yang telah dilakukan oleh PT Advice dengan CFA Standards of Professional Conduct. Dalam pembahasan proses valuasi hal yang dilihat adalah konsep valuasi, metode valuasi yang diterapkan perusahaan, serta melakukan evaluasi atas model valuasi yang diterapkan perusahaan (dalam hal ini adalah Discounted Cash Flow) dengan segala asumsi dan komponen-komponennya. Evaluasi valuasi dilakukan dengan membandingkan perbedaan praktek yang dilakukan oleh PT Advice dan PT Satu serta teori valuasi. Dalam mengevaluasi kesesuaian dengan standar CFA, evaluasi dilakukan dengan melihat 6 (enam) poin dari standar dari keseluruhan 7 (tujuh) poin dari standar dan 13 sub-poin dari keseluruhan 22 sub-poin. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan valuasi PT Advice dibandingkan dengan PT Satu yakni perhitungan FCFF, WACC serta komponennya, terminal value, present value, dan enterprise value. Selain itu, praktek yang dilakukan oleh kedua belah pihak juga berbeda dibandingkan dengan teori valuasi yang digunakan dalam laporan magang ini. Dari segi standard CFA, evaluasi dilakukan dengan membandingkan pengalaman penulis selama bekerja di PT Advice dengan standar CFA sehingga tidak semua poin dan sub-poin dapat dievaluasi dikarenakan beberapa limitasi seperti waktu. Dalam evaluasi tersebut, PT Advice telah mengikuti standar CFA yang dapat diamati dengan cukup baik terutama dikarenakan adanya Non-Disclosure Agreement (NDA). Namun, PT Advice juga mempunyai kekurangan dalam pelaksanaan standar CFA yaitu tidak memperbarui beberapa dokumen.

This internship report aims to evaluate the suitability of the equity valuation process with the theoretical basis and the practical suitability in accord with the CFA Standards of Professional Conduct. In discussing the valuation process, what is observed is the concept of valuation, the valuation method applied by the company, as well as the evaluation of the valuation model applied by the company (in this case the Discounted Cash Flow) with all its assumptions and components. Valuation evaluation is carried out by comparing the differences in practices carried out by PT Advice and PT Satu as well as valuation theory. In evaluating compliance with CFA standards, the evaluation is carried out by looking at 6 (six) points from the standard from the overall 7 (seven) points from the standard and 13 sub-points from a total of 22 sub-points. The evaluation shows several differences in the implementation of PT Advice's valuation compared to PT Satu, which are the calculation of FCFF, WACC and the components, terminal value, present value, and enterprise value. In addition, the practice carried out by both parties is also different from the valuation theory used in this internship report. In terms of standard CFA, the evaluation is carried out by comparing the author's experience while working at PT Advice with the CFA standard thus, not all points and sub-points can be observed due to some limitations such as the internship duration. In this evaluation, PT Advice has followed the CFA standard well, primarily because of the Non-Disclosure Agreement (NDA) implementation. However, PT Advice also has a shortcoming in implementing the CFA standard, namely, not updating several documents.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library