Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fuster, Valentin
"
"
New York: McGraw-Hill, 2011
616FUSH001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Muchtar
"ABSTRAK
Jemaah haji asal Jawa Barat yang meninggal selama menunaikan ibadah haji setiap tahun cenderung meningkat, meskipun pemerintah telah berupaya maksimal memberikan kemudahan mulai dari bimbingan peribadahan sampai pelayanan kesehatan. Bahkan pelayanan kesehatan ini diberikan sejak di tanah air, berupa pemeriksaan kesehatan, yang dimulai dari tingkat Puskesmas, di Daerah Tingkat II dan di Pelabuhan Embarkasi/Asrama haji sebelum jemaah yang bersangkutan diberangkatkan ke Tanah suci. Yang menarik adalah penyebab kematian jemaah yang didominasi oleh penyakit yang sebetulnya dibawa oleh jemaah dari Tanah air. Penyakit yang merupakan penyebab utama kematian jemaah haji adalah penyakit kardiovaskuler. Ternyata penyakit ini pula yang paling banyak diderita oleh calon jemaah haji.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penyakit kardiovaskuler terhadap kematian jemaah haji asal Jawa Barat dan faktor-faktor lain yang turut mempengaruhinya.
Rancangan penelitian menggunakan kasus kontrol tanpa matching dengan jumlah sampel kasus sebanyak 191 orang (sesuai jumlah jemaah yang meninggal) dan kontrol yang diambil secara acak sederhana dari jemaah yang tidak meninggal juga sebanyak 191 orang, sehingga total sampel 382 orang. Tidak termasuk ke dalam sampel adalah Petugas dan jemaah haji ONH Plus.
Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat yang terdiri atas analisis stratifikasi dan regresi logistic unconditional. Perangkat lunak yang dipergunakan adalah Stata versi 4.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kematian jemaah haji yang menderita penyakit kardiovaskuler 2,2 kali dibanding jemaah haji yang tidak menderita penyakit kardiovaskuler, setelah dikontrol oleh variabel umur dan pendidikan. Makin tua umur jemaah haji, risiko kematiannya lebih tinggi, sedangkan pendidikan bersifat protektif, artinya makin tinggi tingkat pendidikan, risiko kematiannya makin rendah. Sedangkan jenis kelamin dan waktu pemberangkatan, pengaruhnya tidak bermakna.
71,73 % jemaah haji meninggal di luar waktu pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya dan 31,41 % jemaah haji meninggal sebelum sempat melaksanakan ibadah haji.
Untuk menyelamatkan jemaah haji dengan risiko tinggi, perlu dijajagi kemungkinan membentuk dokter khusus bagi jemaah haji risiko tinggi, yang diberangkatkan pada akhir musim pemberangkatan dan pulangnya pada awal musim pemulangan.

ABSTRACT
The Collective Pilgrimage to Mecca (jemaah haji) from West Java who died during carrying `ibadah haji = act of pilgrimage devotion' out were tended increase every year, although the government has made maximally effort to provide the facilities from the guidance of observance of religious duties up to the health service. In fact, this health service is served since in father land, such as health examination, it is started from the level of Public Health Center, in the Second Level Region and in the Airport's Embarkation/Pilgrimage Dormitory before the concerned congregations will be embarked to the Holly Land (Mecca). The interesting is the cause of `jemaah's death which is dominated by a disease which is really had by `jemaah' from the Father Land. Disease is a main cause of death of `jemaah haji' is that cardiovascular. This disease is really also most had by the candidate of `jemaah haji'.
This study purpose is to know the extent which the effect of cardiovascular disease against the death of 'jemaah haji' from West Java and other factors which influence its.
Study design used the unmatched cases control with the quantity of case samples are 191 persons (in accordance with the `jemaah haji' number who died) and control is simple randomly taken from the 'jemaah haji' who were not died as much 191 persons, so total samples were 382 persons. Excluding from the samples are officials and `jemaah haji ONH Plus'.
Data processing used the univariate, bivariate and multivariate analysis which consisted of stratification analysis and unconditional logistic regression. Software used is the Stata Version 4.0.
Results of study showed that the risk of 'jemaah haji's death who had the cardiovascular disease was 2.2 times rather than `jemaah haji' who did not have the cardiovascular disease, after they were controlled by both age and educational variables. Older their age, higher their death risk, where as education has protective characteristic, it is meant the higher educational level, the lower death risk. Where as, sex and departure time have unsignificant effect.
71.73 % of the `jemaah haji' died out of the implementation of actually `ibadah haji' and 31.41 % died before having sufficient time to implement that `ibadah haji'.
For saving the high risk `jemaah haji', a possibility is necessarily sounded out to establish the special flight group for the high risk `jemaah haji', who are embarked in the last season of embarkation and their action of doing back in the early season of their going back.
References : 47 (1964 - 1997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantoro
"ABSTRAK
Menurut SKRT 1986, penyakit kardiovaskuler masih merupakan penyebab nomor 2 kematian di Indonesia. Diantara penyakit kardiovaskuler tersebut, penyakit jantung koroner adalah penyebab terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai berapa besar pengaruh faktor risiko hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperglikemia, obesitas, merokok dan kurang olah raga serta seberapa besar manfaat pengendalian faktor risiko tersebut terhadap timbulnya penyakit jantung koroner.
Jenis penelitian adalah observasional dengan disain kasus kontrol, pada pengunjung Rumah Sakit Umum Kabupaten Dati II Tulungagung yang berumur 35 tahun keatas. Kasus adalah penderita penyakit jantung koroner bagian UPF Penyakit Dalam sedang kontrol adalah pengunjung lain dari UPF Bedah dan Unit Gawat Darurat.
Analisis statistik dengan regresi logistik multivariabel digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap faktor risiko yang diteliti dengan mengendalikan semua faktor lain yang mempengaruhi hubungan tersebut.
Dari 97 kasus dan 184 kontrol yang dianalisa dapat diketahui bahwa hipertensi dan hiperkolesterolemia berpengaruh bermakna terhadap timbulnya penyakit jantung koroner. Besarnya pengaruh hipertensi adalah 5.90 kali lebih besar dari normotensi. Sedang besar pengaruh hiperkolesterolemia adalah 1.99 kali lebih besar dibanding yang kolesterol normal. Umur merupakan variabel konfonding positip terhadap variabel hipertensi.
Pengendalian terhadap kedua faktor risiko tersebut diatas belum terbukti menurunkan pengaruhnya terhadap timbulnya penyakit jantung koroner. Disarankan pengkajian kembali terhadap pengendalian/pengobatan terhadap kedua faktor risiko diatas."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Heru Sunardjo
"Penelitian MONICA pada tahun 1988 dan 1993 juga mendapatkan prevalensi merokok yang tinggi di kalangan laki-laki yakni di atas 50%, tetapi pada tahun 2000 didapatkan penurunan menjadi 38,5%, sedang tahun 2000 mendapatkan prevalensi hipertensi masing-masing sebesar 17,9%.7, prevalensi hiperglikemia (gula darah sewaktu 200mg%) sebesar 3,1%, prevalensi obesitas (IMT 30 kg/mz) pada laki-laki sebanyak 6,1%, dan pada perempuan sebanyak 15,9%. Hasil SKRT 2001, prevalensi IMT 25 kg/m2 pada laki-laki dan perempuan usia 15 - lebih 65 tahun masing-masing 8,1% dan 13,4%, sedangkan pada laki-laki usia 35-54 tahun 13,4%, yang rutin berolah raga sebanyak 59,2%. Penelitian pada penderita yang dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pada tahun 1993 menunjukkan 90% penderita infark miokard dalam kehidupan sehari-harinya tidak berolahraga atau tergolong pekerja dengan aktifitas fisik ringan.
Data Kesehatan HRD PT X tentang kematian umum pada pekerja tahun 2004 adalah 4.82%o, termasuk di dalamnya angka kematian pekerja akibat Penyakit Jantung koroner 3.62%o, sedang dari total biaya kesehatan, sebesar 47% digunakan untuk pembiayaan penyakit degeneratif terutama penyakit kardiovaskuler yang hanya diderita 18% populasi pekerja. atas dasar gambaran risiko P.TK, tingkat kebugaran, angka kematian, dan pembiayaan yang terus meningkat secara tinier, maka analisis dislipidemia sebagai kofaktor penyakit kardiovaskular, dan tingkat kebugaran menarik untuk dilakukan pada populasi terbatas pekerja di PT X, guna mendapatkan variabel-variabel yang terkait dengan faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam upaya promotif dan preventif kesehatan pekerja, misalnya penyuluhan olah raga yang teratur dan ter ukur, penyuluhan pola makan seimbang dll.
Dengan keadaan tersebut diatas kami ingin mengetahui apakah ada hubunganya antara tingkat kebugaran dengan dislipidemia. Diharapkan dari hasil penelitian digunakan untuk melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan pekerja dengan tepat dan terarah, sehingga tujuan untuk menurunkan faktor risiko PJK, angka kematian, meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan produktifitas serta menekan biaya kesehatan.
PERMASALAHAN:
Berdasarkan data pemeriksaan kesehatan berkala (Medical Check Up) pekerja di PT X pada bulan September 2005 - Desember 2006. Sampai saat ini belum diketahui prevalensi dislipidemia dan faktor faktor risiko yang lain.
PERTANYAAN PENELITIAN
1. Berapa prevalensi dislipidemia pekerja laki-laki di PT X
2. Bagaimana sebaran karakteristik pekerja laki-laki di PT X
3. Bagaiman sebaran faktor risiko terjadinya dislipidemia pada pekerja laki-laki di PT X.
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum : Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui peningkatan kebugaran dengan Cara pengendalian risiko.Penelitian MONICA pada tahun 1988 dan 1993 juga mendapatkan prevalensi merokok yang tinggi di kalangan laki-laki yakni di atas 50%, tetapi pada tahun 2000 didapatkan penurunan menjadi 38,5%, sedang tahun 2000 mendapatkan prevalensi hipertensi masing-masing sebesar 17,9%.7, prevalensi hiperglikemia (gula darah sewaktu 200mg%) sebesar 3,1%, prevalensi obesitas (IMT 30 kg/mz) pada laki-laki sebanyak 6,1%, dan pada perempuan sebanyak 15,9%. Hasil SKRT 2001, prevalensi IMT 25 kg/m2 pada laki-laki dan perempuan usia 15 - lebih 65 tahun masing-masing 8,1% dan 13,4%, sedangkan pada laki-laki usia 35-54 tahun 13,4%, yang rutin berolah raga sebanyak 59,2%. Penelitian pada penderita yang dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pada tahun 1993 menunjukkan 90% penderita infark miokard dalam kehidupan sehari-harinya tidak berolahraga atau tergolong pekerja dengan aktifitas fisik ringan.
Data Kesehatan HRD PT X tentang kematian umum pada pekerja tahun 2004 adalah 4.82%o, termasuk di dalamnya angka kematian pekerja akibat Penyakit Jantung koroner 3.62%o, sedang dari total biaya kesehatan, sebesar 47% digunakan untuk pembiayaan penyakit degeneratif terutama penyakit kardiovaskuler yang hanya diderita 18% populasi pekerja. atas dasar gambaran risiko P.TK, tingkat kebugaran, angka kematian, dan pembiayaan yang terus meningkat secara tinier, maka analisis dislipidemia sebagai kofaktor penyakit kardiovaskular, dan tingkat kebugaran menarik untuk dilakukan pada populasi terbatas pekerja di PT X, guna mendapatkan variabel-variabel yang terkait dengan faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam upaya promotif dan preventif kesehatan pekerja, misalnya penyuluhan olah raga yang teratur dan ter ukur, penyuluhan pola makan seimbang dll.
Dengan keadaan tersebut diatas kami ingin mengetahui apakah ada hubunganya antara tingkat kebugaran dengan dislipidemia. Diharapkan dari hasil penelitian digunakan untuk melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan pekerja dengan tepat dan terarah, sehingga tujuan untuk menurunkan faktor risiko PJK, angka kematian, meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan produktifitas serta menekan biaya kesehatan.
PERMASALAHAN:
Berdasarkan data pemeriksaan kesehatan berkala (Medical Check Up) pekerja di PT X pada bulan September 2005 - Desember 2006. Sampai saat ini belum diketahui prevalensi dislipidemia dan faktor faktor risiko yang lain.
PERTANYAAN PENELITIAN
1. Berapa prevalensi dislipidemia pekerja laki-laki di PT X
2. Bagaimana sebaran karakteristik pekerja laki-laki di PT X
3. Bagaiman sebaran faktor risiko terjadinya dislipidemia pada pekerja laki-laki di PT X.
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum :
Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui peningkatan kebugaran dengan Cara pengendalian risiko.
2. Tujuan khusus :
a) Diketahuinya prevalensi dislipidemia pada pekerja laki-laki PT X
b) Diketahuinya hubungan dislipidemia dengan kebugaran pada perkerja laki-laki di PT X.
c) Diketahuinya sebaran karakteristik responden berdasarkan masa kerja jabatan dan tingkat pendidikan pada pekerja laki-laki di PT X.
d) Diketahuinya sebaran faktor risiko dislipidemia; IMT, kebiasaan merokok, kadar gula darah, tingkat kebugaran pada pekerja laki-laki di PT X.
e) Diketahui hubungan faktor risiko dengan dislipidemia pada pekerja laki-laki di PT X.2. Tujuan khusus :
a) Diketahuinya prevalensi dislipidemia pada pekerja laki-laki PT X
b) Diketahuinya hubungan dislipidemia dengan kebugaran pada perkerja laki-laki di PT X.
c) Diketahuinya sebaran karakteristik responden berdasarkan masa kerja jabatan dan tingkat pendidikan pada pekerja laki-laki di PT X.
d) Diketahuinya sebaran faktor risiko dislipidemia; IMT, kebiasaan merokok, kadar gula darah, tingkat kebugaran pada pekerja laki-laki di PT X.
e) Diketahui hubungan faktor risiko dengan dislipidemia pada pekerja laki-laki di PT X."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T21139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Davis, Leslie
Missouri: Elsevier, Mosby, 2004
616.1 DAV c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Darovic, Gloria Oblouk
Philadelphia: Saunders , 2002
616.1 DAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Darovic, Gloria Oblouk
St. Louis: Saunders , 2004
616.1 DAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diajarkannya mata kuliah
tentang penyakit jantung dan pembuluh darah dengan pola konsumsi makanan
gorengan mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2003, 2004, dan 2005. Penelitian ini
menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi pernyataan tentang
pengetahuan penyakit jantung dan pembuluh darah dan pola konsumsi makanan
gorengan. Jumlah sampel sebanyak 169 orang yang diperoleh melalui metode simple
random sampling, dimana peneliti melakukan pemilihan secara acak dan sederhana
melalui penunjukkan secara langsung. Analisa data dilakukan dengan menggunakan
uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas responden memiliki pengetahuan tentang penyakit jantung dan pembuluh
darah kategori sedang, pola konsumsi mayoritas responden juga yang berkategori
sedang. Tidak terdapat hubungan antara diajarkannya mata kuliah tentang penyakit
jantung dan pembuluh darah dengan polalconsumsi makanan gorengan. Hal ini
menunjukkan bahwa diajarkannya mata kuliah tentang penyakit jantung dan
pembuluh darah tidak begitu berpengaruh terhadap pola konsumsi makanan gorengan
responden. Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi, baik internal maupun
eksternal. Oleh karena itu penting sekali untuk lebih menggali faktor-faktor tersebut
agar dapat mengetahui lebih banyak tentang hal apa saja yang dapat memengaruhi
pola konsumsi makanan gorengan sehingga akan bermanfaat untuk kepentingan ilmu
pengetahuan khususnya terkait promosi kesehatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5591
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>