Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farial Indra
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa penurunan pulsa oksigen terjadi sebelum laju jantung yang dapat dicapai pada uji latih dengan respon iskemi positif dan penurunan pulsa oksigen berhubungan dengan perubahan EKG yang terjadi. Dilakukan penelitian retrospektif di RS jatung "Harapan Kita" terhadap Semua pasien yang dilakukan uji latih kardiopulmonal dengan "metode Bruce" dari bulan Januari - Desember 1998. Pasien dengan depresi segmen ST "upsloping", BBB, Old infark, rekaman EKG istirahat menunjukkan iskemi, gagal jantung penyakit jantung lain kecuali PJK disingkirkan. Penurunan pulsa oksigen dianggap ada, jika saat latihan penurunan pulsa oksigen melebihi saat istirahat. Laju jantung saat pulsa oksigen mulai menurun dan dan depresi segmen ST dinyatakan dalam persen terhadap target laju jantung. Target laju jantung ditentukan berdasarkan 220 umur. Hasilnya terdapat 37 pasien yang masuk dalam kriteria penelitian. Dari 18 pasien dengan depresi segmen ST, 10 orang dengan penurunan pulsa oksigen, 8 tanpa penurunan pulsa oksigen. Pada pasien dengan penurunan pulsa oksigen lima orang dengan depresi segmen ST 2 1 mm dan sisanya dengan depresi segmen ST 2 2 mm. Pada pasien tanpa penurunan pulsa oksigen, 4 orag dengan depresi segmen ST ≥ 1 mm dan 4 pasien dengan depresi segmen ST 22 mm. Pada pasien tanpa depresi segmen ST, tidak ada penurunan pulsa oksigen. Satu pasicn sudah dilakukan angiografi koroner dan terbukti arteri koroner normal, sedangkan hasil uji latih menunjukkan depresi segmen ST 2 mm tanpa penurunan pulsa oksigen. Penurunan pulsa oksigen mulai terjadi 68,2+9 % dari target laju jantung. Laju jantung yang dicapai pada pasien dengan depresi segmen ST adalah 91,0+14 % dari target laju jantung Ini menunjukkan bahwa penurunan pulsa oksigen sudah terjadi sebelum laju jantung yang dapat dicapai (P 0,0001). Penurunan pulsa oksigen cenderung terjadi dengan semakin dalamnya depresi segmen ST (P-0,0001). Kesimpulan : Penurunan pulsa oksigen terjadi sebelum depresi segmen ST, pada 56 % ujilatih kardiopulmonal dengan respon iskemi positif. Dan terjadinya penurunan pulsa oksigen sebelum depresi segmen ST ini, meningkat dengan semakin dalamnya depresi segmen ST.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T57277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffani Managam Victoria
Abstrak :
ABSTRAK
Kebugaran kardiorespiratori yang buruk dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebugaran kardiorespiratori pada remaja masih tergolong rendah. Pengukuran VO2max secara langsung dinilai memerlukan waktu lebih banyak, peralatan yang mahal serta tenaga pelaksana terlatih. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model prediksi nilai VO2max pada kelompok usia remaja di SMA Islam Al-Azhar 3 Jakarta. Desain studi pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan variabel dependen yaitu VO2max dan variabel independen yaitu jenis kelamin, status gizi IMT dan PLT , aktivitas fisik dan asupan zat gizi. Penelitian dilakukan terhadap 172 siswa yang terdiri dari 100 laki-laki dan 72 perempuan dengan rentang usia 14-17 tahun. Nilai estimasi VO2max diukur dengan metode 20-m shuttle run test Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, status gizi IMT dan PLT , aktivitas fisik, asupan gizi makro protein dan lemak dan asupan gizi mikro vitamin B2 dengan nilai estimasi VO2max. Model prediksi dibentuk melalui analisis multi regresi linier R2= .975 VO2max = 61,5 ndash; 4,2 JK ndash; 0,1 PLT 0,99 AF 0,007 L ndash; 0,96 IMT . Nilai VO2max yang juga menggambarkan kebugaran kardiorespiratori dapat ditingkatkan dengan memiliki status gizi dan asupan gizi yang baik, serta aktivitas fisik secara teratur.
ABSTRACT
Low level of cardiorespiratory fitness would higher the risk of adolescents to have cardiovascular disease. Some studies show that cardiorespiratory fitness level in adolescent is still relatively low. A direct measurement of VO2max requires more time, high cost equipment and trainned personel.The purpose of this study was to develop a VO2max prediction model for adolescents in SMA Islam Al Azhar 3 Jakarta. A cross sectional design study was used with VO2max as the dependent variable meanwhile sex, body mass index, body fat percentage and dietary intake as the independent variables. Participants were 172 students consist of 100 boys an 72 girls aged 14 17 years. VO 2 max was measured using an indirect measurement, 20 m shuttle run test. Sex, body mass index, body fat percentage, physical activity and dietary intake protein, fat, and vitamin B2 were significantly related to VO2max. Multilpe regression analysis resulted in the development of following prediction model R2 .975 VO2max 61,5 ndash 4,2 JK ndash 0,1 PLT 0,99 AF 0,007 L ndash 0,96 IMT . VO2max which also describes a person rsquo's cardiorespiratory fitness could be improved by having a normal nutritional status, adequate dietary intake and increased physical activity.
2017
S67254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library