Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cornett, Sandra J.
New York : Wiley Medical, 1984
616.120 6 COR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Kunto Prabowo
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik residensi keperawatan medikal bedah merupakan rangkaian pendidikan magister keperawatan yang dilaksanakan dalam tatanan pelayanan kesehatan. Keperawatan medikal bedah berfokus pada penerapan ilmu dan tehnologi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien dewasa yang mengalami perubahan fisik dengan atau tanpa gangguan struktural. Praktik residensi keperawatan dilaksanakan di RSPJN Harapan Kita, kegiatan residensi terdiri dari pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler menggunakan pendekatan teori Virginia Henderson. Penerapan evidence based nursing (EBN) menggunakan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk menurunkan kecemasan pasien pre operasi bedah jantung, dan proyek inovasi rehabilitasi jantung fase 1 pada pasien SKA. Hasil akhir dari proses residensi ini menunjukkan bahwa pendekatan teori Virginia Henderson relevan dan dapat diterapkan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. EBN terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dapat diterapkan diruang pre operasi bedah jantung karena secara signifikan dapat menurunkan kecemasan. Hasil proyek inovasi rehabilitasi jantung fase 1 dapat diterapkan pada pasien SKA karena SPO mudah dipahami dan mudah untuk dilakukan. Rehabilitasi jantung fase 1 pada pasien SKA dapat mempertahankan fungsi jantung secara optimal.
ABSTRACT
The residency program in medical nursing is a series of nursing master education programs carried out in the order of nursing services. Medical surgical nursing focuses on concepts and basic medical and surgical principles in the application of nursing science and technology to meet the needs of adult patients who experience physical changes with or without structural disorders. The practice of nursing residence was carried out at Harapan kita Heart and Vascular Hospital Jakarta, residency activities consist of giving nursing care to patients with cardiovascular disorders using the theoretical approach of Virginia Henderson. An evidence based nursing (EBN) application uses the therapy of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) to reduce the anxiety of patients preoperative cardiac surgery, and an innovative phase 1 cardiac rehabilitation project in SKA patients. The final results of this residency process show that Virginia Henderson's theoretical approach is relevant and can be applied to patients with cardiovascular system disorders. EBN Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy can be applied in the preoperative room because it can significantly reduce anxiety. The results of phase 1 cardiac rehabilitation innovation projects can be applied to SKA patients because SPO is easy to understand and easy to do. Phase 1 cardiac rehabilitation in SKA patients can maintain heart function optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
Pasien yang menjalani operasi Bedah Pintas Koroner (BPK) atau coronary artery bypass grafting (CABG) memiliki risiko terjadinya komplikasi pasca operasi yang berakibat pada hari rawat yang lama bahkan kematian. Intervensi berupa rehabilitasi jantung fase I diperlukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan pasca operasi serta mencegah terjadinya komplikasi pasca operasi BPK. Meskipun penelitian terkait rehabilitasi jantung sudah banyak dilakukan, namun perlu dilakukan telaah lebih lanjut dari artikel penelitian mengenai intervensi yang dapat dilakukan dalam program rehabilitasi jantung yang aman dan mudah dilakukan pada pasien pasca operasi BPK. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat intervensi yang aman dan efektif dilakukan dalam rehabilitasi jantung fase I pada pasien yang menjalani operasi BPK. Studi literatur ini dibuat dengan melakukan analisis terhadap atikel-artikel ilmiah minimal penelitian retrospektif yang dipublikasi tahun 2008 sampai 2018 dan berbahasa Inggris. Data didapat dari database meliputi Google Scholar, PubMed, DOAJ, dan Proquest dengan kata kunci cardiac rehabilitation phase I, coronary artery bypass grafting, early ambulation, early mobilization, education pre operative, dan physical exercise. Hasil studi literatur ini didapatkan 13 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil telaah ditemukan bahwa pelaksanaan rehabilitasi jantung fase I pada pasien yang menjalani operasi BPK dimulai dari fase praoperasi dan dilanjutkan pasca operasi sampai pasien akan pulang. Intervensi rehabilitasi jantung fase I, baik pre maupun pasca operasi, terdiri dari edukasi dan konseling, latihan/ aktivitas fisik, latihan bernapas, latihan batuk efektif, inspiratory muscle training, fisioterapi dada, dan respiratory muscle stretch gymnastics. Oleh karena itu, hasil telaah literatur ini dapat menjadi dasar dalam menentukan standar prosedur operasional terhadap pelaksanaan rehabilitasi jantung fase I untuk rumah sakit yang menyediakan pelayanan operasi BPK. ABSTRACT
Cardiac rehabilitation phase I in patient undergoing coronary artery bypass grafting surgery. A patient undergoing coronary artery bypass grafting CABG surgery has a risk of post operative complication, which can cause prolonged length of stay and even mortality. The patient necessarily needs to do intervention cardiac rehabilitation phase I to help the recovery process after surgery and prevent post operative complications. The articles related to cardiac rehabilitation have been carried out. However, it is necessary to review research articles about the effective and safe intervention of cardiac rehabilitation phase I for patients undergoing CABG surgery. The aim of this study was to explore the effective and safe intervention of cardiac rehabilitation phase I. This literature review was conducted by analyzing articles including randomized control trial until retrospective design which published between 2008 to 2018 with English language articles. Data was searched through Google Scholar, PubMed, DOAJ, and Proquest. The keyword was early ambulation, coronary artery bypass grafting, preoperative education, physical exercise, early mobilization, and cardiac rehabilitation phase I or inpatient cardiac rehabilitation. The finding in this literature review was 13 articles corresponding with the inclusion and exclusion criteria. The result of this study found that the intervention in cardiac rehabilitation phase I in patient who undergoing coronary artery bypass grafting surgery was started from preoperative and continued postoperative phases until the patient will leave the hospital. Interventions in cardiac rehabilitation phase I consisted of education and counseling, physical exercise/ activity, breathing exercises, effective cough exercises, inspiratory muscle training, chest physiotherapy, and respiratory muscle stretch gymnastics. Therefore, the result of this literature review can be the basis to determine standard operational procedure for the implementation of the cardiac rehabilitation phase I for the hospitals that provide CABG surgery.
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Hannani Adina Putri
Abstrak :
Pada pasien dengan penyakit jantung terutama pada pasien pasca Intervensi Koroner Perkutan (IKP) penting dilakukan perawatan lanjutan yaitu rehabilitasi jantung. Data menunjukkan bahwa jumlah partisipasi pada rehabilitasi jantung menurun, terutama pada fase II. Padahal banyak manfaat yang didapatkan dari mengikuti rehabilitasi jantung salah satunya adalah mengurangi tingkat mortalitas dan meningkatkan kesehatan jantung. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi rehabilitasi jantung fase II pada pasien pasca Intervensi Koroner Perkutan (IKP). Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 responden yang telah melakukan IKP dan sudah mengikuti rehabilitasi jantung Fase I. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi rehabilitasi jantung fase II dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, riwayat merokok, efikasi diri, dan dukungan keluarga dengan efikasi diri menjadi faktor dominan. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan pengkajian keperawatan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rehabilitasi jantung fase II dan melakukan edukasi serta memberi pilihan untuk melakukan rehabilitasi jantung di rumah. ......Cardiac Rehabilitation was important for patient with cardiac disease especially patient post Percutaneous Coronary Intervention. Data shows that participation of cardiac rehabilitation in Phase II was decreasing, whereas a lot of benefit from cardiac rehabilitation, including decrease mortality rate and increase the cardiac health. Aim of this study was to identify factors that Affecting Participation of Cardiac Rehabilitation phase II at Patient Post Percutaneous Coronary Intervention. The research configuration utilized a cross sectional review. The example in this study added up to 84 individuals who had percutaneous coronary intervention and already participate in cardiac rehabilitation phase I. Result shows that participation of cardiac rehabilitation phase II was affected by age, education level, smoking history, self efficacy and family support. The dominant factor was self efficacy. This research recommend to do nursing assesment to know the factors that affecting participation of cardiac rehabilitation phase II and made health education for patient and give them choises to do cardiac rehabilitation at home.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiri
Abstrak :
Dengan tujuan mencari jawaban atas permasalahan hipotetik : ada hubungan antara kapasitas fungsional dengan ketahanan hidup pada penderita infark miokard akut, uji latih jantung "Symptom Limited" dilakukan terhadap 100 penderita infark miokard akut yang telah mengikuti semua program mobilisasi. Uji dilaksanakan dengan menggunakan sepeda ergometer pada sa at penderita akan dipulangkan. Evaluasi ulang dengan kwesener dilakukan dalam waktu 3 tahun setelah penderita terakhir melaksanakan ULJ. Dari 100 penderita yang terlibat dalam penelitian hanya 69 orang yang dapat dievaluasi ulang, terdiri atas 67 orang lai-laki dan 2 orang perempuan. Sebagian besar dari penderita mampu bertahan hidup >36 bulan, sedangkan yang dapat bertahan antara 13-36 bulan 5 penderita (7.2%) dan yang antara 1-2 bulan sebanyak 2 penderita (2.9%). Kedua penderita tersebut masing-masing mempunyai kapasitas 2.05 METs dan l.90 METs. Dengan analisa multivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara kapasitas fungsional ULJ dengan ketahanan hidup penderita selama 1 tahun pasea infark (p < 0.05) sedangkall untuk tahun tahun selanjutnya tidaklah demikian (p>0.05). Dengan kata lain hipotesa penelitian masih dapat diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kapasitas fungsional ULJ pada saat dipulangkan dengan ketahanan hidup pada penderita infark miokard akut. Faktor lain yang juga mempengaruhi ketahanan hidup penderita adalah gagal jantung yang terjadi pada saat penderita dalam perawatan (p<0.05).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library