Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulana Suryamin
"Karsinoma hepatoselular (KHS) masih menjadi masalah utama di seluruh dunia, terutama dalam hal diagnosis dan penatalaksanaannya. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa Alpha-1 acid glycoprotein (AAG) merupakan biomarker potensial dalam mendiagnosis KHS. Penelitian ini akan mengkaji nilai titik potong terbaik AAG sebagai biomarker diagnostik KHS dengan sirosis hati.
Penelitian ini merupakan studi diagnostik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ini adalah pasien KHS dengan sirosis hati, sebagai kontrol pasien sirosis hati saja. Baku emas yang digunakan adalah USG abdomen dan CT scan abdomen degan kontras 3 fase, bila perlu dilakukan biopsi hati. Semua subjek diperiksa AAG, kemudian dianalisis dengan ROC dan dikaji beberapa titik potongnya.
Subjek terdiri dari 25 pasien KHS dengan sirosis hati dan 37 pasien sirosis hati sebagai kontrol. Dari seluruh pasien KHS dengan sirosis hati, 92% laki-laki, 8% perempuan, sebagian besar berusia diatas 50 tahun (72%). Etiologi terbanyak adalah infeksi HBV (56%) dan sebagian besar dijumpai nodul multiple (80%). Dengan menggunakan ROC, didapatkan AUC sebesar 81,44%. Titik potong terbaik untuk mulai mewaspadai KHS dengan sirosis hati adalah 61 mg/dl dan untuk diagnostik adalah 136 mg/dl.

Hepatocellular carcinoma (HCC) remains a major problem throughout the word, especially in diagnostic and management of therapy. Previous study stating that Alpha-1 acid glycoprotein (AAG) was a potensial biomarker in diagnostic of HCC. This study will assess the best cut-off value of AAG as a diagnostic biomarker of HCC with liver cirrhosis
This study was a diagnostic study with a cross-sectional design. The subjects were HCC with liver cirrhosis patients and as a control were liver cirrhosis patients. The abdominal ultrasound, the abdominal 3 phase contrast CT scan and liver biopsy (if necessary) were the gold standard in this study. All subject were examined AAG, then analyzed by ROC curve and assess of some cut-off value.
Subject consisted of 25 HCC with liver cirrhosis patients and 37 liver cirrhosis patients as a control. HCC with liver cirrhosis patients were 92% of men and 8% of woman. Most of subjects were over 50 years old (72%). HBV infection was the most etiology and found multiple nodul in the liver (80%). ROC curve evaluation showed, the AUC value were 81,44%. From this study, the best cut-off value to be aware of HCC with liver cirrhosis patient was 61 mg/dl and as a diagnostic was 136 mg/dl.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abirianty Priandani Araminta
"Latar Belakang: Dengan kesintasan lima tahun sebesar 18%, menempatkan karsinoma sel hati (KSH) sebagai kanker paling mematikan setelah kanker pankreas. Salah satu faktor yang diperkirakan berperan dalam menentukan prognosis KSH adalah kompsosisi tubuh pasien. Namun demikian, berbagai studi yang menilai sarkopenia sebagai faktor prognostik pasien KSH memberikan hasil yang inkonsisten.
Tujuan: Menilai peran sarkopenia terhadap kesintasan dan kekambuhan pasien KSH.
Sumber Data: Pencarian utama dilakukan pada basis data PubMed, ProQuest, EBSCOhost, Embase, dan Scopus hingga 1 September 2020. Pencarian sekunder dilakukan secara snowballing pada sitasi studi terkait dan perpustakaan elektronik serta pengumpulan informasi melalui Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia.
Seleksi Studi: Studi kohort yang menilai prognosis dengan melaporkan perbandingan kesintasan, mortalitas, dan/atau periode bebas penyakit pasien KSH berdasarkan ada atau tidak adanya sarkopenia serta periode observasi minimal tiga bulan akan diikutsertakan. Tidak ada batasan terhadap tahun publikasi dan bahasa. Penilaian terhadap judul, abstrak, dan studi dilakukan oleh dua peninjau independen. Dari 990 studi, 44 di antaranya memenuhi kriteria eligibilitas.
Ekstraksi Data: Ekstraksi data dilakukan oleh kedua peninjau. Konfirmasi data studi dilakukan dengan menghubungi peneliti. Tidak ada data tambahan yang didapatkan.
Hasil: Studi yang melaporkan kesintasan kumulatif dirangkum secara kualitatif. Studi yang melaporkan Cox proportional hazard ratio (HR) dimasukkan ke dalam meta-analisis. Hasil meta-analisis menggunakan random-effects model dari 39 studi menunjukkan sarkopenia berhubungan dengan kesintasan yang lebih rendah (HR 1.74, IK 95% 1.49-2.02) dibandingkan pasien KSH non-sarkopenia pada seluruh stadium. Sarkopenia juga berhubungan dengan kekambuhan yang lebih tinggi (HR 1.42, IK 95% 1.15-1.76) dibandingkan pasien KSH non-sarkopenia yang menjalani terapi kuratif. Analisis subgrup berdasarkan tujuan terapi (kuratif dan paliatif), jenis intervensi yang diberikan, serta parameter diagnostik yang digunakan tidak memengaruhi arah hasil luaran.
Kesimpulan: Sarkopenia berhubungan dengan kesintasan pasien KSH yang lebih rendah dan periode bebas penyakit yang lebih singkat pada pasien yang menjalani terapi kuratif.

Background: With overall 5-year survival of 18%, HCC is the second most lethal cancer after pancreatic cancer. One of the factors compromising prognosis in HCC patients is body composition. Nonetheless, studies evaluating sarcopenia as prognostic factor in HCC show inconsistent results.
Objective: To assess the role of sarcopenia in overall survival and disease-free survival of HCC patients.
Data Source: We searched PubMed, ProQuest, EBSCOhost, Embase and Scopus through September 1, 2020. Secondary searching was done by snowballing method including references of qualifying articles and manual searching through e-library and information gathering through Indonesian Association for the Study of Liver.
Study Selection: Cohort studies evaluating prognosis and reporting comparation of overall survival, all-cause mortality, and/or disease-free survival of HCC patients with and without pre-existing sarcopenia and minimum observation period of three months were included. No restriction regarding year of publication and language. Titles, abstracts, and articles were reviewed by two independent reviewer. Of 990 studies identified in our original search, 44 articles met our eligibility criteria.
Data extraction: Data extraction was done by two reviewer. We contacted authors for data confirmation and no additional information were obtained.
Result: Studies reporting cumulative survival were summarized qualitatively. Studies reporting Cox proportional hazard ratio (HR) were combined in a metaanalysis. A random-effects model meta-analysis of 35 studies showed that sarcopenia was associated with an reduced overall survival HR of 1.59 (95% CI 1.42-1.77) and increased recurrence with HR of 1.10 (95% CI 1.03-1.17) after curative treatment compared with non-sarcopenic HCC patients through all stages. Subgroup analyses showed aim of treatment (curative vs palliative), type of interventions, and parameter used to define sarcopenia did not modify both clinical outcomes.
Conclusion: Sarcopenia is associated with reduced overall survival and shorter disease-free survival in HCC patients."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library