Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Melani Sigar
Abstrak :
ABSTRAK
Bacillus sp. Th4 merupakan bakteri penghasil amilase. Pada proses fermentasi, sumber karbohidrat mempengaruhi dan menentukan hasil akhir proses tersebut. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh sumber karbohidrat, yaitu: maizena, tepung sagu, tapioka, tepung beras, dan soluble starch, terhadap aktivitas amylase Bacillus sp. Th4; dan menentukan sumber karbohidrat terbaik untuk aktivitas amilase yang maksimum.

Bacillus sp. Th4 diinokulasikan pada medium fermentasi Pamatong modifikasi dengan variasi sumber karbohidrat, dan diinkubasi dalam shaking incubator selama 20 jam, 45°C, dengan kecepatan 120 rpm. Aktivitas amilase diuji berdasarkan metode Morgan & Priest modifikasi. Gula pereduksi yang terbentuk diukur dengan menggunakan pereaksi DNS.

Urutan dari tinggi ke rendah, aktivitas amylase hasil penelitian ini, diperoleh pada substrat tapioka, tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Pada tapioka aktivitas amilase berbeda nyata dengan tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Aktivitas amilase pada maizena, soluble starch dan tepung beras tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan tepung sagu. ABSTRACT
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
Abstrak :
Latihan panjang akan menguras glikogen otot dan merusak jaringan otot. Peningkatan kadar ureum dan kreatin kinase darah dapat menyebabkan penurunan performa pada latihan atau pertandingan berikutnya. Tesis ini membahas pengaruh pemberian minuman elektrolit berkarbohidrat terhadap kadar ureum darah, kreatin kinase darah, dan performa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, bersifat single blind dengan rancangan silang pada 10 atlet dayung rowing nasional laki-laki di Pelatnas Dayung Pengalengan tahun 2015. Minuman yang diberikan adalah minuman elektrolit dengan jumlah karbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB pada kelompok perlakuan dan 0,35 gr/kgBB pada kelompok kontrol. Minuman tersebut diberikan segera setelah latihan dan dua jam berikutnya. Pengambilan sampel darah vena dilakukan untuk mengukur penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah sebelum dan setelah pemberian minuman masing-masing dengan alat COBAS C111 dan Advia 1650/1800. Hasil analisis membuktikan bahwa penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa minuman elektrolit berkarbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB efektif untuk memulihkan kembali simpanan glikogen otot dan menurunkan kerusakan jaringan otot.
Long lasting exercise will deplete muscle glycogen and muscle tissue damage. Increased levels of blood urea and creatine kinase can cause a decrease in performance at the next exercise or competition. This thesis discusses the effect of carbohydrate electrolyte drinks on blood urea levels, blood creatine kinase levels, and performance. This is true experimental study, single blind cross over design in 10 rowing men athletes in the National Training Centre Pengalengan 2015. Beverages provided are electrolyte drinks with the amount of carbohydrates as much as 1 g/kg body weight in the treatment group and 0,35 g/kg body weight in the control group. Beverages given immediately after the workout and the next two hours. Venous blood sample was collected to measure the reduction of blood urea and creatine kinase level before and after drinking beverages using COBAS C111 and Advia 1650/1800 respectively. The result show that the reduction of blood urea and creatine kinase levels is greater in the treatment group. It suggests that beverages contain 1 gr/kg body weight carbohydrate is effective to restore muscle glycogen stores and decrease muscle tissue damage.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmaerius
Abstrak :
ABSTRAK


Sejumlah spesies kapang merupakan mikroorganisme penghasil enzim glukoamilase dan telah digunakan secara komersial untuk menghasilkan glukosa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 4 auftiber karbohidrat (tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, dan pati terlarut), terhadap aktivitas

glukoamilase Mucor hiemalis UICC 278, pada fermentasi 24 jam; serta untuk mengetahui sumber karbohidrat terbaik, agar diperoleh aktivitas glukoamilase yang maksimal.

Spora kapang diinokulasikan ke dalam medium fermentasi Sakai & Caldo yang telah dimodifikasi, dan diinkubasi dalam shaking incubator selama 24 jam (30°C dan 110 rpm). Aktivitas glukoamilase diuji dengaan metode Nishise dkk. (1988) modifikasi dan gula pereduksi dengan metode Somogyi-Nelson.

Pengujian statistik menunjukkan adanya pengaruh keempat sumber karbohidrat terhadap aktivitas glukoamilase M. hiemalis UICC 278. Rata-rata aktivitas glukoamilase tertinggi diperoleh pada medium dengan substrat tepung beras, dan secara statistik berbeda nyata dengan substrat lainnya, kemudian diikuti tepung tapioka, pati terlarut, dan terendah pada tepung maizena. Secara statistik antara pati terlarut dengan tepung maizena tidak berbeda nyata.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Fahlevi
Abstrak :
Gizi kurang masih menjadi persoalan yang tak kunjung usai di Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2007, prevalensi gizi kurang pada anak-anak mencapai 13,3% untuk laki-laki dan 10,9% untuk perempuan. Status gizi kurang berkaitan erat dengan asupan zat gizi yang dikonsumsi. Karbohidrat sebagai sumber energi utama berperan besar dalam status gizi. Hal ini mendasari perlunya mengetahui prevalensi gizi kurang dan melihat hubungannya dengan asupan karbohidrat yang dikonsumsi sehingga dapat dijadikan evaluasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik probability sampling. Jumlah responden berjumlah 90 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebaran responden tertinggi pada kelompok usia 13-15 tahun (55,6%) dan lebih banyak laki-laki (52,2%). Sebagian besar responden memiliki status gizi baik (71,1%), 27,8% dengan status gizi lebih dan hanya 1,1% yang berada pada status gizi kurang. Ditinjau dari energi rekomendasi AKG, asupan karbohidrat seluruh responden berada pada kategori kurang, sedangkan jika ditinjau dari energi total yang dikonsumsi, hanya 61,1% responden yang berada pada kategori kurang. Uji kolmogorov-smirnov menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara status gizi dengan asupan karbohidrat (p=0,494).
Undernutrition continues to be a problem in Indonesia. Based on Riskesdas 2007, prevalence of undernutrition among children reached 13.3% for boys and 10.9% for girls. Nutritional status is depends on nutrient intake. Carbohydrates plays a major role in the nutritional status as a main source of energy. This reason underlies the importance to know the prevalence of undernutrition and its relationship to carbohydrate intake. The design of this study was a cross-sectional. Data were collected by probability sampling technique. The total respondents of this research are 90 people. The results showed the highest distribution of respondents are in the age group 13-15 years (55.6%) and more than a half of them are boy (52.2%). Most respondents had a good nutritional status (71.1%), 27.8% respondents with overnutrition status and only 1.1% respondents were located in undernutrition status. Based on the energy recommendation of RDA, carbohydrate intake all respondents were in the low category. Meanwhile when carbohydrate intake compared with total energy consumed, percentage of respondents who are in the low category are 61,1%. Kolmogorov-Smirnov test showed a non-significant relationship between nutritional status with carbohydrate intake (p=0.494).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodlia
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang asupan karbohidrat sebagai prediktor kuat terhadap respon gula darah sehingga salah satu terapi diet pada penderita DM adalah memberikan makanan sumber karbohidrat antara 45-60% dari total asupan energi per hari dengan rendah indeks glikemik dan memperhatikan beban glikemik. Tujuan penelitian ini adalah hubungan antara asupan karbohidrat, indeks glikemik dan beban glikemik dan faktor lain dengan kadar gula darah Diabetisi di Persadia Cabang Kota Depok. Metode : Penelitian ini adalah penelitian obeservasi dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel adalah 88 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear. Hasil: Pada analisis bivariat ditemukan hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat (p=0,000), beban glikemik (p=0,006) dan umur (p=0,004). Sedangkan variabel indeks glikemik, aktifitas fisik, asupan energi, asupan lemak dan asupan serat secara statistik tidak berhubungan dengan GDPP. Kesimpulan : Secara statistik, pada penelitian ini asupan karbohidrat merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan GDPP. Saran perlu dilakukan penelitian mengenai akurasi nilai indeks glikemik bahan makanan secara laboratoris dibandingkan dengan nilai indeks glikemik secara perhitungan. ......The focus of this study is the carbohydrate intake that one of the strongest predictor for blood-glucose level, so one of the diet therapy for diabetisi is providing carbohydrate ingridiens for about 45-60% from daily total energy intake with low glycemics index and glycemics load. The purpose of this study is to find the relation between between carbohydrate intake, glycemics index and glycemics load and other factors with bood-glucose level in Diabetisi in Persadia Depok 2014. Method: This is a cross-sectional study with 88 respondents. Linear regression will be used to analyse the collected data. Results: Through the bivariate analysis, a significant correlation is found between carbohydrate intake (p=0,000), glycemics load (p=0,006) and age (p=0,004). In other, glycemics index, physical activity, energi intake, fat intake and fiber intake has no correlation in statistics with the post-prandial blood-glucose level. Conclusions: statistically in this research, carbohydrate intake is the dominant factors correlated with post-prandial blood-glucose level. Suggested a complete research about glycemics index for accuration of laboratoric and calculation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Fitriani
Abstrak :
[ABSTRAK
Pasca latihan yang berat dan lama, atlet memerlukan suplemen gizi yang tepat untuk memaksimalkan pemulihan dan performa. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh susu cokelat dan minuman berkarbohidrat-protein terhadap pemulihan dan performa atlet dayung nasional cabang rowing putera berusia 18 – 23 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang bersifat single-blind dengan crossover design dan dilaksanakan di Pelatnas Dayung Pengalengan, Jawa Barat pada Bulan April 2015. Atlet diberikan susu cokelat atau minuman berkarbohidrat-protein selama 4 jam recovery di antara 2 latihan endurance. Sebelum (pre) dan sesudah latihan (post), sampel darah vena diambil untuk mengukur peningkatan ureum darah dan kreatin kinase darah sebagai indikator pemulihan, masing-masing menggunakan Cobas C111 dan Advia 1650/1800. Performa diukur pada latihan ke-2 menggunakan ergometer dayung. Peningkatan ureum darah, kreatin kinase darah dan performa antara kedua perlakuan dibandingkan menggunakan uji t independen. Hasil analisis membuktikan bahwa peningkatan rata-rata ureum darah setelah pemberian susu cokelat lebih rendah, yakni 9,14 ± 3,39 mg/dl dibandingkan minuman berkarbohidrat-protein, yakni 16,29 ± 4,89 mg/dl (p value = 0,012) yang artinya pemulihan glikogen otot setelah pemberian susu cokelat lebih tinggi dibandingkan minuman berkarbohidrat-protein. Hal ini menunjukkan bahwa susu cokelat merupakan alternatif suplemen pasca latihan yang efektif.
ABSTRACT
After an intense and long lasting exercise, athletes have sought nutritional supplements to maximize recovery and performance. This study compared the effects of chocolate milk and carbohydrate-protein replacement drink on recovery and performance among national rowing male athletes aged 18 – 23 years. This is a single-blind, true experimental study with crossover design, conducted in National Training Centre, Pengalengan, April 2015. Athletes received milk chocolate or carbohydrate-protein replacement drink during 4 hours recovery between 2 endurance exercises. Before (pre) and after exercise (post), venous blood sample was collected to measure the increase of blood urea nitrogen (BUN) and creatin kinase (CK) as indicator of recovery, using Cobas C111 and Advia 1650/1800 respectively. Performance was measured in the second exercise using rowing ergometer. The effects of each treatment on BUN, CK and performance was compared by using independent t tests. The result demonstrated that the increase of BUN were significantly lower (muscle glycogen recovery were significantly higher) for chocolate milk trial compared to carbohydrate-protein repleacement drink trial (9,14 ± 3,39 mg/dl vs. 16,29 ± 4,89 mg/dl, P = 0,012). It suggested that chocolate milk is an effective post-workout recovery aid., After an intense and long lasting exercise, athletes have sought nutritional supplements to maximize recovery and performance. This study compared the effects of chocolate milk and carbohydrate-protein replacement drink on recovery and performance among national rowing male athletes aged 18 – 23 years. This is a single-blind, true experimental study with crossover design, conducted in National Training Centre, Pengalengan, April 2015. Athletes received milk chocolate or carbohydrate-protein replacement drink during 4 hours recovery between 2 endurance exercises. Before (pre) and after exercise (post), venous blood sample was collected to measure the increase of blood urea nitrogen (BUN) and creatin kinase (CK) as indicator of recovery, using Cobas C111 and Advia 1650/1800 respectively. Performance was measured in the second exercise using rowing ergometer. The effects of each treatment on BUN, CK and performance was compared by using independent t tests. The result demonstrated that the increase of BUN were significantly lower (muscle glycogen recovery were significantly higher) for chocolate milk trial compared to carbohydrate-protein repleacement drink trial (9,14 ± 3,39 mg/dl vs. 16,29 ± 4,89 mg/dl, P = 0,012). It suggested that chocolate milk is an effective post-workout recovery aid.]
2015
T43777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervine Chastine Marind
Abstrak :
Total asupan energi yang kurang dapat menjadi salah satu penyebab underweight dan secara jangka panjang akan berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan total asupan energi siswa SMAN 68 Jakarta. Metode yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan desain studi penelitian potong lintang (cross-sectional). Total asupan energi adalah variabel dependen, sementara persepsi mengenai karbohidrat, persepsi mengenai lemak, pengetahuan gizi, penggunaan media sosial, pendidikan orang tua dan jenis kelamin merupakan variabel independen. Pengambilan data dilakukan secara daring kepada siswa kelas XI SMAN 68 Jakarta dengan menggunakan kuesioner dan 2-days food record sejak Maret-Juni 2021. Penelitian melibatkan 184 siswa SMAN 68 Jakarta setelah dilakukan simple random sampling. Terdapat 89,7% responden yang memiliki total asupan energi kurang (<80% AKG). Berdasarkan uji bivariat, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara semua variabel independen dengan variabel dependen. Secara uji multivariat, persepsi mengenai karbohidrat merupakan faktor dominan yang memengaruhi total asupan energi pada siswa SMAN 68 Jakarta (OR=2,971; 95% CI 1,031 - 8,565). Diperlukan edukasi mengenai pengetahuan gizi seimbang, khususnya persepsi mengenai karbohidrat. Bagi instansi pemerintah, disarankan untuk membangun program untuk membasmi stigma mengenai karbohidrat dan lemak. ......Inadequate total energy intake is one of the factors associated with underweight and will risk one’s health in long term. This research aims to explore factors associated with total energy intake students of SMAN 68 Jakarta. The methodology used for this research is quantitative approach with cross-sectional design study. Total energy intake acts as a dependent variable, meanwhile perception about carbohydrate, perception about fat, nutrition knowledge, social media usage, parent’s education level and gender act as independent variable. A total of 184 students were assessed after simple random sampling. Data were collected through online meeting to grade XI students SMAN 68 Jakarta since March-June 2021. The instrument used are questionnaire and 2-days food record. 89,7% students have inadequate total energy intake (<80% AKG). According to bivariate analysis, there was no significant association between all the independent variables and dependent variable. Perception about carbohydrate was found as dominant factor to total energy intake in students SMAN 68 Jakarta (OR=2,971; 95% CI 1,031 - 8,565). Education related to balance nutrition knowledge, particularly perception about carbohydrate is recommended idea programme for school. For government, establishing programme focusing on deracinate stigma around carbohydrate and fat is recommended.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mutiara Ramadhani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan Berat Badan (BB), Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Persentase Lemak Tubuh (PLT) pelanggan CateringSlimGourmet pada sebelum dan sesudah dua minggu diberikan diet rendah karbohidrat. Variabel independen dari penelitian ini adalah status gizi (nilai BB, IMT dan PLT) pada sebelum dan sesudah penelitian. Sedangkan variabel dependen adalah pemberian diet rendah karbohidrat. Penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif primer dan sekunder. Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimental dengan teknik pengembangan longitudinal. Penelitian dilaksanakan di Catering SlimGourmet, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jumlah sampel minimal adalah sejumlah 35 orang, didapatkan dengan cara purposive sampling. Sampel yang terlibat sejumlah 40 orang, yaitu seluruh pelanggan diet rendah karbohidrat di Catering SlimGourmet. Pengambilan data menggunakan instrumen microtoise, Bioelectrical Impedance Analysis, Global Physical Analysis Questionnare (GPAQ) versi 2, form food recall 48 jam dan alat tulis dan software komputer Nutrisurvey 2007 serta SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan BB, IMT dan PLT secara bermakna setelah dua minggu diberikan diet rendah karbohidrat (P<0,05) dan dipengaruhi oleh jenis kelamin dan aktivitas fisik (P<0,05). Hasil penelitian sesuai dengan Dari hasil penelitian disarankan CateringSlimGourmet dapat mengurangi pemberian karbohidrat sederhana, meningkatkan protein nabati, serat, memberikan siklus menu terhadap pelanggan, memantau kondisi kesehatan, daya terima makanan dan kebiasaan makan pelanggan terdahulu serta mengembangkan program diet lain dengan komposisi zat gizi mikro dan makro berbeda untuk menjaga kesehatan. Disarankan kepada pelanggan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan tidak terlalu lama menjalankan diet rendah karbohidrat dengan durasi maksimal enam bulan (dilanjutkan dengan diet seimbang).
This study was aimed to compare Body weight (BW), Body Mass Index (BMI) and Body Fat Percentage (BFP) changes after two weeks of low carbohydrate diet adduction in SlimGourmetCatering. The independent variable in this study was nutrition status (BW, BMI and BFP) before and after low carbohydrate diet adduction. The dependent variable was low carbohydrate adduction. This study used both primary and secondary datas. This was an experimental study that utilizes quantitatedata through measurements and interviews. This study was located at SlimGourmet Catering, KebayoranBaru, South Jakarta. The minimal number of subject; which was 35 people, was obtained by using purposive sampling calculation. There were 40 people contributed as subjects in this study, and they were all costumers of low carbohydrate diet in SlimGourmet Catering. Data was collected using instruments such as microtoise, Bioelectrical Impedance Analysis, Global Physical Analysis Questionnare (GPAQ) version 2, 48 hours food recall form dan stationaries and computer softwares (Nutrisurvey 2007 and SPSS 16.0). After two weeks assigned to low carbohydrate diet, subjects had significantly reduced BW, BMI and BFP (P<0,05) and the process was significantly affected by sex and physical activity (P<0,05). Researcher recommendsSlimGourmet Catering to improve their low carbohydrate diet program by reducing the amount of simple carbohydrate, add more vegetable protein, add more fiber sources, give meal schedules to clients, monitoring medical condition, dietary history of the clients, and develop other advantageous diet with different composition of macro- and micro nutrients for general health. Researcher recommends clients to increase exercise, and limit the duration of low carbohydrate diet and replace it gradually with balanced diet.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Febrianti
Abstrak :
Tofu waste can be used as a raw material for bioethanol production due to its high carbohydrate content in the form of starch. A microbial consortium, consisting of Aspergillus niger and Saccharomyces cerevisiae. The study’s first objective wasto capture the amount of sugar produced from starch hydrolysis using single cultures of Aspergillus niger.The study’s second objective wasto determine the amount of ethanol produced by the SSF technique. Aspergillus niger was used to produce an amylase enzyme that hydrolyzes starch into simple sugar.Then, Saccharomyces cerevisiae was used to produce bioethanol from the sugar produced earlier.The synthesis of bioethanol consists of two main stages, hydrolysis and fermentation. In previous studies, the hydrolysis and fermentation processes were performed separatelyusing a separated hydrolysis and fermentation (SHF)technique. This studyprocesses via a simultaneous saccharification and fermentation (SSF) technique which produced higher substrate efficiency, cell yield, and product yield compared to the SHF process.The characterization process showed that tofu waste flour was mainly composed of carbohydrates, which comprised 52.82±0.01% (dw) and had a starch content of 35.1±0.2% (dw). Sugar from the starch of the tofu waste was produced by batch system cultivation for 84 hours using Aspergillus niger. The highest sugar production (14.48 g/L) was achieved during the 48th hour. Then, Saccharomyces cerevisiae was used to convert the produced sugar into bioethanol. The production of bioethanol by SSF using a microbial consortium for 72 hours was 7.69 g/L of bioethanol, with a yield of bioethanol per substrate use (Yp/s) of 0.23 g ethanol/g substrate and a substrate conversion efficiency of 88%.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:5 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>