Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Purwanto
Abstrak :
Hipotesis pasar modal efisien (efficient capital market hypothesis, ECMi) dan model penentuan harga harta modal (capital asset pricing model, CAPM), mengajukan hipotesis bahwa dalam jangka panjang tidak terdapat peluang untuk memperoleh tingkat penghasilan abnormal (abnormal rate of return). Pengujian empiris dengan pendekatan studi portfolio menghasilkan berbagai anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua model. Anomali pengaruh ukuran menunjukkan bahwa tingkat penghasilan abnormal dapat diperoleh secara konsisten pada investasi berkapitalisasi pasar kecil. Penelitian ini bertujuan menguji CAPM dalam bentuk hubungan antara tingkat penghasilan dan risiko dengan menambahkan faktor ukuran investasi sebagai variabel penjelas selain risiko. Pengaruh ukuran dihipotesiskan sebagai karakteristik di luar risiko yang berkorelasi dengan tingkat penghasilan. Dengan memasukkan variabel ukuran, CAPM dirumuskan sebagai hubungan berganda tingkat penghasilan dengan risiko dan ukuran. Hasil analisis terhadap investasi di Bursa Efek Jakarta perioda 1995 s.d. 1999 menunjukkan bahwa tingkat penghasilan rata-rata secara terpisah maupun bersama-sama berkorelasi positif dengan risiko (beta) dan negatif dengan ukuran (chi) investasi sebagaimana hipotesis CAPM dan pengaruh ukuran. Masuknya faktor ukuran kedalam model tidak menghapus peran beta. Selain itu, diperoleh temuan tambahan bahwa kecenderungan penilaian berlebih (overpricing) berhubungan positif dengan ukuran. Dari temuan tambahan ini dapat disimpulkan bahwa anomali pengaruh ukuran berkaitan dengan underpricing pada investasi berukuran kapitalisasi kecil.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T18863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanuela MCR
Abstrak :
Paradigma baru sistem penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dalam kerangka otonomi daerah telah menimbulkan perubahan, yang signifikan terhadap tugas dan fungsi pemerintah di daerah dalam bidang investasi. Otonomi dalam implementasinya memberikan kewenangan yang cukup luas kepada pemerintah daerah untuk mengatur rumah tangganya, termasuk menyangkut masalah investasi. Untuk menggerakkan kegiatan investasi, pemerintah daerah perlu mengadakan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, para pelaku usaha, perbankan, serta pemerintah Kabupaten/Kota, perlu juga menciptakan iklim investasi yang kondusif dan stabil untuk meletakkan dasar investasi yang berkelanjutan, mewujudkan kerja sama internasional yang mengutamakan kepentingan nasional/daerah dengan mengadakan kegiatan promosi yang aktif. Investasi di daerah akan berjalan dengan baik apabila ada supremasi hukum yang menjamin tegaknya kepastian dan transparansi dengan didukung lahirnya produk peraturan daerah yang tidak menghambat investasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T19196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmi Hadiani
Abstrak :
Tujuan penulisan tesis ini adalah menghitung perkiraan pelarian modal dari Indonesia, mengetahui dan menguji secara empiris faktor-faktor yang menyebabkan pelarian modal, mengetahui pengaruh kebijaksanaan deregulasi terhadap pelarian modal dengan menggunakan metodologi ekonometrika sebagai alat analisis. Analisis dilakukan dengan metode regresi OLS (Ordinary Least Square). Hasil Regresi yang diperoleh lalu dites/ uji statistik untuk membuktikan apakah asumsi klasik regresi linier dipenuhi. Ruang lingkup waktu penelitian dari tahun 1983-1999. Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber dari Bank Indonesia, International Financial Statistics, Balance of Payments, dan Biro Pusat Statistik. Data diolah dengan menggunakan program Eviews 3.0. Pendekatan estimasi pelarian modal yang diadaptasi adalah model Cuddington (1986). Model ini dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy stabilitas politik dan tujuh bolas dummy kebijaksanaan yang mendorong investasi. Menggantikan faktor inflasi domestik dengan faktor selisih inflasi domestik dengan inflasi luar negeri (infsel). Menggantikan faktor tingkat bunga aset finansial domestik dan luar negeri dengan faktor selisih tingkat bunga aset finansial domestik dengan tingkat bunga aset finansial luar negeri (irrd). Hasil estimasi pelarian modal dari Indonesia sepanjang periode penelitian tahun 1983-1999 adalah sebesar US$ 8637 juta. Faktor yang mempengaruhi pelarian modal dari Indonesia adalah selisih inflasi domestik dengan inflasi luar negeri (infsel) yang berarah negatif dan pada (t-3) arahnya positif, selisih tingkat bunga aset finansial domestik dengan luar negeri yang berarah negatif dan pada (t-3) arahnya positif, ekspektasi nilai tukar arahnya positif, dan pada (t-4) arahnya negatif, dan stabilitas politik yang berarah negatif. Arah negatif berarti menghambat pelarian modal dan arah positif berarti mendorong pelarian modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelarian modal ini signifikan pada 5%. Faktor yang mempengaruhi pelarian modal mempunyai pengaruh kuat secara individu tetapi tidak secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan R2 yang kecil (0.34). Kebijaksanaan yang mendorong investasi ternyata tidak signifikan secara individu. Tiga kebijaksanaan yang mempunyai signifikansi tertinggi adalah D11 (SK BKPN No. 171SK11991) tentang pemilikan saham asing pada PMA/PMDN, D5 (Paket Kebijaksanaan 15 Januari 1987, SK Menteri Perdagangan No. 37IKPIII11987, SK Menteri Perindustrian No. 36/M/SK/11/1987) tentang tata niaga impor kelompok industri tertentu serta bea masuknya yang disempurnakan, pemberian wewenang khusus pengusaha Kawasan Berikat Nusantara, penyederhanaan izin usaha industri mesin dan mesin listrik, dan Ds (SK Menteri Keuangan No. 10681KMK 0011988) tentang izin pendirian bank campuran baru dalam bentuk usaha patungan dengan penyertaan pihak asing sampai 85%.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Ardianto
Abstrak :
Memperhatikan peran dan manfaat dana pensiun yang cukup strategis bagi negara serta mempertimbangkan pentingnya jaminan kesejahteraan bagi pekerja dihari tua, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Dengan perkembangan Dana Pensiun menjadi badan hukum yang terpisah dari badan hukum pendiri, diharapkan dapat menjamin pengembangan dana yang menjadi hak peserta Dana Pensiun. Di sisi lainnya, diharapkan pengelolaan Dana Pensiun dapat menjadi lebih baik, terencana dan profesional sehingga hasilnya akan mcmberikan banyak manfaat baik kepada individu peserta, perusahaan dan juga negara. Melalui penulisan tesis ini, penulis mencoba menggali dan menelaah perkembangan investasi Dana Pensiun Indonesia periode tahun 1996-2001, melalui rumusan masalah yang diajukan, yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh deposito dan saham secara signifikan terhadap hasil investasi pada DPPK PPMP? 2. Apakah terdapat pengaruh hasil investasi DPPK PPMK terhadap Rasio Kecukupan Dana (RKD)? 3. Apakah terdapat pengaruh hasil investasi DPPK dan DPLK terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)? 4. Apakah terdapat perbedaan pengelolaan investasi DPPK PPMP sebelum dan sesudah krisis moneter? Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan pengambilan sampel sebanyak 146 dari 267 populasi Dana Pensiun PPMP yang ada di Indonesia berdasarkan laporan dari Direktorat Dana Pensiun - Departemen Keuangan. 146 Dana Pensiun tersebut mcrupakan Dana Pensiun yang tetap ada sejak tahun 1996 sampai 2001 dan mempunyai laporan yang lengkap baik laporan keuangan maupun laporan investasinya. Data diolah dengan analisis korelasi, regresi liner sederhana dan berganda serta uji komparatif yang diproses melalui program uji statistik 1 software pengolahan data SPSS versi 11.5. Berdasarkan analisis data tersebut di peroleh: a. Hasil perhitungan regresi dan korelasi antara jenis investasi dengan hasil investasi diperoleh bahwa dalam model pengelolaan investasi di Indonesia khususnya untuk Dana Pensiun PPMK pada jenis investasi Deposito, Saham dan Tanah-Bangunan mempunyai hubungan yang signifikan dengan Hasil Investasi. Persamaan regresi linear: Hasil Investasi = 0,193 Deposito + 0,198 Saham + 0,106 Tanah & Bangunan. Jenis investasi lainya mempunyai hubungan yang secara statistik tidak signifikan dalam memberikan kontribusi kepada hasil investasi (kinerja keuangan). Walaupun dari rata-rata alokasi investasi dari tahun 1996-2001 investasi saham menempati urutan ke lima secara besarnya jumlah investasi, akan tetapi secara data empiris didapat bahwa investasi saham memberikan kontribusi yang lebih besar dibanding dengan jenis investasi lainnya. b. Rasio kecukupan dana (RKD) yang merupakan alat ukur kesehatan dari dana pensiun tidak dapat diberikan kontribusi yang baik dari Total Investasi. Hal ini didapat dari uji statistik yang menyatakan bahwa Total Investasi DPPK PPMP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RKD. Data rill juga menunjukkan masih cukup banyak dana pensiun Indonesia mempunyai RKD dibawah 100%. Total investasi ini perlu untuk ditingkatkan kinerjanya sehingga mendapatkan hasil investasi yang mcmadai untuk menopang RKD. c. Total Investasi Dana Pensiun baik dari DPPK dan DPLK mempunyai hubungan yang signifikan atau memberikan kontibusi yang berarti bagi Produk domestik bruto Indonesia. Hal ini berarti kehadiran Dana Pensiun memberi penambahan pada peningkatan PDB dan mempunyai peran yang berarti bagi negara serta berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. d. Pengelolaan investasi DPPK PPMP pada saat sebelum krisis moneter dibandingkan dengan saat sesudahnya, berdasarkan uji statisik analisis perbadingan rata-rata paired samples T-Tess didapat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada model atau alokasi investasinya. Dari uji ini diketahui bahwa pola investasi dana pensiun di Indonesia dapat dikatakan mempunyai bentuk yang seragam. Saran atau usulan penulis: a. Berdasar kesimpulan pada point a. di atas dan dengan kondisi dimana kondisi suku bunga yang terus menurun, maka perlu untuk ditidaklanjuti pola investasi kepada penempatan saham dengan tentunya mencermati dan mendalami seluk beluk berinvestasi saham di pasar modal Agar dapat diperoleh basil investasi melalui capital gain atau deviden sesuai harapan. b. Karena hasil dari Total Investasi tidak signifikan terhadap RKD yang berarti terdapat variabel lain yang mcmpengaruhi, maka perlu bagi Dana Pensiun memperbaiki faktor manajemen termasuk perhitungan aktuarisnya yang akan berpengaruh pada RKD. c. Untuk lebih meningkatkan peran Dana Pensiun dan agar kinerjanya dapat lebih ditingkatkan, Pemerintah diharapkan dapat memberikan pembinaan dan bantuan agar kendala-kendala yang dihadapi pengelola Dana Pensiun dapat diatasi.
Pay attention the strategic role and the benefit of Pension Fund for the nation, as well as considering the importance of prosperity guarantee for the employee in the retirement time, Indonesian Government issued the Undang-Undang (Regulation) No. I I 1992 regarding the Pension Fund. By the progress of Pension Fund to become a Legal Entity that separate from the Founding Legal Entity (Company), expected that it can assure the fund improvement that belongs to the right of Pension Fund member. On the other side, it was expected that the management of Pension Fund can be better, well planning and more professional, so the result of Pension Fund will give much benefit to the personal that joint the program, company and also the nation. By this thesis, the writer tries to excavate and research the progress of Indonesian Pension Fund investment period of year 1996-2001, by the formulation of the propose cases, as follows: 1. Is there any significant effect of deposit and shares to the investment result on the DPPK PPMP? 2. Is there any effect of DPPK PPMK investment result to the Fund Fulfillment Ratio (Rasio Kecukupan Dana 1 RKD)? 3. Is there any effect of DPPK and DPLK investment result to the Product Domestic Bruto (PDB)? 4. Is there any difference in the DPPK PPMP investment management before and after the monetary crisis? The research was done by collecting data that taken with the amount 146 samples of 267 PPMP Pension Fund population that exist in Indonesia, base on the report of Direktorat Dana Pensiun (Pension Fund Devision) - Departemen Keuangan (Finance Department). The 146 Pension Fund is the Pension Fund Entity that still exist since the year 1996 up to 2001, and having the complete report both financial and investment report. Data was evaluated by analysis of correlations, simple and multiple regressions, and also the comparative test that processed by the statistic test program 1 software of data management SPSS version 11.5. Base on the analysis of data revealed that: a. Correlation and regression calculation result between the investment type and the investment result is revealed that in Indonesian investment management model especially for PPMK Pension Fund, the investment in the Deposit, Share and Land-Buildings have the significant correlation with the Investment Result. The linear regression equation is: Investment Result = 0,193 Deposit + 0,198 Shares + 0,106 Land & Building. The other investment type by statistic has no significant correlation in giving contribution to the investment result (financial performance). Even though, by the average of investment allocation since year 1996-2001, the investment of shares is in the fifth position by the amount of investment, but by the empirical data was obtained that the investment type of shares give more contribution than the other investment type. b. Fund Fulfillment Ratio (Rasio Kecukupan Dana 1 RKD) that is the tools to measure the health of Pension Fund could not give or supported by good contribution of Total Investment. This condition was obtained from the statistic test that mention the Total Investment of DPPK PPMP have no significant effect to Fund Fulfillment Ratio. The real Data is showed that there are many Pension Fund in Indonesia that have the Fund Fulfillment Ratio bellow 100%. This Total Investment needs to be improved for its performance so it can get the appropriate investment result to support the Fund Fulfillment Ratio. c. Total Investment of DPPK and DPLK Pension Fund have the significant correlation or give the significant contribution to Indonesian Product Domestic Bruto (PDB). This mean that the existence of Pension Fund give the effect of PDB and Pension Fund have significant role for the nation and for the improvement of people prosperity. d. DPPK PPMP investment management before compare to after the monetary crisis, base on statistic test average comparation analysis paired samples T-Test obtained that there is no significant differences of the investment allocation or model. By this test also obtained that the Indonesian investment pattern can be said that they have the same type of form. Writer's suggestion: a. Base on the conclusion at the above point a. and with the condition where the bank rate continuously decrease, therefore it is to be consider to make the investment pattern on the shares and of course by paying attention and getting to know well the way of investment in the stocks exchange in order to obtain the capital gain or dividend of stocks as considerable expectation. b. Because the result of Total Investment is not significant to RKD, that means there are the other variable which influenced therefore the Pension Fund need to improve the factor or management including the actuary calculation which will give effect to RKD. c. To improve more the Pension Fund role and to increase the performance, Government is expect to coach and helps to solve the barrier that faces by the Pension Fund management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Evelin Sarmauli Arta
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh belanja modal dan belanja barang dan jasa terhadap partisipasi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Penelitian menggunakan data panel metode fixed effect dengan menggunakan data sejumlah 33 pemerintah daerah sejak tahun 2006 hingga 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja modal memberi pengaruh negatif pada partisipasi angkatan kerja dan pengaruh positif pada bukan angkatan kerja. Belanja barang dan jasa memberi pengaruh positif pada partisipasi angkatan kerja dan pengaruh negatif pada bukan angkatan kerja. Terdapat perpindahan akibat belanja modal dari kelompok bekerja ke kelompok mencari kerja pengaruh sebaliknya terlihat akibat pengaruh belanja barang dan jasa.
ABSTRACT
The paper discusses the effect of government capital expenditure on In The Labor Force and Not In The Labor Force. This research uses panel data with fixed effect method by using data of 33 local governments since 2006 until 2011. The result show that capital expenditure have a negative effect on In The Labor Force and positive effect on Not In The Labor Force. Meanwhile, consumption expenditure enhance positive effect on In The Labor Force and negative effect on Not In The Labor Force. Apparently, there is a movement between employed and the unemployed due to the capital expenditure and consumption expenditure.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuto Nakamura
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti korelasi investasi modal capital investment serta biaya riset dan pengembangan research and development/R D expenses dengan kinerja perusahaan corporate performance . Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi dengan investasi modal serta biaya riset dan pengembangan sebagai variabel bebas dan kinerja perusahaan sebagai variabel terikat. Sebagai sampel, penelitian ini menggunakan perusahaan yang dapat diperoleh data keuangannya secara lengkap di dalam perusahaan-perusahaan Nikkei 225. Rentang waktu data adalah dari tahun 1990 sampai 2015. Sebagian besar hasil penelitian ini menunjukkan investasi modal serta biaya riset dan pengembangan berkorelasi signifikan negatif dengan kinerja perusahaan, walaupun sebagian hasil menunjukkan investasi modal serta biaya riset dan pengembangan berkorelasi signifikan positif dengan kinerja perusahaan. Namun, sebagai perbedaan penelitian dengan penelitian-penelitian terdahulu, dalam penelitian ini, hubungan antar variabel itu dianalisis dengan mengubah masa kinerja perusahaan seperti t, t 1, t 5, t 10, rerata t 1?t 5, rerata t 6?t 10. Hal itulah yang merupakan keunikan sekaligus kemutakhiran penelitian ini.
ABSTRACT
This study examines the correlation of capital investment and research and development expenses with corporate performance such as sales, gross profit of sales, operating profit, Ordinary income, or net profit after tax. This research performs regression analysis with corporate performance as dependent variable and capital investment and R D cost as independent variable. As a sample, this study uses companies that can obtain complete financial data in Nikkei 225 companies. The period of data is from 1990 to 2015. Most of the results of this study indicate that capital investment and R D costs are negatively correlated with corporate performance, although some results indicate that capital investment and R D costs are positively correlated with firm performance. The results of this study are in accordance with many previous studies. However, in this study, relationships were analyzed while changing the corporate performance periods such as t, t 1, t 5, t 10, mean t 1 t 5, mean t 6 t 10. This is the uniqueness and the state of the art of this research.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutajulu, Margaret Febrika
Abstrak :
Tujuan dari tesis ini adalah melihat bagaimana pengaruh dari keputusan investasi barang modal terhadap nilai perusahaan pada saat ada atau tidaknya dewan komisaris yang berpcran efektif Keputusan investasi barang modal merupakan salnb satu kebijakan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan, karena investasi ini akan membcri sinyal pertumbuhan pendapatan perusabaan yang diharapkan di masa yang akan datang dan mampu meningkatkan nilai perusahaan yang diproksi melalui return saham. Dewan komisaris memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengawasi tindakan direksi agar direksi dapat bertindak sesuai dengan tujuan pemilik perusahaan dan stakeholder lainnya Penelitian ini menggunakan 198 observasi dengan sampel yang diambil dari perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 2007. Hasil penelitian ini menemukan hahwa keputusan investasi barang modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan efektivitas dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi barang modal yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. ......The aim of this research is to determine the impact of capital expenditure on the value of the firm at the time whether or not the board of director whose role effectively. Capital expenditure is one of the most important policy in ""effort to enhance the value of the firm, because this investment will give a signal that corporate earnings growth is expected in the future and able to enhance the firm value through stock return that proxy. Board of directors has the responsibility and authority to oversee the actions of directors for directors to act in accordance with the purpose of company owners and other stakeholders. This study used 198 observations with samples taken from companies listed on the BEJ from the year 2007.The results of this study found that capital expenditure has positive effect on the firm value and effectiveness of the board of directors has no effect on capital investment decisions that can enhance value of the firm.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T32401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadat Sunardi
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandhyakalaning Jiwatami Ridwan Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai sumber pendapatan apa saja yang dapat mempengaruhi belanja modal pemerintah daerah dan bagaimana pengaruhnya. Objek penelitian adalah Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia periode penelitian 2008-2012. Hasil pengujian membuktikan bahwa satu-satunya sumber pendapatan yang berpengaruh positif terhadap belanja modal hanyalah DAK. Sementara PAD, DAU, dan DBH berpengaruh negatif terhadap belanja modal. Di samping itu belanja pegawai juga berpengaruh negatif terhadap belanja modal. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pemerintah daerah cenderung menggunakan dana yang bersifat block grant lebih besar untuk kepentingan operasionalnya daripada membiayai belanja modal.
ABSTRACT
This study aims to obtain empirical evidences about what source of income that may affect capital expenditure of local government. Object of this study is regencies/municipalities in Indonesia for period 2008-2012. The result of the calibration proves that the only source of income which has positive effects to capital expenditure is Special PurposeGrant (DAK), when Local Own Source Revenue (PAD), General Purpose Grant (DAU), and Shared Fund(DBH) affects negatively. In addition, personnel expenditure also holds negative effects to capital expenditure. The conclusion of this study is that local governments tend to use greater block grant funds for the benefit of its operations rather than for funding capital expenditure.
2013
S47392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinita Yulvianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan cash flow terhadap perubahan cash holding, khususnya untuk melihat ada atau tidak adanya perubahan cash holding yang asymmetric pada perusahaan yang sedang menghadapi cash flow positif maupun negatif. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2003-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika cash flow positif, maka cash holding perusahaan akan meningkat. Sedangkan ketika cash flow negatif maka cash holding perusahaan akan menurun. Sehingga tidak adanya perubahan cash holding yang asymmetric ketika cash flow positif maupun negatif. ...... This research aims to analyze the impact of incremental cash flow to incremental cash holding, specifically in regards to the possible asymmetric change of cash holding in positive and negative cash flow situation. Samples are taken from nonfinancial companies listed in Indonesian Stock Exchange between 2003-2012. The result shows that when cash flow is positive there is an increase in cash holding. Moreover, in the event of negative cash flow, cash holding will decrease. Therefore, there is no asymmetric change of cash holding when cash flow positive or negative.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>