Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Redjeki Endang Setionowaty
Abstrak :
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa daun teh hijau (Camellia sinensis) berpotensi memiliki aktivitas anti bakteri, Staphylococcus aureus dan staphylococcus epidermidis sedangkan pada Propionibacterium acne tidak ada potensi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol 70% teh hijau (Camellia sinensis) yang mempunyai aktivitas antibakteri stabil dan aman. Metode yang digunakan adalah Metode difusi cakram (Kirby-Bauer) ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya. Uji stabilitas fisik terhadap sediaan gel dilakukan selama 12 minggu pada suhu yang berbeda dan uji keamanan kepada sukarelawan digunakan metode single aplication closed patch epicutaneus test under occlusion. Hasil uji aktivitas anti bakteri menunjukkan adanya zona hambat pada Staphylococcus aureus dengan ketiga konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, hasilnya (11mm,16mm,13mm), dan Stapylococcus epidermidis (2,5%, 5%, 10%) hasilnya (7mm,11mm,12 mm) sedangkan pada P.acne tidak ada. Hasil uji stabilitas fisik 12 minggu menunjukkan ketiga konsentrasi sediaan gel adalah stabil dan hasil uji keamanan memperlihatkan tidak ada iritasi yang diamati selama uji keamanan pada penggunaan secara topikal. ......Previous studies reported that green tea leaf (Camellia sinensis) was a potential anti bacteria againts Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. The aim of the study was to formulate gel containing 70% ethanol extract of green tea leaf (Camellia sinensis) that have anti bacteria activity which physically stable and safe. The method we used is disk diffusion (Kirby-Bauer) determined by diameter of inhibition zone. The bigger diameter shows the more growth inhibition. Physical stability test was done against gel formulation during 12 weeks at different temperatures and safety test against volunteer was done using method of single aplication closed patch epicutaneus test under occlusion. Result of bacteria activity test showed that there were inhibition zone on Staphylococcus aureus. Three concentrations of 2,5%, 5%, 10% resulting inhibition diameter of 11 mm,16 mm and 13 mm respectively, and Staphylococcus epidermidis resulting 2,5%, 5% and 10% inhibition diameter of 7 mm,11 mm and 12 mm. On P.acne did not show any activity. Results of the physical stability tests during 12 weeks showed that the three concentration of gel formulations were stable and no iritation showed during safety test on topical use.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Farhana
Abstrak :
Fitosom adalah nanovesikel yang menggabungkan ekstrak tanaman dan fosfolipid untuk menghasilkan kompleks yang lebih larut dalam lemak dan memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding dengan ekstrak herbal dalam penetrasi dan absorbsinya menembus kulit dan membran lipid bilayer usus. Ekstrak daun teh hijau memiliki kandungan polifenol dalam jumlah besar yaitu berupa epigalokatekin galat EGCG . Namun, EGCG terlalu polar untuk dapat menembus membran lipid bilayer usus dan tidak stabil terhadap panas, cahaya, dan pH. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan dan menghasilkan mikrosfer fitosom dengan karakteristik yang baik sehingga dapat meningkatkan stabilitas vesikel fitosom. Pada penelitian ini fitosom diformulasikan dengan ekstrak yang memiliki konsentrasi setara 3 EGCG, dan konsentrasi lipoid yang berbeda yaitu sebesar 2 F1 ; 3,5 F2 ; dan 4 F3 . Fitosom dibuat dengan menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Fitosom selanjutnya diformulasikan menjadi sediaan mikrosfer menggunakan maltodekstrin dan gum arab dan kontrol berupa serbuk fitosom tanpa maltodekstrin dan gum arab. Hasil pengujian menunjukkan bahwa F3 merupakan formula terbaik dan menjadi formula yang digunakan untuk pembuatan mikrosfer karena memiliki bentuk yang sferis, Dmean volume 42,58 nm, indeks polidispersitas 0,276, potensial zeta 48,2 1,78 mV, dan efisiensi penjerapan sebesar 50,61 0,93 . Mikrosfer fitosom ekstrak daun teh hijau yang terbentuk memiliki jumlah pelepasan EGCG kumulatif sebesar 85,21 pada jam ke-4. Hasil uji stabilitas fisikokimia kedua sediaan menunjukan sediaan yang stabil secara fisikokimia melalui hasil analisa pengamatan organoleptis, kadar air, dan aktivitas antioksidan yang dilakukan selama 6 minggu pada berbagai suhu. ......Phytosome is a nanovesicle that combines plant extracts and phospholipids to produce more soluble fat complex and provide better penetration and absorption. The green tea leaves extract has an abundant amount of polyphenol containing Epigallocatechin gallate EGCG . However, its penetration and absorption properties are poor due to its high polarity, and it is unstable to heat, light, and pH. The purpose of this research was to formulate and produce a phytosome loaded microsphere of green tea leaves extract with good physicochemical properties so it can improve the stability of phytosome. In this research, phytosome were formulated with green tea leaves extract equal to 3 of EGCG, and different concentrations of lipoid, i.e. 2 F1 3.5 F2 dan 4 F3 . Phytosome was made using thin layer hydration method. Then, the selected phytosome was formulated into a microsphere using maltodextrin and gum arabic, and a control in form of spray dried phytosome without maltodextrin and gum arabic. The result showed that F3 was the best formula with spherical shape, Dmean volume 42.58 nm, polydispersity index 0.276, zeta potential 48.2 1.78 mV, and entrapment efficiency 50.61 0.93 . Total cumulative amount of EGCG after 4 hour dissolution test was 85,21 . Furthermore, it shows a good physicochemical stability through organoleptic, water content, and physicochemical properties study which are conducted for 6 weeks at various temperatures.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Potongan daun teh (Camellia sinensis kion TRI 2025) dengan rata-rata berat basah 31,25 mg dan berat kenny 6,52 my ditanam secara aseptis dalam tiga macam media (P1, dan P). Media P 1 dan P2 masing-masing mengandung 0,5 MS serta 1 MS makro dan mikro ditambah vitamin B dan glisin 10 kali kadar MS (1962). Medium P 3 adalah medium MS (1962) modifikasi. Eksplan disubkultur setiap bulan setelah berumur 2 bulan. Pengamatan dilakukan terhadap waktu inisiasi, warna, dan jenis kalus serta berat basah dan berat kenny kalus pada minggu ke-8, ke-12, dan ke-16. Inisiasi kalus mulai tampak pada minggu ke-3 setelah penanaman dalam media P 1 dan P2 serta minggu ke-4 dalam P3, dengan warna kalus putih dan jenis kompak. Berat basah rata-rata kalus pada minggu ke-8 dalam media P 1 , P2 , dan P_. berturut-turut 162,77; 147,19; dan 116,92 my. Berat basah rata-rata kalus pada minggu ke-12 dalam ketiga media tersebut berturut-turut 736,04; 568,16; dan 822,78 my. Berat basah rata-rata kalus pada minggu ke-16 dalam ketiga media itu berturut-turut 1.741,7; 1.368,15; dan 1.089,37 my. E4erat kenny rata-ratanya pada minggu ke-8 adalah 27,54; 28,03; 21,70 my. Berat kenny rata-ratanya pada minggu ke-12 adalah 81,45; 72,60; dan 85,22 my. Pada minygu ke-16 berat keningnya 367,61; 191,59; dan 136,36 my. U j i ANAVA menuniukkan bahwa tidak ada perbedaan pnoduksi kalus dalam ketiga media pada minggu ke-8 dan ke-12. U j i Tukey dengan = 0,01 dan 0,05 menuniukkan bahwa pada minggu ke-16, penggunaan 0,5 kadar unsur makro dan mikro dengan diimbangi vitamin B dan glisin 10 kali kadar MS (1962) sangat meningkatkan produksi kalus, dibandingkan penggunaan 1 MS dengan kadar vitamin B dan glisin sama dengan pada MS (1962). Kenaikan kadar vitamin B dan glisin 10 kali kadar MS semula, dengan penggunaan unsur makro dan mikro yang sama (1 MS) tidak meningkatkan produksi kalus. Demikian pula pada kenaikan kadar unsur rnakro dan mikro dari 0,5 ke I. MS dengan kadar vitamin B dan glisin 10 kali kadar MS semula.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library