Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albert Jimmy Rotinsulu
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan yang sangat cepat dalam industri keuangan, terutama setelah ditemukannya teknik-teknik baru yang dipergunakan dalam bidang rekayasa keuangan, menuntut pengetahuan yang mendalam dañ pelalcu pasar untuk terlibat datam industri ini. Derivative keuangan merupakan sajah satu bagian dan industni keuangan yang tens berkembang dan berperan penting dalam proses rekayasa keuangan (financial engineering process). Berdasarkan definisi, derivative keuangan adalah suatu instrumen kenangan yang nilainya tergantung kepada harga dan jenis asset yang lain (underlying assets).

Option merupakan salah satu jenis derivative keuangan yang banyak dipakai dalam dunia rekayasa keuangan. Pada awalnya option dibuat secara individu (perseorangan) antara dua pihak. Saat ini option didefinisikan sebagai suant hak untuk membeli atau menjual sejurnlah tertentu underlying asset pada harga tertentu (strike price atau exercise price) sebelum atau path saat yang telah dlitentukan (maturity time).

Saat ini option telah berkembang menjadi instrumen yang sangat penting dalam dunia keuangan dan investasi. Pericembangan penggunaan option sebagai suatu alat dalam rekayasa keuangan tidak bisa dilepaskan dan adanya kebutuhan yang besar terhadap ìnstrumen keuangan yang mampu memberikan kepastian. Dan disamping itu juga, kebutuhan akan option ini diikuti oleh perkembangan yang cepat dalam teknik penghitungan premi option.

Sejak ditemukannya teorema Black-Scholes, yang digunakan untuk menghitung premi dari european call option, maka banyak penelitian dilakukan untuk menghitung premi option. Dan dari waktu ke waktu orang terus berusaha untuk menyempurnakan model yang ada dan membuat model tersebut semakin mendekati kenyataan yang ada.

Perbedaan yang mendasar dari beberapa model yang ada pada saat ini terletak pada asumsi mengenaì proses yang membentuk harga underlying asset. Sebagai contoh:

. Vasicek model, yaitu penentuan premi dan Interest rate option dengan menggunakan Asumsi bahwa underlying asset mengikuti proses Vasicek.

. Hull-White model, merupakan pengembangan dari Vasicek model dengan melakukan berbagai perubahan pada proses pembentukan underlying asset.

. Black-Scholes, digunakan untuk menentukan premi European call option apabila underlying assetnya mengikuti proses geometric Brownian motion.

. Garman-Kohlhagen, penentuan premi option saham dengan menggunakan asumsi bahwa underlying asset mengikuti geometric Brownian motion dan ada pembagian deviden (modifikasi dari Black- Scholes model).

Tulisan ini bertujuan untuk:

1. membentuk model bagi penentuan harga option yang berlaku untuk semua jenis option tanpa melihat proses yang membentuk barga underlying asset,

2. menggunakan model yang dibentuk untuk menentukan formula barga dan ragam (variance) dañripremi European call option apabila harga underlying asset mengikuti proses geometric Brownian motion.

Pemilihan asumsi untuk contoh penerapan yaitu underlying asset mengikuti geometric Brownian motion, berdasarkan kepada kenyataan bahwa asumsi ini telah digunakan dalam Black-Scholes model. Jadi kalau ternyata model yang dibangun adalah benar, maka hasilnya akan sama dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Black-Scholes. Kemudian ragam dari premi european call option dihitung untuk melihat tingkat resiko dari Option. Pengetahuan tentang sifat dan premi european call option diharapkan dapat Membantu para manajer investasi dalam mengambil keputusan.

Dengan menggunakan berbagai metode yang ada akhirnya diperoleh hasil bahwa:

1. Berdasarkan actuarial present value, diperoleh:

Premi Option = E(present value in the-money)

yang merupakan suatu bentuk Umum dan dapat diaplikasikan dalam berbagai proses pembentuk underlying asset dan dinamakan sebagai generic formula for option pricing.

2002
T6159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Baruno
Abstrak :
Gemerlapnya pasar modal di Indonesia sedikit meredup. Instrumen-instrumen yang telah lazim diperdagangkan kurang menarik minat investor untuk mempertahankan eksistensinya. Karya Akhir ini berusaha memecahkan kebekuan tersebut dengan menampiikan alternatif instrumen baru. Alternatif baru ini merupakan bagian dari instrumen Sekuritas Derivatif, bermaksud untuk mengajak investor memperoleh sudut pandang yang berbeda. Instrumen yang sudah terkenal di seluruh pasar modal dunia dicoba untuk diperdagangkan di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan [IHSG], menjadi pilihan utama. Perangkat ini dipilih karena merupakan cerminan dari kondisi pasar modal secara umum. Dapat pula menjadi alat atau indikator perkembangan perekonomian suatu negara. Sisi lainnya berguna untuk melakukan diversifikasi investasi, penyebaran resiko dan kemungkinan untuk mendapat imbal hasil di atas rata-rata. Fokus utama adalah Indeks Saham LQ-45 [selanjutnya LQ-45]. Pemilihan ini melihat kniteiia bahwa LQ-45 mewakili 45 saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta [BEJ]. Nilai pasarnya meliputi 70% dari kapitalisasi pasar di BEJ. LQ-45 juga dirnonitor oleh suatu tim di BELT guna menjaga likuiditas dan kredibilitasnya sebagai indikator pasar modal Indonesia. Setiap tiga bulan sekali diadakan evaluasi terhadap kinerja saham-saham yang tergabung didalamnya. Setiap enam buJan sekali diadakan pergantian dengan saham-saham yang berkinerja buruk dengan yang berkinerja lebih baik. LQ-45 selanjutnya menjadi net dasar dari instrumen option yang menjadi alternatif baru tersebut. Stock Index Option LQ-45 diharapkan menjadi alternatif baru di BEJ. Selanjutnya kontrak yang disepakati adalah kontrak Call Option. Dalam melakukan penilaian terhadap harga kontrak Call option ini, penulis menggunakan rumus terkenal untuk Option. Blacck-Scholes Option Pricing Formula [BSOPF] menjadi pilihan dan aplikasinya untuk dipergunakan dalam perhitungan indeks saham diharapkan memberikan penilalan yang sesuai. LQ-45 terkomposisi dari saham-saham berbagai sektor yang kerap memberikan dividen secara periodik, tetapi sebagian besar tidak melakukan ini dengan balk. BSOPF yang dipergunakan telah dikembangkan untuk dapat menghitung kondisi pembagian dividen yang tidak teratur tersebut. Hasil analisis terhadap perhitungan dan penilaian atas kontrak Call option Stock Index Option LQ-45 sungguh menarik. Imbal hasil sangat besar jika dibandingkan dengan SBI terjadi pada periode LQ-45 Februari 1999 - Juli 1999. Imbal basil yang diperoleh sebesar 2657.18%, sedangkan SBI hanya memberikan 9% untuk lnvestasi selama tiga bulan mulai Februari 1999 - April 1999. Tetapi besarnya imbal hasil tersebut tidak sebanding dengan investasi yang dilakukan selama Januari 1997 hingga Januari 1999. Badai krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia juga mengambil peran cukup kuat di pasar modal. Total kerugian terbesar yang diderita sebesar 353%, sepanjang periode investasi dari Januari 1997 April 1999. Fenomena yang sungguh unik adalah pada harga patokan 5.0% dari harga aset dasamya, terjadi keuntungan sebesar 457.02% atau rata-rata 16.32% tiap bulannya. Jumlah event atau kejadian option diexercise dari total investasi yang dilakukan, terhadap berbagal harga patokan, tidak lebih dan 40% atau 39.3 kali di-exercise. Secara matematis instrumen ini memberikan imbal hasil lebih kecil daiipada SBI. Sesuai konsep dasar dari kontrak Call option, hanya akan di-exercise pada S* > X. Kondisi ini telah terpenuhi namun c atau premi dan option itu sendiri sudah sangat besar. Tingginya barga atau premi [c] Call option dipengaruhi volatilitas sangat tinggi dan suku bunga bebas resiko juga bergejolak naik dan turun secan drastis. Kondisi yang buruk [bearish) di pasar modal ini tidak akan berlangsung lama dan sudah dapat dijadikan pelajaran untuk melakukan tindakan yang tepat di kemudian hari. Penulis mempunyai kesimpulan bahwa instrumen Stock Index Option LQ-45 dengan kontrak Call option dapat diperdagangkan di BEJ. Syarat untuk meluluskannya adalah dibuat transaksi dengan harga patokan lebih variatif lagi. Diperkenaikan juga transaksi kontrak dengan Put Option. Pencarian terhadap strategi-strategi hedging juga alcan menjadi motivator untuk diperdagangkannya instrumen Stock Index Option LQ-45 di Bursa Efek Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedy Fardiansyah
Abstrak :
ABSTRAK Sekuritas derivative adalah sekuritas yang nilainya ditentukan oleh nilai dari suatu aset dasar Contoh dari sekuritas derivative adalah option (opsi). kontrak berjangka (forward)future contract) dan swaps. Dan aset dasar dan derivative dapat berupa sabam, kurs mata uang, dan komoditi. Pasar derivative telah berkembang dengan pesat dan telah banyak digunakan oleh investor yang profesional maupun oleh individu-individu di seluruh dunia. Di negara kita. Indonesia tercinta ini, penggunaaan derivative sebagai sarana untuk melakukan investasi belum banyak dilakukan. Hal ini disebabkan belum diketahuinya secara jelas oleh masyarakat kita apa yang dimaksud dengan sekuritas derivative dan apakah dapat digunakan sebagai alat investasi yang akan membenikan keuntungan bagi investor. Disamping itu juga disebabkan belum adanya wadah/pasar perdagangan derivative yang terorganisasi seperti perdagangan saham dan obligasi yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Jakarta. Karya akhir ini membahas mengenai option yang aset dasarnya adalah saham-saham yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta. Dan secara khusus melakukan estimasi nilai ?call option? yang perode waktu jatuh temponya adalah 1 bulan, yang aset dasarnya adalah saham PT. HM Sampoema, PT. Astra International Indonesia, PT. Bakrie & Brothers, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation dan PT. Lippo Banic Estimasi nilai (harga) call option dilakukan pada 30 titik sampel dalam periode Februari 1994 ? JuIl 1996, dan dilakukan dengan menggunakan 4 harga patokan (strike price) yaitu, +5%, -5%, +2,5% dan ?2,5% dari harga saham pada setiap tanggal titik sampel dalam periode tersebut. Estimasi misi call option pada saham-saham tersebut dilakukan dengan mengunakan ?Black-Scholes Option Pricing Model? yang telah mengantarkan Fisher Black dan Myron Scholes meraih hadiah Nobel. Berikut ini adalah formula Black-Scholes tersebut : C = S. N (d1) ? X.e-n(t-1)N (d2). C adalah nilai dari call option dengan aset dasar (saham) berharga S, periode waktu jatuh tempo T. Sementara X adalah harga patokan (strike ptice) dan N (.) adalah fungsi distribusi normal kumulatif. Selanjutnya d1 dan d2 adalah variabel yang nilainya tergantung dan S, X, T, dan volatility harga aset dasar (saham). Setelah mendapatkan nilai call option 1-bulan pada 30 titik sampel perhitungan, dilakukan analisa keuntungan/kerugian yang didapatkan seorang investor yang melakukan investasi dengan membeli 1 kontrak call option 1-bulan pada masing-masing saham pada setiap titik sampel tersebut di saat call option jatuh tempo. Selanjutnya dilakukan analisa total keuntungan/kerugian yang diperoleh investor tersebut yang melakukan investasi dengan membeli 1 kontrak call option 1-bulan secara simultan pada 5 saham yang telah disebutkan di atas, selajutnya disebut dengan portfolio call option 1-bulan. Hasil analisa memperlihatkan bahwa investasi yang dilakukan seorang investor dengan membeli 30 (tiga puluh) portfolio call option 1-bulan yang aset dasamya adalah 5 (lima) saham (HMSP. ASII, BNBR, INKP, LPBN) pada 4 barga patokan dalani periode Maret ?94 - Agustus ?96 adalah menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh investor tersebut yang lebih besar dari pada yang diperoleh jika investor tersebut menabungkan uangnya pada suku bunga bebas risiko. Jadi, dapat dikatakan investasi pada call option 1-bulan akan menarik minat seorang investor daripada menabungkan uangnya untuk mendapatkan hasil sebesar suku bunga bebas risiko. Hasil tersebut di atas, memberikan implikasi bagi Bursa Efek Jakarta untuk mulai mempertimbangkan dan merencanakan untuk dibukanya suatu perdagangan option yang terorganisasi di Indonesia, yang sudah tentu harus dipersiapkan dengan seksama. Karya akhir ini sudah tentu belum sempurna dan agar lebih realistis, diperlukan usaha untuk menutupi kelemahan-kelemahan dari Model Black-Scholes sehubungan dengan asumsi asumsi yang mendasari model ini, yaitu: a) Call option adalah call option gaya Eropa, yang hanya dapat diexercise ketika jatuh tempo. b) Volatility pergerakan harga saham adalah konstan selama periode option. c) Suku bunga bebas risiko adalah konstan selama periode option d) Tidak adanya biaya perdagangan option dan perdagangan saham. e) Tidak adanya perhitungan pajak dan proses jual bell option. f) Tidak adanya akuisisi atau penstiwa lain yang membuat umur option menjadi Iebih pendek. Dengan mempertimbangkan kelemahan-kelemahan di atas kiranya dapatlah dilakukan suatu penelitian yang lebih baik yang diharapkan dapat mengurangi/menghilangkan kelemahan kelemahan tersebut di atas.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library