Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amara Rahmadina
"ABSTRAK
Penelitian tentang akumulasi timbal dan kadmium pada Eclipta prostrata, Synedrella nodiflora, dan Tridax procumbens yang tumbuh liar di sisi Jalan Raya Bogor telah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui konsentrasi Pb dan Cd pada tanah, akar, dan tunas aerial parts E. prostrata, S. nodiflora, dan T. procumbens yang tumbuh liar di sisi Jalan Raya Bogor, serta untuk mengetahui mekanisme fitoremediasi pada ketiga tanaman tersebut sebagai kandidat fitoremediator. Analisis kandungan Pb dan Cd pada tanah dan tanaman dilakukan dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer AAS . Konsentrasi Pb dan Cd di tanah berkisar dari 2,72 mdash;103,38 mg/kg untuk Pb dan tidak terdeteksi hingga 0,08 mg/kg untuk Cd. Akumulasi Pb dan Cd bervariasi pada E. prostrata, S. nodiflora, dan T. procumbens. Konsentrasi Pb tertinggi pada E. prostrata, S. nodiflora dan, T. procumbens pada akar berturut-turut adalah 17,79 mg/kg, 14,53 mg/kg, dan 62,14 mg/kg, sedangkan pada tunas berturut-turut adalah 4,91 mg/kg, 8,84 mg/kg, dan 6,08 mg/kg. Konsentrasi Cd tertinggi pada E. prostrata, S. nodiflora dan, T. procumbens pada akar berturut-turut adalah 0,56 mg/kg, 0,23 mg/kg, dan 0,26 mg/kg, sedangkan pada tunas berturut-turut adalah 0,29 mg/kg, 0,25 mg/kg, dan 0,45 mg/kg. Berdasarkan hasil perhitungan nilai TF, BCF dan BAF pada ketiga tanaman tersebut, mekanisme yang cenderung digunakan E. prostrata, S. nodiflora, dan T. procumbens untuk penyerapan Pb, serta E. prostrata dan S. nodiflora untuk penyerapan Cd adalah fitostabilisasi. Hal tersebut karena tanaman cenderung menjaga Pb dan Cd yang diserap tetap berada di akar dari pada mentranslokasikannya ke tunas, sedangkan T. procumbens terhadap logam Cd berpotensi digunakan untuk fitoekstraksi karena konsentrasi Cd di tunas umumnya lebih tinggi dari pada di akar. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pada studi ini T. procumbens memiliki kemampuan translokasi Cd yang paling baik di antara tanaman lainnya.

ABSTRACT
Research about accumulation of lead and cadmium in Eclipta prostrata, Synedrella nodiflora, and Tridax procumbens which naturally grown at the roadside of Raya Bogor Street has been done. This research was conducted to find out the concentration of Pb and Cd in soil, roots, and shoots aerial parts of E. prostrata, S. nodiflora, and T. procumbens which naturally grown at the roadside of Raya Bogor, also to determine the phytoremediation mechanism in E. prostrata, S. nodiflora, and T. procumbens as phytoremediator candidates. Analysis of Pb and Cd concentration in soil and plants was done by Atomic Absorption Spectrophotometer AAS method. The concentrations of Pb and Cd in the soil range from 2.72 mdash 103.38 mg kg for Pb and not detected to 0.08 mg kg for Cd. Accumulation of Pb and Cd varies in E. prostrata, S. nodiflora, and T. procumbens. The highest levels of Pb in E. prostrata, S. nodiflora and, T. procumbens in root were 17.79 mg kg, 14.53 mg kg, and 62.14 mg kg, while in shoot were 4.91 mg kg, 8.84 mg kg, and 6.08 mg kg, respectively. The highest levels of Cd in E. prostrata, S. nodiflora, and T. procumbens in root were 0.56 mg kg, 0.23 mg kg, and 0.26 mg kg, while in shoots 0.29 mg kg, 0.25 mg kg, and 0.45 mg kg, respectively. Based on these results, the mechanisms that tend to be used by E. prostrata, S. nodiflora, and T. procumbens for Pb absorption, and E. prostrata and S. nodiflora for Cd absorption are phytostabilization. This is because the plants tend to keep the absorbed Pb and Cd remaining in the root rather than translocate it to shoots, whereas T. procumbens for Cd metal is potentially used for phytoextraction since the Cd levels in shoot are generally higher than at the root. These results indicate that in this study, T. procumbens has the best Cd translocation ability among other plants."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Petra Laurensia Br
"Kadmium adalah unsur toksik yang terdapat di lingkungan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Densitas mineral tulang adalah salah satu cara untuk melihat kepadatan tulang apakah seseorang terkena osteoporosis, osteopenia atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asosiasi kadmium urin dengan densitas mineral tulang masyarakat yang tinggal disekitar TPA sampah.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di sekitar TPA Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Populasi adalah seluruh laki-laki dan perempuan dewasa, dengan sampel berjumlah 96 orang dengan cara random sampling. Data kadmium urin didapat dari data penelitian sebelumnya sedangkan data BMD dan karakteristik individu lainnya adalah data primer. Densitas mineral tulang diukur menggunakan densitometer QUS. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier.eluruh sampel 100 menunjukkan kadar kadmium urin sudah diatas kadar yang ditentukan. Kadar kadmium urin berkisar antara 0,015 ndash; 0,067 mg/L dengan rata-rata 0,034 mg/L 0,012 mg/L. Hasil pengukuran densitas mineral tulang menunjukkan nilai T-score antara -3,8 SD sampai -0,6 SD dengan rata-rata -2,439 SD. Pada analisis multivariat menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan kadmium urin akan menurunkan densitas mineral tulang sebesar 1,459 SD setelah dikontrol dengan variabel umur, konsumsi susu, konsumsi tahu, konsumsi brokoli, konsumsi telur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, lama tinggal dan konsumsi daun singkong. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalsium dan membiasakan diri untuk berolahraga dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang sebagai dasar untuk membuat perencanaan program dibidang pemeriksaan kepadatan tulang masyarakat.

Cadmium Cd is a toxic element ubiquitous in the environment and not needed by the human body and can cause effects on bone. Bone Mineral Density is a way of measuring calcium to determine people has osteoporosis, osteopenia or still normal. The aim of this study was to examine the assosiation of urinary cadmium and bone mineral density BMD among community living around dumping site.The study was performed with cross sectional design in the community living around Namo Bintang Open Dumping Site. The population were adult males and females with a sample of 96 person taken by random sampling. Data of urinary cadmium was obtained from previous study, while data on BMD, and the other individual characteristics were collected primarily. BMD was measured by Densitometer QUS. Data analyzed by linier regression.All urine samples 100 show high Cd levels above the normal limit. The urinary Cd level ranged from 0,015 0,067, with the mean of 0,034 mg L 0,012 mg L. Result of BMD measurement showed that the T Score ranged from 3,8 to 0,6, with the mean of 2,439 SD. Multivariate analysis showed that each 1 mg L increase in urinary cadmium will decreases the bone mineral density about 1,459 SD after controlled age, milk consumption, tofu consumption, consumption of broccoli, egg consumption, gender, smoking status, length of stay, and consumption of cassava leaves. Therefore, people are encouraged to consume foods that contain high calcium and get exercise and expected to be utilized by the government of Deli Serdang regency as a basis program planning for examination of community bone mineral density in the study area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library