Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrida Nayla Fauzia
"Sebagai upaya mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia mewajibkan masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai solusi utama dalam pencegahan dan penanganan COVID-19. PeduliLindungi dirancang untuk memenuhi segala kebutuhan terkait COVID-19, tetapi pada kenyataannya masih ditemukan permasalahan dari segi teknis dan user experience (UX) yang membuat implementasinya tidak sesuai yang diharapkan. Selain itu, kegunaan aplikasi ini dipertanyakan ketika pandemi COVID-19 berakhir di masa depan. Melihat publikasi terkait aplikasi PeduliLindungi sampai saat ini, belum ditemukan publikasi yang membahas inovasi yang dibutuhkan agar aplikasi ini dapat terus bermanfaat saat pandemi COVID-19 dan setelahnya. Oleh karena ​​itu, penelitian ini bertujuan untuk menjadi penelitian pertama yang mengidentifikasi kebutuhan pengguna terkait aplikasi PeduliLindungi yang belum terpenuhi, serta merancang inovasi untuk membuat aplikasi ini bermanfaat secara berkelanjutan menyusul rencana transisi ke endemi COVID-19. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian-penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi, penelitian ini akan (1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pengguna untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan menguji model penelitian, (2) mengidentifikasi permasalahan dan peluang inovasi fitur baru untuk aplikasi PeduliLindungi menurut pendapat ahli, kemudian (3) merancang antarmuka fitur baru tersebut dan mengevaluasinya ke pengguna. Hasil Iterasi I menunjukkan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, trust in technology, perceived anxiety of infecting others, dan health information orientation memengaruhi niat penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Hasil Iterasi II mengungkapkan permasalahan relevan terkait kebutuhan pengguna dan keberlanjutan aplikasi PeduliLindungi, seperti masyarakat yang mulai lengah dengan dampak dan perkembangan COVID-19 dan juga kurangnya kesadaran masyarakat akan risiko kesehatan mereka dalam pandemi COVID-19. Kemudian, pelaksanaan Iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka untuk fitur yang paling layak, baik dari sisi usability maupun keberlanjutannya, berdasarkan evaluasi terhadap pengguna aplikasi PeduliLindungi. Melalui penelitian ini, aplikasi PeduliLindungi diharapkan dapat berkembang menjadi aplikasi andalan masyarakat tidak hanya untuk kebutuhan terkait COVID-19 saat ini, tetapi juga kebutuhan pelayanan kesehatan lain di masa depan. Penelitian ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi penelitian selanjutnya untuk membahas keberlanjutan aplikasi PeduliLindungi.

In an effort to overcome the COVID-19 pandemic in Indonesia, the Indonesian government mandates the use of PeduliLindungi application as the main solution for COVID-19 prevention and handling. PeduliLindungi is designed to meet all the public needs related to COVID-19, but in reality there are still problems from a technical and user experience (UX) perspective in PeduliLindungi that causes its implementation to not go as expected. Moreover, the utility of this app is called into question after the COVID-19 pandemic ends in the future. Looking at the existing publications related to PeduliLindungi to date, there have been no studies that discussed the innovations needed to ensure that this application could continue to be beneficial during the COVID-19 pandemic and beyond. Thus, this study aims to be the first research that identifies user needs related to PeduliLindungi that have not been met, while also designing innovations for the PeduliLindungi to be useful in a sustainable manner following the planned transition to the COVID-19 endemic. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, due to its proven prowess in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, this research will (1) analyse the factors that influence users to use PeduliLindungi by testing the research model, (2) identify problems and opportunities for innovation of new features for PeduliLindungi according to expert opinion, then (3) design the interface of the new feature and evaluate it toward the user. Iteration I results show that perceived usefulness, perceived ease of use, trust in technology, perceived anxiety of infecting others, and health information orientation affect the intention to use PeduliLindungi. The results of Iteration II reveal relevant issues related to user needs and the sustainability of PeduliLindungi, such as people starting to be careless about the impact and development of COVID-19 and also the lack of public awareness of their health risks in the COVID-19 pandemic. Then, the implementation of Iteration III produces interface design recommendations for the most appropriate features, both in terms of usability and sustainability, based on evaluations of PeduliLindungi users. Through this research, hopefully PeduliLindungi can develop into the public's mainstay application, not only for current needs related to COVID-19, but also for other health service needs in the future. This research is also expected to pave the way for further research to discuss the sustainability of PeduliLindungi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahda Salimah
"Kebijakan komunikasi risiko yang tertuang dalam Pedoman Komunikasi Risiko untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan menjadi topik yang perlu diperhatikan sebab Indonesia merupakan negara yang sering mengalami bencana alam dan sedang mengalami bencana non-alam yaitu Pandemi COVID-19. Ada perbedaan komunikasi risiko pada penanganan COVID-19 di daerah rawan bencana. Hal ini di sebabkan ada dua ancaman sekaligus di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan komunikasi risiko dalam penanganan dan pengendalian COVID-19 di daerah rawan bencana. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dan kualitaif. Desain penelitian adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 451 responden di Wilayah Kabupaten Pandeglang dan menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Metode pengumpulan data yang kedua dengan cara wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan ke 4 informan yang berasal dari BPBD Wilayah Kabupaten Pandeglang dan Dinas Kesehatan Wilayah Kabupaten Pandeglang. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, karena p sebesar 0,002 (p value < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan dalam pelaksanaan kebijakan, namun perlu adanya pertimbangan perubahan dalam isi Pedoman Komunikasi Risiko untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan dan memperhatikan ketersediaan anggaran khususnya anggaran program bencana alam.

The risk communication policy contained in the Risk Communication Guidelines for Health Crisis Management is a topic that needs attention because Indonesia is a country that often experiences natural disasters and is currently experiencing non-natural disasters, namely the COVID-19 pandemic. There are differences in risk communication in handling COVID-19 in disaster-prone areas. This is because there are two threats at once in the region. This study aims to analyze the implementation of risk communication policies in handling and controlling COVID-19 in disaster-prone areas. This research is in the form of quantitative and qualitative research. The research design is cross-sectional with a sample of 451 respondents in the Pandeglang Regency area and uses a random sampling technique. Methods of collecting data with a questionnaire. The second method of data collection is utilizing in-depth interviews. In-depth interviews were conducted with 4 informants from the Regional BPBD of Pandeglang Regency and the Regional Health Office of Pandeglang Regency. The statistical analysis results show a significant relationship between the level of public knowledge about COVID-19 and community preparedness in dealing with natural disasters because the p is 0.002 (p-value <0.05). The study results show success in implementing the policy. However, it is necessary to consider changes in the contents of the Risk Communication Guidelines for Health Crisis Management and pay attention to the availability of budgets, especially the budget for natural disaster programs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auw Yolanda Auwsia
"Tahun 2021 Kota Balikpapan melakukan upaya vaksinasi untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang sangat cepat menular dan bisa terbentuk herd immunity. Vaksinasi terdiri dari vaksinasi program dan gotong royong. Pemerintah Kota Balikpapan melakukan upaya vaksinasi secara aman, sehat, dan gratis dan menurut WHO vaksinasi dapat diakses secara adil, aman, dan efektif. Skripsi ini membahas terkait gambaran pelaksanaan vaksinasi program COVID-19 di Kota Balikpapan tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen. Penelitian menggunakan pendekatan sistem yaitu input, proses, dan output. Variabel input terdiri dari Sumber Daya Manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana, prosedur, dan sistem informasi. Variabel proses terdiri dari perencanaan, pembiayaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan. Variabel output terdiri dari masa tunggu vaksinasi dan capaian vaksinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan mengikuti petunjuk teknis Kemenkes. Namun masih terdapat beberapa kendala yaitu pada bagian input SDM, sarana dan prasarana, serta sistem informasi sempat belum memadai. Pada bagian proses terdapat masalah pada dana belum terserap secara maksimal, penerimaan vaksin terbatas dan tidak tepat waktu, miss komunikasi antar pihak, penyimpanan ada yang belum memadai, pencatatan dan pelaporan yang terhambat melalui aplikasi. Pada bagian output ditemukan masa tunggu vaksinasi yang lama, ada jadwal vaksinasi tertunda namun akhirnya capaian vaksinasi Kota Balikpapan tertinggi di Kalimantan Timur dibantu oleh berbagai pihak. Saran dari peneliti untuk memperhatikan standar/mutu pelayanan terkait pelaksanaan vaksinasi sesuai SOP, merealisasikan anggaran, menyediakan mobil khusus distribusi vaksin, dan melakukan percepatan vaksinasi bagi sasaran yang belum divaksin secara masif.

In 2021 the City of Balikpapan will carry out vaccination efforts to overcome the COVID-19 pandemic, which spreads very quickly and can form herd immunity. Vaccination consists of program vaccination and mutual cooperation. The Balikpapan City Government makes efforts to vaccinate in a safe, healthy, and free manner and according to WHO, vaccination can be accessed in a fair, safe and effective manner. This thesis discusses the description of the implementation of the COVID-19 vaccination program in Balikpapan City in 2021. This research is a qualitative descriptive study with in-depth interview data collection methods and document review. The research uses a systems approach, namely input, process, and output. The input variables consist of Human Resources (HR), funds, facilities and infrastructure, procedures, and information systems. Process variables consist of planning, financing, receiving, storing, distributing, recording and reporting. Output variables consist of waiting period for vaccination and vaccination achievement. The results of the study indicate that the implementation of vaccination has been running according to the technical instructions of the Ministry of Health. However, there are still some obstacles, namely the input of human resources, facilities and infrastructure, and the information system was inadequate. In the process section there are problems with funds not being absorbed optimally, vaccine receipts are limited and not on time, miss communication between parties, inadequate storage, recording and reporting are hampered through applications. In the output section, it was found that the waiting period for vaccination was long, there was a delayed vaccination schedule, but in the end, Balikpapan City's vaccination achievement was the highest in East Borneo, assisted by various parties. Suggestions from researchers are to pay attention to service standards/quality related to the implementation of vaccination according to SOPs, realize the budget, provide a special car for vaccine distribution, and accelerate vaccination for targets who have not been vaccinated on a massive scale."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Arina
"Kasus COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Indonesia merupakan imported cases. Sebagaimana diketahui pelabuhan udara yang tidak hanya sebagai tempat keluar masuknya penduduk dari berbagai negara tetapi juga mempunyai resiko sebagai tempat keluar masuknya penyakit infeksi. Pada setiap bandar udara terdapat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) termasuk Bandar Udara Soekarno Hatta. Dalam mencegah penyebaran lebih lanjut maka Presiden Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai penyakit yang menimbulkan  Kedaruratan  Kesehatan Masyarakat  pada tanggal 31 Maret 2020.  Untuk mencegah dan mengendalikan kasus importasi COVID-19, maka Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait protokol kesehatan dalam penanganan kedatangan penumpang dari luar negeri yang dtuangkan dalam bentuk surat edaran Menteri Kesehatan pada bulan Mei 2020. Pada periode Mei hingga September 2020 ditemukan 704 penumpang yang hasil RDT reaktif terhadap COVID-19 dari 29840 penumpang di Bandara Soetta. Tujuan penelitian tesis ini adalah untuk melakukan analisis implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri dalam pencegahan penyebaran COVID-19 oleh KKP Kelas I Soekarno Hatta. Penelitian ini merupakan analitik kualitatif dengan menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan data sekunder dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri tidak berjalan dengan efektif dimana masih terdapat permasahan yang ditemukan di lapangan. Masih terdapat sasaran kebijakan yang tidak mematuhi persyaratan yang diminta untuk masuk ke Indonesia. Untuk itu peneliti menyarankan agar mempertimbangkan membuat aturan yang lebih tinggi kekuatan hukummnya dari Surat Edaran sehingga bisa mengatur sanksi bagi penumpang yang tidak patuh. Selain itu perlu meningkatkan pengawasan dan komitmen bersama antara lintas sektor serta pengembangan aplikasi eHAC untuk bisa melakukan validasi hasil PCR secara digital, mengklasifikasikan risiko infeksi dari wisatawan berdasarkan riwayat perjalanan dan asal penerbangan dan tracking penumpang.

The first cases of COVID-19 found in Indonesia were imported cases. As is well known, airports are not only places of entry and exit for peoples form various countries but also have risks as places of entry and exit for infectious diseases. At every airport there is a Port Health Office (KKP) including Soekarno Hatta Airport. In preventing further spread, the President of Indonesia declared COVID-19 as a disease that caused a Public Emergency on March 31, 2020. To prevent and control imported cases of COVID-19, the Ministry of Health issued a policy related to health protocols in handling passenger arrivals from abroad in the form of a circular letter from The Minister of Health in May 2020. In the period from May to September 2020 found 704 passengers whose RDT results were reactive from 29480 passengers at Soetta airport. The purposes of this thesis research is to analyze the implementation oh health protocol policies for handling passengers from abroad in preventing the spread of COVID-19 by Soekarno Hatta Port Health Office. This research is a qualitative analysis using primary data from in-depth interviews and secondary data from document review. The results showed that the implementation of the health protocol policy for handling passengers from abroad did not effectively where there were still matters found in the field. There are still policy targets that do not comply with the requirements to enter Indonesia. For this reason, researchers suggest that they have a higher legal force than circulars so that the can regulate sanctions for passengers who do not comply. In addition, it is necessary to increase supervision and joint commitment between sectors and development the eHAC application to be able to digitally validate PCR results, classify the risk of infection from tourists based on travel history and flight origin and passenger tracking."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gani Qodratul Ihsan
"Kemunculan Covid-19 telah menimbulkan keresahan dunia terhadap kesehatan masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, Kemenkes RI telah menjadi garda terdepan untuk pencegahan Covid-19. Strategi yang digunakan untuk pencegahan tersebut meliputi penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat. Adapun, sosialisasi pencegahan Covid-19 tersebut, salah satunya dilakukan melalui media sosial dengan penyajian komik yang menampilkan tuturan-tuturan tokoh komik dan visualisasi komik. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan dalam menjelaskan strategi penyampaian pesan atau informasi penting melalui tuturan di dalam komik serta penyampaian makna visual komik dan relevansinya dalam proses penyampaian pesan anjuran pencegahan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan campuran. Penelitian ini dilakukan menggunakan data dan sumber data berupa komik yang diunggah Kemenkes RI dalam akun Instagramnya yang berjudul Komik Sehat berjumlah 38 komik strip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penyampaian pesan anjuran penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat melalui tuturan di dalam Komik Sehat kurang efektif dilakukan oleh Kemenkes RI. Hal itu didasarkan dari 212 tindak tutur ilokusi yang ditemukan hanya 40.57% yang menyampaikan pesan anjuran penerapan protokol kesehatan dan hanya 6.6% yang menyampaikan pesan anjuran penerapan pola hidup sehat. Namun, apabila dilihat melalui relevansi tuturan dan makna visual komik, strategi penyampaian pesan pencegahan Covid-19 telah berhasil dilakukan oleh Kemenkes RI. Hal itu berdasarkan tuturan-tuturan komik yang memiliki relevansi yang kuat dengan makna visualnya. Selain itu, simbol-simbol visual komik telah merepresentasikan pencegahan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan penerapan pola hidup sehat.

The emergence of Covid-19 has caused global unrest regarding the health of its people, Indonesia is no exception. In Indonesia, the Indonesian Ministry of Health has been at the forefront of preventing Covid-19. The strategies used for prevention include the application of health protocols and a healthy lifestyle. Meanwhile, the socialization of the prevention of Covid-19, one of which was carried out through social media by presenting comics featuring utterances of comic characters and visualizing comics. This research was carried out to achieve the goal of explaining the strategy for delivering important messages or information through speech in comics as well as conveying the visual meaning of comics and their relevance in the process of delivering messages on Covid-19 prevention recommendations through the application of health protocols and healthy lifestyles. The research method used in this study is a mixed approach. The data used in this study are 38 Comics strips uploaded by the Indonesian Ministry of Health in their Instagram account entitled Komik Sehat. The results of the study showed that the strategy of delivering messages that recommended the application of health protocols and healthy lifestyles through the speech in Healthy Comics was not effectively carried out by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. This is based on the finding 212 illocutionary speech acts, which is only 40.57 percent conveyed messages suggesting the application of health protocols and only 6.6% conveyed messages recommending the application of a healthy lifestyle. However, when viewed through the relevance of speech and the visual meaning of comics, the Ministry of Health of the Republic of Indonesia has successfully carried out the strategy for delivering messages to prevent Covid-19. This is based on comic utterances that have a strong relevance to their visual meaning. In addition, comic visual symbols have represented the prevention of Covid-19 through the application of health protocols and the application of a healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library