Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jon Lisbet Goltom
"Network Surveillance mencakup pengamatan dan pengawasan jaringan, merupakan suatu penerapan pada sistem jaringan bergerak dalam memonitor, mengoperasikan dan maintenance suatu Network Element pada radio network untuk mempertahankan nilai indeks performansi, Key Performance Indicator (KPI), yang diinginkan oleh suatu operator seluler. Nilai indeks ini dapat dipertahankan dengan cara mengetahui kejadian-kejadian alarm pada Network Element, yang kemudian dapat dianalisa untuk mengkoreksi dan memperbaiki jika terjadi suatu kriteria yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, melalui pelaksanaan studi skripsi ini diberitahukan apa itu Network Surveillance , aplikasi-aplikasi apa saja yang terdapat pada system OSS-RC ( Operation System Support for Radio and Core Network ) dan parameter counter pada Radio Access Network ( RAN ) yang dirasa cukup dalam mempertahankan nilai indeks performansi pada jaringan bergerak WCDMA.

Network Surveillance coverage on networking perception and observation, were one of implementation to mobile networking on monitoring, operation and maintenance of Network Element in radio network to maintaining performance index values, Key Performance Indicator (KPI), which requested by a seluler operator. This index values can be maintain by knowing the alarm events on the Network Element, which on the next stage will be analyze to perform correction and improvement if there is something happened that does not meet the criteria.
Therefore, through this skripsi study implementation will be discuss what is Network Surveillance, what kind of aplications that implemented on OSS-RC (Operation System Support for Radio and Core Network) and others counter parameter on Radio Access Network (RAN) which can be maintain the performance index on WCDMA mobile network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franky Haryoko
"ABSTRAK
Komselindo aebagai salah satu operator seluler mengoperasikan dua macam teknologi
yaitu AMPS (analog) dan CDMA (digital) AMPS yang memakai teknologi analog
mempunyai banyak kekurangan dibandingkan OSM yang memakai teknIogi digital,
sehingga banyak pelanggan AMPS yang beralih ke GSM. Untuk mengimbangi GSM dan
memberi palayanan yang lebih baik pada pelanggan, Komselindo mulai tahun 1997
memasang CDMA di seluruh wilayah pelayanannya. Namun sangat disayangkan krĂ­sis
moneter yang melanda Indonesia pertengahan 1998 telah menyebabkan tertundanya
peluncuran CDMA secara besar-besaran hingga saat ini. Nilai tukar Rp. terhadap US$ yang
terus melemah menyebabkan harga handset CDMA yang harus diimpor menjadi mahal saat
dijual di Indonesia, sehingga tidak terbeli oleh sebagian besar masyarakat, terlebih pada
situasi krisis saat itu.
Kondisi perekonomian mulai membaik dan pasar telepon seluler mulai tumbuh
kembali dengan pesat, tetapi CDMA belum bisa beroperasi sepenuhnya menggantikan AMPS.
Penyebab yang membuat pelanggan AMPS maupun GSM enggan untuk memakai CDMA
antara lain harga handset yang masih sedikit lebih mahal dibandingkan handset GSM, model
handset kurang menarik dan daerah pelayanan yang tidak seluas GSM. Faktor keterbatasan ini
membuat pelanggan Komselindo yang kurang puas dengan AMPS berpindah ke GSM.
Menurunnya jumlah pelanggan membuat pendapatan Komselindo ikut menurun
sehingga struktur keuangan perusahaan tidak kuat. Struktur keuangan yang lemah membuat
Komselindo tidak mempunyal dana cukup untuk melakukan promosi besar-besaran, sehingga
CDMA kurang dikenal oleh masyarakat luas. Seperti diketahui behwa untuk memperkenalkan
sesuatu yang baru diperlukan promosi yang besar dan Intensif Ditambah lagi akan masuknya
9 pemain baru yang mengoperasi teknologj DCS 1800 (GSM 1800) pada tahun 2001 yang
didukung modal besar dan teknologi seluler baru akan menjadi ancaman berat untuk
Komselindo.
Trend teknologi seluler masa depan (3G) yang berbasis teknologi digital CDMA,
pertumbuhan pasar telepon seluler yang makin pesat dan didukung faktor-faktor internal yang
menguntungkan seperti pengaIaman sebagai operator seluler sejak tahun 1991, bangkitnya
R&D menjadi dasar bagi Komselindo untuk menerapkan strategi growth untuk jangka waktu
5 tahun ke depan. Permasalahan internal Komselindo seperti struktur keuangan yang lemah,
kondisi SDM dengan loyalitas kerja rendah, koordinasi internal kurang baik merupakan
hambatan tersendiri untuk mencapai tujuan jangka panjang growth. Untuk itu harus disusun
strategi jangka pendek untuk 2 tahun ke depan yang terdiri dari beberapa strategi fungsional
seperti pemasaran selektif keuangan mandiri, memberdayakan SDM, mengaktifkan R&D dan
mengefekifkan operasional.
Pelaksanann strategi fungsional jangka panjang dan jangka pendek di atas dituangkan
dalam program-program yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing bidang. Dengan
memperkuat kondisi internal, akan mengurangi kelemahan dan meminimkan ancaman,
Sehingga Komselindo siap mencapai pertumbuhan (growth) untuk jangka waktu 5 tahun ke
depan dan CDMA bisa menjadi alternatif berkomumkasi seluler disamping GSM.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library