Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arman Djohan Diponegoro
Abstrak :
Dalam penelitian ini dibuat perangkat lunak Prosesor DSP (Digital Signal Processing) jenis TMS320C54X untuk memproses kerja rangkaian CDMA (Code Division Multiple Access). Dengan menggunakan beberapa algoritma yaitu algoritma matematis dan algoritma table lookup diteliti algoritma manakah yang mempunyai waktu proses yang paling cepat serta algoritma manakah yang memerlukan memori yang paling kecil. Dari hasil pengamatan, Algoritma Matematis memerlukan waktu proses 20.62 milidetik, sedangkan algoritma table lookup memerlukan waktu proses 14.08 milidetik . Dari hasil pengamatan dengan menggunakan metode table lookup waktu proses CDMA lebih cepat dibandingkan dengan metode Algoritma Matematis karena dengan algoritma Matemtis terjadi proses pembulatan yang tidak sama untuk setiap data masukan. Waktu proses 14.03 milidetik masih dibawah waktu delay yang diizinkan yaitu 125 milidetik. Meskipun demikian waktu proses tersebut masih ditambah dengan waktu proses Error correction dan proses pengkompesan suara (ADPCM atau QCELP).
This research develops the software of DSP Processor type TMS320C54X for the CDMA circuitry. This research apply two algorithms namely Mathematic Algorithm and table lookup Algorithm. From both algorithms, the research examine what algorithm have the fasted processing time and the smallest memory occupation. From the examination results the Mathematic Algorithm have 20.62 milliseconds processing time and the Table lookup algorithm have 14.08 milliseconds processing time. The Table lookup algorithm have the fastest processing time because the Matematic algorithm need the rounding process of the fi gure. Eventhough such processing time is not exceed from the 125 millisecond of delay time, in real condition, the total processing time are include the error correction processing time and voice compression processing time such as ADPCM or QCELP voice compression techniques.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrin Matius
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jon Lisbet Goltom
Abstrak :
Network Surveillance mencakup pengamatan dan pengawasan jaringan, merupakan suatu penerapan pada sistem jaringan bergerak dalam memonitor, mengoperasikan dan maintenance suatu Network Element pada radio network untuk mempertahankan nilai indeks performansi, Key Performance Indicator (KPI), yang diinginkan oleh suatu operator seluler. Nilai indeks ini dapat dipertahankan dengan cara mengetahui kejadian-kejadian alarm pada Network Element, yang kemudian dapat dianalisa untuk mengkoreksi dan memperbaiki jika terjadi suatu kriteria yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, melalui pelaksanaan studi skripsi ini diberitahukan apa itu Network Surveillance , aplikasi-aplikasi apa saja yang terdapat pada system OSS-RC ( Operation System Support for Radio and Core Network ) dan parameter counter pada Radio Access Network ( RAN ) yang dirasa cukup dalam mempertahankan nilai indeks performansi pada jaringan bergerak WCDMA.
Network Surveillance coverage on networking perception and observation, were one of implementation to mobile networking on monitoring, operation and maintenance of Network Element in radio network to maintaining performance index values, Key Performance Indicator (KPI), which requested by a seluler operator. This index values can be maintain by knowing the alarm events on the Network Element, which on the next stage will be analyze to perform correction and improvement if there is something happened that does not meet the criteria. Therefore, through this skripsi study implementation will be discuss what is Network Surveillance, what kind of aplications that implemented on OSS-RC (Operation System Support for Radio and Core Network) and others counter parameter on Radio Access Network (RAN) which can be maintain the performance index on WCDMA mobile network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
We propose an analysis of reverse link CDMA multispot beam stratospheric platforms (SPF) in this paper. The SPF is currently proposed as a novel wireless technology for the development of the next generation fixed and mobile communications. The geometry of this technology is different from that of the terrestrial but rather similar to the satellite based cellular system. However, evaluation on the CDMA system capacity of this technology has not been much reported. This paper addresses all possible multiple access interference analyses including the effects of channel fading and shadowing in order to evaluate the system capacity. Single SPF and multiple SPF model are evaluated under perfect power control and imperfect power control. The results indicate that in SPF systems the reverse link CDMA capacity is significantly reduced because of the power control imperfections. Moreover, in multiple SPF model the interference caused by the users in overlapped region is not trivial. We found that because of this problem the capacity is reduced for both speech and real-time data applications compared with the single SPF model even though the assumption of perfect power control can be made. In order to improve the system capacity we proposed two methods, first is to increase the minimum elevation angle definition for each platform and the second is to employ an adaptive antenna.
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Franky Haryoko
Abstrak :
ABSTRAK
Komselindo aebagai salah satu operator seluler mengoperasikan dua macam teknologi yaitu AMPS (analog) dan CDMA (digital) AMPS yang memakai teknologi analog mempunyai banyak kekurangan dibandingkan OSM yang memakai teknIogi digital, sehingga banyak pelanggan AMPS yang beralih ke GSM. Untuk mengimbangi GSM dan memberi palayanan yang lebih baik pada pelanggan, Komselindo mulai tahun 1997 memasang CDMA di seluruh wilayah pelayanannya. Namun sangat disayangkan krĂ­sis moneter yang melanda Indonesia pertengahan 1998 telah menyebabkan tertundanya peluncuran CDMA secara besar-besaran hingga saat ini. Nilai tukar Rp. terhadap US$ yang terus melemah menyebabkan harga handset CDMA yang harus diimpor menjadi mahal saat dijual di Indonesia, sehingga tidak terbeli oleh sebagian besar masyarakat, terlebih pada situasi krisis saat itu.

Kondisi perekonomian mulai membaik dan pasar telepon seluler mulai tumbuh kembali dengan pesat, tetapi CDMA belum bisa beroperasi sepenuhnya menggantikan AMPS. Penyebab yang membuat pelanggan AMPS maupun GSM enggan untuk memakai CDMA antara lain harga handset yang masih sedikit lebih mahal dibandingkan handset GSM, model handset kurang menarik dan daerah pelayanan yang tidak seluas GSM. Faktor keterbatasan ini membuat pelanggan Komselindo yang kurang puas dengan AMPS berpindah ke GSM.

Menurunnya jumlah pelanggan membuat pendapatan Komselindo ikut menurun sehingga struktur keuangan perusahaan tidak kuat. Struktur keuangan yang lemah membuat Komselindo tidak mempunyal dana cukup untuk melakukan promosi besar-besaran, sehingga CDMA kurang dikenal oleh masyarakat luas. Seperti diketahui behwa untuk memperkenalkan sesuatu yang baru diperlukan promosi yang besar dan Intensif Ditambah lagi akan masuknya 9 pemain baru yang mengoperasi teknologj DCS 1800 (GSM 1800) pada tahun 2001 yang didukung modal besar dan teknologi seluler baru akan menjadi ancaman berat untuk Komselindo.

Trend teknologi seluler masa depan (3G) yang berbasis teknologi digital CDMA, pertumbuhan pasar telepon seluler yang makin pesat dan didukung faktor-faktor internal yang menguntungkan seperti pengaIaman sebagai operator seluler sejak tahun 1991, bangkitnya R&D menjadi dasar bagi Komselindo untuk menerapkan strategi growth untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Permasalahan internal Komselindo seperti struktur keuangan yang lemah, kondisi SDM dengan loyalitas kerja rendah, koordinasi internal kurang baik merupakan hambatan tersendiri untuk mencapai tujuan jangka panjang growth. Untuk itu harus disusun strategi jangka pendek untuk 2 tahun ke depan yang terdiri dari beberapa strategi fungsional seperti pemasaran selektif keuangan mandiri, memberdayakan SDM, mengaktifkan R&D dan mengefekifkan operasional.

Pelaksanann strategi fungsional jangka panjang dan jangka pendek di atas dituangkan dalam program-program yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing bidang. Dengan memperkuat kondisi internal, akan mengurangi kelemahan dan meminimkan ancaman, Sehingga Komselindo siap mencapai pertumbuhan (growth) untuk jangka waktu 5 tahun ke depan dan CDMA bisa menjadi alternatif berkomumkasi seluler disamping GSM.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renie Yugistiningsih
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S39045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library