Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linarty
Abstrak :
Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil dalam pemenuhan kebutuhan energi. Namun, penurunan ketersediaan bahan bakar fosil membuat perlu pengembangan energi terbarukan, salah satunya adalah bahan bakar nabati biobutanol. Biobutanol merupakan bahan bakar nabati pengganti bensin yang sangat potensial karena tidak menyebabkan korosi pada mesin kendaraan, tidak menyerap air, dan mempunyai nilai oktan yang hampir sama dengan bensin. Biobutanol dihasilkan dari fermentasi secara anaerobik oleh bakteri Clostridia dengan kemampuan konversi berbagai macam gula menjadi aseton, butanol, dan etanol (ABE). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh biobutanol dari bahan tandan kosong kelapa sawit menggunakan praperlakuan ball mill yang berisi aqueous amonia. Dari variasi praperlakuan diperoleh konsentrasi gula reduksi terbaik pada penggilingan selama 3 jam menggunakan 15 buah bola baja Φ=22 mm dengan rasio substrat dan pelarut sebesar 1:10 pada suhu 450C, yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan hidrolisis enzimatik dengan kombinasi enzim selulase dan xilanase, pada suhu 500C selama 72 jam. Hasil hidrolisis difermentasi secara anaerob selama 72 jam pada suhu 370C. Fermentasi dengan Clostridium beijerinckii NBRC 103909 menghasilkan biobutanol sebesar 0,0055 gr/ 100 gr tandan kosong kelapa sawit.
Indonesia has a high dependency on fossil fuels in energy needs. However, a decrease availability of fossil fuels making the development of renewable energy necessary, one of biofuels is biobutanol. Biobutanol is a potential gasoline substitute because it does not cause corrosion on the vehicle's engine, does not absorb water, and has a similar value to gasoline's octane. Biobutanol is produced from anaerobic fermentation of Clostridia bacteria with the ability to convert a wide variety of sugars into acetone, butanol, and ethanol (ABE). This research aims to obtain biobutanol made from oil palm empty fruit bunches using a ball mill pretreatment containing aqueous ammonia. The variation of pretreatment produce the higher concentration of reducing sugar at grinding for 3 hours using 15 steel balls Φ=22 mm with substrate and solvent ratio 1:10 at 450C, followed by immersion for 24 hours. Furthermore enzymatic hydrolysis is performed with cellulase and xylanase enzyme combination, at 500C for 72 hours. The results of hydrolysis of fermented anaerobically for 72 hours at 370C. Fermentation by Clostridium beijerinckii NBRC 103909 produce biobutanol at 0.0055 g / 100 g of oil palm empty fruit bunches.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hussein
Abstrak :
Mesin pada kendaraan umumnya menggunakan bahan bakar cair. Bahan bakar cair yang akan dimasukkan ke dalam ruang bakar disemprotkan menjadi bulir-bulir tetesan. Laju penguapan dari tetesan merupakan elemen utama untuk mengetahui karakteristik nya. Para peneliti menggunakan model analogi Ranz-Marshall dan pendekatan model stagnan film untuk meneliti laju perpindahan kalor dan massa pada tetesan hingga sekarang. Penelitian ini akan menggunakan kedua model tersebut untuk melihat kesesuaian model terhadap tetesan Butanol. Penelitian juga dilakukan untuk membandingkan model analogi Ranz-Marshall-Stagnant Film dan model modifikasi stagnan film yang telah diusulkan oleh E.A. Kosasih dan Alhamid M.I. Penelitian dilakukan dengan melihat laju penguapan tetesan yang dibentuk pada termokopel tipe K berukuran 0.1 mm dengan memvariasikan suhu udara dan kecepatan udara yang mengalir di sekitar tetesan. Data yang telah diolah menghasilkan bilangan tak berdimensi Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Hubungan antara bilangan tak berdimensi tersebut menunjukkan bahwa model stagnan film memiliki korelasi data yang lebih baik dibandingkan dengan model modifikasi stagnan film.
Most of the vehicle engines use liquid fuel. The injected fuel transform into droplets as it going through the combustion chamber. Rate of evaporation of droplets is the main element to know its characteristic. Until now researcher use the Ranz-Marshall analogy and stagnant film approach to calculate the rate of heat and mass transfer. This study is going to use both of the approach to look at the suitablity model to Butanol. The study also comparing Ranz-Marshall analogy-Stagnant Film model to modificated stagnant film approach which was has been proposed by E.A. Kosasih and Alhamid M.I. This study look into the rate of droplet evaporation which is formed at the tip of 0.1 mm type K thermocouple. The air flowing around droplet is varied by its temperature and velocity. From the data, it can obtain Reynolds number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh). The correlation between these dimensionless number show that stagnant film approach have better data correlation than modificated stagnant film.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati Sabri
Abstrak :
ABSTRAK
Demam berdarah dengue DBD merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya masih tinggi di Indonesia. Peningkatan insidensi DBD terjadi secara luas pada dekade terakhir ini. Pada tahun 2016, WHO telah mengumumkan vaksin untuk DBD pertama kalinya. Namun, masih dilaporkan kasus infeksi virus dengue DENV. Manajemen klinis berdasarkan dari terapi suportif. Karena, belum ada pengobatan antiviral yang spesifik untuk mengatasi penyakit DBD. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan ekstrak batang Calophyllum canum dan Sel Huh7it-1 untuk menguji infektivitas dan viabilitas sel terhadap DENV-2 dengan metode Focus Assay dan MTT 3- 4,5- dimetiltiazol-2-il -2,5-difeniltetrazolium bromid assay. Hasil yang didapatkan yaitu nilai 50 Inhibitory Concentration IC50, 50 Cytotoxic Concentration CC50, dan Indeks Selektivitas IS dari uji ekstrak Calophyllum canum fraksi butanol sebesar 12,01 g/mL, 152,91 g/mL, dan 12,73 secara berturut-turut. Ekstrak Calophyllum canum fraksi butanol memiliki potensi sebagai antiviral terhadap DENV-2.
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever DHF is one of the infectious disease that has prevalence is still high in Indonesia. Increased incidence of DHF occurred widely in the last decade. In 2016, WHO has announced the vaccine for DHF for the first time. However, there is still reported cases of dengue virus infection DENV. Clinical management is based on supportive therapy. Because, there is no specific antiviral treatment for dengue disease. This study was conducted experimentally using extracts of Calophyllum canum and Huh7it 1 cell to examined the infectivity and viability of cells against DENV 2 by Focus Assay and MTT 3 4,5 dimetiltiazol 2 il 2,5 difeniltetrazolium bromid assay methods. The results obtained are 50 Inhibitory Concentration IC50, 50 Cytotoxic Concentration CC50, and Selectivity Index SI values from Calophyllum canum extracts of butanol fraction of 12.01 g mL, 152.91 g mL, and 12.73, respectively. Calophyllum canum extract of butanol fraction has potency as an antiviral against DENV 2.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aimee Alissa
Abstrak :
Asam suksinat atau asam butanadioat digunakan dalam industri adalah sebagai resin, pelapis, dan pemberi pigmen. Aplikasi beserta turunannya digunakan dalam industri farmasi, pangan, pertanian, kimia, dan metal. Bio-asam suksinat dapat diproduksi melalui proses fermentasi bakteri yang dimurnikan dengan metode separasi. Metode separasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi reaktif. Separasi menggunakan ekstraksi reaktif mengikat asam suksinat pada fasa organik menggunakan esktraktan melalui reaksi kimia. Triheksilamina dipilih menjadi ekstraktan dari golongan amina karena dapat menjadi ekstraktan efektif untuk asam organik. Diluen dibutuhkan sebagai penstabil ikatan asam suksinat dengan ekstraktan triheksilamina. 1-Butanol dipilih sebagai diluen karena bersifat polar, memiliki rantai pendek, dan bersifat hidrofobis. Percobaan dilakukan menggunakan larutan model fermentasi dengan variasi konsentrasi ekstraktan dan konsentrasi awal asam suksinat kemudian dianalisis konsentrasi akhir asam suksinatnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, koefisien distribusi, loading value, dan efisiensi ekstraksi tertinggi sebesar 16,55, 0,3126, dan 94%, secara berurutan, diperoleh pada konsentrasi awal asam suksinat sebesar 10 g/L dan konsentrasi ekstraktan triheksilamina 1,25 mol/Kg diluen. ......Succinic acid or butanedioic acid is used industrially as a resin, coating, and pigmenting agent. Applications and their derivatives are used in the pharmaceutical, food, agricultural, chemical, and metal industries. Bio-succinic acid can be produced through a bacterial fermentation process which is purified by the separation method. The separation method used in this study is reactive extraction. Separation using reactive extraction binds succinic acid in the organic phase using extractants through chemical reactions. Trihexylamine was chosen as an extractant from the amine group because it can be an effective extractant for organic acids. Diluent is needed as a stabilizer of succinic acid bond with trihexylamine extractant. 1-Butanol was chosen as the diluent because it is polar, has a short chain, and is hydrophobic. The experiment was carried out using a fermentation model solution with variations in the concentration of extractant and initial concentration of succinic acid, then the final concentration of succinic acid is analyzed. Based on the results obtained, the highest distribution coefficient, loading value, and extraction efficiency of 16,55, 0,3126, and 94%, respectively, were obtained at the initial concentration of succinic acid of 10 g/L and the concentration of trihexylamine extractant 1,25 mol/Kg diluent.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stanley Austin Susanto
Abstrak :
Pengaruh sifat fisik dan kimia dari metode persiapan MgO dan nikel atau rutenium yang didispersikan pada MgO untuk reaksi konversi katalitik etanol menjadi butanol telah dipelajari. Reaksi telah dilakukan pada suhu 350 A°C dalam reaktor batch. Katalis pendukung dan Ni atau Ru yang didispersikan pada MgO telah dikarakterisasi dengan XRD, CO2-TPD, dan SAA. Dari MgOs disintesis, hasil tertinggi butanol diperoleh dari MgO disintesis dari metode presipitasi (2,36%) yang memiliki luas permukaan dan volume pori terbesar, ukuran pori kecil, dan kebasaan tertinggi. Dari logam yang terdispersi pada MgO metode presipitasi, hasil tertinggi butanol diperoleh dari ruthenium yang didispersikan pada MgO metode presipitasi (6,60%) yang memiliki kebasaan lebih tinggi daripada nikel. ......The effect of physical and chemical properties of MgO preparation methods and nickel or ruthenium dispersed on MgO for converting catalytically reaction of ethanol to butanol have been studied. The reactions have been conducted at the temperature of 350 A°C in batch reactor.The supports and Ni or Ru dispersed on MgO have been characterized by XRD, CO2-TPD, and SAA. It turned out that of MgOs synthesized, highest yield of butanol was obtained from MgO synthesized from precipitation method (2.36%) having largest surface area, pore volume, small pore size, and highest basicity. Of metals dispersed on MgO of precipitation method, highest yield of butanol was obtained from ruthenium dispersed on MgO of precipitation method (6.60%) having higher basicity than nickel.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library