Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hastuti Nawaningsih
Abstrak :
Pengembangan industri kecil menengah keramik sangat strategis, komoditi ini mempunyai nilai tambah, prospek pasar yang cerah, penghasil devisa, penyerapan tenaga kerja besar dan berdampak luas pada kesejahteraan masyarakat banyak serta tangguh menghadapi badai krisis. Pengembangan ini menghadapi tantangan dan peluang dalam pasar terbuka, memprioritaskan masalah dalam memutuskan alternatif strategi peningkatan daya saing industrikecil menengah keramik. Urutan prioritas dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ini adalah, kondisi faktor (sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, modal, pemasaran, ilmu pengetahuan teknologi dan sarana prasarana), kondisi permintaan (permintaan dan pangsa pasar dalam negert, permintaan ekspor dan pangsa pasar dunia), struktur persaingan (informasi pasar, desain, mutu produk, ketepatan waktu, industri pesaing, harga produk, dan barang pengganti), industri terkait (pemasok bahan baku, perusahaan perdagangan/lrading company, pemasok bahan pengemas), Kebijakan pemerintah (iklim usaha kondusif, komitmen nasional, kebijakan negara tujuan ekspor) dan terakhir kesempatan/peluang ( perdagangan bebas, kurs mala uang, blok perdagangan). Pelaku yang berperan adalah industri kecil menengah keramik, pemerintah, asosiasi, perbankan, pelanggan dan perguruan tinggin Lembaga penelitian pengembangan. Prioritas tujuan adalah peningkatan daya saing, peningkatan omset penjualan dan perluasan pasar. Alternatif strategi yang dilaksanakan dengan program pebinaan baik dari pemerintah maupun swasta, diferensiasi dengan membangun keunggulan mutu, teknologi, karakteristik dan pelayanan pelanggan dan peningkatan sarana prasaran yang dapat menunjang pengembangan industry kecil menengah keramik. Untuk itu perlunya kesadaran penerapan standardisasi mutu produk dan manajemen, serta kebijakan system ekonomi bisnis yang berkeadilan, transparan berpihak pada industry kecil menengah.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nalar Al Khair
Abstrak :
Sejak tahun 2015 Pemerintah Indonesia berusaha mengembangkan Badan Usaha Milik Desa/BUMDesa (township and village enterprises/TVEs), sebagai bagian dari kebijakan Dana Desa untuk mempercepat pembangunan desa-desa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keberadaan BUMDesa memengaruhi perkembangan usaha kecil di 245 desa di 3 kabupaten di  Indonesia yaitu Bekasi, Wonogiri dan Bantul dalam jangka pendek berdasarkan laporan Kementerian Desa. Dengan pendekatan mix method, penelitian ini berusaha menganalisis efek dari keberadaan BUMDesa terhadap perkembangan usaha kecil di desa melalui pendekatan Difference-in-differences (DID) dan faktor-faktor yang memengaruhi pengaruh tersebut melalui in-depth interview dengan stakeholder terkait. Efek dari keberadaan BUMDesa terhadap usaha kecil diukur dengan membandingkan kelompok treatment, yaitu 75 desa yang memiliki BUMDesa yang berhasil  terhadap kelompok kontrolnya, yaitu desa-desa yang tidak memiliki BUMDesa, sebelum dan setelah adanya kebijakan BUMDesa. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan BUMDesa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan jumlah usaha kecil pada kelompok treatment. Hasil dari in-depth interview menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan BUMDesa sulit berkembang, yaitu BUMDesa tidak memiliki status badan hukum usaha (corporate legal entity) sehingga sulit melakukan kerja sama dengan pihak lain, pengelola BUMDesa yang umumnya adalah masyarakat atau tokoh desa kurang memiliki entrepreneurship, dan insentif yang tidak memadai bagi pengelola BUMDesa. ......Since 2015 the Government of Indonesia has been trying to develop township and village enterprises, the so-calledBUMDesa, as a part of the Village Fund policy (Dana Desa) to accelerate the development of villages in Indonesia. This study aims to evaluate the existence of BUMDesa to influence the development of small businesses in 245 villages in 3 district in Indonesia namely Bekasi, Wonogiri and Bantul in the short term, which have successful BUMDesa cases based on the Village Ministry report. Using mix method approach, this study seeks to analyze the effect of the existence of BUMDesa on the development of small businesses in the village through the difference-in-differences (DID) approach and the factors that influence these effects through in-depth interviews with relevant stakeholders. The effect of BUMDesa on small businesses is measured by comparing the treatment group, which is 75 villages that have BUMDesa  to their control group, namely villages that do not have BUMDesa, before and after BUMDesa policy. The findings of this study indicate that the existence of BUMDesa does not significantly influence the development of the number of small business in the treatment group. The results of in-depth interview show several factors hamper the development of BUMDesa , the lack of business legal entity that limit BUMDesa to do business with, lack of entrepreneurships that limit the managers to develop the business , and inadequate incentives for the managers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaspersz, Vincent
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
650 GAS e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Basu Swasta
Yogyakarta: Liberty, 1982
338.74 BAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rietveldt, J.C.
Djakarta: Ichtiar, 1960
338.7 RIE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nangoi, Ronald
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1992
650 RON b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sidharta Utama
Depok: Universitas Indonesia, 2007
PGB 0026
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : FEUI, 2007
330 UI-SEAM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 1981
PRISMA 33:2 (2014)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Bimo Darmawan
Abstrak :
Cause-related marketing (CRM) disebut sebagai strategi taktis dalam upaya menarik konsumen dan menghasilkan keuntungan yang prosesnya melibatkan berbagai faktor keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh dari variabel utama moral identity centrality, serta variabel lainnya yaitu brand social responsibility image, brand emotional attachment, dan brand experience dalam memengaruhi intensi membeli. Metode yang digunakan pada penelitian adalah scenario-based survey dengan skenario CRM yang melekat pada 2 brand kosmetik (Wardah dan The Body Shop) dengan scenario pairing yaitu misi (cause) lingkungan dan pendidikan. Dengan jumlah sampel 431 responden dan dengan metode regresi berganda, ditemukan bahwa moral identity centrality, brand emotional attachment, dan brand experience memiliki pengaruh secara langsung terhadap intensi membeli, namun interaksi moderasi dari ketiga variabel tersebut tidak signifikan dalam memengaruhi hubungan moral identity centrality terhadap intensi membeli. Moral identity centrality signifikan memengaruhi intensi membeli hanya untuk CRM brand The Body Shop, yang memang memiliki brand persona yang konsisten untuk ide-ide pelestarian alam dan pendidikan. ......Cause-related marketing (CRM) is referred to as a tactical strategy in an effort to attract consumers and generate profits, the process of which involves various factors in consumer purchasing decisions. This study aims to see whether there is an influence from the main variable of moral identity centrality, as well as other variables, namely brand social responsibility image, brand emotional attachment, and brand experience in influencing purchase intention. The method used in this research is a scenario-based survey with a CRM scenario attached to 2 cosmetic brands (Wardah and The Body Shop) with a pairing scenario involving environmental and educational causes. With a sample size of 431 respondents and using the multiple regression method, it was found that moral identity centrality, brand emotional attachment, and brand experience have a direct influence on purchase intention, but the moderation interaction of these three variables is not significant in influencing the relationship between moral identity centrality and purchase intention. Moral identity centrality has a significant influence on purchase intentions only for the CRM of The Body Shop, which has a consistent brand persona for concern towards nature preservation and education.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>