Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hartono
Abstrak :
Di Indonesia saat ini persaingan merek pelumas loyal maupun impor sangat kompetitif. Banyak orang atau perusahaan mulai sadar akan anti penting merek sebagai nilai utama pemasaran dan karena itu perusahaan mulai sungguh-sungguh berupaya untuk membangun sebuah merek dengan ekuitas yang kuat. Ekuitas merek yang terdiri dari lima elemen (kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek dan aset hak milik merek lainnya) merupakan aspek penting dalam mengelola merek. Suatu produk dengan ekuitas yang kuat dapat membentuk landasan merek (brand platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama. Ekuitas merek yang dipersepsikan dengan baik oleh konsumen akan memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang memungkinkan perusahaan untuk memiliki pelanggan yang loyal dan memperoleh keuntungan dari konsumen yang membeli merek secara berulang-ulang. Tentu saja usaha perusahaan dalam memperkuat ekuitas merek yang telah dibangun tidak dalam waktu yang singkat. Hanya kemampuan dan komunikasi yang konsisten dan inovatif dengan penentuan posisi yang tepat, yang bisa membuat orang-orang terkesan dan membangun kesetiaan merek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh melalui survei. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 orang dengan cara quota sampling dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu penduduk Jakarta yang memiliki mobil dan memakai pelumas impor. Dan data yang terkumpul kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek Aral. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara mendalam. Sebagai salah satu perusahaan penjual pelumas impor di Indonesia, PT Wibisono Bersaudara Sukses bertekad untuk terus membangun ekuitas merek Aral yang sudah ada dan memperkuat ekuitas merek Aral melalui produk-produknya. Tujuan perusahaan adalah memperkuat ekuitas merek Aral sebagai merek yang memiliki citra produk yang unik dan nilai emosional tersendiri bagi para penggunanya. Dari basil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek Aral saat ini dipersepsikan konsumen cukup baik. Ekuitas merek Aral di Indonesia ternyata sangat kuat dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan konsumen. Namun, persepsi Aral sebagai citra produk yang unik dan memiliki nilai emosional tersendiri bagi pelanggannya belum dipersepsikan dengan benar. Untuk itu perusahaan diharapkan perlu untuk lebih mengkomunikasikan masing-masing produk yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Sehingga persepsi konsumen dapat berubah seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Ari Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara masing-masing Brand Identity dan Brand Position terhadap Brand Image, dan pengaruh antara Brand Identity dan Brand Position secara bersama-sama terhadap Brand Image. Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 dengan sampel 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel brand identity dan brand position mempunyai pengaruh positif terhadap brand image. Model persamaan regresi mampu menjelaskan variasi naik turunnya variabel brand image sebesar 42,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel persamaan regresi. Kata Kunci : Brand Identity, Brand Position, dan Brand Image
2010
T 28226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Ardelia Putri
Abstrak :
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain makanan dan tempat tinggal. Hal ini menjadikan pakaian sebagai area yang bagus untuk bisnis karena pakaian berkaitan erat pada seseorang dalam mengekspresikan diri yang dimana sebagian besar dipengaruhi oleh trend. Mengingat sifat trend yang dinamis, akibatnya, permintaan pasar pun terpengaruh. Selain itu juga disebabkan adanya kecenderungan perilaku manusia yang mayoritas masih peduli pada trend/fashion yang berlaku dan kurangnya kesadaran pada potensi akibat yang dapat ditimbulkan. Industri pakaian terancam bahaya akan produksi berlebihan dan menjadi penyumbang limbah, yang dengan demikian dapat membahayakan lingkungan. Makalah ini akan membahas tentang pembentukan merek pakaian bertema sustainable dalam menanggapi persoalan seputar industri pakaian dengan segmentasi demografis, psikografis, dan geografis sebagai fokusnya. Sebagai point-of-difference (POD) dan brand mantra, konsep berkelanjutan ini akan menjadi panduan dalam penciptaan nilai merek, seperti bahan yang digunakan, transparansi dalam proses melalui publikasi di media sosial, dan aktif berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dan seniman lokal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial. Dalam mengembangkan merek, analisis dilakukan dengan mengevaluasi merek pada kompetitor potensial yang ada di pasar, melakukan wawancara dengan salah satu pengguna setia merek pesaing untuk mempelajari keunggulan pesaing dan dimanfaatkan dalam mengembangkan merek, dan menggunakan brand asset valuator (BAV). Analisis ini menunjukkan bahwa citra merek pesaing diwakilkan dengan metafora balance dan resource menurut Zaltman Metaphor Elicitation Technique (ZMET), yang dapat diadopsi untuk membangun identitas merek. Lebih lanjut lagi, pendirian merek akan dicapai melalui penekanan pada nilai berkelanjutan dengan menggandeng partisipasi masyarakat dan bersikap terbuka, pembuatan situs web dan aplikasi yang mampu memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna saat digunakan, dan aktivitas peduli sosial sebagai wujud peduli kepada sesama. ......Clothes are one of the basic humans needs aside from food and a place to live. It has become an excellent industry for a business as clothes are heavily involved in someone’s way of self-expressing which is mostly affected by trends. Given that the trend’s nature is dynamic, consequently, the demand is impacted. Moreover, the tendency of human behavior is still fixated on current fashion trends and less sensitive to the potential consequence of it. The clothing industry becomes vulnerable to the possibility of overproducing and thus generating waste, which may pose a threat to the environment. This paper will discuss the development of a sustainable-themed clothing brand as a response to the concern surrounding the apparel industry with a focus on demographic, psychographic, and geographic segmentation. The sustainable concept will be the guide to the value creation of the brand, such as the material, the transparency in the process through social media publications, and the active engagement with the local people and local artists to collab as a way of improving social welfare, which then serves as the point-of-difference (POD) and the brand mantra. In developing the brand, the analysis is done by evaluating the brand with the potential competitors currently on the market, conducting an interview with a loyal customer of the competitor brand to gain insight into the brand competitors’ excellence and leverage it onto this brand, and applying brand asset valuator (BAV). These analyses indicate that the rival possesses a deep metaphor of balance and resource based on the Zaltman Metaphor Elicitation Technique (ZMET) which can be implemented to establish the brand’s identity. Furthermore, the brand development will be accomplished through emphasis on sustainable value depicted on society's involvement and by being open, a well-built website and application that gives users the best experience, and customer engagement programs related to giving-back-to-society purposes.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
C. Nurlany Mulia Pranata
Abstrak :
ABSTRAct
Eksistensi brand experience menjadi hal yang penting untuk diaplikasikan oleh pemasar karena memahami bagaimana konsumen merasakan pengalaman yang diberikan oleh brand dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran. Hal ini terutama berlaku untuk pembentukan brand personality. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh yang dihasilkan oleh brand experience terhadap pembentukan brand personality Starbucks Coffee Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, logika deduktif, dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 230 mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi UI pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand experience memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembentukan brand personalityEksistensi brand experience menjadi hal yang penting untuk diaplikasikan oleh pemasar karena memahami bagaimana konsumen merasakan pengalaman yang diberikan oleh brand dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran. Hal ini terutama berlaku untuk pembentukan brand personality. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh yang dihasilkan oleh brand experience terhadap pembentukan brand personality Starbucks Coffee Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, logika deduktif, dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 230 mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi UI pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand experience memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembentukan brand personality.
ABSTRACT
The exixtence of brand experience becomes important to be applied by the marketers. This happens because understanding the consumers feeling about the experience which provided by the brand can help the marketers to develop marketing strategy. The purpose of this research is to see the influence of brand experience to brand personality of Starbucks Coffee Indonesia. This research uses positivist paradigm, deductive logic, and quantitative approach. All the datas were collected through questionnaires that distributed to 230 active students of Communications Science of UI in 2018. The results of this research shows that brand experience has a significant effect in shaping the brand personality.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihana Abida
Abstrak :
Konsumen di seluruh dunia sedang mencari rasa kehidupan yang lebih baik, penjualan produk premium bertumbuh dengan sangat cepat. Apple melalui produknya konsisten menerapkan strategi premiumisasi, sebab tujuan dari Apple adalah bukan menjual produk yang low cost, melainkan produk yang memberikan brand experience yang luar biasa bagi konsumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dari brand experience yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk membayar harga premium terhadap produk Apple: iPhone, Macbook, dan Apple Watch. Pengaruh brand experience ini dimediasi oleh brand credibility dan perceived uniqueness konsumen. Sampel yang digunakan adalah pengguna iPhone, Macbook, dan Apple Watch di Indonesia yang menggunakan produk Apple tersebut minimal 1 tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dalam mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dari brand experience terhadap keinginan konsumen untuk membayar harga premium pada produk Apple secara keseluruhan, maupun produk iPhone dan Macbook secara spesifik. Namun hubungan positif dari brand experience terhadap keinginan konsumen untuk membayar harga premium tidak terjadi pada produk Apple Watch. Lebih lanjut, terdapat peran mediasi yang signifikan dari brand credibility terhadap produk Apple secara keseluruhan, Macbook, iPhone, dan Apple Watch. Lalu terdapat peran mediasi yang signifikan pula dari perceived uniqueness terhadap produk Apple secara keseluruhan, Macbook dan iPhone. Peran perceived uniqueness tidak signifikan pada produk Apple Watch.
Consumers around the world are looking for the taste of good life, sales of premium products are growing very fast. Apple through its products consistently applies the strategy of premiumization, because Apple's goal is not to sell low-cost products, but products that provide exceptional brand experience for consumers. This study aims to determine the factors of brand experience that influence consumers willingness to pay (WTP) a price premium for Apple products: iPhone, Macbook, and Apple Watch. The influence of brand experience is mediated by brand credibility and perceived uniqueness. The sample used is iPhone, Macbook and Apple Watch users in Indonesia who use Apple products for at least the past 1 year. This research uses Structural Equation Modeling (SEM) in processing data. The results of this study indicate that there is a positive and significant relationship of brand experience to consumers willingness to pay a price premium for Apple products as a whole, as well as iPhone and Macbook products specifically. But the positive and significant relationship of brand experience to consumers willingness to pay a price premium does not occur in Apple Watch products. Furthermore, there is a significant mediating role of brand credibility for Apple products as a whole, as well as Macbook, iPhone and Apple Watch. Then there is also a significant mediating role from the perceived uniqueness of Apple products as a whole, Macbook and iPhone. However the mediating role of perceived uniqueness is not significant in Apple Watch products.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Dwi Septyani
Abstrak :
Brand berperan dalam membantu konsumen untuk membangun identitas diri mereka Escalas dan Bettman, 2003 sehingga brand yang dipilih konsumen dinilai memiliki nilai yang jauh lebih dari sekedar nilai fungsional McDonald dan Wilson, 2011 . Menurut Schau dan Gilly 2003 , social networks memungkinkan seorang konsumen untuk menunjukkan sebuah 'ideal self' mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-expressive brands inner dan social self yang ada pada Facebook terhadap brand love, brand advocacy word of mouth, dan brand advocacy acceptance. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pengguna Facebook yang pernah melakukan 'like', 'comment' dan 'share' terhadap suatu brand page tertentu yang ada di Facebook dalam kurun enam bulan terakhir. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-expressive brands inner self dan self-expressive brands social self berpengaruh positif terhadap brand love. Lalu, brand love memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap brand advocacy word of mouth dan brand advocacy acceptance. Selain itu, self-expressive brands inner self berpengaruh positif terhadap brand advocacy acceptance namun tidak berpengaruh terhadap brand advocacy word of mouth. Sebaliknya, self-expressive brands social self berpengaruh positif terhadap brand advocacy word of mouth namun tidak berpengaruh terhadap brand advocacy acceptance.
Brand has a role to help consumer in developing their self identity Escalas and Bettman, 2003 so the consumer selects particular brand far beyond its functional benefit McDonald and Wilson, 2011. Schau and Gilly 2003 found that social networks allow consumer to show their 'ideal self'. This study aims to analysis the effect of self expressive brands on Facebook towards brand love, brand advocacy word of mouth, and brand advocacy acceptance. Samples in this study are Facebook user who had already given their like, comment and share for a particular brand within six months. The data was processed by using Structural Equation Modeling SEM. The result of this study found that both self expressive brands inner self and self expressive brands social self have positive effect to brand love. Brand love has positive effect to brand advocacy word of mouth and brand advocacy acceptance. This study also found that self expressive brands inner self has positive effect to brand advocacy acceptance, but it doesn't have effect to brand advocacy word of mouth. On the other hand, self expressive brands social self has positive effect to brand advocacy word of mouth, nevertheless it doesn't have effect to brand advocacy acceptance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Sholihatul Imamah
Abstrak :
Indonesia, Jepang dan Singapura merupakan beberapa negara yang memiliki pasar yang kompetitif di wilayah Asia, sehingga pencegahan dan penghukuman terhadap pelanggaran hukum persaingan usaha diperlukan untuk menjamin pasar yang kompetitif. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan pengenaan denda di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang dan Singapura, dan bagaimana penerapan pengenaan denda terhadap pelanggaran hukum persaingan usaha di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang dan Singapura. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang dilakukan dengan studi kepustakaan. Denda merupakan suatu bentuk sanksi yang diharapkan dapat mencegah adanya pelanggaran, dan memberikan dampak jera terhadap pelanggar. Namun tidak seperti di Jepang dan di Singapura yang telah mengatur secara rinci mengenai mekanisme pengenaan denda, pengaturan denda di Indonesia tidak secara rinci mengatur mengenai mekanisme pemberian denda. ......Indonesia, Japan and Singapore are several nations with competitive market in Asia, which needs precaution and penalization againts infringement of competition law to ensure the competitive market. The main problems of this research are how the regulation of fine sanction in Indonesia, in comparison with Japan and Singapore, and how the fine sanction application in competition law cases in Indonesia, in comparison with Japan and Singapore. This research uses normative juridicial method, which is done with literature studies. Fine is a form of sanctions which expected to prevent the infringement, and wary the offender. Unlike in Japan and Singapore which are having the regulation of fine sanction mechanism in detail, the regulation of fine sanction in Indonesia is not regulated the fine sanction mechanism in detail.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Tayara Callista
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi yang pesat di Indonesia menyebabkan petumbuhan pasar online yang juga pesat. Banyak sekali e-commerce baru bermunculan, terutama e-commerce business-to-consumer B2C , dan produk yang paling diminati adalah produk fashion. Dengan ini kompetisi pada pasar online pun semakin ketat. Penting bagi suatu perusahaan e-commerce untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pelanggan mereka untuk tetap dapat bersaing di pasar. Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi ini juga ditambah dengan adanya media sosial yang kini sangat marak digunakan. Media sosial sudah menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Maka dari itu, perusahaan melihat media sosial sebagai media pemasaran yang potensial. Dengan melihat kedua hal ini, perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan Brand Trust dan Brand Loyalty pelanggan e-commerce B2C, khususnya yang menjual produk fashion, dengan melihat faktor-faktor yang ada dalam Social Media Marketing SMM . Hasil penelitian ini dapat menjadi saran bagi perusahaan e-commerce dalam membuat strategi Social Media Marketing yang befokus pada peningkatan Brand Trust dan Brand Loyalty pelanggan mereka, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan e-commerce lain di Indonesia. ......Information technology fast development in Indonesia has caused the fast growth in Indonesian online market. So many new e commerce companies enter Indonesian online market, especially B2C e commerce companies that sell fashion product. This causes the online market in Indonesia to get more competitive. It is very important for an e commerce company to retain their customer rsquo s trust and loyalty towards the company, in order to survive in the market competition. On the other side, the development of information technology relates strongly with social media user that has been increasing throughout the years. Social media has been seen as one of the main source of information for its user. Therefore, company sees social media as a potential medium for marketing. With those aspects in mind, it is needed to conduct a research to increase Brand Trust and Brand Loyalty of B2C e commerce rsquo s customers using factors in Social Media Marketing SMM. The result of this research can be used as a guidance for e commerce company to plan their Social Media Marketing strategy that focuses on increasing Brand Trust and Brand Loyalty of their customer, in order to sustain their competitiveness in the Indonesian market.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktopianus
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi online brand experience dan online brand relationship pada bisnis e-commerce dengan model Marketplace Customer-to-Customer (C2C) di Indonesia. Data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuisioner kepada pengguna Tokopedia, Bukalapak dan Elevenia yang melakukan pembelanjaan online minimal 2 (dua) kali dalam 6 (enam) bulan terakir. Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa reputasi merek (brand reputation) sebagai faktor penting yang memengaruhi kepercayaan (trust) dan persepsi akan kemudahan dalam menggunakan (perceived ease of used). Pengalaman dengan merek online (online brand experience) dipengaruhi secara positif oleh persepsi akan manfaat atau kegunaan (perceived usefulness) dan kepercayaan (trust). Pengalaman dengan merek online yang positif akan menghasilkan kepuasan (satisfaction) dan intensi perilaku (behavioral intentions) dimana intensi perilaku (behavioral intentions) akan membentuk hubungan konsumen dengan merek (online brand relationship). ......This study aims to know factors that affect online brand experience and online brand relationship in Customer-to-Customer (C2C) Marketplace Model of E-commerce in Indonesia. Data for this research were collected from Tokopedia, Bukalapak, and Elevenia consumers, specifically those who made purchasing minimum 2 (two) times in the last 6 (six) months. They were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The result of this shows that brand reputation as an important antecedent of trust and perceived ease of use. Trust and perceived usefulness positively effect online brand experience. Positive experience result in satisfaction and behavioral intentions where behavioral intentions itself lead to the formation of online brand relationship.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library