Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37244
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dayaratnam, P.
New Delhi : Oxford & IBH, 1987
691.4 DAY b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hendry, A.W.
Chichester: Ellis Horwood, 1981
624.183 6 HEN i (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Saragih, Gregory F.
Abstrak :
Kerusakan yang paling sering terjadi pada bangunan sederhana non engineered seperti bangunan ruko akibat gempa bumi adalah pada dinding bata. Salah satu metode perbaikan yang dapat digunakan adalah metode kawat anyam terpaku dengan plester. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perbaikan dengan plester dan kawat anyam terpaku terhadap kinerja dinding bata. Perbaikan dengan plester dan kawat anyam terpaku diharapkan mampu mengembalikan kekuatan dan kekakuan dinding bata yang retak akibat beban lateral.
Penelitian berdasarkan analisis elastis linier dengan continuum model menggunakan perangkat lunak SAP2000 v14.1. Model yang digunakan adalah satu panel dinding bata dengan beban lateral in-plane dan ruko tiga lantai dengan beban gempa statik ekuivalen sesuai SNI 03-1726-2002.
Elemen link digunakan sebagai penghubung antara portal dengan dinding bata. Kekakuan portal dan dinding bata dianalisis berdasarkan evaluasi periode getar alami dan simpangan sedangkan kekuatannya dianalisis berdasarkan evaluasi tegangan. Efek separasi antara portal beton dan dinding bata dianalisis dengan melepas elemen link. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbaikan dengan plester dan kawat anyam terpaku mampu mengembalikan kinerja dinding bata retak seperti kondisi utuh.
......The most common damage due to earthquake on simple non-engineering building such as store-house is the crack on its masonry wall. Plaster and nailed low grade wire mesh can be used as one of the retrofitting method. The aim of this study is to investigate the effects of retrofitting using both plaster and nailed low grade wire mesh to the performance of masonry wall. The usage of plaster and nailed low grade wiremesh has been expected to restore strength and stiffness of cracked masonry walls due to lateral load.
This study is based on linear elastic analysis with continuum models approach using SAP200 v14.1. The model used in this study was one panel of masonry wall with lateral in-plane loading and a three stories three bays store-house building with static equivalent earthquake loading based on SNI 03-1726-2002.
The Rigid link element was used as a connector between the frame and the masonry wall. Stiffness of both the frame and masonry wall has been analyzed by fundamental period and deflection evaluation, and the strength has been analyzed by stress evaluation. The effect of separation between the frame and masonry wall has been analyzed by releasing the rigid link element. The results of the analysis indicated that retrofitting method using plaster and nailed low grade wire mesh was capable to restore the performance of cracked masonry wall as its initial condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1050
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Upaya penngkatan mutu batako yang berbahan baku tanah pozzolan (TP, tras) dan kapur (K) telah dilakukan dengan menambahkan limbah abu terbang (AT) dan limbah karbit (LK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa AT dan LK dengan berbagai komposisi dapat meningkatkan mutu batako. Batako umur 28 hari dengan komposisi (AT:LK:TP:K = 4:1:8:3) menghasilkan batako dengan kualitas terbaik. Dibandingkan batako kontrol, kuat tekannya naik dari 27,34 kg/cm2 menjadi 52,63 kg/cm2, daya serap terhadap air turun dari 30,43% menjadi 29,54% dan berat jenis turun dari 1,73 g/mL menjadi 1,47 g/mL.
KWK 17:1 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
D.B. Satrio Wibowo
Abstrak :
Pasangan batu bata dapat memberikan sumbangan yang cukup diperhitungkan pada kekuatan struktur bangunan, disamping fakta bahwa penggunaan batu bata pada pembangunan akan meningkatkan efisiensi dan cenderung lebih murah. Di lapangan, karakteristik batu bata bisa jadi sangat variatif tergantung bahan dan proses pembuatannya. Karena hal-hal inilah maka perlu dilakukan penelitian terhadap batu bata terutama pada parameter-parameter kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitasnya.
Tujuan karya tulis ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang tipe HSG. Bata merah diuji dengan membandingkan penempatannya dalam tungku saat pembakaran. Hipotesa yang akan dibuktikan adalah: "Kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas dari bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku, pada saat dilakukan pembakaran".
Dari pengujian dengan sampel, kubus, didapatkan nilai rata-rata kuat tekan bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain. Kuat tekan bata kelompok atas mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah. Pada pengujian dengan sampel bentuk angka 8 didapatkan nilai rata-rata kuat tarik bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain, sedangkan kelompok bata tengah memiliki nilai rata-rata kuat tarik terendah.
Dalam pengukuran nilai modulus elastisitas statis hasil yang ditunjukkan ialah bahwa kelompok bata atas memiliki nilai paling tinggi, disusul dengan kelompok tengah, dan bawah. Hal yang sama terjadi pada pengukuran modulus elastisitas dinamis dengan alat ultrasonic. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kuat tekan dan kuat tarik dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku pembakaran, hal ini telah sesuai dengan hipotesa yang diujikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34770
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Desrina Muthia Daniel
Abstrak :
Di dalam perhitungan analisa struktur, selama ini kekuatan batu bata sebagai material pengisi suatu struktur gedung tidak pernah diperhitungkan sebagai unsure penyumbang dari kekuatan struktur gedung. Salah satu penyebabnya adalah karena belum lengkapnya referensi mengenai parameter kekuatan batu batu serta perilaku pasangan batu bata itu sendiri. Kurangnya referensi mengenai batu bata ini, disebabkan karena masih sedikitnya penelitian mengenai batu bata merah pejal terutama di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab sejauh mana pengaruh kekuatan batu bata terhadap struktur bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku pasangan batu bata merah (mortar 1:4, setebal 1 cm) yang dibebani secara aksial sebagai beban tekan (pra kompresi) dan lateral.
Penelitian ini dilakukan pada batu bata merah pejal yang diambil dari tanah Cikarang dan diproduksi oleh industri rumah (home industry) pabrik H. Sugih yang selanjutnya disebut bata HSG yang teknik pembuatannya sederhana dan bersifat semi modern. Penelitian dilakukan pada bata HSG karena belum adanya studi serta penelitian mengenai type batu bata ini serta batu bata ini banyak digunakan di Jabotabek. Hasil dari penelitian ini adalah property mekanik bata merah pejal, kuat geser, perpindahan (displacement) bata baik vertical maupun horizontal serta pola retak pasangan bata yang terjadi karena gaya pra kompresi dan lateral.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34776
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Candrian Attahiyyat
Abstrak :
ABSTRAK
Desa Banten terletak kurang lebih 10 kilometer di sebelah utara kota 5erang, termasuk dalam wilayah Kecama_tan Kesemen, Kabupaten 5erang, Provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan bekas kota kerajaan Islam abad 16-19. Oleh karena itu Para peneliti arkeologi menyebut desa ini sebagai Banten Lama.
Di Banten Lama hingga kini masih banyak terdapat pe_ninggalan arkeologi yang cukup potensial untuk diteliti. Penelitian arkeologi, yang pernah dilakukan meliputi pa_nelitian Nisan Kubur (Hambali 1976), Keramik Asing dan Lokal (Djuwita 1978; Ongkodharma 1978; Harkantiningsih, 1980; Pojoh 1981), Wallah Pelebur (Nundardjito 1980), Perkotaan (Ambary 19'80a), Pertukangan Logam (Siswandi 1980), Disain Benteng (Nurhadi 1982), Nata Wang Logam (Widiyono 190) dan Sistem Pengairan (Prachmatika 1984).
Sebagai salah satu upaya untuk melengkapi peneli_tian arkeologi di Banten Lama, skripsi ini akan menya_jikan hasil penelitian tentang percobaan metode penentuan umur bangunan bata berdasarkan 3 ciri teknologi, _
1985
S11550
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erwan Hady Ravaie
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aura Amca Diputra
Abstrak :
Kondisi lingkungan saat ini mendorong para peneliti untuk mencari teknologi yang berkelanjutan serta material yang lebih ramah lingkungan untuk mengatasi pengurangan sumber daya alam. Perkembangan desain bata interlocking yang paling cocok dan mudah dipakai agar saling mengunci satu sama lain saat disusun merupakan salah satu upaya untuk menggantikan penggunaan bata yang beredar di pasaran dengan cara mengurangi penggunaan mortar dalam konstruksi. Desain bata interlocking telah diuji agar saling mengunci telah disusun dengan tonjolan dan lekukannya memiliki perbedaan diameter sebesar 1 mm dimana bagian tonjolan memiliki diameter 1 mm lebih kecil disbanding lekukannya. Cetakan untuk produksi bata interlocking diuji menggunakan cetakan hasil 3-D printing dan cetakan silikon dimana cetakan silikon menunjukkan hasil proses pelepasan yang lebih mudah. Penggunaan mortar geopolimer pada bata interlocking yang telah didesain juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan material ramah lingkungan yang dalam hal ini menggunakan terak nikel sebagai pengganti semen. Material yang dipilih sebagai bahan pembuat bata interlocking adalah geopolimer berbasis terak nikel hasil penelitian dari Rama Aditya Syarif yang menghasilkan mortar geopolimer dengan kuat tekan dalam rentang 36 - 58 Mpa pada umur 28 hari, dengan laju absorpsi sebesar 20.7%.
......The current environmental conditions urge researches to find sustainable and affordable technologies and more environmentally friendly material to overcome the depletion of natural resources. The development in finding the most suitable and easiest design of interlocking brick to fit when stacked dry one another is one of the effort to replace the use of common bricks by reducing the use of mortar in the construction. The design of interlocking brick is tested to fit when stacked upon the other interlocking brick with the bulges and the indentations having 1 mm diameter differences in which the bulges have 1 mm smaller diameter. The mold for interlocking brick production is tested using 3-D printing interlocking brick mold made from PLA polymer and silicon mold which results in the better removal process using the silicon mold. The use of geopolymer mortar in the designed interlocking brick will raise the awareness of environmentally friendly material that in this case use nickel slag instead of cement. The material chosen as an interlocking brick material is geopolymer made from nickel slag based on research from Rama Aditya Syarif, which produces geopolymer mortar with compressive strength in the range of 36-58 MPa at the age of 28 days, with absorption rate of 20.7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library