Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana Dewi
Abstrak :
Keyakinan ibu menyusui dikaitkan secara positif dengan peningkatan durasi menyusui pada berbagai budaya dan kelompok usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontak kulit ke kulit segera terhadap keyakinan ibu menyusui paska bedah sesar. Desain penelitian quasi eksperiment posttest only design with control groups yang melibatkan 52 ibu dengan consecutive sampling di kota Langsa-Aceh. Pengambilan data menggunakan instrumen Breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form. Hasil uji statistik Indenpendent t test menunjukkan adanya perbedaan nilai rerata keyakinan ibu menyusui pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (59,00±6,54; 49,62±7,78 p=0,001). Kontak kulit ke kulit terbukti dapat mempengaruhi keyakinan ibu menyusui paska bedah sesar. ...... Maternal breastfeeding self-efficacy is positively associated with increased duration of breastfeeding in different cultures and age groups. This study aims to determine the effect of skin-to-skin contact immediately after cesarean section on maternal breastfeeding self efficacy. The research design is Posttest quasiexperimental research design only with control groups involving 52 women with consecutive sampling in Langsa-Aceh. The data collected through breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form. The results of Independent t test showed a significant difference in the mean values of maternal breastfeeding self efficacy in the intervention group and the control group (59.00 ± 6.54; 49.62 ± 7.78 p= 0.001). Skin to skin contact is proven to affect the maternal breastfeeding self efficacy after cesarean section significantly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najah Syamiyah
Abstrak :
Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatanmasih rendah. Sementara itu pendidikan tentang ASI eksklusif kepada masyarakat harusterus dilakukan karena dapat memberikan informasi penting untuk calon ibu dan keluarga.Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui dukungan tenaga kesehatan terhadap perilakupemberian ASI Eksklusif pada Ibu bayi usia 0-5 bulan 29 hari di Posyandu WilayahPuskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.Penelitian dengan disain cross sectional ini dilakukan terhadap 250 ibu bayi yangterdaftar di posyandu yang diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Didapatkanbahwa peluang kelompok ibu yang mendapatkan dukungan tenaga kesehatan dengan baikuntuk memberikan ASI eksklusif adalah 1,547 CI 95 1,023-2,339 kali lebih besardibandingkan dengan kelompok ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari tenagakesehatan. Dapat disimpulkan, jika Ibu mendapatkan 4 atau lebih dari 5 perlakuandiantaranya konseling ASI saat ANC, dilakukan IMD, dirawat gabung bersama bayi,bayinya tidak diberikan makanan dan minuman selain ASI selama masa perawatan, sertaibu pernah mendapatkan penyuluhan, maka pelungnya untuk memberikan ASI eksklusiflebih besar dibandingkan dengan ibu yang hanya mendapatkan 0-3 perlakuan tersebut.Diharapkan kepada penyedia layanan kesehatan Ibu dan anak dapat menetapkan kebijakanterkait pelayanan manajemen laktasi. ......The coverage of exclusive breastfeeding in Mampang Prapatan Public HealthCenter was still low. Meanwhile, education about exclusive breastfeeding to the communityshould continue to be done because it can provide important information for prospectivemothers and families. Then conducted a study to determine the support of health workers toexclusive breastfeeding behavior on the mother of the infant 0 5 months 29 days inPosyandu of Mampang Prapatan Public Health Center.A cross sectional study was conducted on 250 infant mothers enrolled inposyandu who were interviewed using a structured questionnaire. It was found that thematernal group opportunity that had good health support to provide exclusivebreastfeeding was 1.547 95 CI 1.023 2.339 times greater than women with less supportfrom health personnel. It can be concluded that if the mothers get 4 or more of 5 treatmentssuch as breastfeeding counseling during ANC, early breastfeeding initiation, treatedtogether with baby, the baby was not given any food and drinks other than breastmilkduring the treatment period, and the mother has got counseling, then theirs opportunities togive exclusive breastfeeding was greater than mothers who only got 0 3 of thesetreatments. It is expected that Mother and child health providers can establish policiesrelated to lactation management services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Anjarwati
Abstrak :
ABSTRAK
Persalinan kembar sering terjadi secara prematur dan BBLR. Kondisi ini membutuhkan perawatan khusus dan pemberian nutrisi optimal dengan ASI eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi kembar. Penelitian cross sectional ini dilakukan pada 184 ibu yang mempunyai bayi kembar usia 6-23 bulan di Malang Raya, dengan consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner yang telah diuji coba sebelumnya. Hasil uji statistik Regresi multinomial menunjukan bahwa faktor dominan yang berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi kembar adalah efikasi diri menyusui OR 0,107; CI 95 0,033-0,378 . Efikasi diri menyusui yang tinggi dapat meningkatkan keyakinan ibu untuk dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi kembar.
ABSTRACT
Multiple birth is one of the factors that challenge the mother in breastfeeding. Twins labor often occurs prematurely and LBW. This condition requires special care and optimal nutrition with exclusive breastfeeding. The purpose of this study is to determine factors affect the success of exclusive breastfeeding in twins. This study used cross sectional design with 184 mothers who had twin infants aged 6 23 months in Malang Raya. The sampling technique used is consecutive sampling. . Data were collected through the distribution of previously tested questionnaires. This cross sectional study was conducted in 184 mothers who had twin infants aged 6 23 months in Malang Raya. The result of multinomial regression statistic test showed that the dominant factor that influenced the success of exclusive breastfeeding in twins was self efficacy of breastfeeding OR 0.107 CI 95 0.033 0.378 . Breastfeeding self efficacy can increase the mother 39 s confidence to be able to give exclusive breastfeeding multiple.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Rizki Palupi
Abstrak :
Bayi yang diberi kesempatan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini IMD dengan menyusu pada 1 jam pertama setelah kelahiran dan dilakukan kontak kulit ibu dengan bayi selama minimal 1 jam dapat menekan angka kematian bayi. Sedangkan, peran dan komitmen dari instansi kesehatan dan pemberi pelayanan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan IMD. Untuk tercapainya hal tersebut perlu dilakukannya inovasi yang bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Komunikasi, Informasi Edukasi KIE dalam pelaksanaan IMD oleh bidan di Puskesmas Jakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian quasy eksperimen dengan jumlah sampel 42 bidan yang terbagi menjadi 21 bidan kelompok intervensi dan 21 bidan kelompok kontrol. Peneliti membuat suatu media KIE berupa poster dan booklet mengenai alur tahapan pelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir yang menarik, mudah diingat dan sebelumnya belum pernah ada, kemudian media tersebut diberikan pada kelompok intervensi. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji-t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa, pada analisis univariat jumlah nilai rata-rata skor pelaksanaan IMD pada kelompok intervensi lebih tinggi sebesar 97.41 dibandingkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 78.28. Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji-t independen didapatkan nilai p = 0.001 yang artinya nilai p < 0.05 dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor pelaksanaan IMD antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Nilai skor pelaksanaan IMD oleh bidan pada kelompok intervensi yang mendapatkan KIE dengan media poster dan booklet lebih tinggi secara bermakna dibandingkan bidan pada kelompok kontrol. Sehingga terdapat pengaruh media KIE terhadap pelaksanaan IMD. ......Infants given the opportunity to early initiation of breastfeeding by suckling in the first hour after birth and making skin contact with a baby for at least 1 hour can reduce infant mortality. Meanwhile, the role and commitment of health agencies and providers of services is needed to support the implementation of early initiation of breastfeeding. To achieve this it is necessary to do innovations that can increase knowledge and skills of midwives.This study aims to determine the influence of the use of communication, information, education media in the implementation of early initiation of breastfeeding by midwife in community health centers East Jakarta 2018. Type of quasy experimental research with a sample of 42 midwives divided into 21 midwives of the intervention group and 21 midwives of the control group. The researcher made a communication, information, education media in the form of posters and booklets about the flow of IMD implementation stage in newborn care that is interesting, easy to remember and never before, then the media is given to the intervention group. The study was conducted from April to May 2018. Collected data were analyzed univariat and bivariate using independent t test.The results showed that, in univariate analysis, the mean value of early initiation of breastfeeding implementation score in intervention group was higher by 97.41 than the mean score in the control group was 78.28. While the results of bivariate analysis with independent t test obtained p value 0.001 which means the value of p.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
Abstrak :
ABSTRAK
Menyusui merupakan salah satu intervensi dari gerakan 1000 hari pertama kehidupandengan target selama 2 tahun, tetapi target ini masih jauh dari kenyataan yang ada. Secaraglobal 74 anak disusui sampai usia 1 tahun, di Afrika 70 anak disusui sampai usia 1tahun, di Amerika 45 anak disusui sampai uisa 2 tahun dan di Indoneisa 56,7 anakdisusui sampai usia 23 bulan, sedangkan targetnya 80 anak disusui sampai uisa 1 tahundan 60 sampai usia 2 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganpekerjaan ibu dengan lama menyusui di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian adalahcross-sectional. Sampel penelitian yaitu ibu yang memiliki anak usia 0-23 bulan denganmenggunakan data Riskesdas tahun 2013. Data dianalisis dengan survival analisis secaraunivariabel, bivariabel dan multivariabel. Ibu tidak bekerja 65,05 , umur ideal 76,95 , berstatus kawin 99,81 , berpendidikan tamat SLTA 30,67 , melahirkannormal 90,38 dan ekonomi kaya 22,38 . Secara bivariat terdapat hubungan yangbermakna antara pekerjaan ibu p=0,023 dan proses lahir p=0,004 dengan lamamenyusui di Indonesia tahun 2013. Secara multivariable diketahui tidak hubunganpekerjaan ibu dengan lama menyusui setelah dikontrol variabel covariat di Indonesiatahun 2013. Direkomendasikan kepada Kemenkes agar memperkuat kegiatan konselorASI serta melakukan pelatihan kepada tenaga yang ada didaerah dan melakukan advokasidengan dinas tenaga kerja. BKKBN agar melakukan advokasi dengan pemerintah daerahuntuk memberikan informasi tentang pentingnya menyusui sebagai salah satu jeniskontrasepsi dan peneliti selanjutnya agar mengeksplorasi variabel yang lebih kompleks.
ABSTRACT
Breastfeeding is one of the interventions of the first 1000 day movement of life with atarget of 2 years, but this target is still far from reality. Globally 74 of children arebreastfed to 1 year of age, in Africa 70 of children are breastfed to 1 year of age, inAmerica 45 of children are breastfed to 2 years of age and in Indonesia 56.7 ofchildren are breastfed until the age of 23 months, while the target is 80 childrenbreastfed to 1 year of age and 60 to 2 years of age. This study aims to determine therelationship of mother 39 s work with the duration of breastfeeding in Indonesia in 2013. Theresearch design is cross sectional. The sample of the research is the mother who haschildren aged 0 23 months using Riskesdas data in 2013. The data were analyzed withunivariable, bivariable and multivariable survival analysis. Mother not working 65.05 , ideal age 76.95 , married status 99.81 , high school graduated 30.67 ,normal 90.38 and rich 22.38 . Bivariat, there were significant relationship betweenmother work p 0,023 and birth process p 0,004 with duration of breastfeeding inIndonesia year 2013. Multivariable is known not relationship of mother 39 s job with longbreastfeeding after controlled by covariat variable in Indonesia 2013. Recommended tothe Ministry of Health to strengthen the activities of ASI counselors and to train theexisting personnel in the area and to advocate with the labor service. BKKBN to advocatewith local governments to provide information on the importance of breastfeeding as onetype of contraception and subsequent researchers to explore more complex variables.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, E. Marlinawati
Abstrak :
Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan telah terbukti memiliki banyak manfaat dan terbukti 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Namun Angka Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 52%, masih jauh dari target yaitu 80%. Gambaran deskriptif ASI eksklusif dari bulan pertama sampai ke enam mengalami penurunan besar akibat insiden pemberian makanan tambahan selain ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi ASI eksklusif, pengaruh konseling kehamilan dan IMD terhadap periode insiden pemberian makanan tambahan pada bayi. Analisis data sekunder dari survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel sebanyak 2.094 responden yang memenuhi syarat inklusi (wanita usia subur 15-49 tahun memiliki anak terakhir yang berumur < 6 bulan sampai survei. Analisis dengan survival yang menjadi waktu sebagai variabel penting. Hasil: Responden yang tidak melaksanakan IMD berpeluang lebih cepat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi 1,2 dibandingkan responden yang melaksanakan IMD; berpeluang lambat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi. Hasil analisis responden yang melakukan konseling bepeluang sama dengan responden yang tidak melakukan konseling dalam memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi.  Inisiasi menyusui dini berpengaruh terhadap peride insiden pemberian makanan tambahan selain ASI, namun tidak ada pengaruh pada responden yang menerima konseling.
Exclusive breastfeeding for 6 months has proven to have many benefits and has been proven 14 times more likely to survive in the first six months of life than non-breastfed children. But the Exclusive ASI Coverage Rate in Indonesia is only 52%, still far from the target of 80%. The description of exclusive breastfeeding from the first to the sixth month experienced a large decrease due to the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk. The study aimed to determine the description of the duration of exclusive breastfeeding, the influence of pregnancy counseling and IMD on the incidence period of supplementary feeding to infants. Analysis of secondary data from the Indonesian health demographic survey (up to 2017.) A sample of 2,094 respondents who met the inclusion requirements. Analysis with survival made time as an important variable. Respondents who did not carry out IMD had a chance to give additional food more quickly than breast milk to 1.2 infants compared to respondents who implemented IMD have a chance to give babies extra food other than breast milk. The results of the analysis of respondents who did opportunity counseling were the same as respondents who did not do counseling in providing additional food other than breast milk to infants. Early breastfeeding initiation influences the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk, but there was no effect on respondents who received counseling.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Yusnita
Abstrak :

Abstrak

Capaian pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Lahat tahun 2019 mengalami penurunan yang drastis dan belum mencapai Global Nutritional Targets 2025 yaitu 50%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program “Cerdas ASI” terhadap pemberian ASI eksklusif dan perubahan berat badan bayi baru lahir. Penelitian quasi experimental digunakan dengan tehnik pengambilan sampel consecutive sampling terhadap 116 pasangan ibu-bayi. Kelompok intervensi mendapatkan program “Cerdas ASI” yaitu edukasi dengan menggunakan video audiovisual, melibatkan anggota keluarga serta pemberian reinforcement positif melalui whatsapp. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan edukasi standar rumah sakit. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok (p=0,000) dalam mempraktikkan pemberian ASI eksklusif setelah intervensi. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa selisih perubahan berat badan antara kelompok kontrol dan intervensi mengalami perbedaan yang signifikan (p=0,000). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik responden ibu dengan pemberian asi eksklusif. Program “Cerdas ASI” efektif dalam meningkatkan pemberian asi eksklusif dan berat badan pada bayi baru lahir.


.

 

 


Achievement of exclusive breastfeeding in Lahat district in 2019 has decreased drastically and has not yet reached the Global Nutritional Targets in 2025, which is 50%. The purpose of this study was to determine the effect of "Cerdas ASI" program on exclusive breastfeeding and infant weight changes. The quasi-experimental study was used in this study with consecutive sampling techniques for 116 mothers-infants. Intervention group received"Cerdas ASI" program; education using audiovisual videos, involving family members and giving positive reinforcement through whatsapp. While the control group received hospital standard education. The results of the study stated that there were significant differences between groups (p = 0,000) in practicing exclusive breastfeeding after the intervention. Infant weight gain in the intervention group was higher than in the control group. Based on statistical tests it was found that the difference in weight change between the control and intervention groups experienced a significant difference (p = 0,000). The results showed that there was no relationship between the characteristics of maternal respondents with exclusive breastfeeding. "Cerdas ASI" program may be effective in promoting exclusive breastfeeding and infant weight changes.

 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armina Puji Utari
Abstrak :
Pemberian ASI pada bayi prematur dapat menjadi upaya untuk menurunkan kematian bayi dan meningkatkan status kesehatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktek pemberian ASI eksklusif bayi prematur dan determinannya pada Komunitas Prematur Indonesia. Penelitian menggunakan disain cross sectional, pengumpulan data melalui pengisian kuisioner online pada 108 orang anggota Komunitas Prematur Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan 31,5% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi prematur. Keyakinan ibu, pengetahuan tentang ASI, dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif bayi prematur. Keyakinan ibu merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, ibu yang yakin mempunyai peluang 3,6 kali untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi prematur dibanding ibu yang tidak yakin setelah dikontrol oleh pengetahuan ibu tentang ASI dan dukungan tenaga kesehatan. ......Breastfeeding in premature infants may become an effort to reduce infant mortality and improve health status. The aim of this study is to investigate the exclusive breastfeeding practices and its determinant among premature infants in Komunitas Prematur Indonesia. Cross sectional design, and self-administered online questionnaire on 108 members of Komunitas Prematur Indonesia were used in this study. The results showed that exclusive breastfeeding mothers in premature infants was 31.5 %. Self-efficaccy, mothers knowledge about breastffeeding, and health workers support are associated with exclusive breastfeeding practices in premature infants. Self-efficacy was a dominant factor associated with exclusive breastfeeding practices, mothers who are certain had 3.6 times opportunity for exclusive breastfeedingin premature infants than mothers who uncertain, once controlled by the mother's knowledge about breastfeeding and support of health workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ray Basrowi
Abstrak :
Latar Belakang: Meningkatnya partisipasi pekerja perempuan sering dijadikan alasan rendahnya angka ASI eksklusif. Data BPS 2007 menunjukan peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan dari 48.63% ke 49.52% dalam lima tahun terakhir, sementara prevalensi ASI eksklusif menurun dari 40% menjadi 32,3% (RISKESDAS 2010). Penelitian potong lintang ini mengevaluasi faktor-faktor terkait pekerjaan yang berhubungan dengan pemberian ASI enam bulan pertama pekerja sektor formal di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan kuesioner terstruktur disebarkan kepada pekerja perempuan di empat institusi pemerintah dan dua pabrik di Jakarta antara Juli hingga Oktober 2012. Subjek adalah pekerja perempuan yang memiliki anak usia enam bulan hingga dua tahun, aktif bekerja pada saat pengisian kuesioner. Faktor-faktor dipelajari adalah aspek sosio demografik dan karakteristik terkait pekerjaan. Hasil: Dari 192 subjek, diperoleh prevalensi ASI eksklusif 32.3%. Diantara pekerja yang tidak melanjutkan ASI eksklusif, 45,2% menghentikan pemberian ASI sebelum empat bulan. Dibanding pekerja pabrik, pemberian ASI eksklusif pekerja institusi pemerintahan lebih tinggi (OR 3,33, 95% CI: 1,77-6,25, p=<0,001). Ketersediaan program pendidikan laktasi (p=0,035), tingkat pendidikan tinggi (p=0,027) dan pengetahuan baik (p=0,000) merupakan faktor risiko terhadap pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Penting bagi tempat kerja menyediakan fasilitas dan program pendidikan laktasi. ......ackground: Increasing women’s participation in labor force frequently blamed for low rate of breastfeeding. National Statistic Bureau 2007 reported an increasing trend in women’s labor participation from 48.63% to 49.52% in five years, while prevalence of exclusive breastfed declined from 40% to 32,3% based on National Basic Health Survey 2010. This cross-sectional study assesses work related factors contribute to breastfeeding discontinuation among female workers in Indonesian formal sector. Methods: Structured questionnaire distributed to employees from four government institutions and two factories in Jakarta between July to October 2012. Subjects were Indonesian women, were formally employed, with child ages of 6 months to two year old. Factors studied were selected socio-demographic and work-related characteristics. Results: From 192 subjects, exclusive breastfeeding prevalence was 32.3%. Among those who discontinued breastfeeding, 45,2% of them had breastfed for less than four months. Compared to factory workers, risk of exclusive breastfeeding continuation were higher among government institution employee (OR 3,33, 95% CI: 1,77-6,25, p=<0,001). Lactation program at workplace (p=0,035), higher education level (p=0,027) and adequate knowledge (p=0,000) were also risk factors for breastfeeding continuation. Conclusion: Important for workplaces to provide adequate breastfeeding facilities and lactation program.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Yuliana
Abstrak :
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun, capaian ASI eksklusif Indonesia relatif rendah yaitu berkisar 30-50%. Penelitian ini bertujuan untuk menilai durasi menyusui di antara wanita usia reproduksi di Indonesia dan untuk mengidentifikasi determinan yang terkait dengan durasi ASI eksklusif pada tingkat individu dan kelompok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 1109 ibu dari bayi usia 1-5 bulan. Data diperoleh dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 dan dianalisis menggunakan analisis survival. Estimasi Kaplan Meier menunjukkan bahwa probabilitas kumulatif kelangsungan bayi disusui tanpa pemberian tambahan makanan/minuman lainnya yaitu 22,9% dengan median time yaitu 5 bulan. Analisis regresi cox extendend menunjukkan bahwa ibu yang bekerja, tidak inisiasi menyusui dini dan status ekonomi menengah adalah penentu yang mempengaruhi penghentian pemberian ASI tanpa tambahan makanan/minuman lainnya lebih awal. Prediktor utama penghentian adalah ibu bekerja pada waktu pengamatan kurang dari 3 bulan (HR=1,35 95% CI 1,05 – 1,73). Program promosi menyusui eksklusif di Indonesia harus memberikan perhatian khusus kepada ibu yang bekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. ......The World Health Organization recommends at least 6 months of exclusive breastfeeding (EBF). In fact, the rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is relatively low, which is around 30-50%.This study was aimed to assess the duration of breastfeeding among women of reproductive age in Indonesia and to identify determinants associated with duaration of exclusive breastfeeding at the individual and group levels. This study used a cross-sectional design with a sample of 1109 mothers of infants aged 1-5 months. Data were obtained Indonesian Health Demographic Survey 2017 and analyzed using survival analysis. The Kaplan-Meier survival estimate showed that the cumulative survival probability breastfeding without supplementary feeding was low (22.9%) with a median time survival of 5 months. Cox extendend regression analysis showed that working mothers, no early initiation of breastfeeding and middle economic status were significant determinants of early cessation of breastfeeding without supplementary feeding. The main predictor of cessation was working mothers at observation times of less than 3 months (HR=1.35 95% CI 1.05 – 1.73). Then, we recommend that the exclusive breastfeeding-promotion programs in Indonesia should give special attention to working mothers and create a supportive work environment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>