Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaenal Hakiki Fiantoro
Abstrak :
Latar Belakang/Tujuan. Angka kematian dan kejadian metastasis kanker payudara cukup tinggi. Faktor metabolik termasuk resistensi insulin mempunyai peranan terhadap progresivitas kanker payudara namun terdapat hanya sedikit penelitian yang menilai hubungan resistensi insulin dengan kejadian metastasis kanker payudara. Terdapat hubungan yang erat antara beberapa variabel dalam kelompok pasca-menopause terhadap kejadian metastasis, pemberian terapi hormonal aromatase inhibitor dan kemoterapi terhadap nilai HOMA-IR. Mengetahui hubungan resistensi insulin yang dinilai menggunakan nilai homeostatic model assessment for insulin resistance (HOMA-IR) dengan kejadian metastasis kanker payudara.

Metode. Studi potong lintang yang meneliti 150 pasien kanker payudara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Siloam Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Jakarta dalam rentang waktu agustus 2019-april 2020. Terdapat 150 subjek penelitian, nilai titik potong HOMA-IR ditentukan dengan kurva receiver operating curve (ROC). Dilakukan analisis subgrup kelompok pasca menopause terhadap metastasis, terapi hormonal dan kemoterapi terhadap HOMA-IR.

Hasil. Tidak didapatkan nilai titik potong optimal HOMA-IR terhadap kejadian metastasis (Area under curve (AUC) 0,50, P : >0,05, interval kepercayaan (IK) 95% : 0,406-0,593). Tidak terdapat hubungan bermakna variabel pasca-menopause dengan kejadian metastasis dan kemoterapi terhadap nilai HOMA-IR. Terdapat hubungan bermakna pemberian terapi hormonal aromatase inhibitor terhadap peningkatan nilai HOMA-IR, P : <0,01

Simpulan. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara resistensi insulin dengan kejadian metastasis pada pasien kanker payudara. ......Background/Purpose. Mortality and incidence rate of metastatic breast cancer is quite high. Metabolic factors including insulin resistance have a role in the progression of breast cancer, but there are only a few studies that assess the relationship of insulin resistance with the incidence of breast cancer metastases. There is a close relationship between variables in the postmenopausal group for the occurrence of metastases, administration of hormonal aromatase inhibitors and chemotherapy to the value of HOMA-IR. Knowing the relationship of insulin resistance which was assessed using the value of the homeostatic model assessment for insulin resistance (HOMA-IR) with the incidence of metastatic breast cancer.

Method. A cross-sectional study examining 150 breast cancer patients at Cipto Mangunkusumo General Hospital and Siloam Hospital Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center Jakarta in August 2019-April 2020. There are 150 subjects research, the HOMA-IR cutoff value is determined by the receiver operating curve (ROC) curve. Postmenopausal subgroups were analyzed for metastases, hormonal therapy and chemotherapy for HOMA-IR.

Results. There was no optimal HOMA-IR cut off value for metastatic events (Area under curve (AUC) 0.50, P:> 0.05, 95% confidence interval (IK): 0.406-0.593). There was no significant relationship between postmenopausal variables with the incidence of metastasis and chemotherapy on the value of HOMA-IR. There was a significant relationship between the administration of hormonal aromatase inhibitor therapy to the increase of HOMA-IR value, P: <0.01
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmiwati
Abstrak :
ABSTRAK
Penerimaan seseorang yang terdiagnosis kanker payudara akan memberikan pengaruh terhadap komitmennya dalam menjalani pengobatan, yang selanjutnya akan memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup pasien tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap tingkat penerimaan pasien. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan 180 orang responden. Analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Instrumen penelitian yang digunakan untuk melihat penerimaan adalah Acceptance Of Illness Scale (AIS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan pasien di RSUD Provinsi Sumatra Barat 60,6% adalah baik. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah: Usia (p = 0,006), pendidikan (p = 0,902) pekerjaan (p = 0,006), lama menderita (p = 001), metastase (p=0,003) jumlah pengobatan (p =0,000) dukungan keluarga (p = 0,014), Spiritual (p=0,001) mekanisme koping (p=0,038). Hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang dominan mempengaruhi tahap penerimaan adalah spiritual. Kesimpulan: Penerimaan pasien dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan faktor-faktor yang dimiliki oleh penderita kanker payudara. Saran: Penelitian lebih lanjut tentang variabel pekerjaan lebih dijelaskan berdasarkan status profesional.
ABSTRACT
Acceptance of a person diagnosed with breast cancer will have an effect on his commitment to undergoing treatment, which in turn will affect the quality of life of the patient. This study aims to identify factors that affect the level of patient acceptance. The research design used was Cross Sectional with 180 respondents. Data analysis used is logistic regression. The research instrument used to view acceptance is Acceptance Of Illness Scale (AIS). The results showed that the acceptance of patients in West Sumatra Province Hospital 60.6% was good. While the factors that influence the quality of life of the patient are: Age (p = 0,006), education (p = 0,902) job (p = 0,006), long suffering (p = 001), metastase (p = 0,003) family support (p = 0.014), Spiritual (p = 0.001) coping mechanism (p = 0.038). The result of multivariate analysis found that the dominant factor influencing the acceptance stage is spiritual. Conclusion: Acceptance of patients can be improved by optimizing the factors that are owned by patients with breast cancer. Suggestions: Further research on job variables is more described by professional status.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Agus Rahardjo
Abstrak :
Deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan bagi wanita berisiko, khususnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pemeriksaan ini secara rutin dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan atau benjolan sejak awal. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deteksi dini kanker payudara pada wanita berisiko kanker payudara. Desain yang digunakan Crossectional dengan 135 responden yang teknik concecutive sampling. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tanda dan gejala, pengetahuan deteksi dini, pendidikan, riwayat operasi, dimana faktor yang dominan yaitu variabel pengetahuan tanda dan gejala (p< 0,05;OR=0.095 C.I: 0.013-0,687). Faktor-faktor tersebut dapat dijadiakan salah satu eviden base dalam mengidentifikasi masalah dalam usaha mencegah terjadinya kanker payudara pada wanita berisiko kanker payudara. ......Early detection for breast cancer is very important for the high-risk women especially Self Breast Examination (BSE). This examination is done routinely detects the unusual changes or lumps. This research aims to identify the factors influencing early detection of breast cancer in women at risk for breast cancer. Cross sectional design to 135 respondents that were selected by consecutive sampling. The results show that there is significant correlation between the knowledge about signs and symptoms, knowledge about early detection, knowledge about surgery records by which the dominant factor is the knowledge about signs and symptoms (p< 0,05;OR=0.095 C.I: 0.013-0,687). These factors can be presented as an evidence base in identifying problems in an effort to prevent breast cancer in high-risk women for breast cancer.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Feri Ikhwan
Abstrak :
Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita setelah kanker payudara namun menjadi penyebab kematian terbanyak pada wanita yang menderita kanker. Pada penderita kanker serviks gangguan psikiatri dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab. Dari gangguan psikiatri yang terjadi pada penderita kanker serviks, depresi merupakan gangguan yang paling sering dijumpai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stadium klinis dan faktor-faktor sosio-demografi dengan derajat beratnya depresi pada pasien kanker serviks uteri. Metode: Penelitian ini berbentuk studi potong lintang dengan jumlah subjek 232 orang yang merupakan pasien kanker serviks uteri yang berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo) pada bulan November sampai Desember 2012. Seluruh subjek penelitian diminta untuk mengisi lembar kuesioner yang berisi identitas dan data sosio-demografi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian depresi menggunakan Mini International Neuropsychiatric Interview ICD-10 (MINI ICD-10) dan untuk menilai derajat beratnya depresi dengan instrumen Hamilton Rating Scale for Depression (HRS-D). Hasil: Dari hasil analisis bivariat pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara stadium klinis kanker serviks uteri (p <0,001), umur (p = 0,005), dan lamanya diagnosis kanker serviks uteri ditegakkan (p <0,001) dengan derajat beratnya depresi yang terjadi, dan dari analisis multivariat didapatkan lamanya diagnosis merupakan variabel yang menjadi faktor dominan yang berhubungan secara statistik bermakna terhadap semua tingkatan depresi. Kesimpulan: Penelitian ini menjawab hipotesis penelitian dimana terdapat hubungan antara stadium klinis dan faktor-faktor sosio-demografi dengan derajat beratnya depresi pada pasien kanker serviks uteri. ......Cervical cancer is the second most types of cancer in women after the breast cancer, but it is the most frequent cause of cancer mortality in women. Patients with cervical cancer can occur psychiatric disorders due to various causes. Depression is the most common psychiatric disorder in cervical cancer patients. This study aims to determine the relationship between clinical stage and the factors of socio-demographic with the severity of depression in patients with cervical cancer. Methods: This study was cross-sectional studies form 232 cervical cancer patients who went to the National Center Public Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo) in November to December 2012. The whole subjects of the study were asked to fill out a questionnaire that contains the identity and socio-demographic data. The instrument used for the assessment of depression using the Mini International Neuropsychiatric Interview ICD-10 (ICD-10 MINI) and to assess the degree of severity of depression by the instrument Hamilton Rating Scale for Depression (HRS-D). Results: From the results of the bivariate analysis in this study found a significant association between clinical stage of cervical cancer (p <0.001), age (p = 0.005), and duration of cervical cancer diagnosis is established (p <0.001) with the degree of severity of depression that occurs, and from the multivariate analysis found that the length of diagnosis is a dominant factor which is statistically significant related to all levels of depression. Conclusion: This study answers the research hypothesis that there is a relationship between clinical stage and the factors of socio-demographic with the severity of depression in patients with cervical cancer.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Emi Primayanthi
Abstrak :
Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak di seluruh dunia. Kanker payudara menempati angka tertinggi sebesar 42,1 per 100.000 penduduk Indonesia. Masalah yang paling sering dialami oleh pasien kanker payudara adalah masalah fisik seperti nyeri. Permasalahan nyeri berkaitan dengan kualitas hidup pasien. Teknik guided imagery berbasis digital dengan virtual reality dalam manajemen nyeri pasien masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas teknik guided imagery dengan menggunakan digital terapi virtual reality pada pasien kanker payudara. Metode penelitian menggunakan desain RCT dengan rancangan parallel. Jumlah sampel sebanyak 60 responden yang diacak dengan blok randomisasi ke dalam 30 kelompok kontrol dan 30 kelompok intervensi. Penelitian ini dilaksanakan di RS Kanker Dharmais menggunakan virtual reality selama 10-15 menit pada kelompok intervensi dan pemberian leaflet digital pada kelompok kontrol. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale dilakukan setiap hari selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi guided imagery dengan virtual reality mampu menurunkan skala nyeri pada pasien kanker payudara dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai P=0,000 (α < 0,05). Penggunaan virtual reality dapat dijadikan acuan perawat onkologi dalam memberikan terapi non-farmakologi untuk menurunkan nyeri serta stress pada pasien terutama pasien kanker payudara. ......Breast cancer is the most common cancer worldwide. Breast cancer has the highest rate around 42.1 per 100,000 in Indonesian. The most common problems experienced are physical problems such as pain. Pain is related to the patient's quality of life. Digital-based guided imagery with virtual reality in pain management are still rarely used. This study aims to determine the effectiveness of guided imagery using digital therapy virtual reality in breast cancer patients. The method uses RCT with a parallel design. 60 respondents who were randomized using block randomization into 30 in both control and intervention groups. Conducted at Dharmais Cancer Hospital using virtual reality for 10-15 minutes in intervention group and digital leaflets to control group. Measurements using the NRS were carried out every day for 7 days. The results showed that guided imagery with virtual reality was able to reduce the pain scale in breast cancer patients compared to the control group with P = 0.000 (α < 0.05). The use of virtual reality can be used as a reference for oncology nurses in providing non pharmacological therapy to reduce pain and stress in patients especially breast cancer patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Nur Istiqomah
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan prevalensi yang tinggi di dunia yang umumnya terjadi pada wanita. Kanker payudara memiliki angka tertinggi yang mencapai hingga 40 per 100.000 kasus setiap tahunnya, dan sebnayak 12,9 diantaranya dapat menyebabkan kematian. Perubahan epigenetik berperan penting dalam proses pembentukan dan penyebaran sel kanker. Metilasi DNA merupakan salah satu jenis dari perubahan epigenetik yang sering terjadi yang dapat memicu terjadinya pertumbuhan sel kanker. Metilasi DNA dikatalisis oleh enzim DNA Metiltransferase 1 DNTM1 yang dapat memindahkan gugus metil dari S-adenosil metionin SAM ke sitosin pada dinukleotida CpG. Pada penelitian ini, dilakukan penapisan virtual senyawa bahan alam sebagai inhibitor enzim DNMT1. Penapisan dilakukan terhadap 26.731 senyawa bahan alam yang diperoleh dari NCBI Pubchem databsase. Simulasi penambatan molekul dilakukan dengan menggunakan Molecular Operating Environment MOE 2014.09 untuk mendapatkan 10 ligan terbaik berdasarkan interaksi kompleks ligan-enzim dan energi bebas Gibbs. Karakteristik farmakologi meliputi sifat fsikokimia, toksisitas, karsinogenisitas-mutagenisitas serta bioaktivitas menggunakan online software maupun offline software. Uji farmakologi dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia, toksisitas, karsinogenisitas-mutagenisitas dan bioaktivitas menggunakan software DataWarrior 4.7.2., Toxtree, Molinspiration, admetSAR dan SWISSADME. Hasil dari penelitian ini ialah terdapat 3 ligan terbaik yang berasal dari kelompok senyawa bahan alam fenolik yang terpilih berdasarkan karakteristik farmakologi yang dapat dijadikan sebagai kandidat obat untuk terapi kanker payudara.
ABSTRACT
Breast cancer is the most prevalent cancer in woman worldwide. It has the highest number of new cases which amounted to 40 per 100,000 cases per year, 12,9 of which leads to death. Epigenetic alteration plays a vital role in the process of cancer cell formation and propagation. DNA methylation is one of the most common types of epigenetic alteration which generally leads to breast cancer DNA Methylation, a transfer the methyl group from S adenosyl methionin SAM to cytosine in the CpG dinucleotide, is catalyzed by DNMT1 enzyme. In the present study, we performed a virtual screening of natural product compounds as an inhibitors of DNMT1 enzyme. Virtual screening was conducted on 26,731 natural products obtained from the NCBI PubChem database. Three steps of rigid and one step of flexible molecular docking simulations were performed using MOE 2014.09. Through the simulations, 10 ligands based on the Gibbs free binding energies Gbinding and the ligand enzyme complex interactions were identified. Pharmacological test was conducted to observe the psychochemical, toxicity, carcinogenicity mutagenicity, and bioactivity properties by employing DataWarrior 4.7.2., Toxtree, Molinspiration, admetSAR and SWISSADME software. The results revealed that three best ligands from phenolic group were selected due to their exceptional pharmacological characteristics as the drug candidate for breast cancer therapy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
Abstrak :
Skrining kanker payudara merupakan salah satu strategi pencegahan yang dilakukan perawat sebagai peran dan tanggung jawab professional untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara, namun saat ini penerapan praktiknya belum berjalan dengan optimal. Tujuan dari telaah sistematik ini adalah untuk mengidendifikasi, menilai, dan mensintesis gambaran penerapan kemampuan perawat dalam praktik deteksi dini kanker payudara. Pencarian data penelitian dilakukan dengan strategi PRISMA melalui lima basis data: Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, dan Oxford Journals pada bulan Mei-Juli 2020 dan dihasilkan 10 artikel untuk dianalisis. Pengetahuan dan sikap memengaruhi praktik perawat dalam deteksi dini kanker payudara. Pemahaman yang belum cukup baik memengaruhi praktik skrining kanker payudara yang rendah, walaupun sikap sudah positif. Penelitian menunjukkan pentingnya meningkatkan kemampuan perawat dalam praktik skrining kanker payudara melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan yang adekuat serta dukungan dari penyusun kebijakan. ...... Breast cancer screening is a preventive strategy carried out by nurses as a professional role and responsibility to reduce mortality and morbidity due to breast cancer, but currently the practice has not been optimal. The purpose of this systematic study was to identify, assess, and synthesize an overview of the application of nurses' abilities in the practice of early detection of breast cancer. Research data search was carried out using the PRISMA strategy through five databases:  Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, and Oxford Journals during May-July 2020 and produced 10 articles to be analyzed.  Knowledge and attitudes influence nurses' practices in early detection of breast cancer. Inadequate understanding caused inadequate breast cancer screening practices, even though their attitudes were already positive. This study showed the importance of promoting nurses' abilities of breast cancer screening practices through continuing education and adequate training as well as supports from policy markers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maouriden, Henning T
Basle: F.Hoffman-La, {tt}
616.994 MOU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Widya Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Enhancer of Zeste homolog 2 (EZH2) merupakan kelompok protein grup polycomb yang berperan penting dalam regulasi epigenetik dan berkaitan erat dengan tumorigenesis. EZH2 ekspresinya meningkat pada kanker payudara. Peningkatan ekspresi EZH2 dapat memprediksi peningkatan risiko keganasan. Columnar cell lesion (CCL) merupakan lesi proliferatif, sering ditemukan seiring dengan meningkatnya deteksi dini kanker payudara dengan mammografi. Lesi ini terbagi atas columnar cell change (CCC), columnar cell hyperplasia (CCH), flat epithelial atypia (FEA). CCL menjadi penting setelah dikaitkan dengan risiko menjadi karsinoma payudara, serta hubungannya dengan lesi jinak dan lesi ganas payudara lainnya. Penanda prediktif CCL dibutuhkan untuk memilah CCL yang berpotensi menjadi ganas, sehingga dapat digunakan untuk deteksi dini kanker payudara kelak. Bahan dan cara: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang, deskriptif dan analitik. Sampel terdiri atas masing-masing 25 kasus CCL tanpa karsinoma dan CCL dengan karsinoma. Dilakukan pulasan EZH2 secara imunohistokimia dan penilaian dilakukan menggunakan H score dengan modifikasi oleh dua pengamat secara independen. Hasil: Hasil penilaian dua pengamat menyimpulkan nilai tidak ada perbedaan bermakna antar pengamat (p 0,655). Median H score EZH2 pada CCL tanpa karsinoma lebih tinggi secara bermakna (p 0,002) dibandingkan EZH2 dengan karsinoma, dinyatakan tinggi bila H score ≥ 100,16 (dengan sensitivitas 40,00). Kecenderungan sebaran median H score EZH2 didapatkan lebih tinggi pada FEA dengan nilai H score 119,03, diikuti CCH sebesar 103,63 dan CCC sebesar 100,07. Median H score EZH2 pada FEA tanpa karsinoma lebih tinggi (218,26) daripada CCL dengan karsinoma (101,53). Kesimpulan: Ekspresi EZH2 pada CCL tanpa karsinoma lebih tinggi dibandingkan CCL dengan karsinoma, terdapat kecenderungan ekspresi EZH2 yang lebih tinggi pada FEA dibandingkan CCH dan CCC pada semua kasus dan masing-masing kedua kelompok. Ekspresi EZH2 pada FEA tanpa karsinoma lebih tinggi dibandingkan FEA dengan karsinoma. EZH2 diduga berperan dalam karsinogenesis CCL yaitu terutama pada tahap transformasi.
ABSTRACT
Background: Enhancer of Zeste homolog 2 (EZH2) is a group of polycomb which has an important role in epigenetic regulation and is related to tumorigenesis. The expression of EZH2 is increasing in breast cancer. Overexpression of EZH2 can predict the risk of malignant. Columnar cell lesion (CCL) is a proliferatif lesion, and it is increasingly found with the increasing breast screening by mammography. This lesion divided consisted of columnar cell change (CCC), columnar cell hyperplasia (CCH), flat epithelial atypia (FEA). CCL become important related to the risk for carcinoma, and the relation with others benign lesion and maligna lesion. The predictive sign of CCL needed to assess CCL transformation become malignancy. Methods: This was cross sectional study. The sampling consisted of 25 CCL cases without carcinoma and 25 CCL cases with carcinoma. EZH2 immunostainning was assesed using H score by two independent observers. Result: The H score between two observers showed high concordance (p 0,655). Median EZH2 H score in CCL without carcinoma is significantly higher (p 0,002) than CCL with carcinoma, is high if H score ≥ 100,16 (with sensitivity 40,00). Inclination distribution of median H score EZH2 resulted higher in FEA with H score 119,03, followed by CCH 103,63 and CCC 100,07. Median EZH2 H score in FEA without carcinoma (218,26) higher than CCL with carcinoma (101,53). Conclusion: The expression of EZH2 in CCL without carcinoma is higher than CCL with carcinoma, and it shows higher tendency of EZH2 expression in FEA compared by CCH and CCC in all cases and in each group. The expression of EZH2 in FEA without carcinoma is higher than FEA with carcinoma. Hence EZH2 is predicted has a role in malignant transformation and the carcinogenesis of CCL.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Hermansyah
Abstrak :
Latar Belakang: Pada tahun 2012, lebih dari 50% pasien kanker payudara di RSCM berada pada stadium lanjut. Five years survival pasien kanker payudara stadium 3 sebesar 72% sedangkan pada stadium 4 hanya 22% meski telah mendapat terapi adekuat. Neoangiogenesis merupakan faktor biologimolekuler yang paling berperan dalam survival rate pasien kanker. Terdapat banyak marker terjadinya neoangiogensis di manusia, namun hanya CD105 yang spesifik menandakan angiogenesis intratumoral. Metode penelitian: Dilakukan studi kohort retrospektif analitik menggunakan 32 data rekam medis pasien RS Kanker Dharmais dari tahun 2011 – 2014 yang telah dipilih secara random. Sediaan sel kanker dari pasien dibuat blok parafin dan dibaca lalu dilakukan analisis univariate dan multivariat memakai SPSS versi 17.0 dan MedCalc. Hasil: Hasil analisis bivariat antara ekspresi CD105 dengan survival rate adalah: crude HR 1,724 (IK 95% 0,693-4,288) dengan nilai p= 0,241. Median survival kelompok ekspresi CD105 positif 1113 hari dan kelompok CD105 negatif 794 hari. Dilihat dari klinikopatologi, didapatkan hubungan bermakna antara usia dan ekspresi CD105 (p= 0,034). Terdapat lebih banyak subjek dengan CD105 negatif dibanding yang positif baik pada grade 3B maupun 4 (69% dan 63,3%). Terdapat hubungan terbalik antara ekspresi CD105 dengan reseptor hormonal dan hubungan antara ekspresi PR dengan ekspresi CD105 (p = 0,042) serta terdapat hubungan positif antara ekspresi HER2 dengan CD105. Kesimpulan: Pada penelitian ini, CD105 belum dapat digunakan sebagai faktor prognostik pada pasien kanker payudara stadium lanjut, namun CD105 yang tinggi memiliki survival yang lebih rendah dibanding dengan CD105 rendah, serta ditemukan hubungan antara ekspresi CD105 dengan usia dan PR. ...... Background: In 2012, more than 50% of breast cancer patients in Cipto Mangunkusumo Hospital were advanced breast cancer patients. Stage 3 breast cancer patients have five years survival rate by 72%, while whose in stage 4 only by 22% even after receiving adequate treatment. Neoangiogenesis is the most important biomolecular factor which affect the survival rate of cancer patients. There are many angiogensis maker which has proven can describe neoangiogenesis occurrence ini human body, but only CD105, which is specifically describe the intratumoral angiogenesis occurence. Methods: We studied a retrospective cohort analytic uses 32 randomized datas from patient medical records Dharmais Cancer Hospital from year 2011 - 2014 for the survival analysis and prognostic factors. The preparate of the patient's cancer cells were made into paraffin blocks and and the results analized using univariate and multivariate analysis taking SPSS version 17.0 and medcalc. Results: The results of the bivariate analysis between the expression of CD105 with the survival rate is: crude HR 1.724 (95% CI 0.693 to 4.288), with p = 0.241. Median survival of CD105 positive group is 1113 when the negative group was 794 days. From the clinicopathologic side, there was a significant relationship between age and CD105 expression (p = 0.034). There is far more subject to the negative than positive CD105 either on grade 3B and 4 (69% and 63.3%). There is an inverse relationship between the expression of CD105 with hormonal receptors and the relationship between the expression of CD105 with PR expression was statistically significant (p = 0.042), meanwhile there’s positive relation between HER2 and CD105 expression. Conclusion: In this experiment, CD105 cannot be used as prognostic factor in late stage breast cancer patients, but patients with high CD105 has lower survival rate than the low CD105 ones. There are significant relationship between CD105 expression with age and PR.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>