Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jemmy Jouhary
"ABSTRAK
Menjadi bank sekarang ini tidak semudah seperti keadaan 10 tahun yang lalu, dimana tuntutan akan layanan perbankan masih belum tinggi. Sekarang ini sudah mulai timbul tuntutan akan layanan yang makin tersegmentasi sesuai kebutuhan nasabah
tersebut.
Walau masuk ke dalam pengelolaan BPPN pada masa krisis, BCA kini telah menjadi leader dalam transaction banking. T etapi seiring dengan ketatnya persaingan antar bank, di mana bank-bank lebih agresif untuk meniru hal-hal yang selama ini dianggap sebagai keunggulan BCA.
Salah satu cara untuk mengerem persaingan ini adalah dengan meningkatkan kemampuan dari merek BCA, walau fitur yang ditawarkan sama tetapi jika konsumen lebih memilih BCA tentunya akan sangat menguntungkan BCA dalam mengatasi persaingan ini. Chematony (2002) mengutip perkataan Doyle (2000) bahwa "business success is due, in no insignificant part, to brand performance".
Apa yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel apa sajakah yang secara signiftkan berperan membentuk basil yang positif dari Brand Equity (Branding Benefit) dari Bank Central Asia dan berapa besar hubungan dari variabel-variabel tersebut dalam membangun hasil dari ekuitas merek itu.
Penelitian ini menggunakan model Customer Based Brand Equity yang dikemukakan Keller. Dalam model tersebut, "Brand-building Tools and Objectives" membentuk "Consumer Knowledge Effects" yang lalu membentuk "Branding Benefit". Sementara pengetahuan konsumen terhadap merek (brand knowledge) dibangun dari tiga faktor utama, yaitu: pemilihan elemen merek (choosing brand element), membangun program pemasaran (developing marketing program) dan daya ungkit dari asosiasi sekunder (leverage of secondary association). Lalu dua faktor utama dari pengetahuan pelanggan (Customer Knowledge Effect), yaitu: kesadaran terhadap merek (brand awareness) dan gambaran tentang merek (brand image). Hubungan antara keenam variabel ini lalu diterjemahkan menjadi 8 hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini.
Untuk mencapai tujuan yang didasarkan atas definisi di atas, penelitian dilakukan dengan menggunakan dua metode riset, yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif yang menggunakan sumber data primer melalui metode sample survey dengan instrument utama berupa kuesioner. Riset eksploratori dilakukan melalui studi pustaka dan kuesioner open ended question yang dibimbing langsung oleh penulis. Lalu variabel-variabel yang diperoleh dalam riset eksploratori ini akan menjadi dasar pertanyaan dalam riset deskriptif Riset deskriptif sendiri dilakukan melalui kuesioner dengan skala Likert. Untuk menguji reliabilitas metode pengukuran, dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas melalui factor loadings dan nilai T serta uji reliabilitas melalui composite / construct reliability, dan variance extrancted measure. Setelah itu variable yang tersisa akan dimasukkan ke dalam persamaan Stuctural Equation Modelling dan melalui tahapan uji kecocokan keseluruhan model dan uji kecocokan model struktural.
Dalam uji kecocokan keseluruhan model, diperoleh basil bahwa model memiliki goodness of fit yang tinggi baik dalam uji absolute fit, incremental maupun parsimonious fit measures. Tetapi dalam uji kecocokan model struktural masih terdapat beberapa hubungan yang tidak lolos dalam uji, sehingga langkah berikutnya adalah memodifikasi model dengan mengurangi jalur hubungan dimulai dari yang paling lemah hingga tersisa hubungan yang signifikan.
Setelah melalui beberapa tahapan diperoleh hasil bahwa variabel "Marketing Program" signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Image" dan variabel "Secondary Association" signifikan mempengaruhi variabel "Brand Awareness" yang lalu mempengaruhi variabel "Branding Benefit". Dan masing-masing hubungan itu merupakan hubungan yang positif.
Dari hasil temuan dalam penelitian disimpulkan bahwa dari delapan hipotesis yang diungkapkan pada awal penelitian ternyata hanya tiga hipotesis yang terbukti yaitu: Hipotesis 3 bahwa variabel "Leverage of Secondary Association" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Awareness" dalam hubungan yang positif; Hipotesis 5 bahwa variabel "Developing Marketing Program" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Image" dalam hubungan yang positif; lalu Hipotesis 7 bahwa variable ''Brand Awareness" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Branding Benefits" dalam hubungan yang positif
Kemudian beberapa saran dapat diangkat yaitu langkah yang perlu diambil BCA untuk meningkatkan performa bisnis yang diambil melalui peningkatan kinerja brand dengan cara memaksimalkan branding benefit adalah dengan meningkatkan Brand Awareness melalui upaya untuk mensosialisasikan Faktor yang membentuk Secondary Leverage yang berdasarkan penelitian memberikan pengaruh paling besar dan signiftkan bagi peningkatan Branding Benefit. Selain itu disarankan penelitian lanjutan dalam skala yang lebih luas dan dalam industri yang berbeda selain pada industri yang pernah diteliti selama ini.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Febriany, Author
"ABSTRAK
Saat ini seiring dengan perkembangan trend busana muslim, majalah wanita Islam pun mengalami perkembangan yang signifikan. Pasar majalah wanita khususnya majalah wanita Islam semakin marak dengan hadimya pemain-pemain bam dalam bisnis ini. Dengan mengusung berbagai atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik, menjadi sebuah tantangan bagi majalah yang hadir lebih dahulu seperti Majalah Paras untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain bam tersebut.
Keputusan untuk membeli sebuah majalah wanita Islam akan berubah dengan cepatnya sejalah dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi konsumen akan dunia wanita. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mernilih sebuah majalah wanita Islam dan pada akhimya membentuk persepsi konsumen terhadap majalah wanita Islam tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu: (1) mengetahui atribut atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih majalah wanita Islam, (2) mengetahui persepsi konsumen terhadap majalah wanita Islam Paras didasarkan pada atribut - atribut yang terdapat dalam produk majalah tersebut, dan (3) memberikan saran untuk perencanaan strategi pemasaran lebih lanjut bagi penerbit majalah wanita Islam Paras.
Metode penelitian yang diterapkan adalah secara eksploratif melalui in-depth interview, dan secara deskriptif melalui penyebaran kuesioner. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, analisis asosiatif, analisis Thurston untuk melihat tingkat kepentingan atribut, dan analisis kuadran (importance-performance analysis) tmtuk melihat keterkaitan antara tingkat kepentingan suatu variabel dan kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan.
Setelah melakukan penelitian eksploratori diperoleh 9 atribut utama yang menjadi pertimbangan dalam memilih majalah wanita lsl&m, yaitu cover/tampilan majalah, tata letak dan pengaturan isi majalah yang sesuai, tebal majalah/jumlah halan1an, kemasan/ kualitas kertas, harga yang terjangkau, frekuensi penerbitan, isi beritalrubrik yang ditampilkan, kemudahan memperoleh majalah dan bonus/sisipan.
Dari hasil penelitian, secara umum persepsi pembaca terhadap keseluruhan atribut majalah Paras adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang terdapat hubungan antara variabel demografi dengan variable persepsi terhadap atribut, sedangkan hasil tabulasi silang untuk variabel perilaku dengan variable persepsi terhadap atribut tidak terdapat hubungan yang signifikan. Selain itu analisis tabulasi silang dilakukan pada beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan namun hanya beberapa yang memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis kuadran, atribut harga dan isi berita merupakan atribut yang paling penting dan menjadi dasar pertimbangan responden dalam membeli majalah. Akan tetapi performa majalah Paras untuk kedua atribut tersebut juga masih belum terlalu baik. Sedangkan atribut cover/tampilan muka serta kemudahan memperoleh majalah merupakan atribut yang penting dan performa majalah Paras untuk kedua atribut ini sudah baik. Untuk atribut tata letak dan pengaturan isi majalah, jumlah halaman dan frekuensi penerbitan kurang menjadi bahan pertimbangan bagi responden dalam membeli majalah dibandingkan harga dan isi berita. Responden juga menganggap bahwa performa majalah Paras untuk ketiga atribut ini masih kurang baik. Sedangkan untuk atribut bonus dan kualitas kertas yang digunakan masih dianggap kurang penting namun sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah melakukan penelitian eksploratori diperoleh 9 atribut utama yang menjadi pertimbangan dalam memilih majalah wanita lsl&m, yaitu cover/tampilan majalah, tata letak dan pengaturan isi majalah yang sesuai, tebal majalah/jumlah halan1an, kemasan/ kualitas kertas, harga yang terjangkau, frekuensi penerbitan, isi beritalrubrik yang ditampilkan, kemudahan memperoleh majalah dan bonus/sisipan.
Dari hasil penelitian, secara umum persepsi pembaca terhadap keseluruhan atribut majalah Paras adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang terdapat hubungan antara variabel demografi dengan variable persepsi terhadap atribut, sedangkan hasil tabulasi silang untuk variabel perilaku dengan variable persepsi terhadap atribut tidak terdapat hubungan yang signifikan. Selain itu analisis tabulasi silang dilakukan pada beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan namun hanya beberapa yang memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis kuadran, atribut harga dan isi berita merupakan atribut yang paling penting dan menjadi dasar pertimbangan responden dalam membeli majalah. Akan tetapi performa majalah Paras untuk kedua atribut tersebut juga masih belum terlalu baik. Sedangkan atribut cover/tampilan muka serta kemudahan memperoleh majalah merupakan atribut yang penting dan performa majalah Paras untuk kedua atribut ini sudah baik. Untuk atribut tata letak dan pengaturan isi majalah. Jumlah halaman dan frekuensi penerbitan kurang menjadi bahan pertimbangan bagi responden dalam membeli majalah dibandingkan harga dan isi berita. Responden juga menganggap bahwa performa majalah Paras untuk ketiga atribut ini masih kurang baik. Sedangkan untuk atribut bonus dan kualitas kertas yang digunakan masih dianggap kurang penting namun sudah sesuai dengan yang diharapkan.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaplikasian city branding Kota Bukittinggi menggunakan model pengukuran yang menghubungkan brand equity dengan pendahulunya attitude toward the brand dan brand image dan konsekuensinya brand preference , brand equity di bentuk oleh tiga dimensi yaitu brand awareness, brand loyalty, dan perceived quality. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui online survey terhadap sampel 250 wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bukittinggi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Pengujian hipotesi mengunakan analisis SEM. Pada penelitian ini ditemukan bahwa attitude toward the brand mempengaruhi brand equity, brand equity berpengaruh pada brand preference secara positif dan signifikan, dan brand equity terdiri dari brand loyalty dan perceived quality.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the application of city branding in Bukittinggi city using a measurement model to link brand equity to its antecedents attitude toward the brand and brand image and consequences brabd preference , brand equity consists of 3 dimensions brand awareness, brand loyalty and perceived quality . The design research is quantitative with online survey as a tool to collect data from 250 tourists who travelled to Bukittinggi City in the past year. As for hypothesis testing, SEM analysis was used. The findings show that attitude toward the brand positively and significantly contributes to brand equity, brand equity positively and significantly contributes to brand preferences, and brand equity consists of brand loyalty and perceived quality."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T51666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risca Hanesty Maharani
"Saat ini semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan, minuman, kosmetik, dan market place di Indonesia memilih menggunakan produk jasa dari public figure asal Korea Selatan sebagai brand ambassador produk mereka. Oleh karena itu, Indonesia saat ini sedang kecanduan produk jasa dari Korea Selatan. Namun, pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pemanfaatan Sumber Daya Dalam Negeri bahwa adanya pelarangan untuk menggunakan warga negara asing dalam pembuatan iklan komersial. Pada penelitian ini mengkaji proses penetrasi Korean Wave kepada Publik Indonesia melalui perdagangan jasa dan kesesuaian penggunaan brand ambassador asal Korea Selatan perdagangan jasa sebagaimana diatur dalam Hukum Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa proses penetrasi Korean Wave kepada Publik Indonesia melalui perdagangan jasa pertama adanya pengaruh globalisasi dalam melakukan ekspansi K-Pop yang turut memperkenalkan beberapa produk konten K-Pop di antaranya fashion, makanan, elektronik, musik, film dan kosmetik serta melakukan promosi bahasa dan budaya Korea Selatan banyak digemari. Kedua, mulai dikenalnya film dan musik dari Korea Selatan di Indonesia. Ketiga, adanya kerjasama dengan Indonesia berupa pendirian agensi penyebaran budaya dan membuka cabang kantor agensi di Indonesia. Keempat, banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki kerjasama dengan public figure asal Korea Selatan untuk menjadi brand ambassador. Kemudian temuan lain dari penelitian ini adalah menurut pandangan penulis belum terdapat kesesuaian terkait penetrasi budaya populer terhadap perdagangan jasa dalam Hukum Indonesia. Hal ini karena masih adanya disharmoni dalam regulasi Indonesia yang mengatur mengenai penggunaan bintang iklan dengan Warga Negara Asing.

Currently, more companies engaged in the production of food, beverages, cosmetics, and market places in Indonesia are choosing to use service products from public figures from South Korea as brand ambassadors for their products. Therefore, Indonesia is currently addicted to service products from South Korea. However, in the Regulation of the Minister of Communication and Informatics Number 25 of 2007 concerning Utilization of Domestic Resources that there is a prohibition to use foreign nationals in making commercial advertisements. This study examines the process of Korean Wave penetration to the Indonesian public through trade services and the suitability of using brand ambassadors from South Korea for trade services as stipulated in Indonesian law. The research method used is normative juridical research method. The results of this study are that the process of penetration of the Korean Wave to the Indonesian public through trade services are first has the influence of globalization in expanding K-Pop which also introduces several K-Pop content products including fashion, food, electronics, music, film and cosmetics as well as conducting language promotions and South Korean culture is much-loved. Second, the recognition of films and music from South Korea in Indonesia. Third, there is cooperation with Indonesia in the form of sensitivity to cultural dissemination agencies and opening agency branch offices in Indonesia. Fourth, many companies in Indonesia have collaborated with public figures from South Korea to become brand ambassadors. Then other findings from this study, according to the author's view there is no leeway regarding the penetration of popular culture towards trade in services in Indonesian law. This is because there is still disharmony in Indonesian regulations governing the use of advertising stars with foreign nationals."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Aslikhati Pratama
"Perhatian dan pengetahuan konsumen terhadap kegiatan bisnis ramah lingkungan dan meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan tidak terjadi pada produk fesyen berkelanjutan. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi merek yang mengusung konsep fesyen berkelanjutan untuk membangun brandingnya, termasuk beberapa merek fesyen berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green brand positioning, green brand knowledge, dan attitude toward green brand terhadap green purchase intention dari Sejauh Mata Memandang sebagai salah satu merek fesyen berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel yang mengikuti akun media sosial Instagram Sejauh Mata Memandang, dan belum pernah membeli produk Sejauh Mata Memandang. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa green brand positioning berpengaruh signifikan terhadap green brand knowledge, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude toward green brand. Sedangkan green brand knowledge berpengaruh signifikan terhadap attitude toward green brand, dan attitude toward green brand berpengaruh signifikan green purchase intention. Dengan demikian, Sejauh Mata Memandang harus fokus untuk memperbaiki green brand positioning mereka untuk memastikan keberhasilan sikap konsumen terhadap merek mereka dan dapat memasarkan bisnis mereka dengan lebih baik.

Consumers' attention and knowledge to eco-friendly business activities and the increasing demand for green products didn’t occur to sustainable fashion products. So that’s a challenge for sustainable fashion brands to build their branding, include the several of sustainable fashion brands in Indonesia. This study aims to analyse the influence of green brand positioning, green brand knowledge, and attitude toward green brands to green product purchase intention from Sejauh Mata Memandang, as a one of sustainable fashion brand in Indonesia. This study uses samples who following Sejauh Mata Memandang Instagram account, and haven’t bought Sejauh Mata Memandang. Furthermore, the data obtained were processed using the Structural Equation Modeling (SEM) analysis method. The results of this research show that green brand positioning have significant effect on green brand knowledge, but does not have significant effect on attitude toward green brand. Meanwhile, green brand knowledge has significant effect on attitude toward green brand, and attitude toward green brand followed by significant effect on green purchase intention. Thus, Sejauh Mata Memandang should improving their green brand positioning so as to ensure the success of consumer's attitude to their brand and better market their businesses."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofi Isnaeni Haqi
"Adanya persaingan bisnis global masa kini salah satunya mendorong masing-masing daerah untuk berinovasi dengan lebih memanfaatkan potensi daerahnya masing-masing, khususnya di sektor pariwisata, agar dapat meningkatkan sektor ekonomi. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan melalui peningkatan kunjungan adalah dengan menciptakan destinasi wisata/kota yang dikenal oleh wisatawan maupun wisatawan potensial. Oleh karena itu, terdapat upaya masing-masing daerah, khususnya Kota Sukabumi, dalam menciptakan atau membangun karakter daerahnya agar mudah dikenali oleh target pasar wisatawa.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi persepsi wisatawan domestik dan wisatawan domestik potensial mengenai pemetaan potensi wisata Kota Sukabumi untuk dijadikan sebagai dasar pembangunan city brand atau citra Kota Sukabumi sekaligus dasar perumusan strategi pemasaran citra Kota Sukabumi.
Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan teknik simple random sampling yang disebarkan pada 97 responden. Kriteria dari responden salah satunya adalah pernah mengunjungi Kota Sukabumi dan/atau pernah terpapar atau mencari informasi mengenai Kota Sukabumi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi wisatawan domestik dan wisatawan domestik potensial mengenai pemetaan potensi wisata Kota Sukabumi.

The fact that there are global business competition to the present time, it rsquo s encourage many local government to innovate and using more their potential, especially in tourism, in order to enhance their economic sector. One of the ways to raise the income through the increasing visitation number, it caused by the city or the tourist destinations are well known by domestic tourist and domestic tourist potential. Hence, there are efforts of each region, especially Sukabumi City, in creating or building the character of the region so as to be easily identified by market target, or tourist.
This research was conducted for the purpose to identify perception of domestic tourists and domestic tourists potential or travelers on mapping tourism potential of Sukabumi city. The result will used as a base for development of city brand of Sukabumi city as well as its marketing strategy.
Using the quantitative approach, data is collected by distribution of questionnare to 97 responden with simple random sampling technique. One of the criteria of respondents is ever visite Sukabumi city and or ever been exposed or looking information about Sukabumi city.
The results show that there are differences of perception of domestic tourists and domestic tourists potential or travelers on mapping tourism potential of Sukabumi city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library