Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Augtiaji Awang Baskoro
Abstrak :
ABSTRAK
Unit boiler adalah salah satu unit utilitas yang penting pada Pertamina RU-VI Balongan. Steam yang dihasilkan digunakan sebagai media pembangkitan listrik dan media bantu proses produksi. Pada saat ini, unit boiler pada kilang Pertamina RU-VI Balongan memiliki tingkat pengoperasian per boiler untuk produksi steam rata-rata sebesar 82 Ton / Jam dari kapasitas maksimum 115 Ton/ Jam, dimana tingkat produksi tersebut hanya berada di titik 71% dari beban, pengoperasian tersebut masih berada di bawah standar pengoperasian boiler untuk produksi steam pada titik pengoperasian efisiennya yaitu 75-80%. Advanced Process Control adalah alternatif untuk peningkatan efisiensi pada Unit Boiler di Kilang Balongan, tanpa menimbulkan potensi kilang untuk berhenti beroperasi. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa APC dapat meningkatkan revenue dari peningkatan produk berharga proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengalisis implementasi APC dari manfaat teknis maupun dari sisi keekonomian pada unit boiler yang akan digunakan pengambil keputusan pada tingkat studi kelayakan pada industri refinery. Dengan implementasi APC, produksi steam dapat ditingkatkan dari 82,211 Ton / Jam menjadi 87, 101 Ton/ Jam. Implementasi APC ini dapat menghemat biaya bahan bakar gas sebesar $ 780,620 / Tahun. Dari sisi keekonomian implementasi ini mempunyai Net Present Value sebesar $ 2,839,000 Internal Rate of Return sebesar 34% dengan periode pengembalian (Payback Period) 4,6 Tahun
ABSTRACT
Boiler units are one of the most important part of utility unit in Pertamina RU-VI Balongan, the steam that it produces, used for electric generation and part of production process. With the operational level of steam production per boiler sit on 82 Ton / Hour, with maximum capacity of 115 Ton / Hour, the operation level is only at 71%, under the range of efficient boiler operation point at 75- 80%. Advanced Process Control implementation is a one of the alternatives to increasing the efficiency of the boiler units without potentially shutting down the refinery process. The previous research shown that APC could maximizing the revenue, by optimizing the production of valuable products. This study has a purpose to analyze the implementation of APC in terms of technical benefit and economical benefit, in terms of optimizing boiler production level and potentially reducing the refinery fuel cost of boiler. To be used by a decision maker in the level of feasibility studies in a company that moves in Refining Process Industry. With APC implementation, the steam production could be increased from 82,211 Ton/Hour to 87,101 Ton/Hour. The implementation of APC also could save the fuel up to $ 780,620 / Year. In terms of economical study, APC implementation has a NPV of $ 2,839,000 USD, and Internal Rate of Return of 34% with payback period of 4,6 Year
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andriansyah
Abstrak :
Pada tahun 2019, PLN Unit Tarahan melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan Boiler Unit #4dengan memperbaiki dan mengganti beberapa komponen dari Boiler. Pekerjaan rehabilitasi pelaksanaan boiler unit #4 dilaksanakan pada awal Maret 2019 dan diperkirakan akan berlangsung selama 3 bulan. Pada saat pekerjaan penggantian refraktori pada furnace, khususnya pada saat tahap pekerjaan Refractory Dry Out (RDO) terjadi insiden ledakan pada Boiler Unit #4 yang menyebabkan kerusakan pada peralatan boiler. Melanjuti terjadinya insiden ledakan boile, PLN menunjuk P2M-UI untuk melaksanakan investigasi untuk mennetukan penyebab kerusakan dan menganalisa dan memetakan potensi penyebab yang paling mungkin menyebabkan terjadinya ledakan pada Boiler Unit #4 PLN Unit Tarahan. Salah satu tujuan utama dari investigasi ini adalah untuk memenuhi persyaratan asuransi terkait pelaksanaan proses klaim yang diajukan. Investigasi yang telah dilaksanakan adalah dengan mengunakan data dari seluruh proses instalasi dan implementasi refraktori pada pekerjaan RDO, melakukan inspeksi fisik terhadap peralatanyang digunakan pada saat pekerjaan RDO dimana terjadi insiden ledakan boiler, membuat simulasi dan analisa terhadap kondisi operasional sebelum terjadinya ledakan yang dapat memberikan kontribusi penyebab terjadinya ledakan, dan tata-laksana pekerjaan RDO oleh kontraktor. ......In 2019, The PLN Unit Tarahan carried out inspection and maintenance to Boiler Unit#4 by repair and replace some components of the boiler. The Unit #4 boiler rehabilitation work was carried out in early March 2019 for approximately 3 months. During the Refractory Furnace replacement work at the Refractory Dry Out stage, an explosion incident occurred at boiler unit #4, causing some damage to the boiler equipment. Following the explosion incident, PLN have appointing P2M-UI to perform investigation to establish the Root Cause and Failure Analysis (RCFA) to analyze and map the potential causes (most causes) of an explosion in the PLN Tarahan Unit #4 boiler. One of the main purpose of this investigation is to fulfill insurance requirement for claim process. The investigation has been performed mainly by by utilising data from the whole process of refractory installation work and the implementation of the Refractory Dry Out (RDO) works and examining physical inspection to the equipment that the explosion incident occurrred, simulate and analyze the operating condition before the explosion that contribute to the cause of the explosion, and the workmanship of the contractor for the RDO Works.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarsari Kartika Putri
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai faktor risiko serta dampak kebakaran maupun ledakan yang dapat terjadi dari pengoperasian Boiler di Industri Makanan PT.X. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif menggunakan metode perhitungan Dow’s Fire and Explosion Index serta perangkat lunak ALOHA versi 5.4.7 yang superimposisi dengan MARPLOT. Hasil penelitian mendapatkan nilai 111,62 dengan klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ledakan Boiler dalam kategori Intermediate. Populasi terdampak kebakaran dan ledakan Boiler sebanyak 615 orang dengan estimasi nilai kerugian sebesar Rp. 879.872.821.670. PT. X dapat mengurangi nilai kerugian dan mencegah terjadinya kebakaran serta ledakan melalui penyediaan sarana proteksi kebakaran baik aktif maupun pasif yang memadai, updating prosedur tanggap darurat, simulasi, pelatihan personil serta upgrading sistem Boiler menjadi Automatic Boiler. ......The focus of this thesis discuses about risk factors and the impact of fires and explosions that can occur from the operation of boilers in the PT X Food Industry. This research is a semi quantitative research using Dow’s Fire and Explosion Index calculation method and the ALOHA software version 5.4.7 which is superimposed with MARPLOT. The results of the study obtained a value of 111,62 with the classification of the risk level of Boiler fire and explosion hazard in the Intermediate category. The population affected by the fire and explosion was 615 workers with an estimated loss Rp. 879.872.821.672. PT. X can reduce the value of losses and prevent fires and explosions through the provision of adequate active and passive fire protection facilities, updating emergency response prosedures, simulatin, personnel training and upgrading the Boiler System to Automatic Boiler.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Kabayeva
Abstrak :
Dari sebuah pabrik pemrosesan LNG diketahui sebuah water wall tube dari ketel uap mengalami kegagalan berupa terkorosinya permukaan dalam dari tube dan terdapat penumpukan deposit yang menyebabkan tube mengalami pembengkakan dan berujung pada pecahnya tube. Dalam usaha menanggulangi hal tersebut, dilakukan dua analisis. Yang pertama adalah menggunakan analisis pengujian komposisi kimia dari deposit tersebut serta analisis kegagalan yang terjadi pada tube dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Sebab Akar Kegagalan (Root Cause Failure Analysis). Metode RCFA menggunakan rekoleksi barang bukti terkait desain, pengoperasian, metode pemeliharaan, serta wawancara hingga ditemukan sebab akar dari permasalahan/ Sebab akar yang terjustifikasi diketahui terdiri atas sebab fisik dan sebab manusia. Akibat ditemukannya sebab fisik dari komposisi material pre-equipment boiler dan juga sebab manusia dari penggunaan zat yang seharusnya tidak digunakan serta prosedur pemeliharaan yang kurang tepat, penelitian ini merekomendasikan pada perusahaan pengguna ketel uap untuk lebih memerhatikan pengaruh material pre-equipment terhadap komposisi air umpan boiler serta memperbaiki prosedur pemeliharaan agar lebih optimal. ......From an LNG processing plant, a water wall tube of boiler has experienced failure of its inner surface. The condition inside the tube has experienced the corrosion process and also generates scale and deposit. These conditions enforced the tubes to undergoes bulging, resulting in rupture. Efforts made to overcome these by using two kinds of analysis. First one is using chemical composition examination of the deposit exists inside the tubes. And the other enforces failure analysis method of Root Cause Failure Analysis. The RCFA method uses recollection of evidence related to design, operating condition, maintenance procedure, and interview to find out root causes of the problems. The justified root causes are consisted of physical cause and human cause. The pre-equipment boiler material composition was known as the physical cause whereas the usage of improper substances on the boiler system, also the less precise maintenance procedure was established as the human cause. From these causes, this study recommends boiler-operating companies to pay more attention towards the effect of pre-equipment materials against boiler feed water composition and also modify maintenance procedure, should it be more optimal for the boiler operation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Bayu Adi Prasetya
Abstrak :
Sambungan pengelasan baru setelah perbaikan pada pipa boiler Finishing Superheater pada komponen pembangkit listrik dilakukan studi untuk memprediksi sisa umur pakai. Studi difokuskan pada proses pengelasan dengan perlakuan panas (preheat dan PWHT) dan tanpa perlakuan panas. Studi ini dilakukan untuk menentukan periode pemeliharaan pipa boiler jika dilakukan pengelasan tanpa perlakuan panas berdasarkan data pengujian sisa umur pakai. Pengujian untuk memprediksi sisa umur pakai pipa boiler dilakukan dengan pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik, pengukuran kekerasan mikro, dan pengujian stress rupture untuk mendapatkan kurva perbandingan Parameter Larson Miller (LMP) terhadap tegangan. Hasil pengamatan struktur mikro pada lasan tanpa preheat menunjukan fasa martensit dengan bilah-bilah yang kasar, perbesaran butir pada HAZ dengan beberapa presipitat. Pada pengelasan dengan perlakuan panas butiran struktur mikro pada bagian lasan dan HAZ dapat diperhalus dan menyeragamkan nilai kekerasan rata-rata. Berdasarkan pengujian stress rupture, sisa umur pakai pada lasan tanpa preheat diharapkan mampu beroprasi hingga 11,5 tahun pada temperatur maksimum metal 591°C. Setelah dilakukan PWHT ketahanan mulur pada sambungan las meningkat dibuktikan dengan prediksi umur pakai pada sambungan lasnya. ......Remaining life time prediction of welded joint finishing superheater boiler tube have evaluated on each type of welding procedure (as welded and after PWHT). The aim of this study to determine maintenance period of as welded joint compared with weld joint after PWHT based on remaining life assessment data. Examination of remaining life time conducted by microstructure evaluation using optical-microscope, microhardness indentation, stress rupture test to obtain correlation between Larson Miller Parameter (LMP) vs hoop stress. As welded joint microstructural observation showed heterogenous microstructure that consist of coarse martensite lath exist on the weld metal, grain coarsening on the HAZ and some coarse precipitate. Grain refining and decrease of hardness have found on sample after PWHT. Based on stress rupture examination, remaining lifetime on as weld joint expected to reach 11.5 years of operating hour at 591°C maximum metal temperature. Welded joint after PWHT increase its remaining life time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taopik Hidayat
Abstrak :
Teknologi boiler sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Dimulai dengan teknologi grate firing atau stoker, pulverized, sampai dengan teknologi circulating fluidized bed CFB yang mempunyai efisiensi pembakaran lebih baik. Walaupun telah ditemukan lebih dari satu abad, stoker masih digunakan untuk produksi uap dan pembangkit listrik. PLTU batubara skala 7MW, 15 MW masih dibutuhkan untuk wilayah yang terisolasi, pulau atau beban yang tersebar seperti di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan wilayah Timur lainnya. Pada skala tersebut umumnya menggunakan teknologi pembakaran stoker. Pada studi ini, akan dikaji karakteristik pembakaran batubara dalam sebuah tungku fixed bed yang mensimulasikan grate stoker. Karakteristik pembakaran yang didapatkan pada tungku fixed bed akan dijadikan dasar lamanya batubara berada di dalam tungku vibrating grate simulator. Profil temperatur, komposisi gas buang dan efisiensi pembakaran akan dianalisis baik pada fixed dan vibrating grate .Hasil menunjukan bahwa getaran yang terjadi pada vibrating grate sangat berpengaruh terhadap kinerja pembakaran. Sebagai validasi maka digunakan laju devolatilisasi sebagai pembanding dengan penelitian yang sudah ada. Efisiensi pembakaran meningkat menjadi 98 untuk batubara lignit dan 97.2 untuk batubara sub bituminus. Laju pembakaran overall juga meningkat menjadi 0.72 g/s untuk batubara sub bituminus dan 0.68 g/s untuk batubara lignit. Burning time menjadi lebih singkat menjadi 20 menit yang sebelumnya pada fix grate yaitu 38 menit untuk sub bituminus dan 30 menit untuk lignit. ...... Until now, boiler technology has grown fast. Start with grate firing, pulverized combustion, and circulating fluidized bed CFB which have better burning efficiency. Altough had founded for one century, stoker still used for steam production and electric generation. Coal Power Plant 7 MW, 15 MW still needed for far an isolated region, that spread in Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, and another east of Indonesia. In this study, coal combustion charachteristic will be discussed in fixed bed furnace that simulate grate stoker fired. Combustion Carachteristic that will develop from fixed bed will be one of decision for how long a coal will be loaded in vibrating grate simulator. Temperature profile, flue gas composition and burning efficiency will be analyzed in fix and vibrating grate. The result show that vibration had great effect to combustion on vibrating grate. Devolatilization rate will be used for validate this research with another research that had been develop. Burning efficiency is raise to 98 for lignite and 97.2 for sub bituminous. Overall burning rate also increase to 0.72 g s for sub bituminous and 0.68 g s for lignite. Burning time drop to 20 minute were for fix grate is 38 minute for sub bituminous and 30 minute for lignite.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library