Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Nazulina Budiningsih
Abstrak :
UPT BTPI merupakan salah satu UPT di lingkungan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta yang salah satu fungsinya melakukan pelayanan jasa sarana perbaikan kapal dan sarana penangkapan ikan, yang meliputi pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan. Pelanggan pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan berdomisili di Jakarta maupun Luar Jakarta. Kapal ikan yang dilayani beragam ukuran mulai dari ukuran terkecil di bawah 5 GT sampai yang terbesar berukuran 200 GT. Permasalahan yang ada dapat disederhanakan dengan perumusan : 'Bagaimana kualitas pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan di UPT BTPI Muara Angke dan bagaimana cara meningkatkan kualitas pe/ayanannya dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan?' Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis : a) tingkat kepuasan pelanggan, b) kualitas pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan di UPT BTPI, dan c) faktor apa yang diduga mempengaruhi serta upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan di DKI Jakarta. Model yang digunakan untuk menganalisis kualitas pelayanan menggunakan teori 5ervqual yang terdiri dari lima dimensi yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Analisis data meliputi uji reliabilitas, uji validitas, pengukuran tingkat kepuasan dan analisis faktor. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner pada pelanggan pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan di UPT B"IPI sehingga didapatkan 150 responder sebagai sampel data penelitian. Hasil analisis data penelitian menunjukkan 55,78% pelanggan mempunyai persepsi agak puas atas pelayanan docking, 70,53% pelanggan mengharapkan puas atas pelayanan docking yang diterima, dan 64,25% pelanggan mengatakan penting atas pelayanan yang diberikan. Dimensi responsiveness memiliki kesenjangan kualitas pelayanan terendah (-0,4400) sedangkan dimensi langrblesmemiliki kesenjangan kualitas pelayanan tertinggi (-1,1084). Bila dilihat dari persentase tingkat kepuasan pelanggan maka dimensi responsiveness memiliki persentase tingkat kepuasan tertinggi (90,71%) dan dimensi tangibles memiliki persentase tingkat kepuasan terendah (76,11%). Berdasarkan analisis faktor terbentuk 4 faktor baru yang diduga mempengaruhi kualitas pelayanan perawatan dan perbaikan (docking) kapal ikan di UPT BTPI, yaitu : (1) Faktor fisik, yang berkaitan dengan peralatan dan sarana yang mendukung pelayanan; (2) Faktor kehandalan pegawai, yang dipengaruhi oleh dimensi reliability, (3) Faktor perhatian pegawai, yang dipengaruhi oleh dimensi empathy, dan (4) Faktor jaminan dan daya tanggap pegawai, yang dipengaruhi oleh dimensi assurance dan responsiveness Dari hasil peneiitian ini diharapkan UPT BTPI dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap keempat faktor tersebut dalam merencanakan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Analysis Of Service Quality With Docking Fishing Boats. Case Study in Technical Operation Unit of Fish Catching Technology Office (UPT BTPI) Department for Livestock, Fisheries and Marine Affairs on the Jakarta Provincial Government UPT BTPI is a Technical Operation Unit under Department for Livestock, Fisheries and Marine Affairs on the Jakarta Provincial Government. One of its jobs is to provide services for docking fishing boats from Jakarta and elsewhere, available for small boats with 5 GT in weight to the biggest boats which weigh in at 200 GT. Problems occurs in UPT BTPI can be summarized into questions : `How is quality of service provided by UPT SiPT Muara Angke in docking and ho w to improve service quality to meet customer satisfaction?. The study, then, attempts to identify and analysis : a) level of customer satisfaction, b) service quality provided by UPT BTPI in docking fishing boats, and c) factor influenced in service quality and suggestions applied to improve service in docking of fishing boats in Jakarta. Models used to analysis service quality based on the SERVQUAL theory with its five dimensions Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Data obtained through questionnaires from 150 respondents of docking service customers, were developed into reliability and validity test, measurement of satisfaction level. Results indicates that 55,78% of customers perception are rather satisfied with docking service, 70,53% customers expectation are satisfaction in docking they obtained, and 64,25% customers consider service provided is important. The dimension responsiveness have lowest service quality gap (-0,4400) while the dimension tangibles have highest service quality gap (-1,1084). When seen from percentage of satisfaction, dimension of responsiveness have highest percentage satisfaction (90,71%) and dimension of tangibles have lowest percentage satisfaction (76,11%). Factors analysis generates 4 new factor influenced in service quality with docking fishing boats in UPT BTPI, the labeled as : (1) Physical factor, influenced by tangibles dimension and related to infrastructure and facilities of services; (2) Personnel reliability factor, influenced by reliability dimension; (3) Personnel empathy factor, generated from dimension of empathy, and (4) Personnel assurance and responsiveness factor, extracted from assurance and responsiveness dimensions. In this regard, the study contends that UPT BTPI will pay more attention to these four factors as a strategy to improve service quality to customers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], [2007, 2007]
S38108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hadiba Ihsan Fadhilah
Abstrak :
Stabilitas merupakan faktor kritis dalam perancangan kapal Ro-Ro yang memiliki dampak signifikan terhadap keselamatan pelayaran dan keberlanjutan operasionalnya. Salah satu aspek yang memainkan peran utama dalam mencapai stabilitas adalah rasio B/H, yang merupakan perbandingan antara lebar kapal (B) dengan ketinggian kapal (H). Dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh variasi rasio B/H terhadap stabilitas kapal Ro-Ro, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hal tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi perhitungan dan analisis yang mandiri, berbasis VBA Excel, yang sebelumnya disediakan oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia. Terdapat Lima variasi rasio B/H, yaitu 3, 3.25, 3.5, 4, dan 4.5, yang menjadi fokus penelitian ini. Variasi tersebut didasarkan pada rentang B/H yang paling umum terdapat pada data 18 kapal Ro-Ro existing yang dikumpulkan dari PT. Biro Klasifikasi Indonesia. Hasil analisis pada level pertama menunjukkan adanya peningkatan pada nilai GMmin dan rasio volume dengan luas area pada kedua loadcase (departure dan arrival) seiring dengan peningkatan rasio B/H. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan adanya potensi kerentanan pada loadcase departure dan juga arrival pada rentang nilai B/H 3 dan 3.25, namun tidak ditemukan kerentanan terhadap stabilitas murni pada loadcase arrival. Selain faktor rasio B/H, fase gelombang juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Waterplane Area kapal, yang pada akhirnya memengaruhi stabilitas kapal dan pemenuhan kriteria Pure Loss Stability. Oleh karena itu, pemahaman terhadap peran penting rasio dimensi B/H dalam memenuhi kriteria Pure Loss Stability sangatlah penting, karena perubahan nilai rasio B/H dapat berdampak pada tingkat kestabilan kapal. Penelitian ini berhasil mengembangkan sebuah aplikasi perhitungan pure loss stability serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh variasi rasio B/H terhadap stabilitas kapal Ro-Ro. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam merancang kapal yang lebih stabil dan aman. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan keamanan dan keandalan kapal Ro-Ro dalam operasional mereka. ......Stability is a critical factor in the design of Ro-Ro vessels, with significant implications for maritime safety and operational sustainability. One key aspect affecting stability is the B/H ratio, which compares the vessel's width (B) to its height (H). This study aims to gain a deeper understanding of the influence of B/H ratio variations on Ro-Ro vessel stability. It also seeks to develop an independent calculation and analysis application using VBA Excel, building upon PT. Biro Klasifikasi Indonesia's previous work. The study focuses on five B/H ratio variations: 3, 3.25, 3.5, 4, and 4.5, based on data from 18 existing Ro-Ro vessels collected from PT. Biro Klasifikasi Indonesia. The analysis at the first level shows an increase in GMmin values and the volume-to-area ratio for both departure and arrival load cases as the B/H ratio increases. The study also reveals potential vulnerabilities in the departure and arrival load cases for B/H ratios of 3 and 3.25, but no vulnerabilities in pure loss stability for the arrival load case. Wave phase, along with the B/H ratio, significantly affects the vessel's waterplane area, ultimately impacting stability and compliance with pure loss stability criteria. Therefore, understanding the crucial role of the B/H dimension ratio in meeting pure loss stability criteria is essential since changes in the B/H ratio can affect the vessel's stability level. This research successfully develops an independent pure loss stability calculation application and provides a deeper understanding of the influence of B/H ratio variations on Ro-Ro vessel stability. The findings from this study can serve as guidelines for designing more stable and secure vessels. Thus, this research significantly contributes to enhancing the safety and reliability of Ro-Ro vessels in their operations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paisal Wiranata
Abstrak :
Artikel ini hadir untuk menjelaskan bagaimana keberadaan moda angkutan kapal tradisional atau kapal ojek sebagai sarana transportasi di Kepulauan Seribu cenderung lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan moda angkutan kapal cepat bertajuk kerapu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Walaupun kapal ojek memiliki banyak keterbatasan dan beresiko tinggi terhadap keselamatan pada saat beroperasi, masyarakat pulau tetap memilih moda angkutan ini untuk menunjang kegiatan keperluan sehari-hari. Salah satu penelitian mengenai Kepulauan Seribu adalah Pengelolaan Pulau-pulau Kecil: Partisipasi Masyarakat Di Kepulauan Seribu karya Mujiyani, dkk. Berbeda dengan karya tersebut, penelitian ini menjelaskan mengenai peran kapal ojek sebagai sarana penyeberangan di dari/ menuju Kepualauan Seribu. Dengan demikian, pertanyaan utama yang dihadirkan adalah mengenai keberadaan kapal ojek belum dapat tergantikan, walaupun sarana tersebut masih bersifat tradisional. Pembahasan Penelitian ini terbagi dalam tiga sub pembahasan yaitu: Pertama, geografis kependudukan dan sosial-ekonomi masyarakat di Kepulauan Seribu; kedua, dinamika angkutan penyeberangan di Kepulauan Seribu; dan terakhir adalah dampak keberadaan kapal ojek bagi masyarakat pulau. Kurangnya perhatian dan lemahnya pengawasan dari pemerintah terhadap moda angkutan penyeberangan di Kepulauan Seribu membuat keberadaan kapal ojek masih mendominasi hingga saat ini. Peran kapal ojek di Kepuluan Seribu belum banyak ditulis. Oleh karena itu, membuat penulis tertarik untuk mengkaji moda angkutan ini secara lebih mendalam. ......This article were initially made to explain how the existence of traditional boat as a transportation mode in the Kepulauan Seribu tends to be more useful and effectivefor the public rather than the modes that has been provided by the local government. Even though the traditional boat has many limitations and carries a high risk of safety on their operations, the Island peoples still choose this mode of transportation to support their daily needs. One of the studies on the Kepulauan Seribu is the Management of Small Islands: Community Participation in the Thousand Islands by Mujiyani, et al. In contrast related to this research, this study describes the role of the traditional ship as the transportation mode of crossing from / to the Kepulauan Seribu. Thus, the main question that was raised are that the existence of the traditional boat cannot be replaced, even though the facility are still traditional. Discussion on this research are divided into three subdiscussions, namely: first, geographic population and socio-economic communities on the Kepulauan Seribu; second, the dynamics of ferry transportation in the Kepulauan Seribu; and lastly, the impact of the traditional boat for the surrounding community. Lack of attention and weak supervision from the local government for the modes of transportation on the Kepulauan Seribu made the existence of traditional boats untouchable untill today. Role of this traditional boats in the Kepulauan Seribu has not been much written on the science or research journals. Therefore, it makes the author interested in examining this mode of transportation in more depth.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Rachmat Razak Muzaki
Abstrak :
Perangkat Wave Energy Converter (WEC) adalah sebuah teknologi yang memungkinkan konversi energi dari gelombang laut menjadi gelombang mekanik (Hjerm, 2013) WEC disusun oleh sistem transmisi Hydraulic power Take-Off (HPTO) yang memungkinan konversi daya pada HPTO (Jusoh et al., 2019). Meski begitu, belum banyak riset yang membahas performa rancangan dan penerapan power smoothing dalam menjaga kestabilan daya HPTO. Riset ini bertujuan untuk membahas penerapan power smoothing pada rangkaian HPTO dan efeknya terhadap performa rancangan. Performa rancngan HPTO yang dianalisis adalah torsi (Nm), putaran motor (RPM), dan daya yang dihasilkan (kW). Sementara Aspek smoothing HPTO yang dievaluasi adalah pengaruh dari variabel volume serta tekanan precharged gas akumulator tipe gas/bladder terhadap perfroma HPTO. Simulasi parameter dilakukan melalui MATLAB/Simscape dan Simulink sementara proses optimasi parameter komponen HPTO dilakukan dengan fitur Response Optimizer menggunakan algoritma Sequential Quadratic Programming pada konfigurasi rancangan yang berbeda. Pada riset ini parameter divariasikan untuk melihat efeknya terhadap performa dan kestabilan rancangan HPTO. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa akumulator mempengaruhi kestabilan dan nilai performa berupa torsi (Nm), putaran motor (RPM), dan hasil daya (kW) pada HPTO single absorber. ......Wave Energy Converter (WEC) is a technology that converts wave energy into mechanical energy (Hjerm, 2013). It is done through Hydraulic power Take-Off (HPTO), a transmission system that allows WEC to capture the energy. However, the research that discusses the HPTO design performance and its power smoothing application is minimal. This research aims to discuss the implementation of power smoothing through the use accumulator in keeping the system performance and power stability. The design performance that will be analyzed is the torque (Nm), rotation of motor (RPM), and power output (kW) . On the contrary, the HPTO smoothing aspect that is evaluated is the effect of the variable volume and precharged gas accumulator type gas/bladder pressure on HPTO performance. Parameter simulation is carried out through MATLAB/Simscape and Simulink. Furthermore, the HPTO component parameter optimization process is carried out with the Response Optimizer feature using the Sequential Quadratic Programming algorithm in different design configurations. In this research, the parameters were varied to see the effect on the performance and stability of the HPTO design. The simulation results obtained show that the accumulator affects the stability and performance values in the form of torque (Nm), motor rotation (RPM), and power output (kW) on a single absorber HPTO.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusro Fahmi
Abstrak :
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dari paling ujung barat yaitu Sabang sampai ujung timur yaitu Marauke. Perkembangan transportasi laut sangat penting untuk Indonesia. Akan tetapi, transportasi laut menjadi salah satu kontribusi terbesar dalam efek gas rumah kaca terutama penggunaan bahan bakar fossil pada kapal. Perancangan kapal bertenaga matahari bisa menjadi solusi hal tersebut. Energi matahari tidak menghasilkan emisi, hal tersebut menjadikan energi matahari sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan. Secara geografis, Indonesia berada di garis khatulistiwa dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Dengan kondisi geografis Indonesia yang mendukung dan intensitas matahari yang cukup tinggi, pemanfaatan energi surya ini sangatlah potensial. Salah satu cara pemanfaatan energi surya adalah pengaplikasiannya kepada kapal. Kapal tenaga surya dapat menjadi daya tarik tersendiri bila di desain secara baik. Dengan kapal ini kita juga dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang penggunaan tenaga surya. Kapal ini juga dapat menjadi kapal percontohan untuk terbentuknya proyek-proyek besar kapal tenaga surya lainnya. Dengan memanfaatkan Danau Salam yang berada di komplek Kampus Universitas Indonesia Depok, dan dekat dengan Restoran Gubuk Mang Engking, tim penulis bertujuan untuk menciptakan konsep desain dari kapal restoran bertenaga. Penelitian kali ini difokuskan pada desain kapal, stabilitas, kekuatan bangunan atas dan estimasi biaya lambung kapal. ......Indonesia is the largest archipelagic country in the world consisting of 17,504 islands. From the most western tip of Sabang to the eastern tip of Marauke. The development of sea transportation is very important for Indonesia. However, sea transportation is one of the biggest contributions to the greenhouse gas effect, especially the use of fossil fuels on ships. The design of solar powered vessels can be a solution to that. Solar energy does not produce emissions, it makes solar energy as an environmentally friendly alternative energy. Geographically, Indonesia is on the equator with high light intensity. Given Indonesia 39 s favorable geographical conditions and high solar intensity, the utilization of solar energy is very potential. One way of utilizing solar energy is its application to ships. Solar ship can be a special attraction when designed properly. With this ship we can also provide learning to the community about the use of solar power. This ship can also be a pilot vessel for the formation of large projects of other solar powered vessels. By leveraging Lake Salam located in the campus complex of Universitas Indonesia Depok, the writer team aims to create a solar powered restaurant design concept that emphasizes the environmental, functional, safety, and convenience aspects of the tour ship. The current study focused on ship design, stability, superstructure building strength and estimated hull costs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerome, Jerome K.
India, Mumbai: ITTS House, 2016
827 JER t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gerr, Dave
Camden, Maine: International Marine / McGraw-Hill, 2009
R 623.822 GER b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Purnawidigda Wirabektya
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perlindungan terhadap konsumen yang dirugikan dalam menggunakan jasa transportasi laut dan tanggung jawab yang patut dilakukan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan transportasi tersebut. jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan keseluruhannya dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer berupa hasil karya para ahli hukum berupa buku, hasil penelitian serta jurnal ilmiah. Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang paling banyak digunakan dalam penulisan ini. Bahan hukum ini meliputi buku, artikel ilmiah dan artikel di internet. Penelitian ini menunjukan bahwa adanya kewajiban dan tanggung jawab pelaku usaha penyedia jasa transportasi laut terhadap konsumen yang dirugikan yang tidak dilakukan dan/atau telah lalai dalam melakukan kewajiban dan tanggung jawab tersebut. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pelaku usaha penyedia jasa transportasi laut dan pihak pemerintah yang terkait dalam kegiatan tersebut agar hak dan kewajiban dari para pihak tercapai dengan baik. Kata kunci: Tanggung Jawab; Konsumen; Pelaku Usaha; Penyedia Jasa Transportasi Laut; Pemerintah; Hak dan Kewajiban.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about the protection towards damaged consumers in using sea transportations furthermore, the responsibilities of each parties to restitute losses incurred by the obligated parties. This thesis uses juridical normative and qualitative method in analyzing the problematic issues, in addition using secondary data such as legal literature, doctrines, explanations and legal journals in respect to the Consumer Protection Law which weighs as the primary data. This research shows that there is a requirement to fulfil the legal obligations by the sea transportation companies towards the damaged passengers due to any force majeur and or negligence. The purpose of this undergraduate thesis asserts that evaluations should be made by the government and related institutions and also the urgency for sea transportation companies to be held responsible over all loss and damages acquired by passengers so that the rights of each party could be fairly assured.
2017
S69234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Hanafi
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah yang terletak di antara 6 Lintang Utara dan 11 Lintang Selatan dengan nilai potensi intensitas radiasi matahari yang sangat besar karena berlokasi di wilayah yang dilalui garis khatulistiwa. Potensi intensitas radiasi matahari ini harus dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai energi alternatif. Energi matahari yang didapat dari model perhitungan akan dimasukkan ke dalam perhitungan kapal penggerak tenaga surya. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan model perhitungan radiasi matahari di Indonesia beserta parameter pendukungnya dimana nilai yang diperoleh akan digunakan untuk menghitung performa kapal tenaga surya dalam menempuh jarak 50 km pada saat perlombaan Solar Sport One 2018. Metodologi yang digunakan adalah perbandingan nilai radiasi matahari melalui 10 model perhitungan dengan nilai radiasi matahari melalui alat sehingga akan menghasilkan sebuah model perhitungan radiasi matahari yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Parameter yang digunakan pada model perhitungan radiasi matahari adalah intensitas sinar UV, intensitas awan, kelembaban udara, serta intensitas curah hujan. Waktu yang berhasil dikempuh kapal tenaga surya untuk jarak 50 km adalah 3 jam 19 menit 48 detik pada saat perlombaan.
ABSTRACT
Indonesia as the country that located in 6 North Latitude and 11 South Latitude with the highest potensial of solar radiation value, is located in the region that pass through by equator. The potency of intensity solar radiation should be utilized for daily needs as alternative energy. Solar power which is produced by the calculation model will be input to the calculation of solar boat. The goal are determine the calculation model of solar radiation with parametrics and performance of solar boat sail 50 km distance on the ompetition Solar Sport One 2018. The methodology are comparison of the value of solar radiation by calculation model and device which is Weather Station so it will get the calculation model of solar radiation suit to condition in Indonesia. The parametrics on calculation model solar radiation are the intensity UV rays, intensity cloudy cover, air humidity, and intensity rain rate. The sailing period of solar boat on sailing 50 km is 3 hours 19 minutes 48 seconds on the competition.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>