Fadhila Hanifatur Ruslana
Abstrak :
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tidak baik pada santri merupkan fenomena yang telah lama terjadi dan hampir dijumpai di seluruh pesantren di Indonesia. Pesantren merupakan institusi pendidikan Islam yang berbeda dengan sekolah umum dimana santri belajar 24 jam dan dituntut hidup mandiri. Pesantren memiliki kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat luar pesantren salah satunya dalam aspek kesehatan. Praktik PHBS yang buruk menyebabkan munculnya berbagai penyakit pada santri dan mengganggu aktivitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik PHBS santri. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan teknik stratified random sampling. Partisipan sebanyak 100 orang santri. Pengukuran menggunakan instrumen penelitian yang disusun berdasar modifikasi penelitian sebelumnya, studi literatur, dan fenomena sosial. Uji statistik menggunakan uji korelasi. Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, nilai-nilai kebudayaan, sikap, dan dukungan sosial dengan praktik PHBS santri. Sedangkan usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman mengikuti penyuluhan, tingkat kepadatan aktivitas, dan ketersediaan sarana prasarana tidak memiliki hubungan signifikan dengan praktik PHBS. Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan menjadi dasar perawat sekolah memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan sosial budaya untuk mengatasi praktik PHBS yang buruk pada santri.
......
Poor Clean and Health Living Behavior (CHLB) practices among Islamic boarding school students (santri) are a phenomenon that has long happened and almost found in all Islamic boarding school (pesantren) in Indonesia. Pesantren is an Islamic educational institution different from public schools. Santri study 24 hours and are required to live independently. Pesantren has a different culture from the community outside the pesantren, one of which is in the health aspect. Poor CHLB practices among santri cause illness and disturb learning activities. This research aims to discuss the factors related to CHLB practices among santri. Method: The research design used descriptive-analytic with a stratified random sampling technique. Participants were 100 students. Research measurements used instruments that are prepared based on previous research modifications, study literature, and social phenomena. Statistical tests used correlation tests. Results: The results of the analysis showed a significant relationship between gender, cultural values, attitudes, and social support with the practice of CHLB practices. While age, level of education, knowledge, counseling experience, level of activity density, and availability of infrastructure has no significant relationship with CHLB practices. Recommendation: This research is expected to be the basis for school nurses to provide nursing care with a socio-cultural approach to overcome poor CHLB practices in students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library