Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzan Atsari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di sebuah pesantren modern yang memadukan pengajaran muatan ke-Islam-an dan umum. Kurikulum di pesantren ini juga mewajibkan para siswa menguasai bahasa Arab dan Inggris. Akan tetapi, sebelum penelitian ini diadakan, peneliti menemukan bahwa tingkat penguasaan bahasa Inggris siswa di sebuah ekstrakurikuler kebahasaan masih terbilang rendah. Peneliti juga mengetahui bahwa metode pengajaran yang kerap diterapkan oleh tenaga pendidik sebelum penelitian ini diadakan masih bersifat individual. Oleh sebab itu, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa dan sikap mereka terhadap pemelajaran kooperatif metode STAD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kuantitatif dengan desain penelitian tindakan kelas. Pada siklus pertama, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan heterogenitas tingkat penguasaan kosakata. Hasilnya, rata-rata nilai pos-tes kosakata siswa masih rendah. Pada siklus kedua, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas penguasaan kosakata dan heterogenitas jenis kelamin. Ternyata, nilai rata-rata pos-tes siklus kedua justru mengalami penurunan. Kemudian, peneliti melakukan pengelompokan berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan penguasaan kosakata di siklus ketiga. Sebagai hasilnya, penguasaan kosakata para siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak hanya itu, hasil kuesioner pasca siklus ketiga juga menunjukkan adanya sikap positif siswa terhadap penerapan ancangan pemelajaran kooperatif metode STAD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di pesantren perlu memperkenalkan pemelajaran kooperatif metode STAD kepada para siswa sebagai metode alternatif untuk mempelajari kosakata bahasa Inggris. Selain itu, guru harus memahami kondisi setiap siswa dalam pengelompokan sehingga pemelajaran dapat terlaksana dengan efektif.
ABSTRACT
Modern Islamic boarding schools in Indonesia usually adopts both the teaching of Islamic and general sciences as well as requires the students to be proficient in Arabic and English. However, since the focus of the curriculum orients more towards the Islamic content, the students' English proficiency is in need of attention. This thesis aims to assist students in improving their English proficiency, particularly on the mastery of vocabulary and attitude towards STAD cooperative learning method. This research was an action research study conducted in an Islamic boarding school located in Bogor, West Java. It employed a quantitative qualitative method with classroom action research design in three cycles. In the first cycle, the researcher grouped students based on gender homogeneity and heterogeneity of vocabulary mastery levels. The result indicated the student's vocabulary post-test scores were low. In the second cycle, the researcher grouped students based on the homogeneity of vocabulary mastery and gender heterogeneity. The result indicated that the value of the second cycle post-test decreased. In the final cycle, the grouping was based on the homogeneity of gender and vocabulary mastery. The result indicated that the students' vocabulary mastery increased significantly. In addition to that, the results of the questionnaire after the third cycle also showed a positive attitude towards the application of the cooperative learning approach to the STAD method. This study suggests that the STAD cooperative learning method to students can serve as an alternative method for learning English vocabulary and raise awareness of the students' grouping.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Arif Sumawiharja
Abstrak :
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki ciri khusus dalam sistem pendidikan. Yang menjadi ciri khusus dalam pendidikan pesantren adalah pendidikan berbasis karakter dan berasrama. Kehidupan asrama di Pesantren menciptakan kondisi hirarki yang muncul dari Kyai atau pemimpin Pesantren yang mendapatkan pengkultusan dari para santri dan tenaga pendidik di Pesantren, struktur hirarki itu disalurkan dari atas ke bawah kepada Pengasuh dan Ustad di Pesantren, dan kemudian didelegasikan dalam pendisiplinan kepada Santri senior. Struktur hirarki tersebut memunculkan extreme authority. Kondisi tersebut mendorong adanya pelaku yang termotivasi dan menciptakan suatu kondisi yang memposisikan santri junior sebagai korban yang tepat atau rentan dari kasus kekerasan fisik. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengawasan dan ditambah dengan adanya pengawasan yang bersifat extreme guidance. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan penelitian di tiga Pondok Pesantren yang pernah terjadi kasus kekerasan fisik hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Untuk menganalisa faktor penyebab terjadinya kekerasan fisik di Pesantren teori yang digunakan adalah teori aktivitas rutin, teori relasi kuasa. Sementara untuk meneliti bagaimana pencegahan kasus kekerasan fisik menggunakan teori control sosial. Untuk mendukung analisa teori beberapa konsep digunakan. Diantaranya, konsep kekerasan terhadap anak, konsep pendidikan di Pesantren dan konsep pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kasus kekerasan fisik terjadi disebabkan oleh adanya kepemimpinan kharismatik dan paternalistik yang menyebabkan adanya pengkultusan, adanya penyalahgunaan otoritas dalam penerapan disiplin, minimnya pengawasan dan tidak adanya standar baku dalam sistem pengasuhan di Pesantren. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa semua teori dan konsep dapat menjelaskan bagaimana kasus kekerasan fisik terjadi dan pencegahannya. Selain itu, peran Kementerian Agama menjadi krusial dalam pengawasan terhadap sistem pengasuhan di Pesantren.  ......Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that have special characteristics in the education system. What characterises pesantren education is character-based and boarding school education. Dormitory life in the pesantren creates a hierarchical condition that arises from the Kyai or leader of the pesantren who gets the cult of the students and educators in the pesantren, The hierarchical structure is channelled from top to bottom to the carers and Ustad in the pesantren, and then delegated in discipline to the senior santri. The hierarchical structure gives rise to extreme authority. These conditions encourage motivated perpetrators and create a condition that positions junior Santri as appropriate or vulnerable victims of physical violence cases. This is exacerbated by the lack of supervision, coupled with the existence of supervision, which is extreme guidance. This study uses a qualitative method by conducting research in three Islamic boarding schools where cases of physical violence have occurred, causing the victim to die. To analyse the factors that cause physical violence in Pesantren, the theory used is routine activity theory and power relations theory. Meanwhile, to examine how to prevent cases of physical violence using social control theory, To support the theoretical analysis, several concepts were used. Among them are the concepts of violence against children, the concept of education for pesantren, and the concept of crime prevention. The results showed that cases of physical violence occurred due to the existence of charismatic and paternalistic leadership which led to a cult, the abuse of authority in applying discipline, the lack of supervision and the absence of standardized standards in the care system in Pesantren. The conclusion of the research shows that all theories and concepts can explain how cases of physical violence occur and their prevention. In addition, the role of the Ministry of Religious Affairs is crucial in supervising the care system in Pesantren.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya
Abstrak :
Pesantren Darul Ulum Jombang adalah pesantren semi salaf - semi modern yang merupakan salah satu pesantren besar dan berpengaruh di Jawa Timur. Kebesaran Pesantren Darul Ulum tidak lepas peran kiai sebagai pemimpin pesantren. Pesantren Darul Ulum mengalami perkembangan yang pesat pada masa kepemimpinan K.H. As’ad Umar, pada tahun 1985-2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kehidupan dan pemikiran K.H. As’ad Umar, bagaimana kiprah dan perannya di dunia politik serta bagaimana upaya dan kebijakannya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Darul Ulum. Tesis ini disusun melalui pendekatan sejarah biografi dan menggunakan metode historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber dokumen berupa arsip didapat dari kantor sekretariat Darul Ulum, dan dari sumber lainnya baik tertulis maupun lisan. Dari penelitian ini didapatkan hasil, pertama, karakter dan pemikiran K.H As’ad Umar tidak bisa dilepaskan dari latar belakang keluarganya yang santri dan pengalaman hidup yang menempanya. Ia dibesarkan secara empiris oleh Nahdlatul Ulama baik sebagai organisasi maupun partai. Pemikirannya sangat mempengaruhi sikap-sikapnya ketika terjun ke dunia politik dan sekaligus membesarkan pondok pesantren. Kedua, K.H. As’ad Umar adalah seorang kiai politisi dan jago lobi dari Jombang. Politik menjadi alat perjuangannya dan lobi sebagai ujung tombak untuk mencapai tujuannya. Secara garis besar dalam perjalanan politiknya, tergambar jelas bagaimana politik menjadi alat baginya untuk mendekat kepada penguasa guna mendapatkan manfaat bagi umat Islam dan khususnya bagi dunia pesantren. Ketiga, K.H. As’ad Umar adalah Bapak Pembangunan Pesantren. Ia adalah seorang kiai yang menjadi motor penggerak pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum. Ia berhasil mendobrak citra pesantren yang sebelumnya dikenal sebagai lembaga pendidikan tradisional dan terbelakang menjadi modern dan maju, dengan berdirinya sekolah-sekolah unggulan, universitas, islamic center, rumah sakit dan sebagainya, di Pondok Pesantren Darul Ulum. ......Pesantren Darul Ulum Jombang is a semi traditional-modern Islamic boarding school which is one of the major and influential Islamic boarding schools in East Java. The greatness of the Pesantren Darul Ulum cannot be separated from the role of the kiai as the leader of the pesantren. Pesantren Darul Ulum experienced rapid development during the leadership of K.H. As'ad Umar, in 1985-2010. This study aims to analyses the background of life and thought of K.H. As'ad Umar, how was his role in politics and how his efforts and policies to develop Pesantren Darul Ulum. This thesis is based on the research uses a biographical historical approach and historical methods that include heuristics, criticism, interpretation and historiography. Data is collected from written and oral sources, such as documents and archives obtained from the Darul Ulum secretariat office, and interviews. From this research, the findings are, first, the character and thoughts of K.H As'ad Umar cannot be separated from his background as the santri family and his thoroughly life experiences. He grew in the Nahdlatul Ulama environment, both as an organization and a party. His thoughts greatly influenced his attitudes when he entered politics and at the same time sought to develop his pesantren. Secondly, K.H. As'ad Umar was an influential political kiai and lobbyist from Jombang. For him, politics became the tool of struggle while lobbying was the main vanguard for achieving his goals. Broadly speaking, in his political journey, clearly illustrated how politics became a tool for him to approach the authorities in order to get benefits for Muslims and especially for the pesantren. Third, K.H. As'ad Umar was the father of Pesantren Development. He was a kiai who became the main initiator behind the development of Pesantren the Darul Ulum. He managed to break the image of the pesantren which was previously known as a traditional and backward educational institution to be a modern and advanced one, by establishing excellent schools, universities, Islamic centers, hospitals and other prestigious facilities at the Pesantren Darul Ulum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasie Di Gobi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang bertujuan untuk melihat perbedaan orientasi seksual dan indeks homofobia pada alumni sekolah berasrama khusus laki-laki dan alumni siswa sekolah reguler. Orientasi seksual diukur dengan Sell Assessment of Sexual Orientation yang diadaptasi dari Sell 1996 , dan indeks homofobia diukur dengan Index of Homophobia Index of Attitude toward Homosexuals yang diadaptasi dari Hudson dan Ricketts 1990 . Partisipan penelitian ini adalah 86 orang mahasiswa laki-laki alumni pesantren dan alumni sekolah Islam non-pesantren, berada pada usia dewasa awal 19-25 tahun . Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
ABSTRAK
This retrospective research conducted to see the difference between sexual orientation and homophobia index in Indonesian Islamic boarding school alumni and regular school alumni. Sexual orientation was measured by Sell Assessment of Sexual Orientation adapted from Sell 1996 , and homophobia index was measured by Index of Homophobia Index of Attitudes toward Homophobia adapted from Hudson and Ricketts 1990 . Research participants are 86 male college students who are in early adulthood age group 19 25 years old . They are alumni of Indonesian Islamic boarding school and regular school. The result shows that there are significant difference.
2017
S69652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Fat-Han Fadhilah
Abstrak :
Esai ini membandingkan Pondok Pesantren Darussalam Darussalam Banyu dan Pondok Pesantren Darussalam Tanjung Rema. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan wawancara, observasi atau observasi lapangan langsung, dan studi literatur. Dalam esai ini, penulis menggunakan teori Mujammil Qomar tentang unsur-unsur pesantren yang membedakan antara Salafiah dan Khalafiah. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Darussalam Martapura Martapura memiliki dua konsep yang berbeda, yang terletak di pinggiran Banyu, mereka memiliki konsep Salafiah dan yang di Tanjung Rema memiliki konsep Khalafiah. Awalnya Pondok Pesantren Darussalam yang terletak di pinggiran Banyu hanya memberikan pelajaran awal, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya minat masyarakat terhadap ilmu agama, KH. Badruddin sebagai pemimpin VII mengambil inisiatif untuk mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam dengan menambahkan pembelajaran umum ke dalam kurikulum mereka. Namun, karena mandat pendiri untuk memisahkan antara pendidikan umum dan diniyah, Pondok Pesantren Darussalam, yang awalnya hanya di pinggiran Banyu, sekarang memiliki Pondok Pesantren lain di Tanjung Rema untuk pendidikan umum. Pondok Pesantren Darussalam di Tanjung Rema tidak hanya untuk pendidikan umum tetapi juga masih menyediakan pendidikan diniyah.
This essay compares the Darussalam Darussalam Banyu Islamic Boarding School and Darussalam Tanjung Rema Islamic Boarding School. The method used in this essay is a qualitative method with interviews, observations or direct field observations, and literature studies. In this essay, the author uses Mujammil Qomar's theory about the pesantren elements that distinguish between Salafiah and Khalafiah. The results of the study found that Darussalam Martapura Islamic Boarding School Martapura has two different concepts, the one that is located in the periphery of Banyu, they have a Salafiah concept and those in Tanjung Rema have a concept of Khalafiah. Initially the Darussalam Islamic Boarding School is located in the periphery of Banyu only providing early lessons, along with the development of the age and increasing public interest in the science of religion, KH. Badruddin as leader of VII took the initiative to develop Darussalam Islamic Boarding School by adding general learning into their curriculum. However, because of the mandate of the founder to separate between general and diniyah education, The Darussalam Islamic Boarding School, which originally was only in the periphery of Banyu, now has another Boarding School in Tanjung Rema for general education. Darussalam Islamic Boarding School in Tanjung Rema is not only for general education but also still provides diniyah education.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Istiqomah
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok, yang merupakan cabang dari Tarekat Qadiriyah di Sudan. Tarekat Qadiriyah Arakiyah dibawa ke Indonesia dan disebarkan oleh Syekh Muhammad Hilmi ash-Shiddiqi al-Araki. Tarekat Qadiriyah Arakiyah disebarkan di Indonesia salah satunya melalui Pesantren Al-Hikam Depok. Ajaran Tarekat Qadiriyah Arakiyah dipagari oleh Alquran dan hadis serta ijm ? ? ? dan qiy ? ? ? s. Zikir Tarekat Qadiriyah Arakiyah dilakukan secara jahr dan khafiy dengan menggunakan metode jardalan. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah, yang melalui empat jenis prosedur pengumpulan data yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah dan perkembangan Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Indonesia, ajaran dan praktik Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok, serta metode zikir yang digunakan Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tarekat Qadiriyah Arakiyah merupakan tarekat baru di Indonesia, sehingga belum dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas. Masuknya Tarekat Qadiriyah Arakiyah dari Sudan ke Indonesia menyebabkan adanya transmisi ilmu tasawuf dan tarekat. Tarekat Qadiriyah Arakiyah berbeda dengan Tarekat Qadiriyah maupun Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia. Perbedaan Tarekat Qadiriyah Arakiyah dengan Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia terdapat pada sanad atau silsilah tarekat, metode zikir, dan aur ? ? ? d tambahan setelah aur ? ? ? d asas.
ABSTRACT
This thesis discusses on Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok, which is a branch of Qadiriyah Order from Sudan. Qadiriyah Arakiyah Orderwas brought to Indonesia and spread by Sheikh Muhammad Hilmi ash Shiddiqi al Araki. Qadiriyah Arakiyah Order spread all over Indonesia, and one of the institutions is through Islamic Boarding Al Hikam Depok.The teachings of Qadiriyah Arakiyah Order enclosed by the Qur 39 an, hadith, ijm 39 , and qiy s. Zikir Qadiriyah Arakiyah Orderwas practiced by jahr and khafiy using jardalan method. This research was used a qualitative method through historical approach, which involved four document collection procedures, heuristics, verification, interpretation, and historiography.The purpose of this thesis is to explainthe history and development of Qadiriyah Arakiyah Order in Indonesia, the teachings and practices of Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok and method of dhikr Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok. The results of this thesis indicate that Qadiriyah Arakiyah Order is a new orderin Indonesia, it has not been known by the people of Indonesia widely. By Qadiriyah Arakiyah Ordercoming to Indonesia from Sudan causes the transmission of knowledge of sufism and order. Qadiriyah Arakiyah Order is different from Qadiriyah Order and Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Order in Indonesia. The differences among Qadiriyah Arakiyah Order with Qadiriyah Orderand Qadiriryah wa Naqsyabandiyah Order in Indonesia are in the sanad or tariqa genealogy, the method of dhikr, and additional aur d after the aur d principle.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library