Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allenidekania
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sugma Agung Purbowo
Abstrak :
Guru termasuk dalam profesi dengan tingkat aktivitas fisiknya di tempat kerja yang rendah. Perilaku sedenter, konsumsi tinggi lemak dan karbohidrat, timbulnya obesitas, serta stres akibat beban pekerjaan menyebabkan prevalensi hipertensi yang cukup tinggi pada kelompok ini, khususnya guru SD. Salah satu cara yang sudah terbukti efektif dan efisien untuk mengatasinya adalah melalui upaya perubahan perilaku kesehatan berbasis tempat kerja (workplace wellness program/WWP). Namun hingga saat ini program tersebut, terutama untuk pengendalian tekanan darah (TD), belum ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model WWP, menilai kemamputerapan, serta efeknya terhadap pengendalian TD. Penelitian dilakukan pada Maret 2021-Maret 2022 melalui 3 tahap, yaitu systematic review dan seminar pakar (FGD) untuk pengembangan model serta one group pre and post study untuk ujicoba. Unsur-unsur model disusun menurut supplier-input-process-outcome-customer (SIPOC). Terdapat 44 guru sebagai subjek penelitian di 3 lokasi sekolah, yaitu SDN Kenari 01, Kramat 01, dan Kramat 06 di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Intervensi dilakukan selama 3 bulan untuk menilai kemamputerapan dan efek model terhadap pengendalian TD dan faktor risikonya. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan dan Wilcoxon. Penelitian berhasil menyusun Model Penggunaan Skrining sebagai Umpan balik bagi Guru untuk Monitoring mengAtasi tekanan darah tinggi (SUGMA) yang menggunakan pendekatan multikomponen untuk mencapai perubahan perilaku kesehatan individu di tempat kerjanya. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa seluruh komponen intervensi terlaksana, tingkat partisipasi > 50%, kepuasan > 4 skala Likert, dan DO < 10%. Model memberikan efek terhadap penurunan TD sistolik dan diastolik ± 5 mmHg (p < 0,05), peningkatan perilaku DASH (p < 0,000) dan aktivitas berjalan (p < 0,05), serta penurunan rasio sodium/kreatinin urin sewaktu pada guru yang TD-nya terkendali (p < 0,05). Model belum memberikan efek terhadap penurunan IMT, pengetahuan, niat/motivasi, perilaku aktivitas fisik total, dan rasio sodium/kreatinin urin sewaktu pada seluruh subjek (p > 0,05). Model SUGMA dinilai mampu terap dan memberikan efek dalam pengendalian TD dan faktor risikonya. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk evaluasi. Selain untuk penelitian, pemanfaatan model bagi para praktisi di layanan primer sudah dapat dilakukan sebagai alternatif dalam pengembangan program promosi kesehatan berbasis tempat kerja dalam mengatasi penyakit kronik seperti hipertensi. Koordinasi dan kerjasama pemangku kebijakan, lintas sektor dan program, dibutuhkan untuk memperluas cakupan dan kesinambungannya. ......Teachers are considered a profession with low level of physical activity at work (low occupational activity). Sedentary behavior, high consumption of fat and carbohydrates, obesity, and stress due to workload cause a relatively high prevalence of hypertension among this group, especially elementary school teachers. One way that has been proven to be effective and efficient to tackle this issue is through workplace-based health intervention (workplace wellness program/WWP). However, the program, especially for controlling blood pressure (BP), has yet to exist. This study aims to develop a WWP model, assess its applicability, and its effect on hypertension control. The research was conducted in March 2021-March 2022 through 3 stages, namely systematic studies and expert seminars (FGD) for model development and pre and post one group studies for trials. The model elements are arranged according to supplier-input-process-outcome-customer (SIPOC). There were 44 teachers as research subjects in 3 school locations, namely SDN Kenari 01, Kramat 01, and Kramat 06 in Senen District, Central Jakarta. The intervention was carried out for 3 months to assess the efficacy and effect of the model on blood control and its risk factors. Statistical analysis used are paired t test and Wilcoxon. The research succeeded to develop Model Penggunaan Skrining sebagai Umpan balik bagi Guru untuk Monitoring mengAtasi tekanan darah tinggi (SUGMA) that uses a multicomponent approach to achieve changes in individual health behavior in the workplace. The test results show that the model is suitable to be used because all components of the intervention has been successfully applied, the participation rate is > 50%, satisfaction is > 4 on a Likert scale, and DO is < 10%. The model is successful in decreasing systolic and diastolic BP (p < 0.05), increasing DASH behavior (p < 0.000) and walking activity (p < 0.05), and decreasing the urinary sodium/creatinine ratio among teachers whose BP was under control (p < 0.05). The model had no effect on decreasing BMI, knowledge, intention/motivation, total PA behavior, and urinary sodium/creatinine ratio over time in all subjects (p > 0.05). Further research is still needed for evaluation. Besides within the research corridor, the utilization of the model for general practitioners in primary care can already be used as an alternative in the development of workplace-based health promotion programs in overcoming chronic diseases such as hypertension. Stakeholder coordination and collaboration, across sectors and programs, are needed to expand coverage and sustainability.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ramadayanti
Abstrak :
ABSTRAK Hipertensi disebut silent killer karena muncul tanpa gejala yang spesifik. Tinjauan tren saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015, dengan peningkatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Prevalensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia lanjut. Hipertensi yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik dapat menjadi hipertensi tidak terkendali, yakni kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Dari perkiraan 1,13 miliar orang yang memiliki hipertensi, kurang dari 1 dari 5 orang yang hipertensinya terkendali. Meskipun demikian, masih sedikit penelitian yang membahas mengenai faktor risiko dari hipertensi tidak terkendali pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko hipertensi tidak terkendali pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data sekunder dari register kohort dan hasil pemeriksaan kesehatan lansia di Posyandu Lansia Sehat Sejahtera Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada periode November 2019-Maret 2020. Peneliti menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square serta menggunakan nilai Prevalens Rasio (PR) sebagai ukuran asosiasi. Berdasarkan hasil analisis bivariat, ada hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin, tidak minum obat anti hipertensi, kepatuhan pemeriksaan tekanan darah, dan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian hipertensi tidak terkendali. Upaya untuk meningkatkan keaktifan lansia melakukan kunjungan ke posyandu lansia perlu dilakukan untuk menurunkan kejadian hipertensi tidak terkendali dan mencegah komplikasi.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Vitria Camelia
Abstrak :
ABSTRAK
Pengukuran tekanan darah menjadi sangat penting, karena banyak kasusnya yang tidak terdeteksi sehingga pengukuran tekanan darah secara rutin. Kasus pre hipertensi pada remaja cukup tinggi berdasarkan hasil dari Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 5,3 . Diperlukan pengukuran pengganti yang akurat dan mudah sebagai pengganti alat pengukur tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki korelasi dan validitas optimal untuk mendeteksi kasus pre hipertensi pada siswa-siswi SMA Islam Al-Azhar 3 Jakarta berserta cut-off point nya. Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel metode stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 180 siswa dan siswi kelas X dan XI yang terdiri dari 109 laki-laki dan 71 perempuan. Kesimpulannya IMT menurut umur menjadi ukuran antropometri pengganti terbaik untuk memprediksi prehipertensi pada remaja remaja dengan cut off point yang dapat digunakan yaitu 0,880 SD untuk remaja laki-laki dan 0,325 SD untuk perempuan.
ABSTRACT
Blood pressure measurement becomes very important, because many cases are not detected so that the blood pressure measurement routinely. Pre hypertensive cases in adolescents are quite high based on the results of Riskesdas in 2013 of 5.3 . An accurate and easy replacement measurement is needed instead of a blood pressure measuring device. The purpose of this research is to know the size of the substitution that has the correlation and the optimal validity to detect pre hypertension cases in the Islamic high school students of Al Azhar 3 Jakarta along with its cut off point. The research design was cross sectional with stratified random sampling method. The study was conducted on 180 students and students of class X and XI consisting of 109 men and 71 women. The IMT conclusion by age has been the best anthropometric replacement measure for predicting prehypertension in adolescent adolescents with cut off points that can be used ie 0.880 SD for male adolescents and 0.325 SD for women.
2018
S69831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fajria
Abstrak :
Pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa IMT, lingkar pinggang, dan RLPT terhadap tekanan darah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Juli 2017. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Uji korelasi dan ROC dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLPT merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. Pada laki-laki nilai koefisien korelasi RLPT terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.378 untuk tekanan sistolik dan r=0.452 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.467 untuk tekanan sistolik dan r=0.335 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa RLPT pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.
Blood pressure measurements using mercury sphygmomanometer have some limitations, such as, can only be done by trained medical personnel and tend to be expensive, so the other alternative measurement are needed. This study aims to determine the validity of anthropometric measurements of BMI, waist circumference, and WHtR against blood pressure. This study was conducted between February July 2017. Design of this research is cross sectional with 89 men and 77 women samples taken using systematic random sampling technique on IPSK LIPI Jakarta employees. Correlation test and ROC curve analysis were performed the best measurement as an alternative blood pressure measurement. The results show that WHtR is the highest action in men and waist circumference in women. The association of WHtR with blood pressure in man was r 0.378 for systolic and r 0.452 for diastolic pressure with cut off point 0.57, whereas in women association of waist circumference with blood pressure is r 0,467 for systolic pressure and r 0,335 for diastolic pressure with cut off point 86,6 cm. Based on the results of this study, it was concluded that WHtR in men and waist circumference in women was the best alternative measure for detecting hypertension in adults. However, further research is needed to strengthen the anthropometric measurement validation results against blood pressure by using other anthropometric measures, and in different age categories.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Aditia Dewi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas diet, status gizi dan kadar homosistein dengan tekanan darah pada anak usia 3 hingga 4 tahun di Jakarta Timur. Peningkatan tekanan darah yang terjadi sejak masa anak-anak diketahui berhubungan dengan kejadian hipertensi saat dewasa. Faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti obesitas, pola makan tidak sehat juga banyak ditemukan pada anak-anak. Kondisi obesitas meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah melalui berbagai mekanisme terutama disfungsi endotel, inflamasi, dan retensi sodium. Pola makan tidak sehat yang dapat digambarkan melalui kualitas diet juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Salah satu indikator yang dapat digunakan menilai kualitas diet adalah skor Healthy Eating Index (HEI). Homosistein merupakan salah satu biomarker penyakit kardiovaskular yang pada anak-anak masih terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai homosistein. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang merupakan bagian dari penelitian Kohort Jakarta Timur. Sebanyak 196 anak yang memenuhi kriteria menjadi subyek penelitian. Untuk pemeriksaan homosistein dilakukan pada subsampel sebanyak 86 anak. Rerata usia anak adalah 40±2 bulan. Ditemukan 7,1% anak obesitas, 4,1% anak overweight, 23% anak dengan gizi kurang dan 65,8% normal. Rata-rata skor HEI adalah 34,2± 9. Ini merupakan kategori buruk dan rata-rata ini dimiliki oleh 96,4% anak. Kadar homosistein rata-rata adalah 5,5±1 µmol/L. Pada penelitian ini didapatkan hubungan antara kualitas diet (β 0,263 IK 95% 0,030-0,175, p 0,030), status gizi (β 0,465, IK 95% 0,374-0,868, p 0,000) dan kadar homosistein (β 0,187, IK 95% 0,014-1,106, p 0,045) dengan tekanan darah sistolik, dan hubungan antara status gizi (β 0,375, IK 95% 0,314-1,111, p 0,000) dan kadar homosistein (β 0,246, IK 95% 0,179-1,912, p 0,019) dengan tekanan darah diastolik pada anak. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas diet, status gizi dan kadar homosistein dengan tekanan darah anak usia 3-4 tahun di Jakarta Timur ......This study aims to determine the association between diet quality, nutritional status and homocysteine ​​levels with blood pressure in children aged 3 to 4 years in East Jakarta. Elevated blood pressure that occurs since childhood is known to be associated with the incidence of adult hypertension. Risk factors for cardiovascular disease such as obesity, unhealthy eating patterns are also found in children. Obesity increase the blood pressure through various mechanisms, especially endothelial dysfunction, inflammation, and sodium retention. An unhealthy diet that can be described through diet quality can also affect blood pressure. One indicator that can be used to assess diet quality is the Healthy Eating Index (HEI) score. Homocysteine ​​is one of the biomarkers of cardiovascular disease which in children the results still debatable. This is a cross-sectional nested East Jakarta Cohort study. A total of 196 children who met the criteria were the subjects of the study. Homocysteine ​​examination is done in a sub-sample of 86 children. The average age of children is 40 ± 2 months. We found 7.1% of obese children, 4.1% of overweight children, 23% of children underweight and 65,8% normal. The average HEI score is 34.2 ± 9. This means poor diet quality, and this average is owned by 96.4% of children. The average homocysteine ​​level is 5.5 ± 1 µmol/L. In this study we found association between diet quality (β 0,263 IK 95% 0,030-0,175, p 0,030), nutritional status (β 0,465, IK 95% 0,374-0,868, p 0,000) and homocysteine level (β 0,187, IK 95% 0,014-1,106, p 0,045) with systolic blood pressure, and association between nutritional status (β 0,375, IK 95% 0,314-1,111, p 0,000) and homocysteine level (β 0,246, IK 95% 0,179-1,912, p 0,019) with diastolic blood pressure in children. Conclusion: There is association between diet quality, nutritional status and homocysteine ​​levels with blood pressure in children aged 3-4 years in East Jakarta.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrana Tjahjadi
Abstrak :
ABSTRAK

Pada saat ini metode pengukuran tekanan darah secara non-invasive paling banyak digunakan baik didalam maupun diluar fasilitas kesehatan. Namun metode tersebut masih membuat pengguna tidak nyaman karena adanya tekanan manset pada saat pengukurannya. Beberapa metode non-invasive tanpa manset telah dikembangkan salah satunya adalah metode pulse wave analysis (PWA). Photoplethysmograpy (PPG) merupakan satu-satunya masukan dan dasar bagi perhitungan pengukuran tekanan darah pada metode PWA. Tantangan utama dalam menggunakan metode PWA berbasis PPG adalah akurasinya sangat dipengaruhi oleh noise. Selain itu, karakteristik PPG bervariasi tergantung pada kondisi fisiologis, karenanya sistem harus melakukan kalibrasi untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Kami berupaya mengatasi keterbatasan tersebut dan mengusulkan pengembangan metode pulse wave analysis untuk klasifikasi tekanan darah secara non-invasive berbasis PPG menggunakan kombinasi algoritma Bidirectional Long Term Memory (BSLTM) dengan Time Frequency Analysis (TFA). Kami menggunakan 121 subyek untuk pengujian model yang bersumber dari figshare database dan mengklasifikasikannya ke dalam tiga tingkatan klasifikasi: normotension (NT), prehypertension (PHT), hypertension (HT) sesuai dengan standar klinis Join National Commitee. Pelatihan jaringan BLSTM menggunakan fitur TFA, secara signifikan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi waktu pelatihan sekaligus meningkatkan akurasi klasifikasi. Metode yang diusulkan berhasil mengklasifikasikan tekanan darah dengan rata-rata nilai accuracy pada NT, PHT, dan HT masing-masing 92.43%, 94.83%, dan 94.01%. 


ABSTRACT


The blood pressure measurement non-invasive methods that are presently implemented using a cuff cause discomfort, particularly for injured people, overweight people, and infants. Several non-invasive cuff-less methods have been developed, one of which is the pulse wave analysis (PWA) method. Photoplethysography (PPG) is the only input and basis for the calculation of blood pressure measurements in the PWA method.The main challenge in using the PPG method is that its accuracy is greatly influenced by motion artifacts. In addition, the characteristics of PPG vary depending on physiological conditions; hence, the system must be calibrated to adjust for such changes. We attempt to address these limitations and propose a novel method for the classification of BP using a bidirectional long short-term memory (BLSTM) network with time-frequency analysis (TFA) based on PPG signals. We used 121 subjects from the figshare database for model testing and classify into three classification levels: normotension (NT), prehypertension (PHT), and hypertension (HT) according to the Join National Committee. BLSTM network training uses the TFA feature, significantly increasing efficiency by reducing training time while increasing classification accuracy. The proposed method is successful in the classification of BP with accuracy values of NT, PHT, and HT; 92.43%, 94.83%, and 94.01% respectively. 

2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library