Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luh Made Diandra A.K
Abstrak :
Proses pengolahan limbah secara hayati saat ini menjadi alternatif utama yang dipilih dikarenakan prosesnya yang ramah lingkungan. Proses pengolahan secara hayati terbagi menjadi proses aerob dan anaerob. Proses secara anaerob menjadi alternatif utama karena menghasilkan gas metana. Namun operasinya, relatif lebih sulit dikarenakan peka terhadap pH, suhu, kontaminan dan asam. Departemen Teknik Kimia UI saat ini sedang bekerja sama dengan Biothane dalam mengembangkan reaktor baru yang merupakan modifikasi antara reaktor UASB (Up/low Anaerobic Sludge Blanket) dengan kolom unggun terfluidisasi (Fluidized Bed). Pada tugas akhir ini, akan dibahas mengenai evaluasi kinerja granul SH-006, yang merupakan granul buatan, bila digunakan sebagai biomassa pada reaktor EGSB (Expanded Granules Sludge Bed) Biothane. Granul buatan ini diproses dari limbah PT. Sari Husada, namun karakteristik dari granul ini dirahasiakan. Kinerja granul buatan (artificial granules) ini diamati dari kemampuan reaktor saat start up, yaitu pada saat beban TCOD (Total Chemical Oxygen Demand) mencapai nilai sebesar 10 kg/m³.hari. Apabila telah mencapai keadaan start up, reaktor dianggap telah siap untuk dioperasikan secara penuh dan aman. Umpan masuk adalah limbah senyawa organik dari industri bir. Namun pada penelifian ini, yang akan digunakan limbah buatan. Bir dengan nama dagang "e;Bir Bintang"e; akan diencerkan konsentrasinya menjadi 3.000 ppm dari 100.000 ppm. Kondisi umpan masuk dipertahankan konsentrasinya sebesar 3.000 ppm; pH 6,8-7,2; dan temperatur 35°C. Sedangkan variabel yang diubah untuk mencapai kondisi start up adalah beban TCOD umpan masuk yang nantinya akan dikonversikan ke laju alir umpan masuk, dengan mengamati dua parameter utama yaitu VFA (Volatile Fatty Acid) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa granul buatan yang berasal dari PT.Sari Husada kurang efektifbila digunakan Sebagai biomassa di reaktor EGSB. Hal ini terlihat dengan beban TCOD yang mampu dicapai hanya sebesar 4,52 kg/m³ hari. Biomassa ini memiliki waktu hidup yang relatif lebih pendek. Yang menjadi penyebab tidak tercapainya kondisi optimum penelitian ini adalah parameter pH yang kurang dijaga sehingga tidak sesuai dengan kondisi hidup biomassa tersebut. Selain itu karena adanya ragi, yang bersifat kompetitor, akan menghambat kelangsungan hidup biomassa ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Maureen Wijaya
Abstrak :
Pedagang Besar Farmasi (PBF) berperan penting dalam menangani hingga mendistribusikan sediaan, termasuk sediaan yang sensitif terhadap kondisi lingkungan sekitar seperti produk Cold Chain Product (CCP). PBF harus dapat memastikan efikasi maupun kualitas produk sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku ketika didistribusikan. Kualifikasi tempat penyimpanan Produk Rantai Dingin (CCP) dilakukan untuk melihat kestabilan suhu selama penyimpanan CCP di kulkas dan data logger yang baru dikalibrasi. Kualifikasi dilakukan pada kulkas yang terisi Cold Chain Product (CCP) yang biasa disimpan di gudang MDC (Medical) dengan cara menyambungkan data logger ke aplikasi di komputer, melakukan setting pada data logger untuk merekam data suhu setiap 30 menit selama 3 hari, meletakkan data logger yang sudah terkalibrasi pada titik suhu tertinggi di kulkas, dan melakukan analisis pada data suhu yang telah direkam data logger setelah 3 hari. Diperoleh hasil bahwa kulkas tersebut dapat mempertahankan suhu 2°C hingga 8°C. Hasil pengujian pemulihan suhu pembukaan pintu kulkas menunjukkan bahwa kulkas penyimpanan CCP memiliki kinerja yang baik dikarenakan setelah pintu kulkas dibuka, suhu dapat turun kembali ke suhu yang ditentukan selama kurang dari 30 menit. ...... Pharmaceutical Wholesalers (PBF) play an important role in handling and distributing preparations, including preparations that are sensitive to environmental conditions such as Cold Chain Products (CCP). PBF must be able to ensure product efficacy and quality in accordance with applicable legislation when distributed. Qualification of the Cold Chain Product (CCP) storage area is carried out to see the temperature stability during CCP storage in the refrigerator and the newly calibrated data logger. Qualification was carried out on a refrigerator filled with Cold Chain Product (CCP) commonly stored in the MDC (Medical) warehouse by connecting the data logger to the application on the computer, setting the data logger to record temperature data every 30 minutes for 3 days, placing the calibrated data logger at the highest temperature point in the refrigerator, and analyzing the temperature data recorded by the data logger after 3 days. It was found that the refrigerator can maintain a temperature of 2°C to 8°C. The results of the refrigerator door opening temperature recovery test show that the CCP storage refrigerator has good performance because after the refrigerator door is opened, the temperature can drop back to the specified temperature in less than 30 minutes.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library