Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafif Dafiqurrohman
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan biomassa sangat berguna karena merupakan proses re-cycle karbon melalui proses fotosintesis. Salah satu potensi biomassa terbesar di Indonesia adalah sekam padi, yang mencapai 16 juta ton per tahun. Teknologi gasifikasi menjadi teknologi sangat bagus untuk pemanfaatan biomassa menjadi energi lain karena fleksibilitas produk syngas untuk dimanfaatkan. Tar menjadi komponen yang paling membahayakan dalam syngas karena jumlah tar yang sangat besar dibandingkan yang lain. Metode pembersihan tar saat ini ada banyak menggunakan metode sekunder yang lebih ekonomis. Salah satu teknik lama yang masih jarang dikembangkan adalah metode kondensasi. Metode ini dapat memisahkan tar dengan syngas berdasarkan titik embun tar. Selain itu ada metode lain yang sekarang sedang menjadi tren penelitian, yaitu adsorpsi. Adsorpsi bisa menggunakan jerami padi yang mempunyai sifat menarik partikel halus menggunakan silika yang dikandungnya. Pada penelitian ini akan dilakukan investigasi pressure drop pada water condenser, filter, dan kombinasi water condenser-filter yang mempengaruhi karakteristik penurunan temperature dengan variable laju aliran blower sebesar 72 lpm, 96 lpm, 120 lpm, 144 lpm, dan 168 lpm. Efisiensi pengurangan tar juga diteliti pada tiap-tiap variable tersebut dan dilihat karakteristiknya pada water condenser, filter, dan kombinasi water condenser-filter. Pengurangan tar tertinggi terjadi pada moda kombinasi water condenser-filter 120 lpm, yaitu efisiensi pengurangan tar 84,87%.
ABSTRACT The use of biomass is very useful because it is a carbon re-cycle process through photosynthesis. One of the biggest biomass potentials in Indonesia is rice husk, which reaches 16 million tons per year. Gasification technology is a very good technology for utilizing biomass into other energy because of the flexibility of syngas products to be utilized. Tar is the most dangerous component in syngas because the number of tar is very large compared to the others. The current tar cleaning method uses many more economical secondary methods. One old technique that is still rarely developed is the method of condensation. This method can separate tar with syngas based on tar dew point. In addition there are other methods that are now becoming a research trend, namely adsorption. Adsorption can use rice straw which has interesting properties of fine particles using silica it contains. In this study, pressure drop investigations on water condensers, filters, and water condenser-filter combinations will be carried out which affect the characteristics of temperature drop with variable blower flowrate of 72 lpm, 96 lpm, 120 lpm, 144 lpm, and 168 lpm . Tar reduction efficiency was also examined in each of these variables and the characteristics of the water condenser, filter, and water condenser-filter combination were observed. The highest tar reduction occurs in the 120 lpm water condenser filter combination, which is the efficiency of tar reduction of 84.87%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dengan Semakin meningkatnya kebutuhan akan energi. menyebabkan banyaknya teknologi baru yang menggunakan sumber energi atau bahan bakar baru yang persediaannya masih cukup banyak atau dapat diperbaharui Biomassa adalah bahan bakar yang dapat terbaharui mempunyai pulensi enwrgi yang besar. Salah satunya adalah tandan sawit kosong (Empty Fruiz Bunch) yang merupakan komposisi limbah terbesar pada perkebunan kelapa sawil dan selama ini lmelum diguuakan teknologi untuk memanfaatkannya secara serius.

Teknologi untuk pengoptimalan pemanfaatan biomass ialah biomass gassifier yaitu alat untuk gasifikasi dari biomassa yang mana setelah melalui proses pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas yang dapat menghasiikan energi thermal dan kemudian dapat dikonversikan sesuai dengan kebutuhan, Untuk memulai pemanfaatan energi maka diperlukan sebuah perancangan dasar terhadap biomass gassifier yang diharapkan terlaksana pembangunannya sehingga dapat dilakukan penelitian yang menghasilkan sebuah analisis mengenai efektifitas penggunaan biomass gassifier dalam aplikasinya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian Budhi Hartono
Abstrak :
Gasifikasi adalah salah satu proses konversi termokimia yang mengkonversikan biomassa padat menjadi gas mampu bakar. Studi penelitian untuk mendapatkan dan membandingkan karakteristik operasional gasifikasi berbagai jenis biomassa sangat diperlukan karena setiap biomassa mempunyai properti yang tidak sama. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan dan membandingkan karakteristik operasional gasifikasi biomassa adalah pengujian eksperimental dengan menggunakan downdraft gasifier. Biomassa yang digunakan yaitu sekam padi dan tempurung kelapa, untuk perbandingan karakteristik diuji dengan suplai udara primer 51 lpm. Beberapa indikasi karakteristik operasional gasifikasi biomassa yang didapat dari pengujian eksperimental yaitu start-up, penyetabilan nyala api, pengaruh flowrate udara primer terhadap flowrate produser gas, distribusi temperatur reaktor, kandungan abu, konsumsi bahan bakar biomassa, dan foto kondisi visual api. Perbandingan karakteristik menunjukkan bahwa gasifikasi tempurung kelapa lebih mudah daripada sekam padi karena tempurung kelapa dapat digasifikasi dengan suplai udara primer dari 42-51 lpm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwin
Abstrak :
Producer gas sebagai hasH dari proses konversi biomassa secara termokim.ia mengandung unsur pengotor yaitu tar, partikulat dan uap yang mengandung air dan asam yang tidak diinginkan dalam pengaplikasiannya ke internal combustion engine. Siklon dan gas filter digunakan sehagai sebuah gas cleaning system yang ditempatkan setelah reaktor gasifier yang bertujuan untuk mengurangi kandungan unsur pengotor tersebut. Siklon yang digunakan diambil dari percobaan sebelumnya dan gas filter didesain berdasarkan flowrate volumetris maksimum dan kecepatan penyaringan untuk fly ash handling dengan pembersihan manual. Untuk mendapatkan data campuran tar diperlukan sebuah tabung dari kaca untuk mengkondensasikan producer gas. Posisi pengambilan sampel adalah setelah reaktor gasifier, sele)ah siklon dan setelah gas filter. Pengujian dilakukan dengan mengguna.kan bahan bakar 50%EFB+50% tempurung kelapa sawit dengan bukaan katup 40° yang menunjukkan kinerja optimum dalam hal perbandingan jumlah campuran tar terhadap nilai kalor dari producer gas. Penggunaan siklon mampu menurunkan campuran tar producer gas sebesar 13,19%, dan penambahan gas filter menyebabkan campuran tar berkurang sebesar 14,83%. Untuk mengetahui ukuran dan banyaknya partikulat yang terkandung dalam producer gas dilakukan sampling dengan menggunakan kurtas filter pada keluaran gasifier, siklon dan gas filter. Ukunm partikulat berkisar antara 0,2- 1,8 ~m dengan ukuran rata- rata 0,86 fliD. Konsentrasi partikulat tidak dapat diketahui karena adanya unsur kelembaban yang tertangkap di kertas filter sehingga data yang didapat tidak representatif untuk diolah. ......Producer gas as a result of biomass thermochemical process contains contaminants such as tar, particulate and acids vapor which are inhibited in internal combustion engine application. Cyclone and gas filter are used as a gas cleaning system placed downstream of the reactor in order to reduce the contaminants. Cyclone is taken from previous experiment. Gas filter is designed based from the producer gas maximum volumetric flow rate and filtration velocity for fly ash handling Glass tube used as a gas trap to condensate the producer gas in order to obtain tar mLtlure. Sampling points are downstream gasifier, after cyclone and gas filter. Experiments conducted with 50"/oEFB + 50"/G palm shell feed and primary air flow rate of 413,73 lpm ( 40° valve opening) that sho}i!S optimum pe1farmance in tar mixture level versus calorific value of the producer gas. Cyclone usage reduced tar mixture level up to 13,19% and adding the gas filter reduced it forther up to I 4,83%,. Filter paper is used to obtain particle dimension and mass loading. Particle dimension ranges from 0,2 - 1,8 J.tm with the average of 0,86 lim . This method could not obtain particle mass loading data due to moisture captured by the paper.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harist Qashtari
Abstrak :
Kelangkaan sumber energi di dunia sekarang ini menimbulkan polemik di masyarakat yang berujung kepada sulitnya mendapatkan sumber energi itu sendiri Hal demikian juga terjadi pada masyarakat kota Plered Purwakarta yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengrajin keramik dan gerabah Semakin mahalnya bahan bakar untuk pembakaran gerabah menyebabkan harga gerabah itu semakin naik yang berujung pada kalah saingnya nilai jual gerabah terhadap produk produk plastik Hal ini tidak baik karena lambat laun ciri khas kota Plered sebagai kota penghasil gerabah akan redup dan menghilang Untuk itulah diperlukan teknologi alternatif yang menggunakan bahan bakar alternatif sabagai pengganti dari bahan bakar fosil sehingga produksi gerabah di kota Plered tidak hilang Salah satunya melalui teknologi gasifikasi yang menghasilkan gas mampu bakar dengan mengkonversikan bahan bakar padat khususnya biomassa Penelitian sebelumnya sudah dilakukan dengan menitikberatkan pemakaian cangkang kelapa sebagai bahan bakar biomassa penggerak sistem gasifikasi ini Akan tetapi penggunaan biomassa cangkang kelapa ini dinilai kurang efektif mengingat pemakaiannya yang masih banyak di masyarakat dan lagi produksinya masih tidak se massal sekam padi yang merupakan produk pokok rakyat Indonesia Untuk itulah pada penelitian ini dilakukan optimasi sistem gasifikasi menggunakan bahan bakar sekam padi Penelitian dititikberatkan pada modifikasi reaktor gasifikasi dan mencari kestabilan api untuk pembakaran gerabah sehingga didapat pembakaran yang efektif dan murah. ...... The lack of energy sources in today 39 s world poses a polemic in the society which led to the difficulty of getting an energy source itself This problem likewise occurred in the society of Plered Purwakarta that majority of the population made their living as artisans of ceramics and pottery The more expensive fuel for burning the pottery the more expensive the pottery price will be which resulted in lost sales value of pottery competitiveness from plastic products This is not good because gradually the characteristic town of the pottery producing city of Plered will dim and disappear So it is necessary to find the alternative technologies that use alternative fuels in replacement of fossil fuel that result in the production value of pottery in Plered will not decline One of the alternative technologies is through gasification technology that able to convert solid fuels into combustible gas in particular biomass fuels Previous research had already been done by focusing on the use of coconut shell as fuel in biomass gasification However the use of coconut shell biomass as gasification fuel is less effective considering the use this biomass that are still many in the society and also its sources is not as many as rice husk biomass which is the major product of Indonesia On that the research will be done by optimizating the gasification biomass system using rice husk fuel The research will be focused on gasification reactor modification and acquire the stability of flame in gasification burner to burn the potteries so the combustion will more effective and affordable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revananda Difitro
Abstrak :
Sebagai kelanjutan program Action Research pemberdayaan teknologi gasifikasi terhadap aplikasi industri gerabah keramik diadakan penelitian dan pengembangan lebih jauh terhadap sistem gasifikasi downdraft berbahan bakar cangkang kelapa. Modifikasi dilakukan dengan cara melakukan overhaul terutama pada burner dan output dari penelitian adalah perilaku pola api akibat pengunaan bluff – body pada burner 25 lubang.
As a continuation to Action Research program implementing gasification technology towards pottery industry, further research and development is conducted in the Downdraft Gasification system using coconut shell as fuel. Several modification were taken by overhauling the system, especially the burner. The output of said research is to study the flame pattern behaviour as a result of applying bluff –body on the modified burner with 25 – holes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Felly Rihlat Gibran
Abstrak :
ABSTRAK
Sekam padi merupakan limbah pertanian terbesar dengan potensi 13.662 MWe per tahun. Melalui proses gasifikasi biomassa, sekam padi dapat dikonversi menjadi producer gas yang dapat digunakan untuk kebutuhan energi panas maupun listrik. Untuk menghasilkan producer gas berkualitas baik, sistem gasifikasi dengan kandungan tar rendah menjadi fokus utama penelitian. Penelitian menggunakan open top fixed bed downdraft gasifier sistem batch dilakukan dengan memvariasikan posisi injeksi udara sekunder Z dan Air Ratio AR . Hasilnya, pada AR 80 , saat Z = 38 cm, tercipta flaming pyrolysis dengan durasi terpanjang selama 400 sekon yang mengindikasikan kandungan tar terendah, serta saat Z = 50 cm, dihasilkan producer gas dengan energi pembakaran tertinggi sebesar 734,64 kJ.
ABSTRACT Rice husk is one of agricultural waste with the largest annual potency of 13,662 MWe. Using biomass gasification, rice husk can be converted into producer gas for thermal and electrical energy needs. In order to produce a good in quality producer gas, gasification with low tar content become the main focus in this research. Experiment using open top fixed bed downdraft gasifier batch system was conducted by variying the secondary air injection position Z and Air Ratio AR . As a result, when AR 80 , at Z 38 cm, flaming pyrolysis with the longest duration of 400 seconds was created which indicated that this condition had the lowest tar content, meanwhile, at Z 50 cm, producer gas with the highest combustion energy of 734.64 kJ was obtained
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Barryl Anggriawan
Abstrak :
Indonesia memiliki potensi limbah sekam padi yang cukup besar yaitu setara 150 GJ/tahun, sepertiga lebih dari potensi keseluruhan biomassa di Indonesia yaitu 470 GJ/tahun. Gasifikasi biomassa skala kecil tipe fixed bed downdraft menjadi salah satu solusi terbaik untuk memanfaatkan sekam padi menjadi energi untuk pembangkit listrik dan panas. Dari penelitian yang telah dilakukan di luar negeri dan dari penelitian sebelumnya, penggunaan secondary air intake pada reaktor terbukti efektif dalam mengurangi tar. Implementasi secondary air intake di posisi Z=38 cm tepat pada zona pirolisis, didapatkan hasil pada ER 0.25 mampu mengurangi tar sebanyak 80,82 dengan kandungan tar pada producer gas sebesar 11,62 gram/Nm3. Sementara pada ER 0,23 didapatkan nilai efisiensi gasifikasi tertinggi sebesar 33,41. ......Indonesia has a huge potential of rice husk waste that is equivalent to 150 GJ year, one third more than the overall potential of biomass in Indonesia of 470 GJ year. Small scale fixed bed downdraft biomass gasification is one of the best solutions to utilize rice husk to be energy for power and heat generation. From research that has been done abroad and from previous research, the use of secondary air intake at reactor proved effective in reducing tar. Implementation of secondary air intake in position Z 38 cm right on pyrolysis zone, obtained result at ER 0.25 able to reduce tar as much as 80,82 with tar content at gas producer equal to 11,62 gram Nm3. While at ER 0.23 obtained the highest gasification efficiency value of 33.41.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Rahmadin
Abstrak :
Tempurung kelapa saat ini hanya digunakan sebagai arang, tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini tempurung kelapa dapat digunakan untuk menghasilkan energi yang bermanfaat. Dalam penelitian ini tempurung kelapa tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar pada proses gasifikasi dengan menggunakan Downdraft Gasifier. Proses gasifikasi ini memakai laju udara primer dengan Equivalence Ratio (?) sebesar 0,169. Dengan LHV tempurung kelapa sebesar 5255 kcal/kg dan LHV gas produser sebesar 1582 kcal/m3, proses gasifikasi ini menghasilkan efisiensi sebesar 63,73%. Gas produser (CO, CH4, H2) yang dihasilkan dari proses gasifikasi akan dimanfaatkan pada Combustion Unit Laboratory melalui pembakaran di burner dengan air fuel ratio sebesar 1,78; 3,32; 4,38; 5,21; 6,87. Burner yang dipakai menggunakan 8 blade burner dengan sudut kemiringan 50_. Pengukuran dan kalkulasi dilakukan untuk mendapatkan efisiensi pembakaran pada burner, efisiensi Combustion Unit Laboratory, Heat release rate Combustion Unit Laboratory, dan neraca energi berdasarkan heat balance. Efisiensi pembakaran pada burner berkisar antara 98,5% - 99,6%. Peningkatan laju udara sekunder akan meningkatkan temperatur api dan mengurangi efisiensi berdasarkan heat loss method serta heat release rate dari Combustion Unit Laboratory.
Coconut shell currently only used as charcoal, but with today's technology coconut shell can be used to produce useful energy. In this study, coconut shell will be used as fuel in the gasification process using Fixed Bed Downdraft Gasifier. This gasification process using the rate of primary air with the Equivalence Ratio (?) equal to 0.169. The Low Heating Value of Coconut shell is 5255 kcal / kg and the Low Heating Value of producer gas is 1582 kcal/m3, this gasification process produces an efficiency of 63.73%. Producer gas (CO, CH4, H2) that is generated from the gasification process will be utilized in the Combustion Laboratory Unit through combustion in the burner with an air fuel ratio varie from 1,78; 3,32; 4,38; 5,21; 6,87. Burner used eight blade-burner with the slope of 50_. Measurements and calculations performed to obtain the efficiency of combustion in the burner, efficiency of Combustion Laboratory Unit, Heat release rate of Combustion Laboratory Unit, and energy balance based on heat balance. Combustion efficiency on the burner ranged from 98.5% - 99.6%. Increasing the rate of secondary air will increase the temperature of the fire and reduce the efficiency based on Heat Loss method and heat release rate of the Combustion Laboratory Unit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50870
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>