Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Latifa Erlangga Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Linear Akylbenzene Sulfonat (LAS) merupakan surfaktan anionic yang bersifat toksik bagi organisme akuatik. Proses mineralisasi LAS menjadi H2O, CO2, dan garam dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme. Proses biodegradasi dilakukan dengan memanfaatkan kultur tunggal bakteri fakultatif anaerob Acinetobacter baumanii. Percobaan diawali dengan uji pertumbuhan bakteri dan degradasi LAS menggunakan kondisi aerasi dan jenis medium yang berbeda. Acinetobacter baumanii terbukti dapat tumbuh dengan baik dalam Medium Basal pada aerasi 4 ml/s dengan memanfaatkan LAS sebagai sumber karbon tunggal. Analisis kadar konsentrasi akhir LAS dilakukan dengan menggunakan metode MBAS (methylene blue active substance). Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju degradasi LAS optimum yang mematuhi reaksi orde nol dicapai pada saat konsentrasi LAS sebesar 100 ppm, dimana dalam waktu 95 jam, LAS telah terdegradasi sebanyak 83%. Variasi penambahan nutrisi berupa sumber karbon dan nitrogen dilakukan secara terpisah untuk meningkatkan presentase degradasi LAS. Sebanyak 0,5 g/L glukosa terbukti dapat meningkatkan presentase degradasi LAS hingga 100% dalam kurun waktu kurang dari 46 jam.
ABSTRACT
Linear Akylbenzene Sulfonate (LAS) is an anionic surfactant which is toxic for aquatic organisms. LAS biodegradation process is done by utilizing a single culture of facultative anaerob Acinetobacter baumannii. Experiment begins with the evaluation of both bacterial growth profile and LAS degradation process using different aeration condition and medium. Acinetobacter baumannii is proven to grow well under aeration rate of 4 ml/s in Basal Medium by utilizing LAS as the sole carbon source. Analysis of the decreasing of LAS concentration was done by MBAS (methylene blue active substance) method. The results showed that the optimum rate of LAS degradation which obeys zero order reaction achieves at 100 ppm. Within 95 hours LAS has been degraded as much as 83%. Variation of nutrients addition such as carbon and nitrogen source is conducted separately to increase the percentage of LAS degradation. A total of 0,5 g / L glucose is proven to increase the percentage of 100 ppm LAS degradation up to 100% in less than 46 hours.
[, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ikbal Alexander
Abstrak :
Kemasan pangan plastik adalah jenis bahan yang tidak dapat terurai, sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Kandungan selulosa yang tinggi pada jerami padi dapat dijadikan sumber biopolimer untuk membuat kemasan pangan biodegradable. Tetapi, kemasan biodegradable dilaporkan memiliki kinerja hidrofilik yang buruk dan kerapuhan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan pangan biodegradable menggunakan limbah jerami padi yang sesuai dengan SNI ISO 535:2016. Kemasan pangan biodegradable ini dibuat dari jerami padi dan singkong sebagai sumber biopolymer. Metode pelapisan Meyer-Rod diadopsi untuk menghasilkan sudut kontak yang tinggi dan ketahanan air yang tinggi dengan empat lilin alami yang berbeda; soy wax, candelilla wax, beeswax, dan carnauba wax. Analisis penyerapan air dilakukan menurut metode Cobb60 yang dijelaskan dalam SNI ISO 535:2016. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan selulosa jerami padi dengan penambahan beeswax meningkatkan sifat ketahanan air secara signifikan dan menunjukkan penurunan indeks Cobb60 sebesar 2,8 g/m2. Kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalah penggunaan selulosa jerami padi sebagai sumber biopolymer mempunya potensi untuk menggantikan penggunaan kemasan pangan plastik. ......Fossil-based foam is a non-biodegradable material which can cause severe environmental deterioration. Starch-based biodegradable material has shown the potential to replace the plastic foams. Starch-based biodegradable foam reportedly has poor hydrophilic performances and high brittleness. The objective of this research is to develop starch-based biodegradable foam using rice husk waste that complies with SNI ISO 535:2016 The biodegradable foams were fabricated with cassava starch and rice straw as natural fiber sources. The Meyer-Rod coating method was adopted to produce high contact angle and high water resistance with four different natural waxes; soy wax, candelilla wax, beeswax, and carnauba wax. Water absorption analysis was performed according to the Cobb60 method described in SNI ISO 535:2016. The result shows that the use of rice straw and beeswax improved water barrier properties and decreased the Cobb60 index of 2,8 g/m2 This study concludes that the utilisation of rice straw  as a source of biopolymer could replace the use of conventional polystyrene foam.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pael Desen Thesa Lonika
Abstrak :
Saat sekarang label biodegradable merupakan salah satu kriteria dalam pemilihan sebuah produk. Kertas tisu biodegradable dalam penelitian ini dibuat dari selulosa yang dikombinasikan dengan kitin dan kitosan. Selulosa, kitin, dan kitosan bersifat biodegradable. Selain itu, selulosa memiliki gugus hidroksil yang melimpah sehingga meningkatkan hidrofilisitas kertas tisu. Masing-masing kitin, kitosan sintesis dan kitosan komersial divariasikan dengan konsentrasi 0,1, 0,3, 0,5, 0,7, dan 1% terhadap selulosa. Perlakuan dalam proses isolasi selulosa, kitin dan kitosan serta kertas tisu yang dihasilkan dikarakterisasi FTIR, XRD, dan FESEM. Hasil uji SNI 0103:2008 Kertas Tisu Toilet menunjukkan bahwa kertas tisu yang dihasilkan memiliki penampakan yang bersih, lembut, dan tidak berlubang. Kertas tisu memiliki warna putih dan tidak luntur, dapat hancur dalam air, serta dapat menyerap air melebihi standar yang ditentukan. Tiga kriteria utama dalam penilaian kertas tisu terbaik dalam penelitian ini meliputi daya hancur dalam air, daya serap, dan laju degradasi. Kertas tisu terbaik berdasarkan uji mudah hancur yaitu kertas tisu dengan 1% kitin. Hasil uji daya serap kertas tisu menunjukkan bahwa kertas tisu terbaik yaitu kertas tisu dengan 1% kitin, 0.1% kitosan sintesis, 0.1% kitosan komersial yang memiliki daya serap sebesar 131 mm, 141 mm, dan 92 mm masing-masingnya. Sedangkan berdasarkan uji biodegradabilitas, kertas tisu terbaik yaitu kertas tisu dengan 1% kitosan komersial dengan lau degradasi sebesar 11.35%. Berdasarkan uji mudah hancur, uji daya serap, dan uji biodegradabilitas, kertas tisu terbaik yang dihasilkan yaitu kertas tisu dengan 1% kitin. ......Currently, the biodegradable label is one of the criteria in selecting a product. The biodegradable tissue paper in this study was made from cellulose combined with chitin and chitosan. Cellulose, chitin, and chitosan are biodegradable. In addition, cellulose has abundant hydroxyl groups which increase the hydrophilicity of tissue paper. Each chitin, synthesis chitosan and commercial chitosan were varied with concentrations of 0.1, 0.3, 0.5, 0.7, and 1 w/v% to cellulose. The treatments in the isolation process of cellulose, chitin and chitosan and the resulting tissue paper were characterized by FTIR, XRD, and FESEM. The SNI 0103:2008 Toilet Tissue Paper test results showed that the tissue paper produced had a clean, soft, and had not perforated appearance. Tissue paper has a white color and does not fade, can be destroyed in water, and can absorb water beyond the specified standards. The three main criteria in assessing the best tissue paper in this study include crushability in water, water absorption, and degradation rate. The best tissue paper based on the crushability test is tissue paper with 1 w/v% chitin. The tissue paper absorption test results showed that the best tissue paper was tissue paper with 1 w/v% chitin, 0.1 w/v% synthetic chitosan, 0.1 w/v% commercial chitosan which had an absorption capacity of 131 mm, 141 mm, and 92 mm respectively. Meanwhile, based on the biodegradability test, the best tissue paper was tissue paper with 1 w/v% commercial chitosan with degradation rate was 11.35%. Based on the crushability test, absorption test, and biodegradability test, the best tissue paper produced was tissue paper with 1w/v% chitin.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Tedjo
Abstrak :
Departemen Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia telah melakukan beberapa penelitian tentang kemampuan pendegradasian satu jenis mikroorganisme terhadap senyawa hidrokarbon tertentu. Untuk melanjutkan dan lebih mengembangkan penelitian sebelum-sebelumnya, dilakukan penelitian untuk menguji ketahanan dan keefektifan konsorsium bakteri (kultur campuran) dalam mendegradasi limbah produk petroldmia yang digunakan oleh masyarakat secara luas. Dalam penelitian ini digunakan jenis sampel kontaminan berupa surfactant sintetis Linear AlkylBenzene Sulfonate (LAS), yang banyak diaplikasikan dalam detergen pembersih. Sedangkan mikroorganisme yang digunakan adalah mikroorganisme konsorsium yang telah dikultur sendiri oleh LEMIGAS, yaitu Pseudomonas aeroginosa, Bacillus subtilis, Bacillus aglomerans. Bacillus cereus, Bacillus alvae. Pelaksanaan proses biodegradasi dilakukan selama 12 hari dengan medium Lockhead and Chase, pada temperatur ruang, kecepatan pengocokan tetap, dengan inokulum awal bakteri sebesar 1.59 x 108 CFU/mL. Sementara itu variasi konsentrasi awal LAS yang digunakan adalah 100,400,700,1000 dan 1500 ppm. Hasil yang diperoleh dan penelitian menunjukkan bahwa konsorsium bakteri yang digunakan dapat hidup dalam lingkungan LAS sampai 1500 ppm. Pertumbuhan dan penurunan chemical oxygen demand teriadi maksimum pada konsentrasi yang terkecil, yaitu 100 ppm. Di sini LAS dapat berfungsi sebagai sumber karbon namun juga dapat berisiko tinggi terhadap kelangsungan hidup beberapa jenis bakteri karena faktor penurunan tegangan permukaan. Hal ini menyebabkan konsorsium bakteri dengan jenis bakteri yang digunakan dalam penelitian ini dapat mendegradasi LAS, namun kurang efektif.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover