Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Fransisca
"Kajian yang dilakukan terhadap intervensi guru dalam pemanfaatan acara TV khususnya film cerita anak-anak, berangkat dari adanya suatu fenomena sosial yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan orang tua murid maupun pendidik yang selalu menyoroti keberadaan televisi sebagai "biang kerok'' menurunnya minat dan kebiasaan membaca anak.
Pada tataran metodologis, metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pendekatan kuantitatif. Survai penelitian adalah murid-murid SD kelas IV yang berusia 9-10 tahun pada dua sekolah yang bebeda, yaitu sekolah yang mendapat intervensi guru ( sekolah yang di treatment ), adalah SDK Permata Bunda, cimanggis atau sekolah yang tidak ada intervensi guru ( sekolah pembanding ), adalah SDN Curug III cimanggis dan responden yang diambil berjumlah 100 orang. Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui seberapa besar kakuatan intervensi guru dalam pemanfaatan acara TV untuk peningkatan minat dan kebiasaan membaca anak.
Landasan teori yang dijadikan acuan utama dalam penelitian ini adalah pernikiran Albert Bandura yaitu Teori Belajar Sosial, yang menyoroti belajar dengan jalan mengamati perilaku orang lain dan teori-teori lain yang digunakan dalam penelitian ini, adalah "Conditioning Theory dan Individual Differences Theory".
Akhirnya berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh temuan dalam penelitian ini adalah, Semakin tinggi tingkat interverensi guru, semakin banyak buku milik koleksi pribadi anak didalam peningkatan minat dan kebiasaan membacanya dengan nilai koefisien korelasi mencapai 0,00. Kedua semsakin tinggi tingkat interverensi guru semakin banyak buku yang dibaca anak didalam peningkatan minat bacanya, dengan koefisien korelasi 0,00. Ketiga, semakin tinggi tingkat interferensi guru terhadap faktor lingkungan teman sekolah semakin tinggi minat dan kebiasaan membaca anak, dengan koefisien korelasi mencapai 0,000. Dan berdasarkan analisis regresi ganda diketahui, bahwa variabel buku milik, variabel keluarga dan variabel minat yang paling besar pengaruhnya dalam kajian ini, yaitu mencapai nilai signifinkasi T sebesar 0,000, 0,02 dan 0,000.
Berdasarkan temuan tersebut penelitian ini merekomendasikan agar untuk masa yang akan datang sistim pendidikan kita perlu memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mensosialisasikan mata pelajaran membaca dan menulis bagi anakanak SD dan untuk lebih memberikan kesempatan pada guru dapat memanfaatkan media masa yang tersedia terutama media elektronik dalam kemasan "Enter Teaching", artinya media dijadikan sebagai alat penghibur dan pendidik sekaligus bagi anak-anak di era millenium ketiga nanti."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joyo Nur Suryanto Gono
"ABSTRAK
Tesis pengetahuan politik dan sikap politik Mahasiswa dalam Pemilihan Umum 1992, merupakan penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor komunikasi dan non komunikasi terhadap pengetahuan politik mengenai OPP yang dipilih dan sikap politik terhadap OPP yang dipilih; pada mahasiswa PTS Islam dan Katolik atau Kristen di Yogyakarta. Faktor-faktor komunikasi dalam penelitian ini adalah surat kabar, radio, televisi, keluarga, kelompok sebaya, kampus. Sedangkan faktor-faktor non komunikasi adalah orientasi politik Orang tua responden terhadap OPP, Pendidikan Ayah, dan Pendidikan Ibu responden.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai, yaitu menggunakan kuesioner untuk memperoleh data penelitian dari sampel. Populasi diambil adalah mahasiswa dari PTS Islam dan PTS Katolik atau Kristen di Yogyakarta, yang masih tercatat sebagai mahasiswa aktif angkatan 1991 ke bawah dan masih aktif mengikuti mata kuliah hingga saat diadakan penelitian. Hal ini untuk kemudahan memperoleh data, dan saat diadakan pemilu 1992 telah tercatat sebagai mahasiswa aktif.
Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap, cluster dan random sampling. Analisis data dilakukan dengan statistik, yaitu analisis regresi ganda dan analisis diskriminan.
Hasil penelitian untuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai wakil bagi PTS Islam, terhadap pengetahuan politik mengenai OPP yang dipilih, surat kabar merupakan faktor komunikasi dan Orientasi politik orang tua terhadap OPP merupakan faktor non komunikasi yang paling berpengaruh. Sedangkan terhadap sikap politik terhadap OPP yang dipilih, faktor komunikasi kampus memiliki tingkat signifikansi paling kecil, walaupun P = 0,07, tetapi paling mendekati P<0,05, sehingga di antara faktor komunikasi yang lain menunjukkan pengaruh paling besar terhadap sikap politik. Walaupun demikian kampus merupakan "discriminating variabel" paling besar dalam menjelaskan kesenjangan antara pengetahuan politik mengenai OPP yang dipilih dan sikap politik terhadap OPP yang dipilih.
Untuk Universitas Atma Jaya Yogyakarta, sebagai wakil PTS Katolik/Kristen, terhadap pengetahuan politik mengenai OPP yang dipilih, televisi merupakan faktor komunikasi dan Orientasi politik orang tua terhadap OPP merupakan faktor non komunikasi yang paling berpengaruh. Terhadap sikap politik terhadap OPP yang dipilih, maka kampus merupakan faktor komunikasi dan Orientasi politik orang tua terhadap OPP merupakan faktor non komunikasi paling berpengaruh. Sebagai "discriminating variables", kampus merupakan faktor komunikasi dan Orientasi politik orang tua terhadap OPP merupakan faktor non komunikasi paling besar menjelaskan kesenjangan Pengetahuan Politik dan sikap politik."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AEA Technology; SilverPlatter International,
1007000240
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Conference on energy development, natural resources, and environmental conditions in Indonesia."
Jakarta: ESDAL Kedeputian Bidang TPSA BPP Teknologi, 1999
333KONP002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Conference on energy development, natural resources, and environmental conditions in Indonesia"
Jakarta: 1999
333KONP001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
ESDAL Kedeputian Bidang TPSA, 1999
1007000061
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Zulkarnaen
"Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan. Lembaga penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan yaitu Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang dibentuk oleh pemerintah di Daerah Tingkat H. Selain diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK juga diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 3501MPP1Kep112I2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Beberapa pasal mengenai penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK dalam Undang-Undang Nomor 8 Tabun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor. 350/MPPIKep/1212001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen masih memiliki kelemahan sehingga beberapa pasal tersebut belum melindungi konsumen. Beberapa pasal mengenai penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor. 350IMPPIKep112I2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen bertentangan/tidak sinkron dengan Undang-Undang Nomor 8 Tabun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Beberapa kasus penyelesaian sengketa konsumen di BPSK Makassar belum melindungi konsumen/tidak menerapkan aturan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor. 350/MPP/Kep/1212001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"Konsumen-Business To Business (konsumen-BTB) dalam melakukan keputusan pembelian dilakukan oleh organisasi yang formal untuk menetapkan kebutuhan akan barang atau jasa. Untuk memahami perilaku konsumen salah satu pendekatan yang digunakan adalah model perilaku konsumen dari Jagdish N. Sheth. Model perilaku konsumen Sheth, merupakan model yang mendasari dalam penelitian perilaku konsumen-BTB dalam keputusan pembelian produk alat kesehatan (diagnostik) PT. Enseval Putera Megatrading Tbk (PT. EPM) di Jakarta. Model perilaku konsumen Sheth, terdiri dari tiga aspek penting yaitu; 1) psikologis para individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian, 2) kondisi yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan bersama, 3) proses pemecahan masalah dan konflik antar para pengambil keputusan dan penyelesaiannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai model perilaku konsumen, serta faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh dalam perilaku pembelian bisnis, sehingga dapat menjelaskan perilaku konsumen dan bagaimana aplikasi model Sheth tersebut dalam perilaku konsumen produk alat kesehatan (diagnostik) PT. EPM. Adapun ruang lingkup penelitian ini berada di wilayah DKI Jakarta, dan ditetapkan sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta sebagai populasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis faktor yang bertujuan mereduksi himpunan hubungan variabel-variabel menjadi suatu faktor.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui profil rumah sakit sebagai konsumen PT. EPM yaitu pengelola rumah sakit sebanyak 70% oleh swasta, jumlah tempat tidur 70 % diatas 100 tempat tidur, jumlah orang yang terlibat dalam keputusan pembelian 45 % antara 1 sampai dengan 3 orang, dan tipe pembelian yang dilakukan adalah 72,5 % pembelian rutin. Berdasarkan perhitungan terhadap variabel-variabel menggunakan analisis faktor, ternyata menghasilkan 3 faktor yang mampu menyerap informasi yang tinggi yaitu sebesar 82,676% dengan loss information sebanyak 17,324%. Hal ini berarti faktor-faktor hasil ekstraksi tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan pertimbangan-pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian produk alat kesehatan (diagnostik) PT. EPM di Jakarta. Aspek psikologis para individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian merupakan aspek yang paling dominan dengan didasarkan pada eigenvalue tertinggi dari seluruh aspek yang diperoleh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aspek ini menjadi pertimbangan paling dominan dalam keputusan pembelian. Variabel yang merupakan kriteria mendasar dalam keputusan pembelian produk alat kesehatan (diagnostik) konsumen-BTB adalah variabel ekspektasi teknisi, yang memiliki loading factor tertinggi yakni sebesar 0,957. Disarankan kepada PT. EPM, bahwa aspek dominan yang menjadi pertimbangan keputusan pembelian sebagaimana hasil penelitian, hendaknya diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran dimasa mendatang. Konsumen yang selama ini merupakan pembeli rutin harus tetap dipahami sebagai sebuah penilaian dari pelanggan. Penilaian kinerja produk yang sesuai dengan harapan konsumen akan mengakibatkan konsumen membeli kembali dan mereka akan memberi tahu kepada yang lain tentang produk tersebut. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan kualitas. Bagi PT. EPM, adalah penting menciptakan ide-ide untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut guna pencapaian laba perusahaan.

The Business To Business-Consumer (BTB-Consumer) in performing buying decisions is conducted by formal organization to determine the needs on goods and services. One of approaching models which able to comprehend consumer?s behavior is employed by Jagdish N. Sheth. His consumer behavior models is a model which underlying the research on BTB-Consumer behavior in the decision of buying healthcare products (diagnostic) from PT. Enseval Putera Megatrading Tbk (PT EPM) in Jakarta. Sheth consumer behavior models consist of three main aspects, namely: 1. the psychologist world of the individuals involved in organization buying decisions, 2. aspect relates to the conditions which precipitate joint decisions among these individuals, 3. the process of joint decision making with the inevitable conflict among the decision makers and its resolution by resorting to a variety of tactics.
This research aims to describe concerning consumer behavior models with such factors that can be affected business buying behavior thus could explain consumer behaviors and the application of Sheth models prevailing to consumer behaviors on healthcare products (diagnostic) of PT EPM. The research itself is held in Jakarta with number of hospital being taken as sample of population. The technical data analysis of this research is analysis factor which aims to deduct compilation of related factors to be a factor.
Based on the result of this research, the profile of those hospital were recognizable as consumers of PT EPM that handle as big as 70 per cent by private hospital, number of sleeping bed up to 70 per cent over 100 sleeping bed, the person that involved in buying decisions is 45 per cent between 1 to 3 person and buying type performed is 72.5 per cent from routine buying activity. Based on these calculations on variables using analysis factor, it is obvious that 3 factor that able to absorb high information as much as 82.676 percent with lost of information as much as 17.324 per cent. This indicates that the extraction results can be used to explain consumer determination in making decisions on buying healthcare products (diagnostic) of PT EPM in Jakarta. The individual psychologist aspects that involved in buying decision making is a dominant aspect based on the highest of eigenvalue from all of acquired aspects. Hence, those aspects become dominantly advisement in buying decisions. Variable which is basic criteria in the decisions on buying healthcare products (diagnostic) of BTB-Consumer is technical expectation variable that possess the highest level of loading factor as big as 0.957. For PT EPM we suggest that dominant aspects to consider about buying decisions as the result of the research shall be concerned on arranging the strategy on future market. Consumers, by nature, always been a routine buyer and must be understandable as a value of client. The evaluation of production work that appropriate to consumers expectation will be resulted in reverted buying of the products by the consumers and they will confirm it to other consumers regarding the products. Consumers satisfaction closely related to quality. For PT EPM, it is significant to create new ideas of the needs and eagerness of consumers satisfaction and to obtain company's profit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24470
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyana Wahyu Sejati
"Pacaran merupakan awal hubungan dekat bagi remaja yang berlaiann jenis kelamin. Tanpa adanya kesepakatan yang jelas mengenai batasan pacaran, terkadang tanpa disadari atau direncanakan remaja dapat terbawa untuk melakukan hubungan seksual sebelum mereka menikah. Hasil penelitian di DKI Jaya dan DI Yogyakarta menunjukkan bahwa sebanyak 34.7% remaja mengaku berciuman bibir pada saat pacaran dan 4,1% telah melakukan hubunagn seksual. Teman sebaya diduga sebagai salah satu faktor pendorong (Damayanti, 2006) selain kemudahan untuk mengakses media pornografi, variabel umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang seks, dan sikap permisif. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh lingkungan terhadap perilaku pacaran pada remaja dengan memilih SMA Patriot Bekasi sebagai tempat. Variabel pengetahuan yang merupakan sekolah dengan mengontrol.
Disaian penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional dengan sampel berjumlah 100 siswa. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para siswa yang telah dipilih secara acak. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivarait. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 79% siswa yang mengaku pernah/ sedang pacaran saat ini, sebanyak 52% responden berperilaku pacaran beresiko, dan 14% diantaranya mengaku pernah melakukan hubungan seks. Odd Rasio dari pengaruh teman sebaya terhadap perilaku pacaran remaja sebesar 3.0 (95%CI=1.3-6.9), artinya remaja yang mempunyai teman sebaya negatif, mempunyai peluang 3 kali untuk berperilaku pacaran beresiko dibandingkan dengan yang tidak mempunyai teman sebaya negatif, sedangkan odd Rasio pornografi terhadap perilaku pacaran beresiko sebesar 11.2 (95%CI=4.4-28.5), artinya remaja yang terpajan media pornografi mempunyai peluang 11 kali untuk berperlaku pacaran beresiko dibandingkan dengan yang tidak terpajan media pornografi. Dalam penelitain ini didapatkan sebanyak 95.9% responden mengaku mendapatkan media pornografi dari teman. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa teman sebaya memberikan pengaruh yang kuat terhadap keterpajanan media pornografi pada remaja.
Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara faktor lingkungan terhadap perilaku pacaran. Oleh karena itu penulis menyarankan, agar para penyelenggara pelayanan kesehatan menggunakan atau membina kelompok sebaya sebagai media penyuluhan seks bagi remaja. Bagi pihak sekolah disarankan untuk ikut serta dalam program-program yang peduli terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja. Bagi orang tua hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan bimbingannya kepada putra-putrinya, dengan melakukan komunikasi seefektif mungkin."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Kurniawati Hadi
"Pertumbuhan bisnis ritel semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah peritel yang ada di Indonesia. Kehadiran para peritel ini memunculkan produk private label di Indonesia. Private label merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh peritel agar dapat bersaing. Skripsi ini membahas mengenai persepsi nilai konsumen terhadap perilaku pembelian private label. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode uji reliabilitas, analisis faktor, regresi berganda, dan uji chi square. Data yang dikumpulkan berasal dari survei terhadap pembeli private label Giant. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan, persepsi harga, pengenalan, dan persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian private label. Sementara itu, loyalitas merek dan persepsi kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian private label.

The growth of retail business has increased with the improvement of the number of retailers in Indonesia. These retailers emerge private label in Indonesia. Private label is one of the retailer?s strategy to compete in the business. This thesis examines about the influence of consumer?s perceived value toward buying behavior of private label. This research are quantitative and using reliability test, factor analysis, multiple regression, and chi square. The data were collected by survey of Giant?s private label consumer. The result shows that involvement, price perception, familiarity, and perceived risk have influenced buying behavior of private label. Meanwhile, brand loyalty and quality perception have not influenced buying behavior of private label."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>