Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martin, Garry, 1941-
New Jersey: Prentice-Hall, 2003
153.85 MAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Wazar
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji peranan empat golongan pekerjaan ayah serta pola asuh yang diterapkan orang-tua dalam keluarga terhadap perkembangan kecenderungan tingkah laku prososial remaja. Golongan pekerjaan tersebut adalah yaitu ABRI, Pegawai Negeri Sipil, Guru, dan Pedagang. Konsep Pola asuh dalam penelitian ini mengacu kepada pandangan Baumrind yaitu autoritarian, permisif, dan autoritatif.
Selain pola asuh juga diungkapkan sejauh mana penanaman ciri prososial dalam pola asuh keluarga. Staub mengajukan suatu pandangan tentang pengukuran tingkah laku prososial melalui intensitas prosocial goals yang ada dalam personal goals. Prosocial goals diukur melalui jaringan kognisi yang terdiri dari tiga dimensi yaitu, (1) Orientasi perasaan positif terhadap orang lain, (2) Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, dan (3) Rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain. Kecenderungan tingkah laku prososial dalam penelitian ini dijabarkan menjadi empat sub tingkah laku yang di dasarkan pada lingkungan serta situasi munculnya tingkah laku yaitu:
(1) Kecenderungan tingkah laku prososial terhadap orang-tua,
(2) Kecenderungan tingkah laku prososial terhadap tetangga,
(3) Kecenderungan tingkah laku prososial terhadap teman sekelas, dan
(4) Kecenderungan tingkah laku prososial terhadap orang lain yang tidak dikenal.
Pendekatan perkembangan tingkah laku dalam penelitian ini adalah pendekatan konvergen (Staub, 1979) dari tiga macam pendekatan Identifikasi-Internalisasi, Belajar Sosial dan Perkembangan Kognitif. Namun pendekatan utama yang digunakan adalah pendekatan Identifikasi-Internalisasi. Pendekatan ini menitikberatkan bahasannya terhadap peran keluarga dan pola asuh dalam menjelaskan perkembangan tingkah laku.
Ada tiga macam hipotesis mayor yang diuji dalam penelitian ini yaitu:
1. Ada perbedaan yang signifikan kecenderungan tingkah laku prososial remaja yang berasal dari keluarga yang golongan pekerjaan ayahnya berbeda, yaitu ABRI, Pegawai Negeri Sipil, Guru, dan Pedagang.
2. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh keluarga tipe autoritarian, permisif, autoritatif, dan ciri prososial dengan kecenderungan tingkah laku prososial remaja.
3. Ada perbedaan yang signifikan kecenderungan tingkah laku prososial antara remaja pria dengan remaja wanita.
Masing-masing hipotesis ini dirinci menjadi empat macam hipotesis berdasarkan sub tingkah laku prososial. Hipotesis diuji melalui studi perbandingan dan korelasional. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 331 orang siswa kelas I BMA Negeri yang dipilih secara random dari 10 SMA yang terdiri dari dua SMA dari setiap wilayah kota Jakarta yang terdiri dari lima wilayah.
Variabel kecenderungan tingkah laku prososial dan pola asuh diungkap melalui kuesioner, sedangkan golongan pekerjaan ayah dan jenis kelamin diungkap dengan daftar isian. Pengolahan data dilaksanakan secara kuantitatif dengan uji statistik melalui program SPSS.
Hasil pengujian hipotesis mayor 1 beserta hipotesis minornya menunjukkan bahwa golongan pekerjaan ayah turut memegang peran yang berarti terhadap kecenderungan tingkah laku prososial remaja. Nampak ada perbedaan kecenderungan tingkah laku prososial yang berarti antara remaja yang berasal dari keluarga ke empat golongan pekerjaan ayah tersebut. Ditemukan urutan.kecenderungan tingkah laku prososial sebagai berikut, pada urutan pertama tertinggi remaja dari keluarga ABRI, pada tempat kedua remaja dari keluarga pedagang, ketiga remaja dari keluarga Pegawai Negeri Sipil. dan terakhir remaja dari keluarga Guru.
Hasil pengujian hipotesis mayor 2 beserta hipotesis minornya menunjukkan bahwa ciri prososial dalam pola asuh memiliki kontribusi positif yang berarti terhadap kecenderungan tingkah laku prososial remaja dan terhadap ke tiga sub variabelnya sedangkan terhadap sub variabel kecenderungan tingkah laku prososial terhadap orang lain ternyata tidak memiliki kontribusi. Tipe pola asuh autoritatif memiliki kontribusi positif yang berarti namun terbatas pada sub variabel kecenderungan tingkah laku prososial terhadap orang tua, sedangkan tipe pola asuh permisif dan autoritarian ternyata tidak mempunyai kontribusi terhadap kecenderungan tingkah laku prososial remaja maupun terhadap semua sub variabelnya.
Hasil pengujian hipotesis mayor 3 beserta hipotesis minornya menunjukkan bahwa ternyata jenis kelamin tidak mempunyai peran yang berarti terhadap kecenderungan tingkah laku prososial remaja."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D263
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Ramdaniati
"Dari beberapa tatanan PHBS, rumah tangga merupakan tatanan awal dari pelaksanaan PHBS karena rumah tangga merupakan kelompok masyarakat terkecil yang paling dekat dengan individu. Kondisi geografis RW04 Kelurahan Manggarai dilalui aliran sungai Ciliwung sehingga sering mengalami banjir pada musim hujan. Terlebih lagi jika melihat kondisi ekonomi mereka yang berada pada status miskin dan pendidikan yang rendah. Selain itu, sarana sanitasi yang minim di daerah tersebut juga menambah keprihatinan. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan kerentanan terhadap berbagai penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu rumah tangga RW04 Kelurahan Manggarai. Populasi penelitian ini adalah ibu rumah tangga karena proses pembinaan dan pengaturan dalam rumah tangga lebih didominasi oleh ibu yang memiliki lebih banyak waktu di rumah dibandingkan ayah. Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik (umur, pendidikan, mata pencaharian), pengetahuan tentang PHBS dan sikap tentang PHBS. Sedangkan variabel terikat adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan menggunakan uji chi square (tingkat kemaknaan 0,05) untuk melihat adanya hubungan antara varisbel bebas dan terikat.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap tentang PHBS terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu rumah tangga RW04 Kelurahan Manggarai. Disarankan kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan hendaknya menganggarkan dana untuk membuat program khusus terkait PHBS yang bersifat promotif seperti penyuluhan secara langsung maupun tidak langsung melalui media spanduk, poster, dan lain - lain."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suherni
"Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Pengobatan massal filariasis merupakan salah satu pilar program eliminasi filariasis yang bertujuan untuk memutuskan rantai penularan filariasis sehingga terjadi pengurangan drastis mikrofilaria dalam darah tepi dan dengan demikian mengurangi potensi penularan oleh nyamuk. Dalam pelaksanaan pengobatan massal filariasis di daerah endemis filariasis, obat filariasis dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Namun demikian masih ada saja masyarakat yang menolak untuk minum obat filariasis. Belum diketahuinya faktor yang mempengaruhi perilaku minum obat filariasis merupakan perumusan masalah penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran perilaku minum obat filariasis serta mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku minum obat filariasis di Kabupaten Subang, Jawa Barat tahun 2007. Rancangan penelitian mengunakan studi cross sectional dengan metode cluster sampling yang diadopsi dari EPI WHO menggunakan data primer. Besar sampel sebanyak 264 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Juli 2008 di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penduduk di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang berusia di atas 14 tahun dan merupakan kelompok sasaran pengobatan massal filariasis dipilih sebagai populasi studi.
Rata-rata umur responden adalah 38,32 tahun, dengan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (79,2%). Responden sebagian besar bersuku sunda (91,7%), 83% responden berpendidikan rendah, 55,3% responden tidak bekerja dan 67,4% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang filariasis. Sebanyak 98,5% responden menerima obat filariasis dengan pendistribusian obat filariasis melalui pendekatan pos pengobatan massal (47,7%) dan pendekatan datang ke rumah (47,7%). Sebanyak 78,4% responden mengatakan di daerahnya tersedia TPE filariasis. 57,2% responden tidak dikontrol petugas pemberi obat filariasis. Responden yang menerima sosialisasi pengobatan massal filariasis sebanyak 99,6% dan sebagian besar responden menerima sosialisasi pengobatan massal filariasis melalui komunikasi interpersonal (55,9%).
Faktor risiko penentu yang berhubungan dengan perilaku minum obat filariasis adalah pendistribusian obat filariasis dan jenis sosialisasi pengobatan massal filariasis. Responden yang memperoleh obat melalui pendekatan selain rumah ke rumah (puskesmas, pos pengobatan, pengajian) berisiko untuk tidak minum obat filariasis 0,26 kali dibanding responden yang memperoleh obat filariasis melalui pendekatan rumah ke rumah, OR = 0,26 (95% CI : 0,07 - 0,98). Responden yang memperoleh sosialisasi pengobatan massal filariasis melalui selain komunikasi intepersonal (penyuluhan massal, media cetak) berisiko untuk tidak minum obat filariasis 0,1 kali dibanding responden yang memperoleh sosialisasi pengobatan massal filariasis melalui komunikasi intepersonal, OR = 0,1 (95% CI : 0,01 - 0,07).
Kesimpulan: Variabel pendistribusian obat filariasis dan jenis sosialisasi pengobatan massal filariasis merupakan faktor risiko utama yang mempengaruhi perilaku minum obat filariasis. Saran: Perlu dilakukan penyegaran pelatihan kepada Tenaga Pelaksana Eliminasi (TPE) filariasis dan melakukan sosialisasi pengenalan pengobatan massal filariasis kepada masyarakat serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang perilaku minum obat filariasis dengan menggunakan besar sampel yang lebih besar dan desain penelitian yang lebih baik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Gary
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1988
153.85 MAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Garry, 1941-
London: Prentice-Hall International, 1992
153.85 MAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mehrabian, Albert
New York: Human Science Press, 1978
153.85 MEH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carnegie, Dale, 1888-1955
Jakarta: Gramedia, 1989
152 CAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Garry, 1941-
New Jersey: Prentice-Hall, 1996
153.85 MAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Bunga Parmawati
"Gangguan pendengaran pada anak tuna rungu yang terjadi sebelum masa perkembangan bahasa (prelingual) dan tergolong parah (profound) menimbulkan masalah dalam proses akademis dan komunikasi sehari-hari. Oleh karena itu, intervensi untuk meningkatkan kosakata anak tuna rungu sebagai dasar perkembangan bahasa penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan efektivitas pendekatan modifikasi perilaku dengan teknik fading dan token economy untuk meningkatkan kosakata siswa tuna rungu prelingual profound.
Program intervensi diadaptasi dari Morris (1985) untuk mengajarkan nama-nama obyek dan kegiatan. Teknik fading dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pemberian stimulus berupa gambar dan prompt tulisan, lalu gambar dan prompt sebagian tulisan, kemudian gambar tanpa prompt tulisan. Setiap kali berhasil menulis dengan tepat, subyek diberikan token yang nantinya dapat ditukarkan dengan reinforcer.
Penelitian dilakukan terhadap seorang anak tuna rungu prelingual profound, laki-laki, berusia 13 tahun, duduk di kelas 5 SD inklusi, memiliki kecerdasan non-verbal rata-rata, dan kosakata yang sangat terbatas. Dengan desain penelitian single-subject tipe ABA single-factor, peningkatan kosakata dilihat dari perbandingan antara hasil tes sebelum dan setelah intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan modifikasi perilaku dengan teknik fading dan token economy efektif untuk meningkatkan kosakata siswa tuna rungu prelingual profound. Subyek mampu memahami serta memproduksi secara tertulis sebesar 87,5% dari delapan nama obyek dan 100% dari delapan nama kegiatan yang diberikan dalam intervensi.

A profound hearing impairment that happened before the development of language causes some problems within the academic process and daily communication. Therefore, an intervention to increase the deaf students vocabulary as the foundation of a language development is important. This research was conducted to examine the effectiveness of a behavior modification approach with fading and token economy techniques to increase the vocabulary of a student with prelingual profound deafness.
The intervention program was adapted from Morris (1985) to teach names of objects and activities. In the program, the subject was given three steps of fading, starting with a stimuli and a prompt in a form of a picture and its written name. Subsequently, the prompt was faded into only a certain part until it was entirely eliminated. Everytime the subject succeeded in writing the correct name, he was given a token which could be exchanged with a reinforcer.
Research was conducted on a male prelingual profound deaf student studying at a primary school with an inclusion program who has an average level of non verbal intelligence and lack of vocabulary. Using a single subject-ABA-single factor research design, the increase in vocabulary was determined by comparing the test results before and after the intervention.
Results indicated that a behavior modification approach with fading and token economy techniques is effective in order to increase the vocabulary of a student with prelingual profound deafness. Through writing, the subject was able to understand and produce 87,5% of the eight objects' names and 100% of the eight activities' names given during the intervention program.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31756
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>