Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivienne Wahab
"
ABSTRAK
Topik yang dibahas pada tugas akhir ini adalah mengenai analisa statik maupun dinamik terhadap tiga elemen balok geser transversal, yaitu elemen Discrete Kirchhoff Mindlin for Beams (DSB); Poutre Mixed Linear (MLB) dan Poutre Mixed Quadrilateral (MQB). Elemen ini digunakan pada kasus portal bidang (2 nodal 6 dof)
dan pada kasus portal ruang (2 nodal 12 dot). Ketiga elemen ini diuji ketangguhannya baik pada analisa statik maupun dinamik.
Dari ketiga elemen diatas, elemen MQB merupakan elemen yang mempunyai perfonnance yang paling baik baik untuk balok tipis maupun balok tabal. Keunggulan elemen ini dikarenakan adanya faktor pengaruh geser φ yang merupakan rasio antara tinggi balok dan panjang elemen, dan juga dikarenakan oleh formulasi model hibrida pada elemen ini.
Pada karya tulis ini, juga diturunkan perumusan gaya nodal ekivalen untuk berbagai macam pembebanan, yang setelah diujikan kebenarannya memberikan hasil yang baik.
Untuk analisa dinamik problem getaran bebas, selain formulasi matriks kekakuan untuk setiap elemen yang merupakan standart untuk problem statik, ditambahkan formulasi matriks massa elemen yang menggunakan metode matriks massa terkumpul (Lump mass). Sedang untuk solusi nilai eigermya digunakan metode subspace ileralion.
Pengujian elemen untuk problem statik dilakukan dengan melakukan test-test standart untuk statik seperti test nilai eigen, patch test dan lain-lain. Sedang untuk analisa dinamik, dipergunakan standart NAFEMS dengan memperhatikan konvergensi nilai-nilai frekuensi naturalnya Selain itu digunakan pula elemen balok dari program SAP90 sebagai pembandingnya.
"
1997
S34680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Hadi Zakaria
"Penggunaan beton bertulang pada berbagai jenis konstruksi merupakan hal yang umum dewasa Ini. Namun pada kenyataannya di lapangan, tak sedikit kerusakan yang terjadi pada stuktur beton bertulang. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, yang secara garis besar berdasarkan faktor penyebab kerusakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu 1 pengaruh fisika, mekanika, dan kimia. Kerusakan berat struktur beton yang terjadi di Dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung merupakan Salah satu kerusakan struktur beton akibat pengaruh kimia, tepatnya diakibatkan Oleh kondisi lingkungan air asin (unsur kimia) dari air laut yang mengakibatkan korosi pada struktur beton dermaga tersebut. Perbaikan struktur beton dengan bahan perbaikan Grout LN322M dengan metode pengerjaan Prepack, menjadi salah satu alternatif perbaikan yang bisa dikerjakan pada kasus dermaga tersebut. Untuk menunjang hal itu perlu dilakukan penelitian terhadap kinerja dan kapasitas dari struktur beton yang mengalami perbaikan tersebut. Pembahasan pada skripsi ini mengambil fokus kerusakan balok sis/ bawah. Penelitian selain didasarkan pada studi literatur, juga dilakukan simulasi perbaikan struktur beton dengan pembuatan modul-modul balok diikuti pengujian terkait guna mengetahui kinerja dari balok perbaikan tersebut dan membandingkannya dengan balok normal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Romeo
"Penggunaan Isolator pada Bangunan bertingkat bertujuan untuk mengontrol respons pada struktur akibat gaya Filosoli dasar dari teknologi ini adalah mereduksi peroepatan gempa sebesar mungldn sehingga bangunan cukup direncanakan terhadap beban gempa secara Percepatan gempa ini direduksi sebesar-besarnya melalui suatu sistem isolator yang fleksibel dan teredam. Pereduksian percepatan gempa ini dilakukan dengan rnereduksi percepatan respons strulctur melalui redaman isolator. Dengan sistem ini, respons struktur dapat diperkecil sehingga lconsekuensi praktis dari pernakaian isolator pada bangunan adalah mengurangi biaya struktur bangunan.
Isolator dipasang pada pertemuan balok dengan kolom supaya balok dapat berputar sudut sebesar mtmgkin tanpa texjadi retak pada pertemuan balok dan kolom yang diakibatkan oleh gempa burni. Penggunaan isolator ini sangat mengurangi besamya percepatan, gaya geser dan momen guling pada struktur. Hal ini disebabkan karena adanya penyerapan energi melalui redaman dari isolator. Untuk bangunan tanpa isolator, penyerapan energi yang terbesar melalui kerusakan stmktumya.
Model isolator yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah isolator yang menyerap pergerakan rotasi dari bangunan. Besamya kekakuan dari isolator kita tentukan sendiri berdasarkan kebutuhan. Keistimewaan dari isolator ini adalah isolator ini dapat membuat struktur berdeforrnasi sebesar-besamya, sehingga memperkecil reaksi dari struktur.
Pada penelitian ini struktur bangunan dimodelisasi sebagai portal lentur dua dirnensi dengan tinggi 40 m dan memiliki 10 lantai. Gaya dinamik yang ditinjau adalah percepatan gempa El Centro 18 Mei 1940 dengan durasi 31 detik increment 0.02 N-S.
Kemudian sistem ini diformulasikan dalam persamaan-persamaan gerak dinamik. Penyelesaian persamaan ini dilakukan dengan bantuan program GT-STRUDL sehingga dapat diperoleh respons struktur tersebut. Parameter-parameter isolator maupun struktur akan divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap respons strulctur. Secara sederhana struktur dengan isolator ini dapat dimodelisasi seperti garnbar di bawah ini:
Gambar l. Modelisasi portal 2D dengan isolator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedi Tejo Handoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Balok merupakan elemen struktur yang utamanya menahan lentur dan geser dengan atau tanpa gaya aksial atau torsi. Tujuan penelitian ini adalah mengamati perubahan natural frekuensi terhadap pembebanan bertahap pada balok beton bertulang dengan agregat daur ulang. Studi dilakukan secara eksperimen, yakni menggunakan beton dengan agregat kasar daur ulang (kuat tekan fc’ 20,74 MPa). Balok yang digunakan berukuran 3000 × 150 × 250 mm3 yang diberi beban semi-siklik dengan metode pembebanan four-point loading. Pembebanan dilakukan dalam 4 siklus, yaitu siklus 2 ton, 4 ton, 6 ton, dan 8 ton. Respon struktur berupa grafik perpindahan vs beban dan waktu, regangan vs beban diolah dari hasil pengujian menggunakan Digital Image Correlation (DIC) dan pengukuran manual dengan LVDT, dial gauge, dan strain gauge. Karakteristik dinamik balok berupa frekuensi alami dan rasio redaman diperoleh dengan alat accelerometer. Hasil eksperimen tersebut dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Analisis menunjukan bahwa balok mencapai batas elastis pada beban 8000 kg. Frekuensi alami cenderung menurun terhadap penambahan beban, hal dikarenakan nilai kekakuan balok yang telah diberi beban akan turun akibat muncul retakan. Nilai rasio redaman pada balok RAC cenderung menurun terhadap penambahan pembebanan bertahap.

Beams are structural elements that primarily resist bending and shear with or without axial or torsional forces. The purpose of this study was to observe the natural frequency changes to the gradual loading of reinforced concrete beams with recycled aggregate. The study was conducted experimentally, using concrete with recycled coarse aggregate (compressive strength fc' 20.74 MPa). The beam used is 3000 × 150 × 250 mm3 which is given a semi-cyclic load with a four-point loading method. The loading is carried out in 4 cycles, namely 2 tons, 4 tons, 6 tons, and 8 tons. Structural responses in the form of graphs of displacement vs. load and time, strain vs. load were processed from the test results using Digital Image Correlation (DIC) and manual measurements with LVDT, dial gauge, and strain gauge. The dynamic characteristics of the beam in the form of natural frequencies and damping ratio were obtained by using an accelerometer. The experimental results are compared with the results of theoretical calculations. The analysis shows that the beam reaches its elastic limit at a load of 8000 kg. The natural frequency tends to decrease with increasing load, this is because the stiffness value of the beam that has been given a load will decrease due to cracks appearing. The value of the damping ratio in the RAC beam tends to decrease with the addition of gradual loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library