Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Dumai Berkembangnya pelabuhan di Dumai sejak ditemukannya sumber minyak mentah mengakibatkan perubahan yang cepat terhadap sistem alarn, sistem sosial maupun sistem perekonomian. Perkembangan ini membuat pemerintah melakukan pengelolaan fasilitas pelabuhan yang memadai seiring dengan peningkatan hasil wilayah tersebut. Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan (demand) fasilitas pelabuhan perlu dibangun fasilitas pelabuhan baru. Dengan dibangunnya fasilitas pelabuhan dalam rangka pemanfaatan kawasan pantai untuk kegiatan pelabuhan di Dumai ternyata ditemukan dua masalah yang mendasar yaitu perubahan sistem alam dan sistem sosial (hasil dari survei yang dilakukan oleh HCA, Oktober 1983 dan dari laporan hasil pembangunan jangka pendek proyek pelabuhan Dumai, Maret 1986). Pertama, perubahan lingkungan akibat terjadinya proses sedimentasi di perairan pelabuhan sebagai akibat bangunan reklamasi dan dermaga. Kedua, timbulnya masalah sosial yang diakibatkan oleh lajunya pertumbuhan penduduk secara alami maupun karena proyek program transmigrasi dari pemerintah. Meningkatnya pengelolaan kawasan pantai untuk daerah pemukiman, wisata, perikanan, industri, dan sebagainya telah mengakibatkan berbagai perubahan terhadap kualitas lingkungan kawasan pantai itu. Segala macam usaha yang dilakukan oleh manusia dalam merubah kawasan pantai untuk keperluan tertentu yang tidak diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar atas perilaku dinamika pantai akan menimbulkan dampak yang merusak lingkungan pantai
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oki Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang sedang gencar mengembangkan potensi wisatanya. Panjangnya garis pantai yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi, membuat daerah tersebut memiliki banyak objek wisata pantai dan fokus mengembangkan jenis objek wisata tersebut. Masing-masing objek wisata mempunyai daya tarik yang berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat daya tarik objek wisata pantai di Kabupaten Banyuwangi. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan keruangan serta menggunakan Uji Statistik Chi Square untuk mencari hubungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa objek wisata di Kabupaten Banyuwangi cenderung memiliki tingkat daya tarik yang rendah. Kedatangan wisatawan asing ke objek wisata pantai di Kabupaten Banyuwangi tidak dipengaruhi oleh tingkat daya tarik berdasarkan kelengkapan fasilitas yang terdapat di masing-masing objek wisata pantai. Melalui hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat daya tarik objek wisata pantai dengan jumlah pengunjung objek wisata pantai tahun 2015 di Kabupaten Banyuwangi ditunjukan dengan tidak semua objek wisata pantai dengan tingkat daya tarik tinggi akan mendatangkan jumlah pengunjung yang tinggi pula, dan begitu juga sebaliknya.
ABSTRACT
Banyuwangi is currently developing tourism potentials intensively. The length of Banyuwangi coastline enables Banyuwangi to have lot of beach tourism objects and focusing on the tourist attraction development.The tourism attractions have each own different appeal. The purpose of this study is to determine the level of tourist attraction of beaches in Banyuwangi. The analytical method used is descriptive method of spatial statistics and using Chi Square test to find the correlations. The results showed that tourism attractions in Banyuwangi tend to have lower levels of appeal. Foreign tourist visit to beach in Banyuwangi is not influenced by the level of appeal that based from the availability of facilities at each beach tourism objects . Test statistic results showed that there is no significant correlation between appeal level of beach tourism objects and beach tourism object visitors in Banyuwangi at 2015. Tourism attractions with high level of appeal do not always have high number of visitors,and the low level of appeal do not always have low number of visitors.
2016
S65195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abed Nego Baputra
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Pacitan adalah Kabupaten di pesisir selatan Pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki potensi kejadian gempa bumi tektonik dan tsunami. Namun pesisir Kabupaten Pacitan memiliki pesona keindahan alam pantai yang menjadi daya tarik wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya tsunami dan tingkat kerusakan fasilitas wisata di dua kawasan wisata pantai yang paling ramai dikunjungi wisatawan, yaitu Pantai Klayar di Desa Sendang dan Pantai Telengria di Desa Sidoharjo. Metode yang digunakan adalah Tsunami Inundation Modeling untuk mencari potensi genangan terjauh dari setiap skenario tsunami yang dibuat. Hasil pemodelan yang merupakan potensi wilayah bahaya bencana tsunami akan ditampalkan dengan atraksi dan fasilitas wisata pantai untuk kemudian mendapatkan tingkat kerusakan fasilitas wisata pantai. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan keruangan untuk melihat kaitan topografi wilayah, tutupan lahan, serta fasilitas wisata terhadap wilayah bahaya bencana tsunami pada daerah penelitian. Hasil yang diperoleh yaitu pantai Telengria memiliki potensi bahaya tsunami lebih tinggi karena kemiringan lereng yang landai serta tutupan lahan yang lebih sedikit vegetasi. Sementara Pantai Klayar yang merupakan pantai berbukit dan terdapat lebih banyak vegetasi, memiliki tingkat bahaya tsunami lebih kecil. Serta banyaknya fasilitas yang mengelompok pada suatu wilayah tertentu akan mempengaruhi besarnya tingkat kerusakan fasilitas wisata pantai yang berpotensi ditimbulkan akibat bencana tsunami.
ABSTRACT
Pacitan District is a district in the southern coast of Java Island and directly adjacent to Indian Ocean, that possessed potential for tectonic earthquake and tsunami occurrences. Nevertheless, Pacitan district coastal area renowned for its nature?s beauty as the main attraction for tourists. The purpose of this research is to determine the level of tsunami hazard potential and damage level of tourism facilities in two coastal tourist area that most visited by tourists; Klayar Beach at Sendang Village and Telengria Beach at Sidoharjo Village. The method used in this research is Tsunami Inundation Modeling to find the farthest reach of tsunami inundation from all generated scenario. Modeling results which is potency of tsunami hazard areas will be overlaid with the coast attractions and tourist facilities to get a damage level of tourism facilities. The analysis used on this research is descriptive analysis with spatial approach to understand the influences between topography, landcover, and tourist facilities on tsunami hazard areas in the research area. The results showed that Telengria Beach possesses higher potential for tsunami hazard because of its slight sloppy terrain and less vegetation than Klayar Beach. While Klayar Beach?s hilly terrain with more vegetation resulted in smaller tsunami hazard level. As well as the number of clustered facilities in a certain area will affect the damage level of tourism facilities that potentially caused by the tsunami hazard.
2016
S65701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Sabillah Ramadhan
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Lampung Selatan merupakan kabupaten yang memiliki potensi yang tinggi terhadap pariwisata pantai. Salah satu cara mengetahui potensi tersebut yaitu berupa pengembangan pariwisata pantai dengan cara penilaian mengenai tipologi masing-masing objek wisata pantai dan tipologi wisatawan yang berkunjung menuju objek wisata pantai di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi objek wisata pantai dan tipologi wisatawan pantai di Kabupaten Lampung Selatan. Analisis yang digunakan adalah analisis keruangan dan uji chi-square untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tipologi objek wisata pantai dan tipologi wisatawan pantai. Objek wisata pantai pada tipe pantai pengendapan laut umumnya merupakan objek wisata pantai dengan tipologi cukup ideal dan ideal dengan wisatawan yang berkunjung umumnya merupakan wisatawan dengan tipologi mid-sentris dan near-psikosentris. Sedangkan pada tipe pantai vulkanik umumnya merupakan objek wisata pantai dengan tipologi cukup ideal dan kurang ideal dengan wisatawan yang berkunjung umumnya merupakan wisatawan dengan tipologi mid-sentris dan near-allosentris.
ABSTRACT
South Lampung District is a district that has a high potential to beach tourism. One of ways to explore the potential is development of beach tourism by assessement of the typology of each beach destinations and tourists that visiting to beach destination in South Lampung District. This study aims to determine typology of beach destination and typology of beach tourist in South Lampung District. The analysis of this study is descriptive spatial analysis and chi-square test to answer the purposes of this study. The results indicate that there is a relationship between the typology of beach destination and typology of beach tourist. Beach destinations on the type of precipitation coast are generally beach destinations with typology quite ideal and ideal with beach tourists visiting are tourists with typology generally mid-centric and near-psychocentric. While on the type of volcanic coast are generally beach destinations with typology quite ideal and less than ideal with beach tourists visiting are tourists with typology generally mid-centric and nearallocentric.
2016
S63774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Purwani
Abstrak :
Pulau Bali menjadi destinasi utama wisata di Indonesia dan wisata pantai menjadi sektor utama. Fenomena perubahan iklim di Pulau Bali, dapat menggangu keberlanjutan wisata pantai di Pulau Bali. Untuk itu, perlu dilakukan studi guna mengetahui tingkat sensitivitas wisata pantai terhadap perubahan iklim. Metode yang digunakan adalah modifikasi perhitungan Indeks Sensitivitas Pantai Goodhue dan diskoring dengan tren frekuensi gelombang tinggi serta jumlah hari hujan pada 24 segmen pantai yang ada di Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Hasil studi menunjukan bahwa, wisata pantai di Bali semakin aman untuk dilakukan aktivitas di lautan seperti aktivitas berenang, karena frekuensi gelombang tinggi cenderung menurun. Sensitivitas wisata pantai dari yang baik adalah Pantai Selatan, Pantai Timur dan Pantai Barat. ...... Bali island is major destination in Indonesia and beach tourism becomes the main sector. The phenomenon of climate change in Bali, can interfere sustainability of tourism in Bali. Therefore, there should be a study to determine the sensitivity extent of beach tourism toward climate change. The method is a modification of Coastal Sensitivity Index Goodhue and have scoring with trend of high wave frequency and trend from number of rainy days in the 24 segments of the beach in Tabanan, Badung and Denpasar. The study results showed that tourism in Bali is getting safer to perform activities in the oceans such as swimming, because highfrequency waves tend to decline. Sensitivity of beach tourism in South Beach of Bali lower than East and West Beach. Sensitivity of beach tourism in East Beach of Bali is better than the West Beach.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library