Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Weiss, Joseph Douglas
New York: Hopkinson and Blake, 1969
725.56 WIS b (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Panuju, Ratu Sabilla
"ABSTRACT
Taman, baik taman lingkungan dan taman kota, merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau atau RTH yang disediakan untuk memfasilitasi masyarakat di lingkungan tertentu. Taman dibangun sebagai tempat yang menyenangkan untuk penggunanya berekreasi, bersosialisasi, dan juga menikmati keindahan tamannya, di samping fungsinya sebagai paru-paru kota. Taman lingkungan digunakan oleh masyarakatnya dengan beragam usia, dari usia muda hingga lansia. Oleh karena itu, dengan beragamnya usia masyarakat di lingkungan tersebut, taman harus dapat dirasakan manfaatnya oleh semua tahapan usia, salah satunya adalah lansia.Lansia merupakan tahapan saat seseorang telah memasuki usia 60 tahun atau lebih. Bertambahnya usia, akan memengaruhi pula terhadap kebutuhan dan kemampuan yang dimilikinya. Hal tersebut tentu akan berbeda dengan tahapan usia muda. Semakin tua usia, maka ada kecenderungan dari mereka akan bantuan orang lain untuk bergerak. Tetapi dengan kebutuhan lansia untuk beraktivitas sosial di lingkungannya, menyebabkan dibutuhkannya fasilitas di ruang terbuka tersebut. Dengan memperhatikan adanya kebutuhan yang berbeda, menjadikan adanya perbedaan pula terhadap ketertarikan terhadap pojok atau bagian yang disediakan di taman.Taman lingkungan menjadi media untuk lansia memenuhi kebutuhannya di ruang terbuka berdasarkan kemampuan fisik dan nonfisik yang dimilikinya. Pojok atau bagian taman yang menarik perhatian lansia tentunya harus sesuai dengan kemampuan tersebut. Dengan mengetahuinya, akan berperan penting terhadap pojok atau bagian yang disediakan di taman lingkungan sebagai fasilitas lansia dalam memenuhi kebutuhannya dalam bersosialisasi dan berinteraksi di ruang terbuka dengan aman dan nyaman melalui contoh Taman Dadap Merah.

ABSTRACT
Parks, both neighborhood parks and city parks, are part of Green Open Spaces or RTH which are provided to facilitate communities in certain neighborhood. A park is built as an exciting place for its users to recreate, socialize, and enjoy its beauty, in addition to its function as the lungs of the city. Neighborhood parks are used by various ages in communities, from young people to elderly. Therefore, with various people from all ages inhabiting a certain neighborhood, the benefits of a park should be available for everyone, one of which is the elderly people.Elderly is a stage when someone has entered the age of 60 years or above. By ageing, it will affect the needs and abilities an individual has. It will be different with those in a young age. By getting older, there will be an increased need for the assistance from others to move around. Their needs for having social activites at their neighborhood are causing the need for facilities at open space available to them. By noticing their different needs, it also makes a difference in providing interesting corners specially for them.Neighborhood park becomes platform for elderly people to fulfill their needs in an open space, which is based on their physical and nonphysical abilities. The corners or spots within parks that can pique their interest must be suitable for their abilities. Knowing them, will play an important role in ensuring corners or spots of parks within neighborhood park act as an elderly facility. It is a facility to fulfill the needs of its elderly users in socializing and interacting safely and comfortably in open spaces. Taman Dadap Merah will be used as the case study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Mei
"Manusia, pada masa tuanya memiliki keterbatasan secara fisik untuk bergerak. Bahkan kemampuan indera untuk merespons terhadap lingkungan sekitar juga berkurang. Keterbatasan ini menuntut manusia lanjut usia mengakibatkan kehidupan mereka berkecenderungan untuk beraktivitas di dalam bangunan (indoor). Kegiatan manusia lanjut usia ini pun berorientasi ke dalam bangunan sehingga desain yang diperlukan untuk mereka tentu saja berbeda, mengingat keterbatasan yang mereka miliki bila dibandingkan dengan manusia pads tingkat usia yang lain. Kebutuhan manusia lanjut usia terhadap aspek keselamatan menjadi suatu acuan dasar dari desain bangunan sehingga ni[ai keselamatan tempat mereka (manula) beraktivitas menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perihal tersebut dikaitkan dengan kondisi dari manula yang ingin bergerak secara mandiri, tanpa bantuan prang lain. Design For Safety merupakan merupakan konsep perancangan yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi manusia lanjut usia dalam kehidupannya sehari-hari, dari segi kenyamanan, kesehatan, keamanan dan tentu saja keselamatan, baik dari segi fisik, psikologi maupun sosiologi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Bonardo Prayogo
"Lansia merupakan kelompok usia yang sudah mengalami degenerasi di berbagai aspek seperti antropometri dan kemampuan fisiologis. Namun peralatan yang dipakai lansia dalam kegiatannya masih cenderung disamakan dengan kondisi usia dewasa. Ketidakcocokan peralatan dan kemampuan tubuh dapat memicu risiko kesehatan dan keselamatan bagi lansia yaitu jatuh. Lokasi yang memiliki tingkat risiko tinggi jatuh diantaranya adalah kamar mandi dan kamar tidur.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan semi-kuantitatif. Sasaran penelitian yaitu lansia yang bertatus mandiri di PSTW Budi Mulia 1 berjumlah 80 orang. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Wisma Catelya dan Wisma Edelweis. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran pada antropometri, tingkat pencahayaan, dimensi fasilitas pada kamar mandi dan kamar tidur. Selain itu, pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara untuk mendapatkan kemampuan fisiologis lansia, aktivitas yang dilakukan, tata letak, dan keadaan lantai.
Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan aspek-aspek pada fasilitas di kamar tidur dan di kamar mandi yang tidak ergonomis bagi lansia. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan di beberapa aspek agar lebih aman digunakan oleh penghuni lansia.

Elderly is a population that degenerates in various aspects such as anthropometry and physiological abilities. However, the equipments that are used still tend to be made for general adult condition. The incompatibility of the equipments and the ability of the elderly can trigger a health and safety risk for the elderly such as fall. Locations with high risk of falling are the bathrooms and bedrooms.
This research is a descriptive with semi quantitative approach. The research target is elderly with independent status in PSTW Budi Mulia 1 which amounts to 80 people. This study focuses on Catelya House and Edelweis House. Data collection was done by measuring anthropometry, lighting level, facility dimension in the bathroom and bedroom. Additional data was collected through observation and interview to get the physiological ability of elderly, daily activities, layout, and floor condition.
The results showed that the facility in the bedroom and in the bathroom is not ergonomic for the elderly. Therefore, it is necessary to improve in some aspects to be safer for elderly residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library