Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evans Fausta Pallasius
"Skripsi ini berisi tentang dampak penerapan PSAK 10 Revisi 2010 pada perusahaan perkebunan (studi kasus: PT GGP). PT GGP merupakan perusahaan produsen nanas kaleng nomor 3 di dunia. Memiliki perkebunannya sendiri, PT GGP dapat dikategorikan sebagai perusahaan perkebunan manufaktur. Penjualan PT GGP terdiri atas ekspor ke negara-negara di Amerika, Eropa dan Asia. Selama ini PT GGP menggunakan IDR sebagai mata uang pencatatan dan pelaporannya. Dengan berlakunya PSAK 10 (Revisi 2010), mata uang fungsional harus sama dengan mata uang pencatatan, sehingga PT GGP harus melakukan beberapa persiapan terkait penerapan PSAK 10 (Revisi 2010). Penulis memfokuskan laporannya pada proses persiapan yang dilakukan PT GGP dan penerapannya pada tahun 2012. Kesimpulannya adalah Perusahaan perlu melakukan berbagai persiapan dari penentuan mata uang fungsional, proses administrasi dan proses remeasurement serta dampaknya pada kewajiban perpajakan dan cara penyajian laporan keuangan sehingga perusahaan siap untuk menerapkan PSAK 10 (Revisi 2010).

This thesis contains about impact of the implementation PSAK 10 Revised 2010 on a plantation company (case study: PT GGP). PT GGP is manufacturer of canned pineapple number 3 in the world. Have its own plantations, PT GGP can be categorized as manufacturing plantation company. PT GGP’s sales consists of exports to countries in the America, Europe and Asia. So far, PT GGP using IDR as recording and reporting currency. With the enactment of PSAK 10 (Revised 2010), the functional currency should be the same as the recording currency, so the PT GGP have to do some preparation related to the implementation of PSAK 10 (Revised 2010). The author focuses on the process of preparation done by PT GGP and the implementation in 2012. The conclusion was that company need to make various preparations of determining the functional currency, the administration and remeasurement process and also its impact on tax liabilities and how the presentation of financial statements so that the company is ready to implement PSAK 10 (Revised 2010)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandavarkar, Anand G.
New York: St. Martin`s Press, 1996
332.1 CHA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Timberlake, Richard H.
New York: N.Y. Harper & Row , 1965
332 TIM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ilman Dhohiry
"ABSTRAK
Indonesia telah berkomitmen dan mengimplementasikan pertukaran
informasi keuangan secara otomatis untuk kepentingan perpajakan berdasarkan
Common Reporting Standard (CRS) melalui disahkannya Perppu No. 1 Tahun
2017 Tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, yang
memberikan dampak dihapuskannya ketentuan tentang rahasia bank. Hal yang
penting untuk diperhatikan adalah pengaturan tentang pengecualian rahasia bank
untuk pertukaran informasi keuangan secara otomatis di Indonesia, Swiss dan
Singapura, kelebihan dan kekurangannya pengaturannya di Indonesia serta
kaitannya dengan hak privasi nasabah bank.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan jenis data yang
digunakan adalah data sekunder. Berdasarkan sifatnya, penelitian yang dilakukan
adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
kepustakaan untuk mengumpulkan dan menyusun data yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Dalam penulisan ini menggunakan logika deduksi yakni
menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap
permasalahan konkret yang dihadapi. Analisis dilakukan dengan pendekatan
perundang-undangan dan pendekatan perbandingan.
Hasil dari penelitian ini adalah pengaturan rahasia bank dalam rangka
pertukaran informasi keuangan secara otomatis (automatic exchange of financial
account information) di Indonesia, Swiss dan Singapura berdasarkan CRS yang
telah disusun oleh Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) di mana pada ketentuannya mengatur adanya pelanggaran pidana dengan
sanksi yang telah ditetapkan dalam undang-undang; pengaturan rahasia bank dalam
rangka pertukaran informasi keuangan secara otomatis yang berupa Perppu di
Indonesia menjadi kelemahan dalam pengaturan pertukaran informasi keuangan
secara otomatis, hal ini berbeda dengan Swiss dan Singapura yang sudah diatur
dalam Undang-Undang tersendiri; hak privasi keuangan nasabah bisa dikecualikan
untuk kepentingan umum seperti dalam hal pajak asalkan tata cara dan
pelaksanaannya dilakukan secara proporsional, tidak membebani rakyat dan tetap
dapat menjaga stabilitas perekonomian negara terutama kemajuan perekonomian di
bidang perbankan.

ABSTRACT
Indonesia has committed and implemented an automatic exchange of
financial information for tax purposes under the Common Reporting Standard
(CRS) through the adoption of Perppu No. 1 Tahun 2017 Tentang Akses Informasi
Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, which resulted to the abolition of
provisions for bank secrecy. The highlight is the exception to banking secrecy
regulation for automatic exchange of financial information in Indonesia,
Switzerland and Singapore, the cost and benefit of its arrangements in Indonesia
and its relation to the privacy rights of bank customers.
This research is normative law research using secondary data. Based on its
nature, it is descriptive research purposed. Data collection processes were
conducted by literature study to collect and arrange data related to the problem. This
paper applied deduction logic, general conclusions to concrete problems. The
analysis approach consisted of two methods, legislation and comparative.
The results of this study are bank secrecy regulations related to automatic
exchange of financial information in Indonesia, Switzerland and Singapore based
on CRS designed by Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) in which its provisions govern the existence of criminal offenses with
punishments set out in the law; Indonesia bank secrecy regulations related to
automatic exchange of financial account information accounted to Perppu in
Indonesia which caused susceptibility to this automatic exchange arrangement. This
is in contrast to Switzerland and Singapore which are set out in a separate law;
customer's financial privacy rights can be exempted for public interest in case of
tax procedure, proportionally implemented without overlaid people, and able to
maintain the stability of the country's economy, especially economic development
in banking."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T48759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setya Ranni
"Stabilitas sistem keuangan memiliki peran krusial untuk mewujudkan ketahanan perekonomian nasional. Salah satu elemen penting dalam stabilitas sistem keuangan adalah kebijakan makroprudensial, yaitu bidang ilmu yang fokus pada upaya mengantisipasi risiko sistemik yang dapat menimbulkan gangguan terhadap sistem keuangan. Penelitian ini menganalisis mengenai pelaksanaan kewenangan Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial serta penguatan kewenangan berdasarkan best practices kewenangan bank sentral di negara lain dan tantangan sistem keuangan di era digital. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal, yakni mendasarkan pada hasil analisis terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan terhadap topik penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan tugas dan kewenangan Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial dilakukan melalui pengaturan instrumen kebijakan makroprudensial yang wajib dipatuhi oleh bank serta pengawasan atas pemenuhan kewajiban bank dimaksud. Selain itu, Bank Indonesia sebagai anggota KSSK, memiliki tugas untuk melakukan pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan salah satunya di bidang makroprudensial jasa keuangan. Selanjutnya untuk mewujudkan sistem keuangan yang lebih resilient, diperlukan penguatan kewenangan Bank Indonesia dengan menambahkan lembaga jasa keuangan non bank serta industri fintech dan aset kripto sebagai objek pengaturan dan pengawasan makroprudensial.

Financial system stability plays a critical role in achieving national economic resilience. One of the important elements of financial system stability is macroprudential, which focuses on efforts to anticipate systemic risks that can cause disruptions in the financial system. This research analyzes the implementation of Bank Indonesia's authority as a macroprudential authority and the strengthening of authority based on the best practices of central bank in other countries, and the challenges of the financial system in the digital era. This research is using the doctrinal research method. Based on the results of the research, the implementation of the duties and powers of Bank Indonesia as a macroprudential authority is carried out through the regulation of macroprudential policy instruments that must be complied with by banks. In addition, Bank Indonesia as a member of KSSK has the duty to monitor and maintain the stability of the financial system, one of which is in the area of macroprudential financial services. Furthermore, in order to achieve a more resilient financial system, it is necessary to strengthen the authority of Bank Indonesia by adding non-bank financial services institutions, as well as the fintech industry and crypto assets, as subjects of macroprudential regulation and supervision."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hayati Mandarawati
"Kajian dalam penelitian ini mengambil topik analisis kinerja pada Kantor Pusat Bank Indonesia. Tujuan dari peneiitian ini untuk (1) Menganalisis korelasi antara variabel internal yakni : variabel kinerja Proses Bisnis Internal (PBI), Pembelajaran & Pertumbuhan (PP) dan variabel Kinerja Keuangan (KK); (2) Menganalisis korelasi parsial antara variabei kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP), Proses Bisnis Internal (PBI) terhadap variabel Kinerja Keuangan (KK), dengan menggunakan variabel eksternai (kepuasan konsumen / customer satisfaction / CS) sebagai variabel kontroI.
Penelitian ini bersifat kualitatif, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis, dengan mengambil obyek Bank Indonesia Kantor Pusat. Dalam pengumpulan data, diiakukan dengan survey dan wawancara terhadap 50 responden. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu (1) Populasi internal stakeholders adalah seluruh pegawai Bank Indonesia di Kantor Pusat dari golongan III sampai dengan golongan VIII, sejumlah (N) 2.728 dan ditetapkan sampel (n) 338. Data primer diperoleh dengan mengedarkan kuisioner kepada 500 responden. Adapun yang mengembaiikan dan mengisi
dengan benar sebanyak 352 responden, (2) Popuiasi external stakeholders, terdiri dari 3 kelompok yaitu : (a) Dewan Perwakilan Rakyat / DPR komisi 11, populasi (N) sebanyak 47, responden, ditetapkan 20 sampel (n); (b) Industri Perbankan yang berkantor pusat di Jakarta tidak termasuk Bank Pembangunan Daerah dan Bank Syariah sebanyak 83 bank, ditetapkan sampel (n) sebanyak 20 responden; (c) Dunia Usaha (Perusahaan Sekuritas) yang teiah go public sebanyak +/- 10 perusahaan, ditetapkan 10 sampel (n) Data primer diperoleh dengan menyebarkan 50 kuisioner kepada external stakeholders, yang mengembalikan dan mengisi dengan benar sebanyak 50 responden, dengan rincian : DPR 20 responden, Industri Perbankan 20 responden dan Dunia Usaha (Perusahaan Sekuritas) 10 responden termasuk perusahaan sekuritas yang sudah go public. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kuisioner internal stakeholders terdiri dari 35 pertanyaan. yang ditujukan untuk variabel PP, PBI dan KK. Sedangkan untuk external stakeholders, terdiri dari 9 pertanyaan yang ditujukan untuk variabel CS.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ordinal dan instrument uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji korelasl spearman. Secara umum dari hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Kinerja internal Bank Indonesia secara signifikan dibangun oleh interaksi positif antara kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP), Proses Bisnis Internal (PBI) dan Kinerja Keuangan (KK) yang merupakan satu kesatuan saling mengimbangi dimana kinerja PP sangat sensitif dan menjadi indikasi kuat sebagai leverage point (faktor pengungkit) yang potensial untuk meningkatkan atau mengurangi kinerja
internal Bank Indonesia secara keseluruhan. (2) Menurunnya tingkat kepuasan external stakeholders ternyata meningkatkan interaksi positif antara kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP) dengan Kinerja Keuangan (KK): memberikan indikasi bahwa meningkatnya interaksi positif antara kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP) dengan Kinerja Keuangan (KK) cenderung mengorbankan kepuasan external stakeholders (CS); (3) Menurunnya tingkat kepuasan external stakeholders (CS) ternyata meningkatkan interkasi positif antara kinerja Proses Bisnis Internal (PBI) dengan Kinerja Keuangan (KK); yang mengindikasikan bahwa menurunnya interaksi positif antara kinerja Proses Bisnis Internal (PBI) dengan Kineuja Keuangan (KK) diakibatkan oleh berkurangnya tingkat kepuasan dari external stakeholders (CS).

The study in this research takes a topic in the performance analysis at the Central Bank of Indonesia in the framework of learning and empowering. The purpose of this research is to (1) analyze correlation between internal variable, i.e. internal Business Processes (PBI), Learning and Growth (PP) and Financial Performance variables (KK); (2) analyze partial correlation between Learning and Growth (PP), Internal Business- Processes (PBI) towards the Financial Performance variable (KK) by using external costumer satisfaction as a control variable.
This is a qualitative research, the method of which is descriptive analytical using the Central Bank of Indonesia as the object. The data is collected through a survey and interviews with 50 respondents. In this research the population consists of 2 groups, i.e. (1) Internal Stakeholders Population consisting of all Central Bank employees from grade lll to grade totaling to (N) 2.728 tixed as sample (n) 338. The primary data is obtained by circulating questionnaires to 500 respondents. 352 were returned and perfectly tilled out; (2) External Stakeholders Population that consists of 3 groups namely (a) members of Commission 11 of the House of Representatives (DPR) totaling to (N) 47 fixed as sample (n) 20; (b) Banking industry in Jakarta excluding Provincial Development Bank (Bank Pembangunan Daerah) and Syariah Bank (Bank Syariah) totaling to 83 that is fixed as 20; (c) Publicly listed business organizations (Financial Securities organizations) that is approximately 10 companies fixed as sample (n) 10.
The primary data is collected by circulating 80 questionnaires 50 of which were correctly tilted out and returned, i.e. 20 from Members of the House of Representives group; 20 Banking industry ; 10 from financial securities including publicly listed organizations. The selection of the samples is done by use of simple random sampling. The internal stakeholders questionnaire consists of 30 questions intended for PP, PBI and KK variables while the external stakeholders questionnaire contains 9 questions meant for CS variable, Data and instrument used in this research are ordinal and non-parametric statistical using the spearman correlation test.
In summary, this research concluded the followings: (1) Bank of Indonesia internal performance is significantly constructed through positive interaction between Learning and Growth (PP). internal business processes (PBI) and tinanclal performance that balance each other and become a unity where learning and growth (PP) performance is very sensitive and a strong indicator as a leverage point which is very potential to increase or decrease the overall Bank of Indonesia intemal performance. (2) Decrease in the external stakeholders performance in fact improves the positive interaction between Leaming and Growth (PP) and tinancial performance (KK) which thereby gives an indication that improvement of positive interaction between learning and Growth (PP) and Financial Performance tends to sacrifice external stakeholders satisfaction (CS). (3) Decrease in external stakeholders satisfaction (CS) improves positive interaction between lnternal Business Processes (PBI) and Financial Performance (KK); this indicates that decrease of positive interaction between lntemal Business Processes (PBI) and Financial Performance (KK) is derived from decrease of external stakeholder satisfaction level (CS).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Mardi Mulyo , 2000
332.1 BAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clarke, Stephen V.O.
New York, NY: Federal Reserve Bank of New York, 1967
332.11 CLA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Citra Umbara, 2004
332.1 UND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>