Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yan Syafri
Abstrak :
Paska krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah teijadi perubahan terhadap struktur industri perbankan Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut antara Iain ditunjukan dengan berkurangnya jumlah Bank, terjadinya perubahan komposisi bank dilihat dari besaran asset, tingglnya tingkat konsentrasi perbankan dan berubahnya fokus perbankan yang semula corporate base menjadl customer base. Fenomena tersebut menunjukan bahwa sedang terjadi perubahan tingkat persaingan dalam industri perbankan Indonesia. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan analisis terhadap tlngkat persaingan dalam industri perbankan di Indonesia. Literature mengenal pengukuran tingkat persalngan dapat dibagi dalam dua kelompok besar (mainstreams), yang pertama dlsebut sebagai pendekatan struktural (structural approach) dan kedua disebut sebagai pendekatan perilaku (behavioural approach) atau non structural approach. Pengukuran tlngkat persalngan dengan menggunakan pendekatan struktural termasuk dldalamnya adalah Structure-Conduct* Performance Paradigm (SCP) dan Efficient Structure Hypothesis (ESH). Sementara ltu, untuk pendekatan yang berbasis perilaku (behaviour) dikembangkan berdasarkan teori-teorl Chicago School dan Contestable Market Theory (CMT). Untuk mengukur tingkat persaingan dalam industri perbankan Indonesia akan dlgunakan pendekatan yang berbasis perilaku yaitu dengan menggunakan Panzar - Rosse model. Pengukuran tingkat persalngan tersebut akan dilakukan terhadap seluruh bank dalam periode 2000 - 2006 serta membandingkan pada dua perlode berbeda yaitu 2000 - 2002 dengan 2003 - 2006. Selain ltu, juga akan dilakukan pengukuran tingkat persaingan per kelompok bank yang dibedakan antara kelompok Bank Besar dan kelompok Bank Kecil. Penelitian ini dilakukan terhadap 125 bank yang beroperasl di Indonesia sampai dengan Desember 2006. Sumber data berasal dari Iaporan publikasi triwulanan bank-bank tersebut yang terdapat di website Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat persaingan tersebut adalah generalized least square (GLS) panel data. variabel-varibel yang digunakan dalam analisls ini terdiri dari variabel terikat (dependent variable) berupa rasio pendapatan bunga terhadap total asset (PBTA). Sedangkan variabel bebasnya (independent variable) terdiri dari rasio biaya bunga terhadap total dana (BBTD), rasio blaya personalia terhadap total asset (BPTA) dan rasio biaya modal fisik terhadap total asset (BMFA). Ketiga variabel ini merupakan input utama. Sementara itu, untuk varibel penjelasnya terdiri dari rasio equity terhadap total asset (ETA), rasio kredit terhadap total asset (ETA), rasio non performing Ioan (NPL), rasio antar bank terhadap total dana (ABTD) dan rasio giro terhadap total dana (GTDA). Variabel-varlabel ini disebut sebagai bank specihc factor (BSP). Adapun variabel penjelas tambahan adalah rasio pendapatan Ialnnya terhadap total asset (PLTA). Hasil akhlr dari estimasi ini adalah diperolehnya nilai H-statistik yang merupakan penjumlahan dari koefisien BBTD, BPTA dan BMFA. Hasll estimasi model regresi majemuk data panel dengan menggunakan Fixed Effect Model terhadap 125 bank umum selama perlode tahun 2000 - 2006, 2000 - 2002 dan 2003 - 2006 menunjukkan hasil yang relatif sama, yaltu tingkat persaingan dalam industri perbankan Indonesia tergolong ke dalam monopolistic competition. Namun, jika dibandingkan antara dua periode penelitian yang berbeda diketahui bahwa nilai H-statistik periode 2003 - 2006 leblh tlnggi dibandingkan periode 2000 - 2002. Perubahan nilai H-statistlk tersebut menunjukan adanya perubahan tingkat persalngan dalam industri perbankan Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, jika dilihat per kelompok bank, meskipun kondlsi persaingannya sama yaitu monopolistic competition, namun tingkat persalngan pada kelornpok Bank Kecil leblh tinggi dibandingkan kelompok Bank Besar. Sesuai hasil penelltian tersebut diatas, maka kebljakan-kebljakan yang telah dllakukan Bank Indonesia seperti kebljakan persyaratan modal disetor yang tinggi (Rp3 trilliun), kebijakan pembatasan merger (total asset bank hasil merger tidak boleh > 20% total asset perbankan), serta kebijakan untuk memperkuat permodalan Bank sebagalmana tercantum dalam Arsitektur Perbankan Indonesia, dapat terus dlpertahankan untuk memellhara tingkat persaingan yang sehat dalam industri perbankan Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T34366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Wijaya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran bank, rasio modal, profitabilitas dan kepemilikan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan istilah risiko pada perbankan di Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda data panel dari 120 observasi berupa bank-bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 - 2011. Pengukuran risiko setiap bank dilakukan dengan menghitung seberapa banyak kata setiap jenis risiko disebutkan dalam laporan tahunan sebuah bank. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa hanya ukuran bank yang mempengaruhi tingkat pengungkapan istilah risiko bank. Pengujian tambahan terhadap tingkat pengungkapan masing-masing jenis risiko bank juga membuktikan hanya variabel ukuran bank yang mempunyai pengaruh. Sedangkan variabel rasio modal, profitabilitas dan kepemilikan bank tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan istilah risiko suatu bank. ......The objective of this research is to analyze whether the bank size, capital ratio, profitability and bank ownership have an impact to term of risk disclosure level in Indonesian banking industry. The hypothesis testing uses multiple regression panel data model of 120 observations of banks listed in Indonesian Stock Exchange during the period 2008 - 2011. The measurement of risk is tested by counting how many times word of each type of bank risks are mentioned in the annual report. The empirical result shows that only bank size effects the bank term of risk disclosure level. The additional testing for disclosure of each type of bank risks also shows that only bank size that has influence. The capital ratio, profitability and bank ownership do not effect the bank term of risk disclosure level.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaira Mareva
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan keluarga dan direksi profesional terhadap tingkat pengungkapan laporan keberlanjutan pada industri perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2021 serta kepemilikan keluarga sebagai moderasi antara direksi profesional dan pengungkapan laporan keberlanjutan. Variabel kontrol yang digunakan adalah busy director dan Firm Size. Sampel penelitian adalah perbankan yang terdaftar di BEI sebanyak 18 bank. Data diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan yang dipublikasikan pada masing-masing perusahaan. Model penelitian diestimasi menggunakan data panel dengan Eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan laporan keberlanjutan, direksi profesional berpengaruh positif terhadap laporan keberlanjutan, kepemilikan keluarga memperlemah hubungan antara direksi profesional dan pengungkapan laporan keberlanjutan. Kemudian untuk variabel kontrol, Busy Director berpengaruh negatif dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapa laporan keberlanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang pentingnya peran direksi professional dalam pengungkapan keberlanjutan. Investor dan regulator perlu memperhatikan pengaruh kepemilikan keluarga yang berdampak negatif terhadap pengungkapan keberlanjutan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memperlemah peran direksi professional ......This study examines the effect of family ownership and professional directors on the level of disclosure of sustainability reports in the banking industry listed on the Indonesian stock exchange from 2015 to 2021 and family ownership as a moderation between professional directors and disclosure of sustainability reports. The control variables used are busy director and Firm Size. The research sample is 18 banks listed on the Indonesia Stock Exchange. The data is obtained from annual reports and sustainability reports published by each company. The research model is estimated using panel data with Eviews. The results show that family ownership has a negative effect on the level of disclosure of sustainability reports, professional directors have a positive effect on sustainability reports, family ownership weakens the relationship between professional directors and disclosure of sustainability reports. Then for the control variable, Busy Director has a negative effect and company size has a positive effect on disclosure of sustainability reports. This research is expected to contribute to the importance of the role of professional directors in sustainability disclosure. Investors and regulators need to pay attention to the influence of family ownership which has a negative impact on sustainability disclosure either directly or indirectly by weakening the role of professional directors
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Pangeran Hamzah
Abstrak :
Fenomena kasus Bank Global menjadi menarik menurut penulis untuk dikaji secara ilmiah oleh karena timbulnya berbagai macam penafsiran akibat UU No. 37 tahun 2004 belum mengatur secara jelas perihal bagaimanakah status hukum bank dalam likuidasi dalam proses kepailitan sehingga untuk menjawab persoalan tersebut di atas penulis memilih untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan judul : Proses Kepailitan Bank Dalam Likuidasi : Studi Mengenai Bank Global (Dalam Likuidasi). Dalam penyusunan Tesis ini, penulis mengangkat beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut : (i) Bagaimanakah status hukum sebuah bank dalam likuidasi; (ii) siapakah pihak yang dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap bank dalam likuidasi dalam proses kepailitan (legitima standi in judicio); (iii) Apakah urgensi kepailitan terhadap terhadap bank dalam likuidasi jika dibandingkan dengan proses likuidasi sebuah bank itu sendiri. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif di mana jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dan data sekunder yaitu dengan menggunakan alat pengumpul data melalui wawancara (interview) dan kepustakaan. Penulis mengharapkan dengan adanya penyajian tesis ini dapat memberikan gambaran secara gamblang bagaimanakah status hukum sebuah bank dalam likuidasi, sipakah pihak yang dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap bank dalam likuidasi, serta penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan terhadap pembuat Undang-Undang balk Eksekutif maupun Legislatif agar ke depannya dapat membuat sebuah produk Undang-Undang Kepailitan yang lebih komprehensif serta dapat menjamin kepastian hukum sehingga dengan demikian dapat memberikan iklim investasi yang baik dan menunjang pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Joseph
Abstrak :
Penelitian ini bermaksud manampilkan kinerja bank umum di Indonesia selama periode tahun 2000 hingga tahun 2003 dimana kinerja tersebut meliputi beberapa aspek keuangan perbankan seperti aspek likuiditas, efesiensi, kualitas, dan profitabilitasnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana faktorfaktor tingkat kesehatan yang ada, dapat mempengaruhi kinerja perbankan setiap tahunnya, sehingga dapat diperoleh output yang diharapkan dapat membantu dunia perbankan untuk menciptakan kondisi usaha yang stabil dan prospek. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode regresi tinier beganda (Ordinary Least Square) dengan menetapkan l (satu) variabel terikat yaitu Return On Asset (ROA) dan 4 (entpat) variabel bebas yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan To Deposit Ratio (LDR) yang kesemuanya merupakan indikator keuangan perbankan. Sebelum melakukan analisa terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut diuji asumsi klasiknya dan signifikansinya, sehingga dapat dipastikan hasil tersebut memenuhi standar BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Setelah melihat hasil pembahasan dari analisa ini, dapat dilihat ada dua indikator kesehatan usaha Bank yang kontradiktif secara teoritis, dalam menjelaskan kinerja Bank yaitu NPL, LDR. Tetapi secara rata-rata variabel NPL yang signifikan selalu mempengaruhi ROA disepanjang tahun 2000 hingga 2003. Walaupun demikian hasil ini masih harus lebih dikaji dengan metode dan observasi yang lebih baik di kemudian hari.
The thesis want to depict the performance of banking Industries" in Indonesia, especially for period of within 2000 till 2003, where the bank's performance is visible from several aspects such as financial aspect, liquidity aspect, portfolios quality and banks profitability aspect. The main goal of this research is viewing how the determinant of banks soundness could be influencing its performance, and to establish some result which going to be a assist for banking industries to create its stability condition. The writer uses the ordinary least square and the variable consist of two parts once for independent variable (ROA : Return of Asset) and fours variable for dependent variables which are Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Cost per Operating Income (BOPO), and Loan to Deposit Ratio (LDR). Before starting the analyzing of the result of regression we need to examine the result to prove its significance by mean of statistic and classic assumption test, therefore we can ascertain the result already has a BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). After completing the research and finding the result, we conclude that there are several things which connected to theoretical but some of them are contrary, such as the fluctuation of bank's performance or ROA (according to the result) was influenced by Non Performing Loan (NPL) in dominant way. Even those case is discordant, The writer hope in the future the research can be a opinion to another researcher.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T 15031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Ferona Novelina
Abstrak :
ABSTRAK
Suku bunga pinjaman belum juga mengalami penurunan dalam beberapa tahun belakangan meski suku bunga acuan telah diturunkan beberapa kali oleh Bank Indonesia. Suku Bunga Pinjaman yang tinggi itu menyebabkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU mengindikasikan terjadinya praktik anti persaingan dalam berlangsungnya kegiatan industri perbankan. Praktik anti persaingan pada dasarnya merugikan pihak-pihak seperti masyarakat atau pelaku usaha lainnya. Dalam hal ini diketahui bahwa suku bunga pinjaman yang terus menerus tidak mengalami penurunan adalah instansi-instansi perbankan yang tergolong besar dari segi aset namun tetap menarik masyarakat untuk menjadi nasabah di dalamnya sehingga merugikan instansi-instansi perbankan lainnya yang lebih kecil meski tidak menetapkan suku bunga pinjaman yang sama tingginya dengan mereka. Yang menjadi pokok permasalahan didalam penelitian ini adalah bagaimana ketentuan perbankan terkait penetapan suku bunga pinjaman jika dihubungkan dengan ketentuan di dalam Hukum Persaingan Usaha dan apakah dengan adanya suku bunga pinjaman yang relatif tinggi dalam kurun waktu yang cukup lama dapat menjadi salah satu indikasi terjadinya dugaan pelanggaran terhadap ketentuan Hukum Persaingan Usaha.
ABSTRACT
Loan interest rates have not decrease yet in recent years although the benchmark of interest rate has been lowered several times by Bank Indonesia. The high of Banking Interest Rate made the Competition Supervisory Commission KPPU indicates the existence of anti competitive practices in the course of banking industry activities. Anti competitive practices are essentially detrimental to parties such as society or other business actors. In this case, it is known that the continuous lending rate does not decrease are banking institutions that are large in terms of assets but still attract the public to become customers in it so as to harm other smaller institutions of banking, although not setting interest rates on loans which is as high as them. The main problem in this study is how the provisions of banks related to the determination of interest rates on loans when associated with the provisions in Competition Law and whether the existence of relatively high interest rates in the period of time can be one indication of the alleged violation against provisions of Competition Law.
2018
T49407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Andrew Ailliam
Abstrak :
Pembagian deviden merupakan salah satu event spesifik perusahaan yang menarik minat peneliti untuk dijadikan obyek penelitian. Hal ini dikarenakan adanya mixed result antara paperpaper teoritis dengan riset-riset empiris di pasar modal. Pengumuman deviden itu sendiri merupakan sinyal yang dipercayai investor sebagai sinyal untuk nilai perusahaan. Basil studi yang ada selama ini menunjukan adanya abnormal return disekitar pengumuman deviden. Abnormal return terbukti ada pada sekitar pengumuman keputusan pembagian dividen, tidak seperti yang dibuktikan secara teoritis dimana dividend policy sama sekali tak beq)engamh terhadap harga saham. Berapa laimsiabnonnal return tersebut muncul, temyata juga beibeda-beda antar hasil penelitian. Penelitian ini mengambil obyek emiten saham perbankan yang masih terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang aktif diperdagangkan yang melakukan paigumuman pembagian dividend di tahum 2007. Berdasarkan hasil sampling ini terdapat 11 emiten perbankan yang melakukan pengumuman pembagian dividen tersebut. Penelitian ini menggunakan metode event study serta applikasi statistic E Views. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respons pasar teihadap corporate action pengumuman pembagian dividen.dan mengetahui apakah ada Cummulatif Abnormal Return (CAR) pada periode event terhadap emiten saham perbankan yang melakukan pengumuman dividen di tahun 2007. Periode studi dibagi menjadi dua periode, yaitu periode estimasi {estimation window) dan penode event {event window). Periode estimasi digunakan sebagai dasar penyusunan model......Dividend distribution is one of the company-specific events that attracts researchers to be the object of research. This is due to the mixed results between theoretical papers and empirical research in the capital market. The dividend announcement itself is a signal that investors believe is a signal for the value of the company. The results of existing studies have shown abnormal returns around dividend announcements. Abnormal returns are proven to exist around the announcement of dividend distribution decisions, unlike theoretically proven where dividend policy has absolutely no effect on stock prices. How much the abnormal return appears, it turns out that it also varies between research results. This study takes the object of issuers of banking stocks that are still listed on the Jakarta Stock Exchange, which are actively traded, which made dividend distribution announcements in 2007. Based on the results of this sampling, there were 11 banking issuers who announced the dividend distribution. This research uses event study method and statistical application of E Views. The purpose of this research is to find out how the market responds to the corporate action of dividend distribution announcements. estimation period (estimation window) and event penode (event window). The estimation period is used as the basis for modeling.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Rangga Putra Warganegara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat determinan Net Interest Margin (NIM) di industri perbankan Indonesia pada periode 2006-2009. Industri perbankan Indonesia di nilai inefisien dibandingkan dengan perbankan di regional Asia Tenggara. Nilai NIM yang relatif tinggi menjadi beban bagi perekonomian dengan tingginya biaya intermediasi. Penelitian ini menemukan bahwa NIM dipengaruhi oleh kekuatan pasar, kualitas manajemen suatu bank, ukuran bank, dan kebijakan Non-Performing Loan (NPL). Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan dari Kannan et al (2001), Hawtrey dan Liang (2008), dan Peria dan Mody (2003). ......The focus of this study is to observe deteminants of Net Interest Margin in Indonesian banking industry. Indonesian banking industry is relatively inefficient bacause of higher NIM compared to other banking industry in South East Asia region. Higher NIM rate is being a burden to the Indonesian economy through higher intermediation cost. This research finds that NIM is being influenced by market power, management quality, banks size, and Non-Performing Loan (NPL) rate policy. This research uses the model developed by Kannan et al (2001), Hawtrey and Liang (2008), and Peria and Mody (2003).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21767
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Skripsi ini merupakan suatu bentuk penggambaran tentang dinamika ekonomi yang berkembang di kalangan umat Islam di Indonesia terutama sejak kemunculan Bank Muamalat Indonesia. Setelah kurang-lebih 20 tahun para penggiat Bank Islam mencoba mewujudkan pendirian Bank Islam di Indonesia maka tahun 1992 merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan ide pembentukan bank tersebut. Kehadiran BMI di tahun 1992 juga menjadi gambaran bahwa telah terjadi perubahan pandangan pemerintah atas kelompok-kelompok Islam dan sebaliknya. Penelitian dan pengumpulan bahan dilakukan dengan studi kepustakaan di berbagai perpustakaan umum di Jakarta. Penulis cukup terbantu dengan penemuan-_penemuan sumber tulisan berupa kliping majalah dan surat kabar yang telah dijilid sehingga sumber primer yang penulis pakai menjadi cukup untuk menunjang penulisan skripsi ini.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kefas Sidauruk
Abstrak :
Pada 2009-2018, tingkat Rasio Kecukupan Modal (CAR) di ASEAN-5 sedang dalam tren naik. Sementara itu, efisiensi keuntungan bank dalam tren menurun. Fenomena ini tidak sesuai dengan temuan dari estimasi linear dimana CAR dan efisiensi laba bank memiliki hubungan positif. Penulis kemudian menguji hubungan non-linearitas di bawah hipotesa Expected Bankruptcy Cost. Hipotesis menunjukkan bahwa hubungan antara modal dan kinerja bank adalah positif non-linear atau U terbalik. Skripsi ini menguji apakah dampak CAR terhadap efisiensi laba bank sebagai proksi kinerja bank di ASEAN-5 adalah secara non-linear. Penulis menghitung efisiensi laba bank menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Untuk menguji hubungan antara CAR dan efisiensi laba bank di ASEAN - 5, sistem GMM digunakan. Temuan estimasi non-linear adalah CAR dan efisiensi keuntungan bank di ASEAN - 5 memiliki hubungan non-linier positif atau U terbalik yang sesuai dengan hipotesa Expected Bankruptcy Cost. Di bawah hipotesis, jika modal bank lebih tinggi dari nilai optimalnya, peningkatan modal akan mengurangi kinerja bank. Ini sesuai dengan temuan yang berarti CAR di ASEAN - 5 saat ini sedang di atas nilai optimalnya, oleh karena itu, meningkatkan CAR akan menurunkan efisiensi keuntungan bank. ...... From 2009 – 2018, Capital Adequacy Ratio (CAR) level in ASEAN – 5 is in an uptrend. Meanwhile, bank’s profit efficiency is in a downtrend. This phenomenon doesn’t match the finding from linear estimation that CAR and bank’s profit efficiency has a positive relationship. The author then looks to test for non-linearity relationship under Expected Bankruptcy Cost Hypothesis. The hypothesis shows that the relationship between capital and bank’s performance is positive non-linear or inverted U. This undergraduate thesis test whether the impact of CAR to bank’s profit efficiency as the proxy of bank’s performance in ASEAN – 5 is in a non-linear way. The author calculates the bank’s profit efficiency using Stochastic Frontier Analysis (SFA). To test the relationship between CAR and bank’s profit efficiency in ASEAN – 5, system GMM is used. The finding of the non-linear estimation is CAR and bank’s profit efficiency in ASEAN – 5 has a positive non-linear or inverted U relationship which correspond with the Expected Bankruptcy Cost Hypothesis. Under the hypothesis, if bank’s capital is higher than its optimum value, increasing capital will reduce bank’s performance. This match with the finding which means that the CAR in ASEAN – 5 is currently above its optimum value, therefore, increasing the CAR will result in the decrease of bank’s profit efficiency.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>