Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ummi Syifa Khusnuzon Ariyat Puteri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh kultivar dan bentuk olahan buah pisang terhadap pertumbuhan anggrek Paphiopedilum liemianum Karas. & Saito telah dilakukan di Laboratorium Biosari, Taman Wisata Mekarsari, Bogor, pada November 2013 – April 2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh bubur dan tepung pisang kultivar ambon lumut, batu, dan raja sereh terhadap pertumbuhan anggrek P. liemianum secara in vitro. Penelitian menggunakan 7 perlakuan, yaitu media RE tanpa tambahan pisang (K), RE + 100 mgl-1 bubur pisang ambon lumut (A1), RE + 27,74 mgl-1 tepung pisang ambon lumut (A2), RE + 100 mgl-1 bubur pisang batu (B1), RE + 18,02 mgl-1 tepung pisang batu (B2), RE + 100 mgl-1 bubur pisang raja sereh (C1), dan RE + 32,02 mgl-1 tepung pisang raja sereh (C2). Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan ratarata dan deviasi standar untuk setiap parameter pertumbuhan. Secara umum tidak ada perbedaan pengaruh yang cukup besar antara penggunaan bubur pisang dan tepung pisang. Data menunjukkan perlakuan A2 cenderung baik untuk pertambahan panjang daun, lebar daun, dan panjang akar pada eksplan. Selain itu, perlakuan B2 baik untuk pertambahan jumlah daun dan jumlah akar. Dengan demikian, tepung pisang ambon lumut dan tepung pisang batu dapat digunakan sebagai alternatif bahan tambahan media untuk mendukung pertumbuhan daun dan akar anggrek P. liemianum secara in vitro.
ABSTRACT
Two forms (pulp and powder) of 3 banana cultivars (ambon lumut, batu, and raja sereh) were tested to improve the in vitro growth of Paphiopedilum liemianum Karas. & Saito plantlets. Seven experimental treatments (RE with no banana added (K), RE + 100 mgl-1 pisang ambon lumut pulp (A1), RE + 27,74 mgl-1 pisang ambon lumut powder (A2), RE + 100 mgl-1 pisang batu pulp (B1), RE + 18,02 mgl-1 pisang batu powder (B2), RE + 100 mgl-1 pisang raja sereh pulp (C1), and RE + 32,02 mgl-1 pisang raja sereh powder (C2)) were used in order to find the best result of plantlet growth. Based on the descriptive analysis of five growth parameter, there was no difference between the effect of banana pulp and banana powder use. The powder of pisang ambon lumut (A2) tends to affect on the increase of the leaf length, the leaf wide, and the root length of plantlets, while pisang batu powder (B2) tends to increase the number of leaves and roots. Thus, pisang ambon lumut powder and pisang batu powder can be used as an alternative additives to support in vitro growth of P.liemianum leaves and roots.
Universitas Indonesia, 2014
S54295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yongky Permana Ramlan
Abstrak :
Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis, yang dapat dijumpai dimana saja dan berbuah tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang ini baru sebatas pembudidayaan buah yang dihasilkan dan hanya beberapa yang memanfatkan selain buahnya, itupun sedikit sekali. Setelah berbuah dan dipanen tanaman pisang ini kemudian ditebang habis unluk ditanami bibit bam. Ratusan "eks" tanaman pisang ini kemudian hanya menjadi limbah buangan belaka. Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan limbah "eks" tanaman pisang tadi sebagai bahan serat untuk pembuatan kornposit. Yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan interior otomotif. Penelitian dimulai dengan meneliti serat dari beberapa jenis (spesies) tanaman pisang yang ada di tanah air ini, kemudian serat yang terbaik dibuat komposit dan kemudian diteliti kembali karakteristik mekanik dan kelayakannya sebagai bahan interior otumotif Penelitian pendahuluan - Pembuatan (fabrikasi) - Penelitian kembali bukanlah jalan yang singkat rnengingat penelitian ini mengambil tempat yang jauh dan terpencil kemudian berpindah ke tengah kota serta banyaknya faktor teknik dan non teknik yang dihadapi. Analisa atau diskusi dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan standard yang digunakan dan dengan hitungan-hitungan mikromekanik komposit (rumus campuran Tsai).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia adalah negara dengan sumber daya melimpah dan kaya akan biomass. Dengan kekayaan sumber daya alam dan biomass, maka banyak dihasilkan limbah sisa agrikultur yang pemanfaatannya bisa rneningkatkan nilai keekonomisan dari limbah tersebut. Salah satu surnber yang bisa dimanfaatkan adalah limbah pisang (Mussa spp), yang buahnya meniadi konsumsi di negeri ini sebagai buah dan panganan populer. Pisang digunakan secara luas oleh masyrakat dan limbah pisang pun banyak ditemukan disentra penjualan buah pisang dan penjualan panganan berbasis pisang.

Pisang sebagai salah satu f'>iomcf.s‘s merupakan sumber potensial karena mengandung karbohidrat sebesar 20-30% (Sharrock & Lusty, 1999) yang merupakan sumber glukosa. Glukosa dapat difermentasi untuk dijadikan etanol. Pada penelitian ini untuk menghasilkan etanol dari limbah pisang digunakan hidrolisis dengan asam H3804 4% wt selama 1 _jam pada ?5°C dan dilanjutkan dengan fcmentasi menggunakan ragi Saccharomyces cerc'vi.s'eae. Karbohidrat yang terkandung dalam pisang adalah pan. Pali merupakan polisakarida paling melimpah kedua setelah selulosa. Pati yang merupakan polisalcarida akan dipecah menj adi glukosa. Untuk itu dilakukan hidrolisis dengan menggunakan katalis asam_ Penggunaan asam kuat H3804 dikarenakan bahan tersebut murah dibandingkan katalis lainuseperti enzim_ Setelah dihidrolisis dilakukan fermcntasi menggunakan ragi Saccharomyces ccreviseae.

Dari hasil penelitian dihasilkan jumlah maksimum etanol pada variasi komponen limbah pisang adalah dari fermcntasi pulp cfavcndish sclama 5 hari dcngan yield etanol sebanyak 0.053 l/kgjiesh wt atau 0.254 l/kg dzy wr. Pada campuran pulp dan kulit pisang buah, jumlah etanol terbanyak didapatkan dari fermentasi selama 6 hari sebesar 0.023 I/kg fresh wt atau 0.129 Ukg dry wt. Sedangkan pada komponen pisang sayur adalah dari fmmentasi pulp I-:epok selama 6 hari dengan menghasilkan etanol sebanyak 0.076 I/kgjiesh wr atau 0.361 Ukg dzy wr. Pada campuran pulp dan kulit pisang sayur, jumlah etanol terbanyak didapatkan dari fermentasi selama 6 hari sebesar 0.058 1/l
Untuk variasi kulit pisang, _iumlah maksimum etanol dihasilkan dari fCI'I1'l6fll3Si>kU|il piusang kepok sélarna 4 hari dengan yield etanol s¢bafiya1<'o.o17 mg dalarn #esh wt dan 0.156 I/kg dalam dry wt. Yield etanol per massa bahan pada variasi komponen pulp pisang buah dibanding kulit adalah 5.22 pada basis _#ssh dan 2.72 pada basis kering (dry wr). Sedangkan pada pulp pisang sayur dibanding kulit adalah 4.44 pada basis jiesh dan 2.31 pnda basis kering (dry wt).
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library