Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
899.223 8 GEG (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Astawa
Abstrak :
Penerapan adat tradisi Bali di Jakarta merupakan salah satu obyektivasi pelaksanaan budaya daerah ditengah masyarakat multikultural. Budaya yang didukung oleh masyarakat Bali melalui kegiatan upacara keagamaan Hindu diwujudkan ke dalam bentuk sesajen, busana adat dan berbagai kreativitas seni. Seluruh rangkaian pelaksanaannya terpusat dalam kawasan suci yakni pura. Dampak dari penerapan adat tradisi Bali terhadap kerukunan hidup intern beragama Hindu di DKI Jakarta telah memberikan pencitraan yang eksklusif terhadap agama Hindu itu sendiri. Karena pemeluk agama Hindu di Jakarta tidak saja berasal dari etnis Bali, melainkan multi-etnis. Kendala psikologis dalam mengekspresikan adat tradisi etnis lain dialami dalam kegiatan keagamaan Hindu, karena makna "Bali" telah melekat dengan "agama Hindu" di Indonesia. Pengamalan ajaran Hindu ke dalam bentuk upacara agama merupakan salah satu wujud dari yajna yang menggunakan simbol-simbol sakral. Umat Hindu mengupayakan penyatuan realita dengan harapan menjadi satu dalam keyakinan dengan perpaduan dimensi vertikal -- transenden dan horizontal - imanen. Melalui bentuk-bentuk sesajen, pakaian adat, media pura serta simbol-simbol agama, menjadi renapan kesusilaan yang diterapkan secara turun temurun. Kaidah-kaidah kesusilaan yang disosialisasikan oleh masyarakat Bali ke dalam bentuk adat tradisi dan dijiwai oleh ajaran agama Hindu telah membudaya. Masyarakat Bali di Jakarta telah mengalami perubahan dalam sikap hidup secara terstruktur akibat dari ekologi Jakarta. Terjadi reorientasi simbolik terhadap peran adat tradisi Bali yang bersumber pada ajaranan agama Hindu sehingga penerapannya tidak menyimpang dengan kondisi Jakarta. Penerapan budaya agama Hindu sebagai ekspresi individu dan komunitas di tengah-tengah lingkungan yang beragam, menjadi media membangun kerukunan hidup beragama dan sekaligus dijadikan intrumen pengukur stabilitas dalam rangka ketahanan wilayah Jakarta. Pelaksanaan adat tradisi Bali di Jakarta, selain sebagai salah satu aktivitas yang mengiringi aspek-aspek ritual keagamaan, juga mengandung aspek seni tersendiri yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Upacara dengan sarana sesajen pada setiap upacara keagamaan, memiliki fungsi sosial dan mampu menyampaikan pesan khusus terhadap kecemasan manusia terhadap diri dan ekologinya. Pengamalan ajaran agama melalui pendekatan diri secara vertikal yang transenden dan horizontal imanen telah merubah faktor-faktor pemisah menjadi pemersatu dalam masyarakat Bali. Kondisi ekologi Jakarta telah membentuk militansi masyarakat Bali untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan berbeda. Jika di Bali fungsi pura praktis pada saat upacara piodalan, di Jakarta telah difungsikan sebagai sentra aktivitas sosial budaya khususnya penyelenggaraan pendidikan agama bagi siswa SD, SMP dan SMU serta kegiatan organisasi kemahasiswaan di samping sekaa dan pesantian.
Balinese traditional custom implementation in Jakarta is one of the region cultural objective procurement among multi-cultural society. Traditions supported by Balinese through Hindu rituals in several forms of as ritual offerings, custom clothing and many artful activities. The whole series of it was centered within the sacred Pura, The influence of this Balinese against the internal Hindu community in DKI Jakarta has given an exclusive interpretation to the Hindu itself. Since Hindu followers were multi-ethnical, not only Balinese, therefore, the meaning of "Bali" is so identical to the "Hindu" religion in Indonesia. Hinduism application in such forms as religious rituals were one of yajna, which using sacred symbols. Hindu followers are striving to combine reality and hope into one faith by vertical-transcendence and horizontal-immanent dimensions. Through sacrificial, custom clothing, temples and religious symbols, being a hereditary decent application. Decent philosophy socialized by Balinese in traditions and encouraged by culture of Hindu religion. Balinese in Jakarta have changed in structural lifestyle for its ecology. Causing 'symbolic re-orientation to Balinese custom originated from Hindu, so that its implementation is no longer digressing with the condition of Jakarta. Hinduism implementation as individual and communal expression among various environments, being a religious reconciliatory and also being a parameter of stability in Jakarta's resilience. Balinese custom implementation in Jakarta, in addition as activities along with religious ritual aspects, is also has its own artistic aspect that can be enjoyed by the society. Rituals with sacrificial, has a social function and able to corresponding about human dread against themselves and their ecology. Religion implementation through self-approach in transcendence vertical and immanent horizontal has changed separating factors, being a reconciliatory to Balinese. Jakarta ecology has form Balinese militancy, learning to adapt in various environments. While in Bali, temple's practical function is in piodalan ritual, in Jakarta it has been functioned as a social activity center of culture, especially in religion education to elementary, junior high and high school students, and scholar organization in addition to sekaa and pesantian.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Bagus
Abstrak :
ABSTRAK
Sejarah dan Tema Penelitian. Untuk memberi gambaran yang lebih lengkap tentang tema tesis ini terlebih dahulu akan kami uraikan secara singkat mengenai sejarah lahirnya penelitian ini. Fase permulaan penelitian ini hanyalah terbatas pada penelitian ilmu bahasa yang hendak mengetahui tentang sistem hentuk hormat dalam bahasa Bali, yang dikerjakan tatkala kami mendapat kesempatan belajar pada Fakultas Sastra, Universitas Leiden dari tahun 1971 - 1973. Ide tersebut timbul, setelah kami mendengar ceramah J.L. Swell_crebel yang mengetengahkan beberapa segi dalam bahasa kali yang patut diteliti menurut sarjana itu ada dua hal yang sepatutnya mendapat.pencatian lebih lanjut, yaitu per_tama dialek-dialek dan kedua sistem hentuk hormat yang strukturnya belum jelas benar diketahui oleh para sarjana (Swellengrebel, 1971: hlm. 7). Adanya kenyataan ini tentu akibat dari kurangnya penelitian orang terhadap bahasa Bali dan situasi yang demikian itu sangat tepat dikatakan oleh E.M. Uhlenbeck (1967: hlm. 872) sebagai berikut:

ABSTRACT
It is particularly surprising that so little attention has been paid to Balinese, the language of an internationally so videly known culture.
1979
D1608
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Balai Penelitian Bahasa Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud , 1995
899.223 8 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
899.223 8 HAN t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ide Anak Agung Gde Agung, 1921-1999
Yogyakarta : Duta Wacana University Press, 1990
959.8 IDE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Baliologi, 1986
899.223 8 DON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
899.223 8 GEG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Ginarsa
Djakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1961
899.2 KTU a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hooykaas, Christiaan, 1902-1979
The Hague: Martinus Nijhoff, 1974
294.524 HOO c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>