Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irbah Khalidina Pangeran
"Asupan gizi seimbang merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi kondisi gizi sehingga memengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Namun, pola konsumsi pangan masyarakat berpenghasilan rendah di DKI Jakarta belum sesuai dengan pesan gizi seimbang karena kondisi perekenomian yang tidak mendukung. Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti Foodbank of Indonesia (FOI), telah menjalankan program perlindungan sosial untuk mengatasi kemiskinan dan kerentanan sosial masyarakat, namun masyarakat tetap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan determinan yang berhubungan dengan frekuensi pemenuhan gizi seimbang pada nasabah FOI di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian yang digunakan ialah cross-sectional dengan sampel sebanyak 321 nasabah FOI (usia >= 21 tahun) di Provinsi DKI Jakarta menggunakan metode convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah hasil adaptasi dan modifikasi dari 7-Days Quantiative-FFQ (Food Frequency Questionnaire), Pearlin's Chronic Strain, AFSSM (Adult Food Security Survey Module), LTE (Life-Threatening Event), dan PHQ (Patient Health Questionnaire). Pengambilan data telah dilakukan pada bulan Juli-November 2023 dengan melakukan wawancara berbasis kuesioner dan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat ketegangan finansial (p=0,053; OR=2,521; 95% CI 1,055-6,026), tingkat ketahanan pangan (p=0,029; OR=2,728; 95% CI 1,167-6,379), tingkat pendidikan (p=0,041; OR=2,644; 95% CI 1,106-6,319), dan tingkat depresi dan kecemasan (p=0,008; OR=3,484; 95% CI 1,412-8,598) dengan frekuensi pemenuhan gizi seimbang.

A balanced nutritional intake is important because it can affect nutritional conditions, thus affecting individual and community health. However, the food consumption patterns of low-income communities in DKI Jakarta are not in line with the balanced nutritional guidelines due to unfavorable economic conditions. Government and non-governmental organizations (NGOs) such as the Foodbank of Indonesia (FOI) have implemented social protection programs to address poverty and social vulnerability, but people still struggle to meet their food requirements. This study aims to map the determinants associated with the frequency of fulfilling balanced nutrition among FOI customers in Province of DKI Jakarta. The research design used was cross-sectional with a sample of 321 FOI customers (aged >= 21 years old) in DKI Jakarta using the convenience sampling method. The instruments used were adaptations and modifications of the 7-Days Quantitative-FFQ (Food Frequency Questionnaire), Pearlin's Chronic Strain, AFSSM (Adult Food Security Survey Module), LTE (Life-Threatening Event), and PHQ (Patient Health Questionnaire). Data collection was carried out in July-November 2023 by conducting questionnaire-based interviews and distributing questionnaires. The results showed that there was a significant association between the level of financial strain (p=0.053; OR=2.521; 95% CI 1.055-6.026), level of food security (p=0.029; OR=2.728; 95% CI 1.167-6.379), level of education (p=0.041; OR=2.644; 95% CI 1.106-6.319), and level of depression and anxiety (p=0.008; OR=3.484; 95% CI 1.412-8.598) with the frequency of fulfilling balanced nutrition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indri Choiryah
"Salah satu masalah yang dialami masyarakat perkotaan terkait aspek kesehatan yaitu gizi kurang pada balita. Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat termasuk asuhan keperawatan keluarga dengan balita gizi kurang. Intervensi unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah yaitu dengan melatih psikomotor menyusun menu makanan dengan gizi seimbang dan jadwal makan pada balita. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan status gizi balita yang ditandai dengan adanya peningkatan berat badan. Intervensi deiberikan ada keluarga selama 8 kali pertemuan di Kelurahan Curug, Cimanggis, Depok. Setelah diterapkan penyusunan menu makanan gizi seimbang dan jadwal makan, terjadi peningkatan berat badan balita sebesar 0,2 ons.

One of the problems experienced by the urban community related to health aspects is less nutrition in toddlers. Nursing urban health is as nursing care providers in the field of public health efforts including nursing care families with under fives malnutrition. Superior interventions given to the family to overcome the problem that is by training psychomotor preparing a diet with a balanced nutrition and feeding schedule in toddlers. The goal is to improve the nutritional status of children under five with marked increase in weight. Intervention is given to families for 8 meetings in Curug, Cimanggis, Depok. Once applied the preparation of a balanced diet nutrition menu and meal schedule, there was an increase in child weight by 0.2 ounces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kartika Yunita
"Faktor risiko hipertensi yang tidak terdeteksi secara dini mampu meningkatkan angka kejadian hipertensi di dalam masyarakat. Namun, kenyataannya banyak masyarakat tidak menyadari faktor risiko hipertensi yang dimilikinya dikarenakan keterbatasan pengetahuan mengenai hal tersebut. Tugas akhir profesi ners ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan individu keluarga dengan faktor risiko hipertensi melalui edukasi tentang gizi seimbang dan latihan fisik teratur serta implikasinya pada perilaku kesehatan Ibu M di dalam keluarga di Kelurahan Leuwinanggung dengan masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko. Intervensi dilakukan dengan penerapan pendidikan kesehatan dan kontrol perilaku kesehatan kepada Ibu M selama 3 minggu. Evaluasi kegiatan asuhan keperawatan dilakukan dengan membandingkan tugas kesehatan keluarga dan tingkat kemandirian keluarga sebelum dan setelah dilakukan asuhan keperawatan. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan Ibu M mengenai hipertensi, faktor risiko yang dimilikinya, gizi seimbang, dan latihan fisik rutin. Hasil kontrol perilaku diketahui bahwa terdapat perubahan perilaku kesehatan Ibu M berkaitan dengan upaya penerapan gizi seimbang dan latihan fisik teratur. Namun, perlu evaluasi lebih lanjut terhadap perilaku kesehatan yang berhubungan dengan latihan fisik teratur agar pelaksanaannya sesuai dengan durasi dan frekuensi yang disarankan. Tindakan evaluasi secara berkelanjutan disarankan dilakukan oleh penyedia pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat guna hasil yang lebih maksimal.

Risk factors for hypertension that are not detected early could increase the incidence of hypertension in the community. However, in reality many people are not aware of their hypertension risk factors due to limited knowledge about it. This final nursing profession aims to explain individual nursing care for families with hypertension risk factors through education about balanced nutrition and regular physical exercise and their implications for the health behavior of Mrs. M in families in Leuwinanggung Village with health behavior problems tending to be at risk. The intervention was carried out by applying health education and health behavior control to Mrs. M for 3 weeks. Evaluation of nursing care activities is carried out by comparing family health tasks and the level of family independence before and after nursing care. The results of the evaluation showed that there was an increase in Mrs. M's knowledge of hypertension, her risk factors, balanced nutrition, and regular physical exercise. The results of behavioral control showed that there was a change in Mrs. M's health behavior related to efforts to implement balanced nutrition and regular physical exercise. However, further evaluation is needed of health behavior related to regular physical exercise so that its implementation is in accordance with the recommended duration and frequency. It is recommended that ongoing evaluation actions be carried out by health service providers in the community for maximum results. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library