Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Napitupulu, Silvia Royani
Abstrak :
Penulisan mengenai Makna Kata Benda Gramatikal wake berikut Padanan Katanya. Tujuan Penulisan ini adalah untuk menemukan batasan yang jelas antara kata wake sebagai kata benda biasa yang bermakna leksikal dan kata wake sebagai kata benda gramatikal, berserta dengan kemungkinan-kemungkinan makna yang dimilikinya. Pengujian dilakukan pada data-data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu dari buku Nihongo II sebagai buku acuan utama. Sebagai landasan teoritis digunakan pendapat dari Masuoka Takahashi untuk kata benda gramatikal secara umum dan Nagara Susumu untuk kata benda gramatikal wake secara khusus. Hasilnya menunjukkan bahwa kata wake sebagai kata benda biasa secara sintaksis dapat langsung menduduki fungsi gramatikalnya sebagai subjek, objek atau keterangan pelengkap, secara semantis memiliki makna leksikal, yaitu makna yang sesuai dengan kamus. Sebagai kata benda gramatikal secara sintaksis kata wake tidak dapat digunakan secara mandiri di dalam mengisi fungsi gramatikalnya, secara semantis maknanya sangat bergantung pada kata-kata lain yang menjadi lingkungan sintaksisnya di dalam sebuah kalimat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Whani Dewajani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai makna kata benda gramatikal mono berikut terjemahannya dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari buku ajar Bihongo I dan Nihongo II, Tokyo, Bonjinsha, 1979, yang sebelumnya juga ditinjau makna leksikalnya sebagai proses penelitian. Data analisis kata benda gramatikal mono seluruhnya berjumlah 19 buah dengan 8 bentuk soal. Sumber-sumber lain juga digunakan untuk melengkapi sumber data utama.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyelesaian data-data yang menggunakan kata benda mono yang terdapat dalam buku Nihongo I dan II, dilanjutkan dengan metode penelitian kepustakaan.

Dari hasil penelitian skripsi ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kata benda mono memiliki kemungkinan makna leksikal dan gramatikal. 2. Kemungkinan makna leksikal dapat menyatakan benda hidup atau benda mati, bahkan orang, sehingga bisa diterjemahkan menjadi makhluk, barang, dan orang3. Kemungkinan makna gramatikalnya dapat menyatakan kealamiahnya, kebiasaan, dan lain-lain yang dapat diterjemahkan menjadisudah sewajarnya, selalu dan lain-lain. 4. Kemungkinan makna kata benda gramatikal ada yang tidak perlu diterjemahkan karena tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
1995
S14772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detta Olyvia Nirwana
Abstrak :
ABSTRAK
Detta Olyvia Nirwana. Abstrak sbb. Skripsi ini membahas analisis distorsi makna nomina yang terjadi akibat penerjemahan adaptasi dalam manga Doraemon volume 1-10. Penerjemahan adaptasi mengakibatkan perbedaan referen yang diacu oleh pengarang dan pembaca sehingga menyebabkan hilangnya aspek makna sense. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berdasarkan analisis dekomposisi leksikal atau analisis komponen makna menggunakan tabel biner yang dikuatkan oleh penghitungan prosentase ketepatan makna suatu terjemahan. Hasil penelitian menyatakan bahwa metode penerjemahan adaptasi menyebabkan komponen makna yang hilang lebih banyak daripada komponen makna yang sama pada suatu terjemahan.
Abstract
The focus of this study is the distortion of noun's meaning in the 1st-10th volume of Doraemon manga which is happened because the noun is adapted. Adaptation causes difference between source language's noun and target language's noun's component of meaning leading to the non-existent of sense between author and reader. This study is a qualitative study using lexical decomposition method, as known as componential analysis. The result of this study shows that adaptation causes the number of different component of meaning higher than the same component in a translation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13533
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Indraputra
Abstrak :
Setelah penulis melakukan penelitian secara deskriptif dan menerjemahkan secara langsung kata tanya dore, doko dan do_chira ke dalam BI, penulis berkesimpulan; Dore, doko dan dochira yang disebut girmonshi atau interogativa, menurut istilah umumnya dalam BI disebut kata tanya adalah kata yang berfungsi menggantikan sesuatu yang ingin di_ketahui oleh pembicara atau mengukuhkan apa yang ingin diketa_hui pembicara. Apa yang ingin diketahui dan apa yang dikukuhkan itu disebut anteseden yang selamanya berada di luar kalimat pertanyaan. Oleh karena itu, biasanya kata tanya digunakan di_dalam kalimat pertanyaan, dan secara formal bentuk kalimat pertanyaan BJ selalu ditandai dengan ka yang disebut gimon no Joshi yaitu partikel pada akhir kalimat yang mengekspresikan pertanyaan. Anteseden tersebut yang selamanya berada di luar kalimat pertanyaan adalah sesuatu yang menggantikan benda. Ben_da yang dimaksud disini dapat mewakili tempat atau orang. Oleh .karena itu, kata tanya dore, doko dan dochira disebut daimeishi yaitu kata yang menggantikan kata benda. Kata tanya dore, doko dan dochira, secara sintaksis muncul bersama dengan partikel yang selalu berada dibelakangnya se_hingga artinya dapat terlihat di dalam konteks. Arti yang dimaksud disini adalah padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis atau yang disebut dynamic equivalence, yaitu suatu penerje_mahan yang lebih mengutamakan penyampaian amanat. Amanat adalah pesan yang terdapat dalam teks yang ingin disampaikan aleh Bsu ke Elsa.
1985
S13859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Mayawati
Abstrak :
Skripsi tentang penerjemahan kosa kata dan ungkapan pada cerita anak-anak dari bahasa Jepang, sebagai Bahasa Sumber, ke dalam bahasa Indonesia, sebagai Bahasa Sasaran; bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai masalah_ _ masalah yang dihadapi dalam usaha dan proses pengalihbaha_saan kosa kata dan ungkapan bahasa Jepang dengan padanan kata yang paling dekat dan paling wajar dalam bahasa Indonesia. sebagai patokan dalam menerjemahkan cerita anak-anak dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia, digunakan teori penerjemahan yang dikemukakan oleh Nida dan Taber. Mereka berpendapat bahwa penerjemahan adalah pengungkapan kembali amanat atau pesan di dalam BSu dengan padanan yang paling dekat dan paling wajar di dalam BSa. Selain itu, teori penerjemahan lain yang digunakan adalah teori penerjemahan yang dikemukakan oleh Catford. Ia berpendapat bahwa penerjemahan adalah penggantian unsur-unsur dalam BSu dengan unsur-unsur yang sepadan dalam BSa. Pengumpulan data dilakukan selama proses penerjemahan cerita anak-anak dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia berlangsung. Setelah itu untuk masing-masing data yang ditemukan di dalam wacana sumber, yang berupa kosa kata dan ungkapan, dicarikan padanan yang paling dekat dan paling wajar dalam bahasa Indonesia. Padanan kata dise_suaikan dengan konteks, serta mengandung keseluruhan makna yang dimaksud di dalam sumber referensi. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menerjemahkan kosa kata dan ungkapan bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia sering dijumpai masalah pemadanan kata yang berkaitan dengan adanya perbedaan pada aspek kebudayaan. Sehingga tidak semua kosa kata atau ungkapan bahasa Jepang mem_punyai padanan yang persis sama, baik bentuk maupun mak_nanya, dan sering kali kosa kata atau ungkapan bahasa Jepang tersebut dijadikan sebagai kata pinjaman. Hal ini disebabkan makna referensial kosa kata atau ungkapan yang bersangkutan tidak dijumpai di Indonesia. Selain itu, dalam penerjemahan kosa kata dan ungkapan juga sering terjadi pergeseran, baik pergeseran bentuk maupun pergeeseran makna.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library