Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hamdhani
Abstrak :
ABSTRAK
PT HIDIJP ABADI adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi engine sepeda motor di Indonesia. PT HIDUP ABADI merupakan kerjasama antara satu perusahaan swasta nasional dengan mitra asing sebagai principal pemegang merk.

PT HIDUP ABADI berdiri sejak tahun 1984 dan dalarn perkembangannya mengalami pertumbuhan yang cukup pesat per tahunnya, yaitu rata-rata 30%. Hal ìni tidak lepas dari peranan seluruh karyawan dan management yang didukung secara teknìs oleh principal sebagai pemegang teknologi.

Dalam persiapan menghadapi era globalisasi, management saciar bahwa tidak bisa terlalu bergantung pada bantuan teknis dari mitra asing, untuk ini ditempuh berbagai cara dalani usaha meningkatkan daya saing perusahaan. Salah satu hat yang menjadi perhatian utama adalah Sumber Daya Manusia.

Untuk menciptakai sumber daya manusia yang handal, perusahaan telah menerapkan beberapa langkah yang secara integral akan mendukung perkembangan kemampuafl Suniber Daya Manusia itu sendiri. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistim Pengembangan Karir bagi karyawan. Dimana dengan sistim ini dtharapkan kebutuhan perusahaan akan karyawan yang handal terpenuhi dan juga kebutuhan karyawan akan karir dan benefit akan terpenuhi.

Penelitian ini bertujuan meneliti sejauh mana sistim Pengembangan Kant itu diterapkan, dan díharapkafl diperoleh masukan-masa yang berharga untuk program itu sendiri dengan bandingkannya dengan literatur yang tersedia.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanto Parwoto
Abstrak :
Aliansi para vehicle manufacturer dunia dan mega mergers yang terjadi di antara vehicle manufacturer menyebabkan tetjadinya konsolidasi yang cepat di dalam industri suplier otomotif. Hal ini akan memaksa supplier untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas ruang lingkup bisnisnya. Suplier akan berusaha untuk masuk e pasar yang baru atau memperluas posisi mereka sebagaimana pihak vehicle manufacturer menekan kemungkinan teknologi baru dalam modular assemblv, kemampuan untuk mengintegrasikan perangkat elektronik dan pengembangan sistem suphier yang lebih baik. PT. Delphi Automotive Systems Indonesia (DASI), sebagai salah satu bisnis unit Delphi Automotive Corp. yang berpusat di Troy-Michigan, Amerika Serikat, adalah salah satu pelaku di industri wiring harness di Indonesia. Saat ini Delphi Automotive Systems merupakan pemasok komponen otomotif terbesar di dunia yang menguasai hampir 26% pasar dunia untuk produk yang berupa sistem distribusi daya, signal dan sistem interkoneksi untuk kendaraan bermotor. Sedang diurutan nomer dua terbesar yaltu Yazaki Corp. yang menguasai 21.5% pngsa pasar wiring harness dunia. Di Indonesia, DASI menduduki peringkat kedua dalam hal kapasitas produksi wiring harness setelah Yazaki Corp. yang diwakilkan oleh dua perusahaan lokalnya. Dan saat ini, kurang dari 10% penjualan DASI dialokasikan untuk Original Equipment Manufacturer (OEU) lokal yaitu General Motor Indonesia, sedang sekitar 90% lainnya untuk keperluan ekspor. yang dimliki Delphi Automtive Systems adalah bahwa General Motor Corp. (GMC) yang merupakan customer terbesar Delphi, memiliki saham Isuzu Corp., Suzuki Corp., dan Subaru Corp. masing-masing 49%, 16%, dan 20%. Diharapkan dengan terjadinya alinsi ini, GMC dapat mempengaruhi management Isuzu Corp. atau Suzuki Corp. dan terutama management lsuzu dan Suzuki Indonesia untuk mau memberikan bisnis wiring hamess-nya ke Delphi Indonesia. Dengan demikian aliansi yang terjadi antar VM pun diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi Delphi Indonesia dalam berkompetisi di pasar lokal. Untuk mengantisipasi trend yang sedang terjadi di industri otomotif tersebut DASI merasa perlu untuk memperluas ruang lingkup bisnisnya di pasar lokal. Tujuan dan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi strategi apa yang harus digunakan oleh DASI agar dapat unggul dalam persaingan di bisnis industri komponen otomotif wiring harness di Indonesia dengan mempertirnbangkan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan Lingkungan bisnis tersebut, sehubungan dengan usaha bisnisnya dimasa yang akan Dating. Penelitian dilakukan melalui wawancara tidak berstruktur berdasarkan model Resources Based untuk memperoleh sumber daya dan kapabilitas pembentuk kompetensi inti yang ada sekarang. Kemudian akan dicari kompetensi inti yang baru yang harus dimiliki agar berhasil dalam industri komponen otomotif dan mempertahankan keunggulan bersaingnya dengan mempertimbangkan faktor keberhasiIan utama dalam industri. Berdasarkan analisa resources based terhadap sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki DASI, ditemukan bahwa sumber days dan kapabiitas yang telah dimiliki secara baik adalah sumber daya dan kapabilitas teknologi, inovasi dan reputasi. Sumber daya dan kapabilitas ini membentuk kompetensi inti DASI yaitu berbagai keahlian dalam mengintegrasikan teknologi, penerapan global sourcing systems, manufacturing systems yang fleksibel, corporate image, quality components-systems-modules, dan inventory control, yang semuanya terikat menjadi satu kesatuan sebagai kompetensi inti Delphi Automotive Systems indonesia. Untuk mengantisipasi trend yang terjadi di industri otomotif perlu dibangun kompetensi inti baru yaitu di bidang teknologi yaitu dengan mengembangkan global sourcing system dengan fokus pada minimum leadtime dan penerapan Electronic Data Interchange (EDI) ke vendor pada ordering systems. Strategi yang dilakukan DASI saat ini untuk pasar lokal adalah pertumbuhan pada pasar untuk produk saat ini yang merupakan bagian dari Growth Strategy. Strategi ini digunakan sehubungan dengan lesunya ¡ndustri otomotif Indonesia karena krisis ekonomi yang antara lain mengakibatkan turunnya order produksi dari GMI ke Delphi indonesia. Melihat tingkat persaingan di industri komponen otomotif yang sangat ketat maka strategi alternatif yang tepat untuk dilaksanakan oleh DASI sehubungan dengan pembahasan dinamika persaingan dan kompetensi inti adalah grand strategy dengan berkonsentrasi pada pertumbuhan terkonsentrasi, pengembangan produk, pengembangan pasar, dan inovasi. Ruang lingkup studi yang terbatas pada identifikasi sumber daya dan kapabilitas, pembentuk kompetensi intl DASI dan bagaimana membentuk kompetensi intl baru agar berhasil dalam industri lokal komponen otomotif membuka peluang studi lebih lanjut yaitu bagairnana implementasinya dan bagairnana cara mengukur meija perusahaan setelah perubahan strategi tersebut dilakukan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Budi Setia
Abstrak :
Perkembangan industri otomotif Indonesia pada awal tahun 1989 sampai tahun 1990 mengalami lonjakan yang pesat. Pada saat itu pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan liberalisasi perbankan yang termuat di dalam Pakto'88. Kebijaksanaan tersebut memungkinkan peredaran uang yang berlimpah, dengan demikian daya beli masyarakat meningkat pesat. Hal ini berdampak secara tidak langsung kepada industri otomotif Indonesia. Karena banyak anggota masyarakat yang memanfaatkan kemudahan mendapatkan dana ini dengan membelanjakannya untuk memperoleh mobil yang diinginkan. Pada saat itulah industri otomotif Indonesia mengalami masa booming. Kondisi industri yang menjanjikan tersebut membuat produsen mobil bergairah untuk mengadakan investasi baru untuk . meningkatkan kapasitas produksi dan memproduksi jenis mobil baru. PT National Motor tak mau ketinggalan dalam perlombaan ini, dan perusahaan ini mengeluarkan mobil jenis baru yang diperkenalkan sebagai Mobil Rakyat yaitu MR-90. Mobil jenis ini dicanangkan sebagai proyek besar PT National Motor, guna menyaingi keperkasaan Toyota Kijang dalam merebut pasar mobil Indonesia pad masa itu. Namun ternyata penjualan MR-90 jauh menyimpang dari proyeksi penjualan yang telah dilakukan oleh petinggi PT National Motor. Bahkan dengan usaha repositioning dan product modification yang dilakukan, tidak mampu mendongkrak penjualan MR-90. Pihak petinggi PT National Motor ataupu Indomobil Group menganggap bahwa kegagalan ini karena nama Mobil Rakyat yang kurang berkesan keren. Tetapi di dalam pikiran konsumen, ternyata mereka menilai bukan hanya nama yang membuat MR-90 gagal. Melainkan juga produk ini secara keseluruhan kurang bisa menarik minat konsumennya. Dibandingkan mobil sedan lain dalam kelas 1000 - 1300 cc ditambah T. Kijang untuk delapan atribut yang diperbandingkan, MR-90 menurut konsumen tidak dapat mengungguli merk-merk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library